Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2021

ORANG YANG BERBAHAGIA

 Renungan Hari Senin, 01-11-2021 HARI RAYA SEMUA ORANG KUDUS Why. 7:2-4.9-14; 1Yoh. 3:1-3; Mat. 5:1-12a Gereja merayakan pesta para orang kudus hari ini. Mereka adalah orang-orang yang berbahagia karena telah melewati berbagai cobaan dan ujian di dalam hidupnya. Mereka mengalami penganiayaan dan penolakan yang luar biasa hanya karena iman yang mereka miliki.  Bacaan bacaan suci hari ini mengungkapkan kepada kita tentang bagaimana hidup seorang beriman sampai mereka digelari kudus atau santo-santa ini. Bacaan pertama dari kitab Wahyu melukiskan bahwa untuk mencapai kekudusan seseorang harus mampu melewati banyak tantangan, cobaan, serta suka duka di dalam hidup ini sebagai orang beriman. Penulis kitab Wahyu mencatat, "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba" (Why. 7:14). Dengan pernyataan ini penulis hendak mengatakan bahwa orang kudus orang yang telah menang atas ...

YANG MELAKSANAKAN CINTA KASIH TIDAK JAUH LAGI DARI KERAJAAN ALLAH

 H.  MINGGU BIASA XXXI, 31-10-2021 Ul. 6:2-6; Ibr. 7:23-28; Mrk. 12:28b-34 Dua hal yang selalu berjalan beriringan dalam kehidupan manusia. Antara teori dan praktek. Antara doa dan karya, kontemplasi dan aksi. Antara perkataan dan perbuatan. Antara pengajaran dan kesaksian nyata. Kedua hal itu begitu melekat satu sama lain sampai tidak terpisahkan, ibarat dua sisi keping medali; atau ibarat dua sayap burung yang harus berkepak bersama agar bisa terbang.  Begitu dua sayap kehidupan manusia. Iman yang dimiliki harus diungkapkan dan diwujudkan. Jadi ungkapan dan perwujduan iman itu harus sejalan, beriringan. Ahli Taurat itu bertanya kepada Yesus, "Hukum manakah yang paling utama?" Jawaban Yesus adalah dua hukum utama yang sama nilainya. Pertama, Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu, segenap jiwamu, dan dengan segenap tenagamu serta dengan segenap akal budimu. Pokoknya seluruh diri, jiwa raga, lahir batin, rohani jasmani harus ditujukan kepada Allah. Yesus mengutip a...

ANTARA KURSI TERDEPAN DAN KERENDAHAN HATI

 Renungan Hari Sabtu, 30-10-2021 Rom. 11:1-2a.11-12.25-29;  Luk. 14:1.7-11 Yesus dalam injil hari ini memberikan suatu pelajaran yang sangat berarti bagi kita orang beriman tentang KERENDAHAN HATI. Yesus melihat ada fenomena yang berkembang di mana orang-orang biasanya di tempat pesta selalu berusaha untuk mengambil tempat duduk terdepan. Yesus mengingatkan hal itu bisa saja sebagai sesuatu yang akan mendatangkan bencana. Jangan sampai tempat itu sudah disiapkan oleh tuan pesta untuk orang tertentu yang diundang khusus. Jika sampai terjadi demikian maka dengan sendirinya "kita" yang sudah terlanjur duduk di situ, akan disuruh pindah ke tempat lain. Betapa memalukan kalau terjadi seperti itu. Yesus ingatkan hal itu agar tidak menimpa diri kita.  Namun sesungguhnya bukan hanya sebatas itu yang Yesus hendak sampaikan. Ada hal lain yang jauh lebih penting bagi kita yakni supaya kita sungguh-sungguh menghayati perihal Kerendahan Hati yang sejati. Kerendahan Hati bukan hanya se...

MEREKA TIDAK SANGGUP MEMBANTAH-NYA

 Renungan Hari Jumat, 29-10-2021 Rom. 9:1-5; Luk. 14:1-6 Seorang bapak membuat peraturan di rumahnya. Selama waktu makan, tidak ada satu orang pun berbicara. Alasannya, demi sopan santun, juga supaya jangan sampai ada nasi yang tersembur dari mulut. Jadi segala sesuatu yang akan dibicarakan nanti setelah acara makan selesai. Suatu hari karena bapa dan mama adalah pegawai kantoran, maka di rumah hanya ditinggalkan anak-anak mereka yang berumur 6 dan 4 tahun. Dengan harapan (dan selama ini terjadi demikian), si kakaklah yang selalu menjaga adiknya. Hari ini adalah hari yang sial dan sangat tidak beruntung bagi mereka. Nah, ketika sang ayah pulang dan langsung menuju meja makan. Anaknya yang sulung berlari-lari sambil berteriak, "Bapak, bapak... " "Husss diam. Bapak mau makan. Ingat itu." kata ayahnya.  Anaknya diam. Sementara bapaknya lagi makan, anaknya panggil lagi, "Bapak... " "Eiii tidak ingat pesan bapak, klo lagi makan tidak ada yang berbicara....

