Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2021

YESUS MELETAKKAN TANGAN ATAS MEREKA DAN MENYEMBUHKAN MEREKA

 Renungan Hari Rabu, 01-09-2021 Kol. 1:1-8; Luk. 4:38-44 Firman Tuhan pada awal bulan Kitab Suci Nasional bercerita tentang kisah penyembuhan oleh Yesus terhadap ibu mertua Petrus dan banyak orang sakit lain yang dibawa kepada-Nya oleh sanak keluarga. Ada beberapa hal yang patut direnungkan oleh semua orang beriman.  Pertama, Yesus mewartakan Kerajaan Allah yang ditandai dengan penyembuhan orang-orang sakit. Banyak orang yang terbebaskan dari berbagai "jenis penyakit" dalam hidupnya. Mereka pun percaya. "Yesus meletakkan tangan-Nya atas mereka masing-masing dan menyembuhkan mereka. Dari banyak orang keluar juga setan-setan sambil berteriak 'Engkau adalah Anak Allah'.  Semua orang beriman diutus untuk mewartakan Kerajaan Allah dengan cara mewartakan kasih Allah yang membebaskan, menghibur dan meneguhkan, mendamaikan dan merukunkan, serta memberdayakan setiap orang untuk hidup lebih sejahtera rohani dan jasmani. Pewartaan yang dilakukan dengan kata-kata dan juga de...

ALANGKAH HEBATNYA PERKATAAN INI!

 Renungan Hari Selasa, 31-08-2021 1Tes. 5:1-6.9-11; Luk. 4:31-37 Hitam-putih, terang-gelap, siang-malam, oleh Santu Paulus dan terutama Penginjil Yohanes hendak menggambarkan dua situasi hidup manusia yang bertentangan. Paulus dalam suratnya kepada umat Tesalonika hari ini menyampaikan tentang cara hidup seorang beriman sebagai anak-anak terang, anak-anak siang, yang hidupnya selalu dalam kewaspadaan. Bagi yang selalu bersiap-siaga itu tidak akan mengalami ketakutan atau kecemasan bila hari Tuhan datang. Kedatangan Hari Tuhan, baginya adalah saat keselamatan. Dia siap menyambut kedatangan Tuhan. Berbeda dengan kelompok anak-anak malam, kegelapan, dosa dan kejahatan akan selalu dihantui oleh ketakutan, jangan-jangan apa yang dilakukan diketahui oleh orang lain. Dalam injil dikisahkan tentang seorang yang kerasukan roh jahat. Setan di dalam orang kerasukan itu sangat takut melihat Yesus datang. Dia tahu Yesus adalah Anak Allah yang kudus. Tetapi dia tidak bisa menerima kehadiran Yesu...

PADA HARI INI GENAPLAH NAS INI PADA WAKTU KAMU MENDENGARNYA

 Renungan Hari Senin, 30-08-2021 1Tes 4:13-17; Luk. 4:16-30 Cukup lazim kita mendengar cerita di dalam masyarakat tentang keberhasilan "anak tetangga" yang jadi dokter, sementara kedua orangtuanya hanya sebagai guru di sekolah dasar. Rasanya tidak mungkin bisa membiayai anak untuk meraih gelar sebagai dokter di sebuah perguruan tinggi bergengsi pula. Cerita itu ada yang bernada pesimis dan skeptis. Hal-hal negatif kehidupan keluarga ini mulai diobok-obok. Namun, ada sekelompok lain yang sangat positif memberikan apresiasi terhadap prestasi dan keberhasilan anak tetangga mereka ini. Berbagai ucapan selamat dan rasa bangga disampaikan. Dari situ ada yang diam-diam mencari tahu di mana letak keberhasilan keluarga ini. Akhirnya orangtua sederhana itu bercerita bagaimana mereka berjuang sejak anaknya masih TKK sudah mulai menyimpan dana pendidikan di sebuah koperasi. Tidak bisa diharap dari gaji yang tidak seberapa, tetapi tekun beternak babi, ayam, dan macam-macam usaha lain adal...

JANGANLAH MENAMBAHI ATAU MENGURANGI HUKUM TUHAN

 Renungan Hari Minggu Biasa XXII, 29-08-2021 Ul. 4:1-2.6-8; Yak. 1:17-18.21b-22.27; Mrk. 7:1-8.14-15.21-23 Hanya ada dua penilaian dasar terhadap manusia baik secara pribadi maupun secara sosial, kelompok atau bangsa. Dasar penilaian pertama, adalah berdasarkan hal-hal material yang kasat mata kelihatan. Ada kekayaan berlimpah ruah. Ada status sosial yang tinggi dalam masyarakat sehingga dipandang hormat oleh banyak orang. Dan masih banyak lagi faktor pendukung lainnya. Ini dasar kuantitatif.  Dasar penilaian kedua, adalah kualitas hidup seseorang dan atau suatu kelompok atau suatu bangsa. Seorang pribadi atau sebuah bangsa yang berkualitas lebih mementingkan hal-hal non-material di dalam hidupnya. Suasana damai dan kerukunan, merupakan salah satu karakter bangsa yang saling membahagiakan, saling menolong dan memperhatikan, saling menghormati dan mengasihi satu sama lain. Kebijaksanaan yang dimiliki oleh para pemimpin merupakan kebiaksanaan para anggota atau warga bangsa itu. ...

