BELAJAR MENGAMPUNI TANPA BATAS
Renungan Hari Kamis, 12-08-2021
Yos. 3:7-10a.11.13-17; Mat. 18:21-19:1
Tuhan Allah bagaikan bankir belaskasihan dan pengampunan. Dia tidak pernah lelah untuk mengampuni manusia. Belaskasihan Tuhan tidak terbatas. Andaikata Tuhan menghitung-hitung dosa dan kejahatan manusia, semestinya manusia sudah tidak layak diampuni oleh Tuhan lagi. Namun, Allah punya pusat perhatian yang berbeda dengan manusia. Fokus Tuhan adalah keselamatan umat-Nya, bukan berapa banyak dosa yang telah dilakukan manusia. RAHMAT pengampunan itulah yang mendatangkan pembebasan, dan menjalin kembali tali relasi kasih persaudaraan. Sedangkan kebencian, dendam dan kedegilan hati untuk mengampuni akan memenjarakan pribadi manusia itu sendiri, serta memutuskan tali kasih persaudaraan. Dalam perumpamaan injil hari ini tentang pengampunan seorang raja terhadap hambanya yang berhutang, layak juga dialamatkan kepada kita para pengikut-Nya dewasa ini. "Karena engkau telah diampuni, engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau."
Demikian halnya dengan bangsa Israel, meskipun berulang kali mengingkari janji dan menentang para utusan Tuhan, Tuhan tetap menuntun mereka untuk memasuki Tanah Terjanji, dan Tuhan tidak pernah jenuh untuk terus menyertai mereka melalui para utusan-Nya. Penyertaan Allah itu digambarkan dan dialami bangsa Israel melalui simbol Tabut Perjanjian yang terus diusung, diarak dan ditempatkan di tengah perkemahan. Hal ini hendak mengatakan kepada Israel dan kepada kita, bahwa Tuhan harus tetap kita bawa, kita junjung tinggi, dan tetap ditempatkan di dalam hati kita.
Di dalam injil Yesus mengungkapkan kekayaan rahmat pengampunan Bapa-Nya melalui perumpamaan tentang seorang raja yang mengampuni hambanya yang sudah tidak mampu membayar hutangnya. Demikianlah hutang dosa manusia begitu banyak sehingga tidak mampu ditebus, kecuali oleh kemurahan hati Allah melalui Putera Tunggal-Nya.
Demikianlah Tuhan Yesus mengajak kita untuk saling mengampuni dengan sesama seperti Bapa-Nya yang telah mengampuni kita. Jika kita tidak mengampuni, maka Bapa surgawi pun tidak mengampuni kita.
Marilah kita memohon rahmat pertobatan dan kekuatan Roh Kudus agar memampukan kita menghayati Sabda-Nya ini dalam kehidupan kita sehari hari dengan baik.
#SalamYesusYangMengasihi
#BelajarMengampuniTanpaBatas
Salam dan berkat dari Pastoran EKUKARDO,
Kris Sambu SVD
Amin....
BalasHapus