KITA PUN TERPILIH SEBAGAI RASUL

 Renungan Hari Kamis, 28-10-2021 Pesta St. Simon & St. Yudas, Rasul  Ef. 2:19-22; Luk. 6:12-19 Bersama Gereja sejagat kita merayakan Pesta Santu Simon dan Yudas, Rasul hari ini. Penginjil Lukas melukiskan peristiwa Yesus memanggil dan memilih para rasul-Nya. Dalam kisah ini kita dapat merenungkan beberapa hal yang berhubungan langsung dengan tugas-tugas Gereja.  Pertama, Yesus tidak serta merta langsung memilih para rasul-Nya, tetapi melalui suatu proses yakni Yesus naik ke bukit dan berdoa semalam-malaman kepada Allah. Yesus mengajarkan kepada kita dalam seluruh pengalaman hidup kita, harus didasari pada relasi dengan Tuhan. Itulah aspek rohani yang tidak boleh diabaikan oleh siapapun dalam kehidupan ini. Sebelum melakukan sesuatu keputusan dan pekerjaan tertentu, terlebih dahulu kita memohon rahmat kebijaksanaan dan kekuatan dari Tuhan.  Kedua, Yesus memberikan pelajaran penting bagi kita akan suatu bentuk kerja sama di dalam hidup ini. Inilah aspek komunal. Ye...

SIAPAKAH YANG LAYAK DISELAMATKAN?

 Renungan Hari Rabu, 27-10-2021 Rom. 8:26-30; Luk. 13:22-30 Tidak sedikit orang yang doyan hitung-hitung jasanya untuk seseorang, untuk sebuah organisasi sosial, untuk sebuah kelompok etnis, dan termasuk untuk gereja. Seorang bernama Z pernah berkata, saya ini adalah cucu dari kakek X, yang dulu menyerahkan sebidang tanah untuk dibangun gereja di mana sekarang sedang dipakai. Tapi saya sangat kecewa dengan si pastor Y karena tidak mengijinkan saya menikah lagi dengan si C. Alasannya karena saya sudah pernah menikah dengan si B secara resmi di gereja katolik. Kenapa jasa kakek saya tidak pernah diperhitungkan? Begitu alasan si Z mengungkapkan kekesalannya terhadap gereja (melalui pastor Y) yang menurut dia, terlalu kaku menjalankan hukum gereja.  Injil hari ini sangat tegas menyerukan pernyataan Yesus yang mungkin sangat mengganggu nurani orang beriman. Ketika orang bertanya kepada Yesus, "Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?" Jawaban Yesus, "Berjuanglah untuk ...

BIJI SESAWI DAN RAGI GAMBARAN KERAJAAN SURGA

 Renungan Hari Selasa, 26-10-2021 Rom. 8:18-25; Luk. 13:18-21 Yesus menggunakan kesempatan saat mengajar di rumah ibadat untuk menjelaskan apa yang dimaksudkan dengan Kerajaan Allah atau Kerajaan Surga. Seumpama biji sesawi yang begitu kecil dari sekian banyak benih, tapi kalau sudah bertumbuh akan menjadi besar, menjadi pohon yang dapat berguna untuk menaungi dan tempat bersarang burung-burung. Atau seperti ragi yang jika sudah dicampur adonan dan diramas sampai matang akan mekar jadi roti atau kue yang lezat. Berarti apa itu Kerajaan Surga?  Kerajaan Surga bukan Pertama-tama sebagai sebuah lokasi, tempat, wilayah teritorial geografis; melainkan suatu gambaran Pribadi Allah yang begitu besar Kasih setia-Nya untuk menjadi tempat bernaung dan berteduh umat manusia yang kelelahan karena dosa. Manusia merasakan nikmatnya berada di dalam Allah karena batin yang damai dan tenteram, karena sukacita dan kegembiraan dalam relasi bersama sesamanya; karena kebajikan-kebajikan yang boleh...

HAI IBU, PENYAKITMU TELAH SEMBUH

 Renungan Hari Senin, 25-10-2021 Rom. 8:12-17; Luk. 13:10-17 Injil hari ini memperlihatkan suatu perdebatan lagi antara kepala rumah ibadat (termasuk kelompok orang farisi dan ahli taurat) dengan Yesus. Alasan, kepala rumah ibadat gusar melihat Yesus yang menyembuhkan orang sakit pada hari sabat. Bagi dia, tindakan Yesus ini sudah mencemarkan hukum dan juga sekaligus menjadi kegagalan baginya dalam menjaga keutuhan hukum.  Namun berbeda alasan bagi Yesus. Bagi Yesus, belas kasihan  akan nasib manusia jauh lebih utama dan penting dari segala hal lain. Yesus membuat perbandingan bagi mereka yang kaku jalankan hukum dan peraturan itu. Siapa di antara kamu yang tidak memberi minum untuk ternakmu pada hari sabat? Padahal perempuan ini jauh lebih berharga daripada keledai atau lembumu. Sudah 18 tahun perempuan ini dibelenggu oleh setan, sekarang saatnya ia harus dibebaskan. Jadi Yesus hendak meluruskan cara menjalankan hukum dan peraturan. Hukum dan peraturan itu dibutuhkan di ...