TANGGUNG JAWAB KEMURIDAN ADALAH MENGASIHI

 Renungan Hari Sabtu, 28-08-2021 PW St Agustinus, UskPujG  1Tes. 4:9-11; Mat. 25:14-30 Tuhan Yesus menceritakan tentang Kerajaan Surga seperti sebuah perusahaan. Sang majikan memberikan modal dalam jumlah tertentu kepada hamba-hamba yang dipercayainya. Modal itulah yang disebut talenta. Jumlahnya juga sesuai dengan kesanggupan mereka masing-masing untuk dikembangkan. Saya kira majikan itu sangat bijaksana, tidak mau membebani mereka dengan sesuatu yang tidak bisa mereka pikul.  Akan tetapi kepercayaan yang diberikan oleh majikan itu tidak semua dikembangkan dengan baik. Yang menerima dua dan lima talenta sungguh-sungguh bekerja dan menghasilkan seratus prosen. Mereka dipuji oleh tuannya dan dipersilahkan boleh mengambil bagian dalam perjamuan kebahagiaan tuannya. Alasannya karena mereka dianggap setia dan bertanggung jawab terhadap hal-hal kecil, sederhana, ringan.... Dan itu adalah modal utama kepercayaan akan hal yang lebih besar nanti.  Berbeda dengan hamba ketiga...

MATIRAGA ADALAH JALAN MENUJU KEKUDUSAN

 Renungan Hari Jumat, 27-08-2021 PW St Monika, ibu St Agustinus  1Tes. 4:1-8; Mat 25:1-13 Adalah rencana dan kehendak Tuhan sendiri agar manusia diselamatkan dan ditebus kembali dari dosa-dosanya. Manusia yang percaya dipanggil untuk mengalami kekudusan di dalam Allah sendiri. Untuk mencapai kekudusan hidup ini seorang beriman harus melewati jalan-jalan terjal yang menantang sepanjang perjalanan. Ada berbagai godaan dan cobaan dalam hidup ini yang menggagalkan orang untuk mencapai cita-cita luhur hidupnya. Perjuangan semacam ini merupakan sebuah matiraga seorang beriman.  Paulus memberi nasihat kepada jemaat Tesalonika untuk memperhatikan dan menghormati tubuh, agar tidak disalahgunakan untuk perbuatan perbuatan cabul yang menyesatkan. Sejak semula tubuh itu diciptakan baik adanya dan bisa menjadi sarana pengudusan bila diarahkan sesuai dengan kehendak Roh. Santu Paulus menegaskan, "Inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan" (1Tes 4:3). Or...

PAHALA KESETIAAN IMAN

 Renungan Hari Kamis, 26-08-2021 Pekan Biasa XXI  1Tes. 3:7-13; Mat. 24:42-51 Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dewasa ini, banyak kegiatan dan pekerjaan yang dilakukan dengan menggunakan media komunikasi ini. Tidak terkecuali di dalam kehidupan ber-Gereja, model-model pewartaan, pelayanan, dan lain-lain, sudah menjadi lumrah memakai alat teknologi ini. Para petugas pastoral (termasuk imam, dan siapa saja) sedikit banyak dipaksa untuk bisa menggunakan media komunikasi  sosial semacam ini. Ada yang kelabakan dan tetap bertahan dengan metode lama, alasan 'gaptek'. Ada yang begitu bagus dan menarik mengkemas paket pewartaannya : video klip, film singkat, dan sebagainya. Pokoknya menarik para pembaca dan atau peminat. Hal itu tidak sedikit juga membawa sukacita dan kebanggaan.  Waspadalah, supaya jangan terlena dengan prestasi teknologi ini! Sebab sukacita sejati seorang pewarta bukan terletak pada ketenaran atau pengakuan terhadap kehebatannya dengan "vira...

MELAYANI TANPA MENJADI BEBAN BAGI SESAMA

 Renungan Hari Rabu, 25-08-2021 1Tes 2:9-13; Mat. 23:27-32 Dunia zaman teknologi seperti dewasa ini, banyak produk diperkenalkan secara online dan atau lewat iklan-iklan. Nampaknya indah dan menarik, mudah dan tanpa kerja keras. Namun, hati-hati. Namanya saja iklan. Tampilan luar (casing) tentu diutamakan. Isinya belakangan dulu. Atau jual beli online, contohnya mungkin beda dari asli. Kecewa berat kalau tidak sesuai harapan. Atau jaman doeloe, jaman orangtua kita (bagi yang sudah lumayan tua), ada nasihat bijak, "Jangan bertransaksi kucing dalam karung." Maksudnya kalau mau jual beli sesuatu harus lihat keadaan fisik barangnya dan sepakati harganya.  Masalah kepribadian seseorang, baik-buruknya, saleh-tidaknya, tidak dapat dinilai hanya dari penampilan lahiriah semata. Tetapi harus secara mendalam, seperti apa motivasi, niatnya, isi hatinya yang paling dalam. Ini butuh waktu pengenalannya. Berbeda dengan dunia iklan atau jual-beli online tadi.  Yesus mengeritik secara ta...

