KERAJAAN ALLAH DIPERUNTUKKAN BAGI SEMUA ORANG

 Ranungan Hari Sabtu, 14-08-2021

PW St Maximilian Kolbe, ImMrt 

Yos. 24:14-29; Mat. 19:13-15

Merupakan kerinduan terbesar setiap pasangan suami istri adalah memohon Tuhan mengaruniakan anak bagi mereka. Oleh sebab itu ada pasangan suami istri yang belum (tidak) dikaruniai anak, akan berusaha dengan berbagai cara, bahkan ada yang mengadopsinya. Kerinduan ini memperlihatkan bahwa sebuah keluarga mengalami kebahagiaan antara lain dengan kehadiran anak-anak. Anak-anak dengan segala keluguan dan kepolosan, dengan tingkah lakunya yang lucu menyenangkan. Tetapi terkadang ada anak yang banyak tingkah dan ulah sehingga menimbulkan kejengkelan. Namun sesungguhnya itulah cara seorang anak menuntut cinta dan perhatian dari kedua orangtua serta keluarga (orang dewasa). Injil menceritakan bahwa para murid memarahi anak-anak yang datang kepada Yesus. Besar kemungkinan mereka kehabisan kesabaran terhadap anak-anak itu, sebab mereka ingin agar Yesus tidak terganggu. Namun justru kejadian itu dimanfaatkan oleh Yesus untuk menjelaskan kepada para murid-Nya dan juga kepada kita para pengikut-Nya, bahwa Kerajaan Allah itu tidak diperuntukkan hanya bagi orang yang sudah dewasa, yang sudah matang dan dapat berpikir sendiri, yang sudah hidup disiplin dan tertib; Tetapi Kerajaan Allah itu disediakan bagi semua orang, termasuk mereka yang kecil, kekanak-kanakan, belum bisa berpikir mandiri, yang masih belum matang, yang suka bikin onar, yang mungkin kehadirannya mengganggu orang yang lain. Di sini Yesus mau menegaskan bahwa Allah itu tidak pilih kasih, Dia mencintai semua orang, dan bahkan Allah menunjukkan perhatian yang khusus kepada mereka yang lemah, yang lebih memerlukan perhatian dan cintakasih. Mereka itu dikategorikan sebagai "anak-anak".

Bagi Allah berbuat adil tidak berarti semua orang diperlakukan secara sama dan seragam, melainkan diperhatikan dan diperlakukan sesuai dengan kondisi, kebutuhan dan situasinya. Bangsa Israel seringkali berbuat ulah seperti anak-anak. Mudah mengeluh dan gampang tergoda untuk mendapatkan kenikmatan sesaat sehingga mereka kurang bertahan, mudah protes, mengeluh ketika lapar, haus, panas, hujan.... Lalu nostalgia "Mesir" muncul, sekalipun mereka diperbudak. Mereka juga tidak tertib mengikuti perintah-perintah Tuhan,  dan mudah beralih kepada "allah" lain sebab sudah lupa akan janji setia kepada Tuhan. Ingkar janji dan menyembah dewa dewa lain (berhala). 

Namun Allah tetap mengasihi mereka. Allah masih terus menuntun mereka untuk sampai kepada tanah terjanji, untuk sampai kepada Kerajaan-Nya. Allah sabar mendidik, dan menunjukkan belaskasihan yang mendalam. Setiap kali Dia membaharui perjanjian-Nya dengan mereka, Allah berpesan, "Sekarang, jauhkanlah allah asing yang ada di tengah-tengah kamu dan condongkanlah hatimu kepada Tuhan, Allah Israel."

Marilah kita memohon rahmat pertobatan dan kekuatan Roh Kudus agar memampukan kita menghayati Sabda-Nya ini dalam kehidupan kita sehari hari dengan menjauhkan 'allah lain' dari hidup kita. 

#SalamYesusYangMengasihi 

#KerajaanAllahBagiSemuaOrang


Salam dan berkat dari Pastoran EKUKARDO, 

Kris Sambu SVD 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

INILAH TUBUH-KU, INILAH DARAH-KU

TERANG YANG BENAR MENGHALAU KEGELAPAN DOSA

BETAPA DAHSYATNYA DOA ITU