LALU IA MENANGGALKAN JUBAHNYA DAN PERGI MENDAPATKAN YESUS

 Renungan Hari Minggu Biasa XXX, 24 Oktober 2021 Yer. 31:7-9; Ibr. 5:1-6; Mrk. 10:46-52 Ada hal yang istimewa dan spesial di dalam diri saudara-saudari yang difabel. Ada kepandaian khusus yang tidak dapat dilakukan oleh orang normal secara fisik dan mental/batin. Orang buta yang pandai membaca brailer, bisa bermain musik dan menyanyi dengan sempurna, seperti Andrea Bocelli, ada yang pintar menata rambut di salon, melukis dengan kaki atau tangan kudung, dan sebagainya. Orang buta tuli, dan cacat seolah lebih peka dan memiliki kemampuan untuk mendengarkan dan merekam setiap peristiwa dan kejadian di dalam kehidupan ini.  Bartimeus yang jadi tokoh permenungan kita di dalam injil hari ini telah menghadirkan fenomena itu. Ia buta dan kerjanya mengemis setiap hari. Bartimeus sudah dengar banyak tentang Yesus dan karya-karya-Nya yang ajaib. Bartimeus tahu hari ini Yesus pun datang ke Yerikho. Dia pun bersiap di pinggir jalan untuk Meminta. Apa yang dia minta/ngemis? Dia mengemis "bel...

JIKALAU KAMU TIDAK BERTOBAT....

 Renungan Hari Sabtu, 23-10-2021 Rom. 8:1-11; Luk. 13:1-9 Agak lumrah pemikiran banyak orang tentang penderitaan yang dikaitkan dengan dosa seseorang. Penderitaan dipahami sebagai kutukan Tuhan terhadap peri hidup manusia yang tidak benar. Oleh sebab itu, bisa saja ada yang memandang sesama yang sedang menderita berbagai tekanan, penyakit, kematian sanak keluarga, bencana yang menimpa, dan sebagainya, maka orang itu dianggap paling berdosa. Dengan cara pandang demikian, sesungguhnya orang tersebut sudah menciptakan jarak pembatas antara dirinya - sebagai orang saleh - dengan sesama yang menderita - sebagai orang berdosa.  Yesus justru mengingatkan para murid-Nya untuk tidak berpikir demikian. Sebab salib dan penderitaan itu dapat saja dialami oleh siapapun, entah orang saleh entah orang berdosa. Yang paling penting adalah bagaimana orang memaknai hidupnya dan seluruh pengalamannya, sehingga membawa manfaat yang berguna bagi dirinya. Coba kita lihat bencana covid-19 yang tengah...

MEMBACA TANDA ZAMAN

 Renungan Hari Jumat, 22-10-2021 Peringatan St. Yoh. Paulus II.  Rim. 7:18-25a; Luk. 22:54-59 Yesus dalam injil hari ini memberikan pelajaran yang sangat berarti bagi para pendengar-Nya, para murid-Nya, dan juga bagi kita semua zaman ini. Kata Yesus, "Apabila kamu melihat awan naik di sebelah barat, segera kamu berkata: akan datang hujan, dan hal itu memang terjadi..... ". Itu salah satu contoh bahwa manusia punya kemampuan membaca gejala-gejala alam yang terjadi. Dari tanda-tanda alam dan gejala-gejala lain yang terjadi, diharapkan kita mampu untuk menilai zaman. Memberi penilaian itu lebih mendalam daru sekedar membaca tanda-tanda. Menilai berarti sudah sampai pada tahap memberi tafsiran kejadian akan datang berdasarkan pengalaman dan juga intuisi nurani untuk melihat secara tepat. Kalau sampai pada tahap menilai dan melibatkan nurani yang intuitif berarti kita sudah sampai pada hal spiritual rohani. Kepekaan jiwa-rohani akan menjadi lebih tajam melihat apa yang akan terjad...

AKU DATANG BUKAN UNTUK MEMBAWA DAMAI, TETAPI PERTENTANGAN

 Renungan Hari Kamis, 21-10-2021 Rom. 6:19-23; Luk. 12:49-53 Belum lama ini cukup santer berita dan polemik tentang situasi Papua. Hal ini dipicu oleh pernyataan pernyataan miring oleh seorang pejuang hak asasi asal Papua, Natalius Pigai. Pernyataan miring yang cenderung melecehkan usaha dan perjuangan pemerintah (era presiden Jokowi) ini kemudian menuai tanggapan serius dari pihak orang Papua sendiri. Para ketua suku dan bahkan mantan anggota OPM (Organisasi Papua Mardeka) pun angkat bicara. Mereka sangat menghargai segala usaha dan perjuangan presiden Jokowi yang begitu besar memperhatikan dan membangun Papua selama ini. Oleh sebab itu segala pernyataan Pigai dianggap sebagai sebuah penyesatan. Mereka bahkan menolak dan mengancam Pigai untuk tidak boleh datang ke Papua, karena perjuangannya bukan untuk masyakarat Papua, melainkan demi popularitas diri pribadi. Jokowi sudah menjadi orang Papua yang selalu berusaha agar Papua dapat setara dengan wilayah NKRI lainnya.  Injil ha...