BERIMAN TANPA KEPALSUAN

 Renungan Hari Selasa, 24-08-2021 Pesta Santu Bartolomeus, Rasul Why. 21:9b-14; Yoh. 1:45-51 Ada cukup banyak orang yang hidup berpura-pura seperti sering dipertontonkan dalam film-film sinetron. Yang bodoh buat diri pintar dan mampu berbuat apa saja, tidak tahu, tetapi buat diri tahu segala, yang miskin buat diri kaya, atau sebaliknya.....  Gereja merayakan pesta Santo Bartolomeus, Rasul, seorang murid Tuhan Yesus yang sungguh-sungguh percaya, tanpa kepura-puraan. Bartolomeus (Natanael) berani meragukan Yesus ketika Filipus bercerita tentang perjumpaan mereka dengan Yesus orang Nazareth itu. "Mungkinkah seseuatu yang baik datang dari Nazareth?" Kejujuran, ketulusan dan ketidakpuraan-puraan Bartolomeus inilah yang menghantar dia kepada pintu iman yang benar. Inilah iman yang outentik, tidak ada kepalsuan. Sebab bagi Bartolomeus, kepura-puraan tidak berlaku di hadapan Allah, Dia sudah tahu segalanya.  Beriman secara outentik merupakan karakter orang beriman yang berani ter...

KEBENARAN ADALAH ALLAH SENDIRI

 Renungan Hari Senin, 23-08-2021 1Tes. 1:2b-5.8b-10; Mat. 23:13-22 Terjadi tanya jawab antara Pilatus dan Yesus mengenai Kebenaran. Kebenaran yang dipahami Pilatus tidaklah sesuai dengan Kebenaran dalam pemahaman Yesus. Di sini, Yesus mengungkapkan Diri-Nya sebagai Kebenaran itu sendiri.  Injil hari ini memperlihatkan sikap Yesus yang sangat tegas kepada orang-orang farisi dan ahli taurat sebagai orang yang munafik dalam menunaikan tugas dan panggilan mereka yang seharusnya untuk mewartakan kebenaran ilahi. Yesus mengecam kemunafikan mereka. Mereka bersumpah palsu atas nama Bait Suci, itu adalah Kebenaran. Ketegasan Yesus dinyatakan agar tidak ada lagi korban tipu muslihat mereka. Yesus menekankan penghayatan Kasih dan kesetiaan. Itulah perintah Tuhan yang benar.  Santu Paulus dalam surat kepada jemaat di Tesalonika mengatakan bahwa dirinya bersama Sylwanus dan Timotius mewartakan injil bukan hanya dengan kata-kata saja, melainkan juga dengan kuasa Roh Kudus yang membawa ...

TUHAN, KEPADA SIAPAKAH KAMI AKAN PERGI?

 Renungan Hari Minggu, 22-08-2021 HARI MINGGU BIASA XXI Yos. 24:1-2a.15-17.18b; Ef. 5:21-32; Yoh. 6:60-69 Kita menemukan banyak cerita di dalam kehidupan sehari hari tentang orang-orang yang sukses setelah digembleng, dididik (bahkan dengan kekerasan) dan pada akhirnya orang-orang ini sukses. Biasanya cerita ini akan dilukiskan dengan sangat bersukacita dan penuh semangat oleh orang orang tersebut.  Dulu, kalau om tidak paksa saya untuk bekerja, mungkin saya tidak jadi seperti ini. Sekalipun demikian om sama sekali tidak membenci saya, saya dikasihi seperti anak kandungnya sendiri. Terbukti, saudara-saudara sepupuku juga diperlakukan sama oleh om (ayah mereka).  Keberhasilan sampai meraih masa depan yang baik, membutuhkan kesetiaan dan komitmen yang tegas. Banyak murid yang mengikuti Yesus, namun dengan motivasi yang rendah, hanya sekedar mendapatkan kemudahan, roti saat lapar, dan pemenuhan kepentingan pribadi, ingin dihormati sebagai murid Tuhan. Jika motivasi seperti i...

ORANG YANG MERENDAHKAN DIRI AKAN DITINGGIKAN

 Renungan Hari Sabtu, 21-08-2021 PW St. Pius X, Paus Rut. 2:1-3.8-11;4:13-17; Mat. 23:1-12 Adalah hal yang sangat manusiawi seseorang ingin mendapatkan pengakuan dan diperlakukan secara terhormat oleh sesamanya. Wajarlah jika sebuah prestasi yang ditorehkan oleh seseorang mendapatkan apresiasi dan ucapan dukungan dari sesamanya atau terlebih dari pimpinannya. Agar sebuah pengakuan dan rasa hormat yang diberikan bernilai atau berbobot haruslah bertolak dari sebuah kenyataan akan adanya kinerja dan integritas moral dari pribadi yang bersangkutan. Ada bukti, ada hasil pekerjaannya. Bukan hanya sebatas kata-kata belaka. Jika ada fakta-fakta semacam itu maka pujian, pengakuan, apresiasi _ atau apapun kata yang tepat untuk hal itu_ tidak perlu dicari-cari. Ketika orang bekerja dan mengabdi dengan penuh kejujuran, ketulusan, ada rasa tanggung jawab, profesional. Itulah pembuktian yang nyata.  Dalam bacaan pertama, hal-hal di atas kita jumpai dalam diri Rut. Ketulusan, kesetiaan, dan ...

