JIWAKU MEMULIAKAN TUHAN

 Renungan Hari Minggu, 15-08-2021

HR SP MARIA DIANGKAT KE SURGA 

HARI MINGGU BIASA XX 

Why. 11:19a; 12:1-6a.10ab;

1Kor. 15:20-26; Luk. 1:39-56


Bertepatan dengan Hari Minggu Biasa xx, Gereja merayakan Pesta Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga. Maria adalah salah satu murid sejati Yesus yang telah dengan setia dan sempurna melakukan segala sesuatu yang diajarkan dan diperintahkan oleh Tuhan. Oleh sebab itu Gereja sepantasnya memberikan penghormatan istimewa kepada Maria. Paus Pius XII, pada tanggal 01 November 1950 dalam Konstitusi Apostolik "Munificentissimus Deus" menyatakan sebagai dogma bahwa Bunda Maria, Bunda Yesus Kristus, setelah menyelesaikan perjalanan hidup duniawinya, diangkat tubuh dan jiwanya ke dalam kemuliaan surga. Hal ini berarti Maria dibawa ke dalam surga dalam keadaan sempurna tubuh dan jiwanya. 

Peristiwa pengangkatan SP Maria ke surga merupakan suatu konsekuensi peristiwa iman sebagai seorang murid Tuhan. Oleh sebab itu berbicara tentang peristiwa ini tidak dapat dilepaspisahkan dari kemuridan seorang Maria. Maria adalah murid Tuhan yang sejati dan sempurna. Dia taat kepada kehendak Bapa, mendengarkan dan melaksanakan Sabda Tuhan, setia mengikuti Yesus bahkan sampai di bawah kaki salib-Nya. Maria memberi teladan pemuridan itu kepada kita para beriman sebagai anggota Gereja Kristus. Pemuridan merupakan sebuah perjalanan iman seumur hidup; setiap hari hidup sebagai seorang murid Tuhan. Pemuridan adalah proses pembentukan dari hari ke hari untuk menjadi gambar Kristus dan membantu orang lain untuk melakukan hal serupa. Seorang murid yang baik akan setia mendengarkan, melaksanakan, dan menghayati apa yang disampaikan oleh gurunya. Selanjutnya menjadi murid berarti berusaha melalui hidupnya sendiri mengajarkan apa yang diperoleh dari gurunya itu. 

Kisah injil hari ini memperlihatkan salah satu aspek kehidupan Maria yang dapat menjadi contoh dan teladan kaum beriman. Maria mengunjungi Elisabeth, saudarinya. Kehadiran Yesus ke dunia menunjukkan relasi yang sama yakni kedekatan dua pribadi secara personal, Tuhan datang ke dunia menjadi manusia. Kita menyaksikan apa yang dilakukan Maria, merupakan gerakan dari Yesus untuk datang menjumpai Elisabeth yang sedang mengandung Yohanes Pembaptis. Maria membawa Yesus di dalam kandungannya ketika mengunjungi Elisabeth. Perjumpaan dua orang beriman ini pun membuahkan ungkapan iman, doa dan pujian. Elisabeth memuji saudarinya Maria sebagai ibu Tuhan yang terberkati datang mengunjunginya. Buah kunjungan sukacita itu dirasakan pula oleh anak dalam rahimnya. Demikian pula Maria memuji dan memuliakan Tuhan bahwasanya Tuhan-lah yang telah melakukan karya agung di dalam dirinya. "Jiwaku memuliakan Tuhan" sebuah madah pujian terhadap kebesaran Tuhan. 

Refleksi bagi kita melalui Hari Raya ini, apakah pada zaman sekarang (zaman kita) ini masih ditemukan model perjumpaan yang membuahkan ungkapan iman, doa dan pujian kepada Tuhan, ataukah cenderung kita jumpai gosip dan fitnahan?

Marilah kita memohon rahmat pertobatan dan kerendahan hati dari Roh Kudus dan melalui doa Bunda Maria agar memampukan kita menghayati Sabda-Nya ini dalam kehidupan kita sehari hari. Semoga setiap perjumpaan kita dengan sesama mendatangkan sukacita, penghiburan, doa dan pujian kepada Tuhan. 

#SalamYesusYangMengasihi 

#JiwakuMemuliakanTuhan


Salam dan berkat dari Pastoran EKUKARDO, 

Kris Sambu SVD 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

INILAH TUBUH-KU, INILAH DARAH-KU

TERANG YANG BENAR MENGHALAU KEGELAPAN DOSA

BETAPA DAHSYATNYA DOA ITU