TUHAN, KAMIKAH YANG ENGKAU MAKSUDKAN....?

 Renungan Hari Rabu, 20-10-2021 Rom. 6:12-18; Luk. 12:39-48 Perikope injil hari ini merupakan lanjutan hari kemarin tentang wejangan Yesus bagi para pengikut-Nya untuk senantiasa berwaspada. Terhadap perumpamaan yang disampaikan oleh Yesus, ada tanggapan atau reaksi dari Petrus, "Tuhan, kamikah yang Engkau maksudkan dengan perumpamaan itu, atau juga semua orang?" Terhadap reaksi dan pertanyaan Petrus itu, Yesus menjelaskan lebih jauh tentang relasi "tuan dan hamba" yang menjadi gambaran relasi "Tuhan dan umat-Nya" (Gereja). Tuhan itu seperti seorang tuan yang dengan bebas mau pergi ke mana saja Dia mua dan kapan saja Dia pulang, itu kebebasan seorang tuan. Tugas seorang hamba adalah menunggu dengan setia. Menunggu dengan setia bukan berarti hanya duduk bengong dan akhirnya bosan, lalu melakukan hal-hal yang tidak benar, seperti minum mabuk, berkelahi dengan sesama, dan sebagainya. Sebagai hamba yang setia menunggu, dia akan mengisi waktu penantian itu deng...

WASPADALAH SENANTIASA!

 Renungan Hari Selasa, 19-10-2021 Rom. 5:12.15b.17-19.20b-21; Luk. 12:35-38 Waspadalah senantiasa. Itulah kata kunci untuk bacaan-bacaan suci hari ini. "Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala." Sehingga ketika tuannya datang kita bisa masuk dalam pesta perjamuan.  Manfaat dari sikap waspada itu sangat besar.  Siaga menghadapi situasi apapun terutama yang bersifat emergency dan darurat. Siap menghadapi suatu pekerjaan besar yang harus dilakukan. Siap menghadapi tantangan yang paling berbahaya sekalipun. Oleh sebab itu memang sangatlah penting kita selalu berwaspada dalam hidup ini.  Kewaspadaan yang disampaikan oleh Yesus hari ini berkenaan juga dengan menghadapi akhir zaman dan kematian seorang anak manusia. Sebab hidup kita ini dibatasi oleh waktu, sekali pun kita ingin hidup lebih lama. Kita tidak pernah tahu kapan saat ajal menjemput kita. Nasihat Yesus satu saja, berwaspadalah dan berjaga-jagala selalu.  Untuk menunjukkan kesiap-siagaa...

DAMAI SEJAHTERA BAGI RUMAH INI

 Renungan Hari Senin, 18-10-2021 Pesta Santo Lukas, Pengarang Injil  2Tim. 4:10-17b; Luk. 10:1-9 Gereja merayakan pesta Santo Lukas, Pengarang Injil hari ini. Lukas dengan latar belakang keahlian sebagai seorang dokter atau tabib. Oleh sebab itu simbol injil Lukas adalah domba yang tersembuhkan. Lukas memberikan semacam persyaratan bagi seorang murid yang terutus, antara lain: jangan bawa pundi pundi atau bekal atau kasut. Bila memasuki sebuah rumah, sampaikan salam terlebih dahulu, 'Damai sejahtera bagi rumah ini'. Makan dan minumlah apa yang disuguhkan oleh tuan rumah. Jangan berpindah-pindah rumah. Sembuhkan orang orang sakit. Katakan bahwa Kerajaan Allah sudah dekat.  Dari semua pesan Yesus di atas, hendak menggarisbawahi kuasa dan penyelenggaraan Tuhan bagi para murid-Nya. Seorang murid (misionaris) kiranya tidak usah terlalu repot dan sibukkan diri dengan hal-hal duniawi yang pada akhirnya akan membawa kesulitan dalam karya pewartaan dan pelayanan. Jangan sampai seo...

MAMPUKAH KAMU MEMINUM CAWAN YANG HARUS KUMINUM?

 Renungan Hari Minggu Biasa XXIX, 17 Oktober 2021 Yes. 53:10-11; Ibr. 4:14-16;  Mrk. 10:35-45 Adalah cita-cita dan keinginan semua orang untuk berprestasi dalam hidupnya, agar bisa berguna baik bagi dirinya sendiri dan keluarga maupun bagi masyarakat serta dunia alam semesta. Oleh sebab itu sejak kecil, orangtua selalu mendorong agar anaknya bisa mencapai harapan mereka.  Sangat menarik kita merenungkan injil hari ini. Dua orang murid-Nya, yakni Yakobus dan Yohanes berani mendekati Yesus dan minta posisi kemuliaan bersama Yesus, di kiri dan kanan Yesus. Luar biasa. Itu yang membuat para murid lain sakit hati. Ironisnya, Para murid ini sibuk diskusi tentang posisi dan jabatan itu persis sesudah Yesus memberitahukan mereka bahwa tujuan perjalanan ke Yerusalem ini adalah perjalanan menuju penderitaan. Yesus akan diserahkan kepada para tua-tua Yahudi, disesah, diludahi, diolok-olok, dibunuh..... Ini salib dan penderitaan. Namun ternyata pemberitahuan Yesus tidak membangkitkan...