CINTA KASIH MELAMPAUI SEGALA SEKAT-SEKAT SARA

 Renungan Hari Jumat, 20-08-2021 PW St Bernardus, Abas, PujG  Rut 1:1.3-6.14b.16.22; Mat. 22:34-40 Kepribadian seseorang yang baik merupakan indikator kualitas dirinya, bukan dari mana dia berasal, ras, agama, dan bangsanya. Santu Yosef Freinademetz, seorang misionaris perdana SVD  di Shantung, China Selatan, pernah berkata, "Bahasa yang dapat dipahami oleh semua orang adalah bahasa CINTA." Rut adalah seorang suku Moab, seorang asing yang hidup bersama mertuanya Naomi, seorang berkebangsaan Yahudi. Naomi ingin kembali ke tanah airnya sendiri, namun ragu, apakah Rut mau mengikuti dia? Oleh sebab itu Naomi menawarkan kepada Rut untuk boleh kembali kepada bangsanya dan keluarganya. Namun, Rut lebih memilih untuk terus besama mertuanya sampai kapanpun. Kesetiaan Rut kepada Naomi, mertuanya, merupakan wujud kasih yang mengatasi segala sekat SARA. Hal ini dimungkinkan karena Rut adalah orang yang tidak dikuasai oleh paham primordialisme, tetapi dia terbuka kepada kebenaran dan ...

KATA DAN PERBUATAN HARUS SELARAS

 Renungan Hari Kamis, 19-08-2021 Hak. 11:29-39a; Mat. 22:1-14 Nazar. Janji. Tidak mudah untuk direalisasikan. Hanya orang yang memiliki integritas dapat melakukan itu dengan baik. Yefta dalam bacaan pertama hari ini, bernazar kepada Tuhan bahwa jika dia menang dalam peperangan melawan orang Amon, maka sekembalinya ke rumahnya, apa atau siapa saja yang keluar pertama menjumpainya, maka dia akan persembahkan kepada Tuhan. Janji. Nazar sudah dibuat dan tidak akan mundur lagi. Yefta pribadi yang tangguh, integritas dirinya tidak diragukan. Dia melakukan apa yang sudah diakatakan. "Aku telah membuka mulutku bernazar kepada Tuhan, dan tidak dapat aku mundur" (Hak. 11:35). Itulah yang Tuhan suka, Yefta berkenan di hadapan Tuhan.  Allah pun tidak pernah ingkar janji. Ibarat seorang raja yang mengundang banyak orang untuk menghadiri pesta pernikahan anaknya. Para undangan tidak mau datang, maka raja itu menyuruh para utusannya untuk mengumpulkan semua orang yang dijumpai di jalan-jala...

AKULAH KEBANGKITAN DAN KEHIDUPAN

 IBADAT ARWAH MALAM KE-7 DARI MAMA HERMINA MENGE  Naidewa, 18-08-2021 1. Lagu pembuka 2. Salam dan pengantar oleh pemimpin : P. Dalam nama + Bapa dan Putera dan Roh Kudus.  U. Amin P. Semoga Allah Bapa menghibur kita dengan belaskasihan-Nya, semoga Putera-Nya menerangi kita dengan Sabda-Nya, semoga Roh Kudus mempersatukan kita semua.  U. Sekarang dan selama-lamanya.  P. Saudara saudari terkasih, kita berkumpul saat ini untuk memperingati Mama kekasih kita Hermina Menge yang meninggal tujuh hari yang lalu. Dalam upacara ini kita hendak berdoa untuk keselamatannya, dan kita akan mendengarkan Sabda Tuhan, supaya iman kita diteguhkan, yakni iman kepada Kristus yang telah bangkit dari alam maut.  3. Ajakan tobat.  P. Marilah kita menyesali dosa-dosa kita dan dosa almarhumah agar ibadat ini berkenan kepada Tuhan.  P. + U. Saya mengaku........  P. Semoga Tuhan mengampuni dosa dosa kita dan membawa kita kepada kehidupan yang kekal.  U. Amin....

