TAAT HUKUM SEBUAH SOLIDARITAS

 Renungan Hari Senin, 09-08-2021

Ul. 10:12-22; Mat. 17:22-27

Dalam kenyataan hidup sehari-hari banyak orang ingin memperoleh kesempatan diperlakukan secara khusus dan istimewa. Dalam urusan tertentu di sebuah kantor misalnya, ada yang dikenal atau masih ada hubungan keluarga atau sahabat dengan staf, maka akan diperlakukan khusus, dilayani dengan cepat. Segala urusan lancar dan segera selesai. "Ada orang dalam", begitu kata-kata yang sering didengar. 

Yesus dalam injil hari ini menunjukkan kepada kita bahwa Dia tidak pernah menggunakan privilese dan status-Nya sebagai Anak Allah untuk mencari kemudahan dan memenuhi kepentingan diri sendiri. Yesus dalam kuasa-Nya mampu merobohkan Bait Allah dan dalam waktu tiga hari dapat membangunnya kembali (Yoh 2:19); akan tetapi tetap bersedia membayar pajak sebagai sebuah kewajiban seperti orang kebanyakan. Yesus menunjukkan sikap solider dan tidak ingin menjadi batu sandungan atau skandal nagi orang lain. Keteladanan Yesus dalam mentaati hukum yang berlaku hendak menunjukkan sebuah solidaritas kepada sesama yang lain. Solidaritas akan tumbuh dan berkembang jika orang tidak hanya memikirkan haknya sendiri, tetapi juga pada saat yang sama memperhatikan kebaikan umum (bonum commune). 

Santa Theresia dari Calcuta pernah mengatakan jika engkau mengasihi seseorang harus sampai merasakan sakitnya. Hanya orang yang pernah mengalami kekurangan dalam hidupnya yang dapat memahami apa artinya kemiskinan. Dalam bacaan pertama dari Kitab Ulangan hari ini menceritakan tentang orang Israel yang pernah menjadi miskin dan menderita sebagai orang asing di tanah Mesir, didesak oleh Tuhan untuk bersikap solider. "Haruslah kamu menunjukkan kasihmu kepada orang asing, sebab kamu pun dahulu adalah orang asing di tanah Mesir" (Ul. 10:19). Nasib sebagai orang asing di negeri orang, bangsa Israel pun merasakan bagaimana mereka diperlakukan tidak adil dan tindakan diskriminatif, hidup dalam kekurangan dan keterbatasan. Berdasarkan pengalaman semacam itu, Allah mendesak mereka untuk tanpa memandang bulu "membela hak anak yatim da piati", serta "memberi makanan dan pakaian kepada orang asing" (Ul. 10:18).

Marilah kita memohon rahmat kekuatan dari Roh Kudus agar memampukan kita menghayati Sabda-Nya ini dalam kehidupan kita sehari hari. Kita pun diajak dan didesak untuk oleh ajakan Tuhan untuk tidak menyalahgunakan privilese dan bersikap solider, tidak melakukan tindakan diskriminatif terhadap orang asing yakni mereka yang berbeda dengan kita, tidak sepaham dengan kita, serta janganlah kita mengabaikan mereka yang miskin (harta dan spiritual, jasmani dan rohani). Ketika kita menjalankan hukum dan hak serta kewajiban dengan baik, kita telah bersikap solider dengan mereka yang lain pula. 

#SalamYesusYangMengasihi 

#MenjalankanHukumSikapSolider


Salam dan berkat dari Pastoran EKUKARDO, 

Kris Sambu SVD 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

INILAH TUBUH-KU, INILAH DARAH-KU

BETAPA DAHSYATNYA DOA ITU

JIKA TUHAN MENGHENDAKI……