ROH KUDUS-LAH YANG AKAN MENGAJAR KAMU

 Renungan Hari Sabtu, 16-10-2021 Rom. 4:13.16-18; Luk. 12:8-12 Salah satu prinsip dalam diskusi dan penerapan toleransi beragama adalah masing-masing aliran berusaha menemukan tituk kesamaan dalam ajaran masung-masing. Kesamaan persepsi dan nilai-nilai yang terdapat di dalam setiap ajaran itu dapat dijadikan sebagai perekat hubungan antar aliran kepercayaan. Namun apabila poin-poin perbedaan yang ditonjolkan maka fanatisme idiologis akan semakin tajam diperdebatkan, dan akhirnya bisa saja berujung pada pertikaian dan perselihan.  Yesus dalam injil hari ini menantang para murid-Nya untuk bersaksi tentang Diri-Nya di hadapan dunia yang bisa saja ada yang menolak Dia. Jika ada yang berani mengakui Diri-Nya di hadapan dunia, maka Dia pun akan mengakui orang itu di hasapan para Malaekat-Nya. Akan tetapi barangsiapa menyangkal Diri-Nya, maka Diri-Nya pun akan menyangkal dia di hadapan para malaekat Allah.  Jalan mengikuti Tuhan memang tidak mudah. Bahkan Yesus sendiri sudah men...

KETAKUTAN SUCI TERHADAP TUHAN

 Renungan Hari Jumat, 15-10-2021 PW. Sta. Teresia dari Avila Rom. 4:1-8; Luk. 12:1-7 Ada pepatah kuno yang mengatakan, "Pandai-pandai tupai melompat, sekali kelak akan jatuh juga." Atau pepatah lain, "Pandai-pandai membungkus barang yang busuk, sekali waktu akan tercium juga baunya." Pepatah kuno ini memberi pesan moral yang kuat agar kita bersikap jujur, jangan berpura-pura atau munafik.  Pengajaran Yesus dalam injil hari ditujukan pertama-tama untuk para murid-Nya. Sekalipun ada orang banyak bahkan beribu-ribu banyaknya, Yesus tetap mengutamakan para murid-Nya. Mengapa? Sebab mereka inilah yang menjadi andalan Yesus untuk keberlanjutan karya pewartaan-Nya. Kepada para murid-Nya, Yesus mengingatkan, "Waspadalah terhadap ragi, yakni kemunafikan orang farisi." Yesus membenci kemunafikan, kepura-puraan. Yesus ingin segala sesuatu dinyatakan secara jujur, tulus dan terus terang. Dan Yesus memberikan pesan kepada para murid-Nya bahwa segala kemunafikan itu pad...

SEMUANYA ITU AKAN DITUNTUT DARI ANGKATAN INI

 Renungan Hari Kamis, 14-10-2021 Rom. 2:1-11; Luk. 11:42-46 Kecaman Yesus terhadap orang farisi dan ahli taurat berlanjut. Yesus semakin tegas mengatakan bahwa segala sikap dan perbuatan mereka menuai malapetaka bagi pelakunya. Daripada mereka akan dituntut pertanggungjawaban. "Semuanya akan dituntut dari angkatan ini." Mengapa ada tuntutan dari angkatan itu? Beralasan Tuhan menuntutnya sebab oleh perbuatan perbuatan mereka telah menyesatkan banyak orang. Mereka menghalangi orang yang hendak memasuki Kerajaan Surga dan menyesatkan pikiran orang-orang kecil sederhana dengan ajaran sesat.  Kecaman Yesus ini mungkin masih terjadi atau relevan dengan situasi zaman kini. Masih banyak orang yang menyesatkan sesama, menyebabkan orang lain menderita dan sengsara, menutup jalan pengenalan akan kebijaksanaan ilahi. Ingat, Yesus pernah berkata, "Apabila ada yang menyebabkan seorang anak kecil ini berdosa, lebih digantungkan batu kilangan pada lehernya dan  ditenggelamkannya ke laut...

YANG SATU HARUS DILAKUKAN DAN YANG LAIN JANGAN DIABAIKAN

 Renungan Hari Rabu, 13-10-2021 Rom. 2:1-11; Luk. 11:42-46 Sering kita mendengar pernyataan tentang sikap seseorang, "Muka belakang."  "Lain di mulut, lain di hati."  Pernyataan ini menggambarkan mengenai karakter seseorang yang sulit dipercayai dan sulit dipegang omongannya. Apa yang dikatakannya, acapkali tidak selaras dengan apa yang dilakukan dan dihayatinya.  Yesus dalam injil hari ini mengecam kemunafikan orang-orang farisi dan ahli taurat. Mereka mengajarkan banyak hal kepada orang lain tentang sikap moral dan kesetiaan hukum, namun mereka sendiri tidak melakukannya sedikitpun, bahkan mereka menimbulkan penderitaan bagi banyak orang. Mereka memeras dan mencari keuntungan diri sendiri. Sikap dan perbuatan mereka tidak sejalan dengan apa yang mereka katakan atau ajarkan. Maka Yesus menyebut mereka sebagai orang-orang yang ber"celaka". Sebagai murid-murid-Nya kita hendaknya belajar untuk menjadi orang yang jujur, dan konsisten antara kata dan perbuatan...