BERSYUKURLAH SENANTIASA

 Renungan Hari Rabu, 18-08-2021 Hak. 6:9-15; Mat. 20:1-16a Suatu ketika saya menghantar sekelompok tamu berkeliling seputar kota Ruteng. Tidak ketinggalan Biara Suster-Suster Abdi Roh Kudus Adorasi Abadi (SSpS-AP) dikunjungi, sebab pada hemat saya, biara ini sudah menjadi ikon kehidupan rohani di wilayah ini. Pada saat akan meninggalkan biara ini, salah seorang tamu meminta agar para Suster mendoakan dia dan keluarganya. Lantas Suster menyodorkan sehelai kertas dan pena agar dia menuliskan intensi doanya. Dia bingung, apa yang akan diminta untuk didoakan?  Memang ketika ada yang minta didoakan oleh seseorang (imam, bruder, suster), nampaknya sebagai ungkapan spontan, tanpa disadari sungguh apa yang hendak didoakan. Atau juga sekian sering ketika kita berdoa, kita tidak tahu persis apa sesungguhnya yang sedang saya doakan. Akhirnya doaku kurang fokus.  Pengalaman bangsa Israel kurang lebih seperti itu juga. Mereka merasa kuatir ketika mereka sedang dipimpin oleh para hakim...

HIDUPLAH SEBAGAI ORANG MERDEKA

 Renungan Hari Selasa, 17-08-2021 HARI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA KE-76 Sir. 10:1-8; 1Ptr. 2:13-17; Mat. 22:15-21 Tidak ada yang pungkiri bahwa kemerdekaan itu adalah hak dasar atau azasi semua orang. Orang ingin hidup bebas, tanpa dikekang oleh orang lain, ingin berekspresi diri apa adanya, juga bebas dalam beribadah sebagai ekspresi iman, bebas dalam memilih pekerjaan, pasangan hidup, bidang studi yang diminati, dan sebagainya. Namun patut dipertanyakan, "Apakah semua orang siap untuk hidup dalam kemerdekaan itu?" Sesungguhnya untuk memperoleh kemerdekaan sejati dan sekaligus kemerdekaan itu membawa berkah, dibutuhkan kecerdasan dalam memimpin. Mulai dari memimpin diri sendiri, untuk bersikap disiplin dan bertanggung jawab, sikap hormat kepada kebebasan sesama, sikap hormat dan patuh terhadap hukum dan peraturan bersama, bersikap jujur dan setia terhadap pemimpin dan pejabat, dan sebagainya. Tanpa memiliki aspek-aspek di atas, maka kemerdekaan itu bisa menjadi "bum...

JIKALAU ENGKAU HENDAK SEMPURNA, JUALLAH SEGALA MILIKMU, LALU IKUTLAH AKU

 Renungan Hari Senin, 16-08-2021 Hak. 2:11-19; Mat. 19:16-22 Dalam hidup sehari-hari kita dapat menjumpai berbagai karakter kepribadian manusia. Ada orang yang berusaha keras untuk mengisi hidupnya dengan berbagai kegiatan agar dari hari ke hari semakin sejahtera. Dia tidak puas dengan hasil yang ada. Ingin berusaha lebih. Ada juga tipe orang yang hidup seadanya. Bagi dia sudah cukup memenuhi kebutuhan hari ini, besok kerja lagi. Prinsip dia, bahwa tidak mengurangi atau mengambil hak orang lain. Demikian juga dalam kaitan dengan melaksanakan tugas-tugas umum. Ada yang bekerja begitu kreatif, penuh inisiatif untuk menunaikan tugas dengan sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab. Akan tetapi ada tipe orang yang bekerja hanya memenuhi "standar minimal". Bagi dia yang penting segala sesuatu yang disampaikan atau diajarkan sudah dijalankan. Begitu juga para pelajar dan mahasiswa. Ada yang ingin tahu lebih banyak dari hanya sekedar yang diajarkan guru atau dosen di ruang kelas/kulia...

JIWAKU MEMULIAKAN TUHAN

 Renungan Hari Minggu, 15-08-2021 HR SP MARIA DIANGKAT KE SURGA  HARI MINGGU BIASA XX  Why. 11:19a; 12:1-6a.10ab; 1Kor. 15:20-26; Luk. 1:39-56 Bertepatan dengan Hari Minggu Biasa xx, Gereja merayakan Pesta Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga. Maria adalah salah satu murid sejati Yesus yang telah dengan setia dan sempurna melakukan segala sesuatu yang diajarkan dan diperintahkan oleh Tuhan. Oleh sebab itu Gereja sepantasnya memberikan penghormatan istimewa kepada Maria. Paus Pius XII, pada tanggal 01 November 1950 dalam Konstitusi Apostolik "Munificentissimus Deus" menyatakan sebagai dogma bahwa Bunda Maria, Bunda Yesus Kristus, setelah menyelesaikan perjalanan hidup duniawinya, diangkat tubuh dan jiwanya ke dalam kemuliaan surga. Hal ini berarti Maria dibawa ke dalam surga dalam keadaan sempurna tubuh dan jiwanya.  Peristiwa pengangkatan SP Maria ke surga merupakan suatu konsekuensi peristiwa iman sebagai seorang murid Tuhan. Oleh sebab itu berbicara tentang perist...

KERAJAAN ALLAH DIPERUNTUKKAN BAGI SEMUA ORANG

 Ranungan Hari Sabtu, 14-08-2021 PW St Maximilian Kolbe, ImMrt  Yos. 24:14-29; Mat. 19:13-15 Merupakan kerinduan terbesar setiap pasangan suami istri adalah memohon Tuhan mengaruniakan anak bagi mereka. Oleh sebab itu ada pasangan suami istri yang belum (tidak) dikaruniai anak, akan berusaha dengan berbagai cara, bahkan ada yang mengadopsinya. Kerinduan ini memperlihatkan bahwa sebuah keluarga mengalami kebahagiaan antara lain dengan kehadiran anak-anak. Anak-anak dengan segala keluguan dan kepolosan, dengan tingkah lakunya yang lucu menyenangkan. Tetapi terkadang ada anak yang banyak tingkah dan ulah sehingga menimbulkan kejengkelan. Namun sesungguhnya itulah cara seorang anak menuntut cinta dan perhatian dari kedua orangtua serta keluarga (orang dewasa). Injil menceritakan bahwa para murid memarahi anak-anak yang datang kepada Yesus. Besar kemungkinan mereka kehabisan kesabaran terhadap anak-anak itu, sebab mereka ingin agar Yesus tidak terganggu. Namun justru kejadian itu d...

CINTA YANG TERUJI MELEWATI BERBAGAI UJIAN

 Renungan Hari Jumat, 13-08-2021 Yos. 24:1-13; Mat. 19:3-12 Lembaga atau institusi perkawinan itu suci dan bermartabat sehingga harus dijaga, dirawat, dipelihara dan dipertahankan. Allah sendiri yang menyucikan perkawinan itu dengan berkata, "Karena itu, apa yang telah dipersatukan oleh Allah, tidak boleh diceraikan manusia." Manusia selalu ada cara untuk menyimpang dari ketetapan hukum yang sudah ada dengan berbagai alasan dan cara. Fenomena perceraian dalam kehidupan kita dewasa ini semakin marakzdan bahkan mungkin ada yang menganggapnya biasa. Fakta memperlihatkan bahwa ada yang baru saja nikah dalam usia bulanan, atau baru beberapa tahun, kemudian pasangan ini pisah dan mengajukan perceraian di hadapan lembaga tribunal gereja, lembaga yang mengurus hal ikhwal perkawinan ini. Alasannya bervariasi : ada yang cinta karena dijodohkan, ada yang karena 'kecelakaan' (hamil sebelum jadian), ada yang karena faktor ekonomis, mungkin juga politis, dan sebagainya.  Ada petuah...

BELAJAR MENGAMPUNI TANPA BATAS

 Renungan Hari Kamis, 12-08-2021 Yos. 3:7-10a.11.13-17; Mat. 18:21-19:1 Tuhan Allah bagaikan bankir belaskasihan dan pengampunan. Dia tidak pernah lelah untuk mengampuni manusia. Belaskasihan Tuhan tidak terbatas. Andaikata Tuhan menghitung-hitung dosa dan kejahatan manusia, semestinya manusia sudah tidak layak diampuni oleh Tuhan lagi. Namun, Allah punya pusat perhatian yang berbeda dengan manusia. Fokus Tuhan adalah keselamatan umat-Nya, bukan berapa banyak dosa yang telah dilakukan manusia. RAHMAT pengampunan itulah yang mendatangkan pembebasan, dan menjalin kembali tali relasi kasih persaudaraan. Sedangkan kebencian, dendam dan kedegilan hati untuk mengampuni akan memenjarakan pribadi manusia itu sendiri, serta memutuskan tali kasih persaudaraan. Dalam perumpamaan injil hari ini tentang pengampunan seorang raja terhadap hambanya yang berhutang, layak juga dialamatkan kepada kita para pengikut-Nya dewasa ini. "Karena engkau telah diampuni, engkaupun harus mengasihani kawanmu se...

LAIN SELAMAT

 Renungan Hari Rabu, 11-08-2021 PW St Klara dari Asisi, Perawan  Ul. 34:1-12; Mat. 18:15-20 Orangtua merasa bangga dan bahagia jika anak-anak mereka sukses dalam pendidikan, memperoleh pekerjaan yang layak, telah mendampingi mereka sampai jenjang perkawinan (membangun rumah tangga sendiri), ada yang menyiapkan tanah dan rumah kediaman yang nyaman. Singkatnya, para orangtua ini merasa bahagia karena dapat mewariskan masa depan yang aman untuk anak cucu di kemudian hari. Mereka tidak mengharapkan balas jasa atau ganti rugi atas pengorbanan yang telah mereka berikan. Sukacita mereka adalah melihat anak cucu berbahagia dan selamat.  Kisah Musa dalam bacaan pertama hari ini menceritakan hal serupa. Bertahun-tahun lamanya Musa berjuang dan berkorban untuk menghantar bangsa Israel keluar dan terbebas dari penjajahan Mesir. Musa mesti menghadapi pula berbagai tantangan dan persoalan dengan bangsanya sendiri yang tidak setia dan suka mengeluh, malahan mencela Musa dan Tuhan sendir...