BERIKANLAH ISINYA SEBAGAI SEDEKAH DAN SESUNGGUHNYA SEMUANYA AKAN MENJADI BERSIH BAGIMU

 Renungan Hari Selasa, 12-10-2021 Rom. 1:16-25; Luk. 11:37-41 Ingat prokes! Protokol kesehatan harus dipatuhi. Cuci tangan dengan air yang mengalir, pakai handsanitazer, pakai masker, jaga jarak,.... Wajib hukum demi memutuskan rantai penularan covid-19. Ada yang cuek, dengan setengah hati mengikutinya atau pakai masker secara benar setelah ditegur oleh petugas. Sikap masa bodoh dan anggap remeh masih ada. Yang penting diriku aman, kenapa harus ikut semua aturan yang ribet itu? Merepotkan! Semuanya itu bertolak dari tidak adanya kesadaran hati serta kepedulian sosial terhadap kepentingan banyak orang.  Injil hari ini berkisah tentang sebuah kebenaran manusiawi dan duniawi yang dilaksanakan oleh orang farisi. Mereka menekankan ketaatan terhadap aturan hukum taurat di mana orang harus mencuci tangan sebelum makan. Kesehatan itu penting. Kebersihan adalah dasar untuk hidup sehat. Tetapi itu belum cukup buat Yesus. Sebab mereka melakukan hanya sekedar formalitas agar dilihat orang...

ENGKAU DAN AKU MENJADI TANDA JUGA

 Renungan Hari Senin, 11-10-2021 Rom. 1:1-7; Luk. 11:29-32 Tanda memang dibutuhkan oleh seseorang yang belum mengetahui mengenai sesuatu hal. Namun tanda menjadi mubazir untuk sementara orang yang "tidak mau tahu" atau hanya sekedar mencobai orang lain. Kisah injil hari ini memperlihatkan kekecewaan Yesus terhadap bangsa Yahudi yang sudah mendapat banyak tanda dari dan tentang Tuhan dengan karya-karya-Nya yang agung. Mereka sengaja tidak mau tahu, dan kini mereka minta tanda baru lagi. Maka tidak mengherankan jika Yesus cap mereka sebagai angkatan yang jahat. Tanda nabi Yunus mestinya sudah cukup bagi mereka, sebab Yunus yang mewartakan pertobatan kepada bangsa Ninive, mereka percaya dan bertobat. Yesus lebih besar daripada Yunus, mestinya bangsa Yahudi sudah langsung percaya akan kehadiran Tuhan dalam diri Yesus.  Sesungguhnya Tuhan memberi banyak tanda dalam berbagai bentuk dan cara kepada manusia. Kehadiran seorang pribadi sebagai orang beriman di tengah keluarga dan masya...

JIKA DEMIKIAN, SIAPAKAH YANG DAPAT DISELAMATKAN?

 Hari Minggu Biasa XXVIII, 10-10-2021 Keb. 7:7-11; Ibr. 4:12-13; Mrk. 10:17-30 Ada cita-cita. Ada pilihan hidup. Ada pekerjaan yang digeluti dan dikembangkan demi kebahagiaan dan masa depan. Pilihan hidup adalah sebuah panggilan yang diwujudnyatakan dalam pekerjaan tertentu demi menjamin masa depan. Tentu ini berbeda satu orang dari orang yang lain. Sesuai kemampuan, bakat dan talenta untuk mengelolanya. Satu hal yang perlu dicatat sebagai orang beriman adalah agar keberhasilan, kekayaan dan status jangan sampai menjadi penghalang untuk menjalin relasi intim dengan Tuhan dan mengalami sukacita yang sejati.  Perjumpaan seorang pemuda kaya dengan Yesus dalam injil hari ini menggugah hati kita untuk bermawas diri, bagaimana seharusnya kita mengelola kekayaan diri kita, harta milik kita, intelektualitas kita secara bijaksana agar menjadi sarana memperoleh keselamatan.  Bacaan pertama dari Kitab Kebijaksanaan hari ini sungguh memberikan pesan kuat kepada kita akan makna hidup ...

MENGGAPAI KEBAHAGIAAN KEKAL

 Renungan Hari Sabtu, 09-10-2021 Yoel 3:12-21; Luk. 11:27-28 Siapa yang tidak ingin hidup bahagia? Tentu kebahagiaan menjadi dambaan setiap orang. Bagaimana kualitas kebahagiaan itu dinikmati, tentu berbeda-beda dadi satu orang dengan orang lain. Perbedaan itu terletak pada cara memaknai sebuah pengalaman dalam hidup ini. Mungkin seorang anak merasa bahagia ketika dia mendapat hadiah mainan kesukaan pada hari ulang tahun kelahirannya. Seorang Ibu rumah tangga merasa bahagia ketika suaminya membelikan mesin cuci sehingga menghemat tenaganya untuk mencuci. Seorang remaja merasa bahagia memiliki pacar yang penuh perhatian dan peduli. Seorang birokrat merasa bahagia ketika kariernya menanjak baik dan menduduki posisi strategis. Dan masih banyak bentuk seseorang mengalami kebahagiaan.  Injil hari ini yang begitu singkat, hanya dua ayat, namun memuat sarat tentang bobot kehidupan seorang manusia. Seorang wanita mengagumi Yesus, dan dalam dirinya mungkin terbersit kerinduan, "andaika...

SIAPA TIDAK BERSAMA AKU, IA MELAWAN AKU

 Renungan Hari Jumat, 08-10-2021 Yoel 1:13-15;2:1-2; Luk. 11:15-26 Ada yang bertanya, apakah benar ada roh jahat, ada setan? Iya ada. Ada setan, ada roh jahat. Setan atau roh jahat itu adalah yang menolak Allah sehingga hidupnya selalu mencari cara-cara untuk menebar kejahatan dan menyebabkan penderitaan bagi orang lain.  Apakah roh jahat itu bisa hinggap atau tinggal di dalam seseorang manusia? Iya, bisa. Ada orang yang jelas-jelas kerasukan setan, roh jahat itu. Ada orang yang cara hidupnya dipengaruhi oleh setan, roh jahat itu. Seperti orang yang suka membuat orang lain menderita, menyebabkan orang lain celaka, hidup dalam permusuhan dan perselisihan, kebencian dan balas dendam, suka mencela sesama dan mengadu domba sesama sehingga saling bermusuhan. Cara hidup semacam ini sudah dipengaruhi dan dikuasai oleh roh jahat atau setan tersebut.  Apakah setan dan roh jahat itu bisa dikalahkan? Iya bisa dikalahkan. Tuhan Yesus dalam injil hari ini membuktikan bahwa Diri-Nya ad...

HARI TUHAN AKAN TIBA MENYALA SEPERTI API

 Renungan Hari Kamis, 01-10-2021 PW SP Maria, Ratu Rosario  Mal. 3:13-4:2a; Luk. 11:5-13 Bangsa Israel yang sudah pulang dari tanah pembuangan, masih berbuat ulah terus-menerus. Iman dan kehidupan susila masih digerogoti oleh kelesuan. Dalam situasi semacam itu tampillah nabi Maleakhi yang berseru, "Hari Tuhan akan tiba. Mereka yang jahat akan dihukum, tetapi yang takwa akan memperoleh kebahagiaan." Nampaknya ada dua kelompok yang sedang mencari identitas hidup mereka masing-masing. Kelompok yang jahat dan mencela Allah, senantiasa melihat kehendak Tuhan sebagai sebuah janji palsu. Mereka meragukan dan terus mencobai kebaikan hati Allah. Mereka berkata, "Sia-sialah beribadat kepada Allah! Apa untungnya.....? " Sebaliknya orang takwa berbicara demikian, "Tuhan memperhatikan dan mendengarkan kita." Sesungguhnya Tuhan tidak pernah mengecewakan umat-Nya. Cinta Tuhan melampaui segala kebaikan seorang manusia yang paling baik.  Dalam injil hari, Yesus menunjukka...

TUHAN, AJARLAH KAMI BERDOA!

 Renungan Hari Rabu, 06-10-2021 Yun. 4:1-11; Luk. 11:1-4 Para murid Yesus sadar, ada sesuatu yang kurang pada mereka. Mereka ikut Yesus. Mereka melihat Yohanes mengajarkan para muridnya untuk berdoa. Tetapi mereka sendiri tidak tahu harus berbuat apa. Mau berdoa ikut seperti Yesus yang rajin berdoa, tapi tidak tahu cara berdoa dan apa yang didoakan. Demikian juga melihat para murid Yohanes dengan lincahnya berdoa, sedangkan mereka tidak bisa sama sekali. Ah... Sebaiknya kita minta Tuhan untuk mengajari kita juga cara berdoa. Ternyata keinginan dan harapan itu dikabulkan oleh Yesus. Yesus dengan senang hati mengajarkan mereka berdoa. Yesus senang karena para murid-Nya merasa butuh untuk berdoa, mereka ingin tahu cara berdoa yang tepat. Inilah saatnya mereka diajari berdoa.  Inti doa yang Yesus ajarkan berpusat pada dua hal atau lebih tepat pada dua pihak pribadi. Pertama, segala doa itu berupa pujian dan pemuliaan terhadap Allah Bapa di surga. Allah Bapa menjadi pusat perhatian...