ALLAH MENGASIHI ORANG YANG MEMBERI DENGAN SUKACITA

 Renungan Hari Selasa, 10-08-2021 Pesta St. Laurensius, Diakon Martir 2Kor 9:6-0; Yoh 12:24-26 Bacaan-bacaan suci hari ini menggambarkan sikap Tuhan yang paradoks di hadapan dunia. Tuhan Yesus dengan tegas di dalam injil mengatakan bahwa orang yang hanya ingat diri dan melindungi nyawanya di dunia ini, justru akan kehilangan semuanya itu di akgir hidupnya. Akan tetapi orang yang dengan murah hati, merelakan nyawanya untuk dipersembahkan demi Kerajaan Surga, ia justru akan memperoleh kembali semuanya itu secara berlipat ganda pada akhir hidupnya. Yesus bersabda tentang kenyataan itu seperti yang dialami oleh seorang petani, bahwa biji gandum harus jatuh dulu ke tanah dan mati, baru bisa menghasilkan banyak buah; tetapi jika dia tidak jatuh dan mati, maka akan tetap satu biji saja. Sabda Yesus ini melukiskan kedahsyatan cinta-Nya kepada manusia dan dunia. Jika Yesus tidak turun ke dunia (inkarnasi) dan tetap tinggal di dalam Kerajaan-Nya, maka tidak dapat dipikirkan tentang sejarah k...

TAAT HUKUM SEBUAH SOLIDARITAS

 Renungan Hari Senin, 09-08-2021 Ul. 10:12-22; Mat. 17:22-27 Dalam kenyataan hidup sehari-hari banyak orang ingin memperoleh kesempatan diperlakukan secara khusus dan istimewa. Dalam urusan tertentu di sebuah kantor misalnya, ada yang dikenal atau masih ada hubungan keluarga atau sahabat dengan staf, maka akan diperlakukan khusus, dilayani dengan cepat. Segala urusan lancar dan segera selesai. "Ada orang dalam", begitu kata-kata yang sering didengar.  Yesus dalam injil hari ini menunjukkan kepada kita bahwa Dia tidak pernah menggunakan privilese dan status-Nya sebagai Anak Allah untuk mencari kemudahan dan memenuhi kepentingan diri sendiri. Yesus dalam kuasa-Nya mampu merobohkan Bait Allah dan dalam waktu tiga hari dapat membangunnya kembali (Yoh 2:19); akan tetapi tetap bersedia membayar pajak sebagai sebuah kewajiban seperti orang kebanyakan. Yesus menunjukkan sikap solider dan tidak ingin menjadi batu sandungan atau skandal nagi orang lain. Keteladanan Yesus dalam mentaati...

AKULAH ROTI HIDUP DARI SURGA

 Renungan Hari Minggu XIX,  Tgl 08-08-2021 1Raj. 19:4-8; Ef. 4:30-5:2; Yoh. 6:41-51 Bacaan-bacaan suci pada hari Minggu Biasa XIX ini memberi beberapa pesan penting untuk kita dalam kehidupan sehari-hari.  Amat sering orang mengungkapkan diri sebagai pribadi yang penuh kasih dan penyayang. Namun pada saat yang sama, dia sulit untuk membuktikan kerelaannya dalam memberi dan membagi. Apalagi apa yang diberikan dan dibagikan menjadi alasan cukup baginya untuk memegahkan diri sebagai orang yang baik dan berjasa bagi sesamanya. Tuhan hari ini mengajarkan kepada kita untuk memberi dengan rela hati, tanpa pamrih, dan penuh bela rasa. Mengasihi dengan tulus hati, tanpa mengharapkan balasannya. Dalam bacaan kedua dari surat Paulus kepada umat di Efesus, bersaksi bahwa Tuhan sungguh mengasihi kita melalui Yesus Kristus Putera-Nya. "Kristus telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan Diri-Nya untuk kamu" (Ef 5:2). Menurut Paulus bahwa jika orang sungguh memiliki kasih maka di dalam d...

AJARKANLAH KASIH SETIA TUHAN KEPADA ANAK-ANAKMU

 Renungan Harian : Sabtu, 07-08-2021 Ul. 6:4-13; Mat. 17:14-20 Dalam bacaan pertama hari ini, Musa menasihati bangsa Israel untuk mengimani Tuhan Allah dengan segenap hati, dengan segenap jiwa dan raga serta dengan seluruh kekuatan. Kasih setia Tuhan itu harus diwartakan kepada seluruh keturunan. Ajarkanlah semuanya itu kepada anak-anakmu dari generasi ke generasi. Kapan dan di mana saja harus mengajarkan kebaikan Allah itu. Pengajaran yang intens dan terus menerus akan membuahkan iman yang kokoh tak tergoyahkan. Dengan iman yang kokoh itu akan mampu mengatasi segala ketakutan, tantangan dan kesulitan, bahkan mampu mengusir roh-roh jahat yang menghadang.  Pengalaman para murid tidak dapat mengusir roh jahat yang membelenggu seorang anak, justru karena mereka tidak percaya. Baik ibu dari anak itu, maupun para murid-Nya. Iman akan mengalahkan segalanya. Jika kita mengimani Tuhan dengan seluruh diri dan kekuatan, maka kita pun akan mampu mencintai Tuhan dengan segenap diri pula. ...