JAGA KESEIMBANGAN HIDUP: ORA ET LABORA

 Renungan Hari Selasa, 05-10-2021 Yun. 3:1-10; Luk. 10:38-42 Dalam injil hari ini, Tuhan Yesus mengajak kita untuk menata hidup secara seimbang. Perlu ada keseimbangan hidup. Jangan berat sebelah. Antara hidup doa dan karya perlu diberi porsi yang seimbang. Pepatah bahasa Latin sudah kita ketahui bersama yakni ORA ET LABORA. Berdoa dan bekerjalah.  Maria dan Marta tokoh yang ditampilkan bersama Yesus hari ini memperlihatkan kedekatan mereka dengan Yesus. Namun katakter kedua perempuan ini berbeda. Maria lebih suka duduk bersama Yesus sambil mendengarkan ajaran-Nya. Sedangkan Marta menunjukkan hospitalitasnya yang tinggi dengan sibuk menyiapkan makanan dan minuman untuk menjamu Yesus. Yang satu menyenangkan Yesus dengan mendengarkan ajaran-Nya; yang lain membahagiakan Yesus dengan memberikan jamuan yang menyenangkan.  Persoalan muncul ketika seolah-olah ada kesan "rasa capek" melayani dari Marta (kalau bukan cemburu) dan meminta supaya Yesus mengijinkan Maria membantunya. ...

PERBUATLAH DEMIKIAN, MAKA ENGKAU AKAN HIDUP

Renungan Hari Senin, 04-10-2021 PW. Santo Fransiskus Asisi  Yun. 1:1-7;2:10; Luk. 10:25-37 Hidup kekal atau kebahagiaan abadi atau keselamatan kekal merupakan harapan yang hendak dicapai oleh semua orang beriman. Manusia beriman yakin akan sebuah kehidupan baru pada akhir zaman. Kehidupan akhir zaman merupakan jaminan kekal untuk setiap orang yang percaya kepada ajaran-Nya. Untuk mencapai harapan dan cita-cita ini manusia harus melakukan atau menghayati Sabda-Nya selama hidup di dunia ini. Sabda Yesus sebagai dasar hidup kekal itu adalah melakukan cinta kasih. Cinta kasih menjadi hukum utama dan pertama yang tertulis di dalam kitab Taurat. Sehingga kepada seorang ahli taurat yang hendak mencobai Yesus tentang cara untuk mencapai hidup kekal, Yesus bertanya balik kepadanya, apa yang engkau baca di dalam hukum taurat. Ternyata dia sudah membaca dengan baik tentang hukum cinta kasih. Kasih kepada Allah dengan segenap hati, akal budi, seluruh diri; dan juga cinta kepada sesama ibarat m...

MEMBANGUN KELUARGA YANG BAHAGIA

 Renungan Hari Minggu Biasa XXVII, 03 Oktober 2021 Kej. 2:18-24; Ibr. 2:9-11; Mrk. 10:2-6 Semua orang ingin menggapai cita-cita hidup yang bahagia. Bisa jadi ada yang merasa bahagia jika dia memiliki banyak harta, banyak uang, ada fasilitas yang cukup seperti kendaraan, rumah, dan sebagainya. Mungkin ada yang merasa bahagia karena memiliki pekerjaan yang mapan, punya posisi bagus dalam lembaga tertentu ataupun dalam masyarakat.  Tetapi ada aspek lain yang turut menentukan kebahagiaan hidup kita. Yaitu sebuah persekutuan hidup bersama, entah persekutuan hidup berkeluarga, berkomunitas, kelompok masyarakat tertentu, dan sebagainya. Membangun persekutuan hidup bersama sampai pada kualitas "bahagia" tidaklah mudah. Butuh proses dan perjuangan yang panjang bahkan seumur hidup. Ada jatuh bangun, gagal sukses, gembira dan kecewa.... Sering tampil silih berganti ibarat dua sisi keping mata uang. Artinya dua kenyataan ini, hal positif dan negatif dalam hidup ini tidak dapat dianggap r...

ADA MALAEKAT MEREKA DI SURGA

 Renungan Hari Sabtu, 02-09-2021 PW. Para Malaekat Pelindung  Kel. 23:20-23a; Mat. 18:1-5.10 Betapa bahagianya kita sebagai orang Katolik. Kita diberi Tuhan secara pribadi masing-masing seorang malaekat pelindung. Malaekat itulah yang selalu ada dan berjalan bersama kita setiap saat. Gereja memperingati Para Malaekat Pelindung untuk menyadarkan kita bahwa Allah sungguh memperhatikan kita.  Yesus dalam injil hari ini mengingatkan kita untuk memperhatikan dan menghargai kehadiran seorang anak kecil di dalam kehidupan sehari hari. Ketika para murid-Nya mempersoalkan posisi siapa yang terbesar, Yesus justru mengambil seorang anak kecil dan menegur mereka untuk selalu memberi tempat yang layak bagi seorang anak. "Janganlah menganggap rendah seorang dari anak-anak ini, karena Aku berkata kepadamu: ada malaekat mereka di surga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di surga."  Yesus memberikan contoh dengan anak kecil karena kesucian, kepolosan, kejujuran hati seorang ana...