BERDIRILAH, JANGAN TAKUT

Renungan Hari Jumat, 06-08-2021 PESTA YESUS MENAMPAKKAN KEMULIAAN-NYA Dan. 7:9-10.13-14; Mat. 17:1-9 Dunia saat ini sedang dilanda coronavirus yang mematikan. Hampir setiap hari orang orang selalu dikejutkan dan atau dicemaskan ketika mendengar bunyi sirene ambulance. Pertanyaan spontan keluar dari mulut, "siapa lagi direnggut covid-19?"  Dalam situasi semacam ini secara psikologis, orang membutuhkan pesan-pesan penghiburan, kekuatan, harapan agar mampu menghadapi situasi sulit ini dengan sebuah optimisme baru. Semuanya akan berakhir. Hidup dalam kepatuhan protokol kesehatan pasti akan segera mengakhiri rantai penularan virus yang mematikan itu, hindari kerumunan massa, istirahat yang cukup, konsumsi makanan bergizi, tekun dalam doa dan ibadah, dan sebagainya.   Akan tetapi, tidak sedikit juga orang-orang ditakutkan, dicemaskan dan bahkan dibuat putusasa ketika muncul berita-berita kegagalan perawatan, vaksinasi yang tidak manjur. Belum lagi ada berita-berita 'miring'...

JANGAN MERAGUKAN KUASA TUHAN

 Renungan Harian : Kamis, 05-08-2021 Bil. 20:1-13; Mat. 6:13-23 Salah satu fungsi media sosial (medsos) adalah untuk mempercepat menyebarkan berbagai informasi kepada dunia. Tidak mengherankan sekian sering orang-orang berlomba-lomba untuk menjadi yang pertama dalam memberikan informasi mengenai sesuatu hal. Pernah ada kejadian, dalam sebuah group WA diberitakan tentang ayah dari salah seorang anggota group meninggal dunia. Namun oleh beberapa anggota group yang lain karena kurang teliti membacanya, langsung disampaikan ujub doa memohon istirahat kekal bagi kawan anggota group itu, bukan ayahnya. Selanjutnya teman-teman yang lain hanya meneruskan informasi belasungkawa dari teman yang keliru, sehingga berderet-deretlah doa yang sama bagi teman tersebut. Ini salah satu bukti bahwa jika orang tidak teliti, gegabah untuk memberikan informasi, bisa berakibat fatal.  Yesus hari ini mengingatkan para murid-Nya untuk tidak memberitahukan kepada siapapun bahwa Dialah Mesias. Mengapa d...

SAMBUTAN KAUL KEKAL SUSTER VERONIKA FDZ

 Kaul Kekal Sr. Veronika FDZ dan Sr.....  "AKU HENDAK MENYANYIKAN KASIH SETIA TUHAN SELAMA-LAMANYA" (MZ 89:1) N...... Hari ini kami berdua boleh bersenandung bersama Pemazmur tentang Kasih Setia Tuhan atas diri kami dalam seluruh ziarah panggilan hidup membiara kami. Untuk sampai pada peristiwa iman hari ini, tidaklah mungkin jika Tuhan tidak mengasihi kami dengan setia. Oleh sebab itu kami harus mengakui dengan rendah hati bahwa sesungguhnya panggilan kami ini terjadi hanya atas Kasih dan Kesetiaan Tuhan atas diri kami yang tidak layak.  Kami yang tidak layak, sudah dilayakkan oleh Tuhan.  Kami yang penuh kekurangan, sudah disempurnakan oleh Tuhan.  Kami yang tidak bimbang dan ragu, sudah diteguhkan oleh Tuhan.  Kami yang sering jatuh dan lemah, sudah ditopang dan dikuatkan oleh Tuhan.  Jadi panggilan kami ini bukan karena kemampuan kami untuk mengasihi Tuhan dengan penuh kesetiaan, melainkan karena kami sudah memperoleh Kasih dan Kesetiaan Tuhan oleh...

IMAN PERETAS SEGALA KEBIMBANGAN

 Renungan Harian: Rabu, 04-08-2021 PW St Yohanes Maria Vianney, Imam Bil. 13:1-2a.25-14:1.26-29.34-35; Mat. 15:21-28 Tingkah laku para pengintai bangsa Israel yang menyelidiki keadaan dan situasi tanah terjanji, bisa dikatakan sebuah pembelotan dan takut berjuang demi bangsanya sendiri. Pembelotan bisa diartikan sebagai sebuah pengkhianatan terhadap bangsanya dan berpihak kepada lawan. Hal itu terjadi bisa karena takut terhadap kekuatan lawan, atau bisa juga karena disogok oleh lawan dengan tawaran tertentu. Yudas Iskariot mengkhianati Yesus demi uang. Para pengintai bangsa Israel gentar melihat perawakan fisik suku-suku yang mendiami tanah Kanaan. Lebih dari itu mereka merancang sebuah cerita fiktif tentang tingkah laku orang-orang yang mereka intai itu memakan penduduknya sendiri. Hal itu menyebabkan bangsa Israel menjadi takut dan menangis semalam-malaman. Di atas semunya itu justru mereka sudah tidak mengindahkan penyelenggaraan Tuhan terhadap mereka. Iman mereka terhadap Tuhan...