ROH KUDUS-LAH YANG AKAN MENGAJAR KAMU
Renungan Hari Sabtu, 16-10-2021
Rom. 4:13.16-18; Luk. 12:8-12
Salah satu prinsip dalam diskusi dan penerapan toleransi beragama adalah masing-masing aliran berusaha menemukan tituk kesamaan dalam ajaran masung-masing. Kesamaan persepsi dan nilai-nilai yang terdapat di dalam setiap ajaran itu dapat dijadikan sebagai perekat hubungan antar aliran kepercayaan. Namun apabila poin-poin perbedaan yang ditonjolkan maka fanatisme idiologis akan semakin tajam diperdebatkan, dan akhirnya bisa saja berujung pada pertikaian dan perselihan.
Yesus dalam injil hari ini menantang para murid-Nya untuk bersaksi tentang Diri-Nya di hadapan dunia yang bisa saja ada yang menolak Dia. Jika ada yang berani mengakui Diri-Nya di hadapan dunia, maka Dia pun akan mengakui orang itu di hasapan para Malaekat-Nya. Akan tetapi barangsiapa menyangkal Diri-Nya, maka Diri-Nya pun akan menyangkal dia di hadapan para malaekat Allah.
Jalan mengikuti Tuhan memang tidak mudah. Bahkan Yesus sendiri sudah mengatakan itu sebagai jalan salib. Salib yang haris dipikul oleh siapapun yang ingin mengikuti Dia. Kekuatiran dan kecemasan, tantangan dan hambatan pasti akan dihadapi, namun janganlah takut karena Roh Kudus sendiri yang akan mengajarkan jalan-jalan solutifnya. Yang perlu dimiliki oleh seorang murid-Nya adalah kepercayaan dan keberanian untuk memikul salibnya dan menanggung resiko apapun.
Berhadapan dengan kenyataan duniawi saat ini kita tidak bisa hindari adanya fanatisme idiologis dari beberapa aliran kepercayaan, hal mana yang dapat mengakibatkan cara pandang yang keliru dengan melihat sesama sebagai musuh. Karena musuh maka harus dimusnahkan. Padahal tidak mesti demikian jalan penyelesaiannya. Ada cara lain yang lebih bermartabat, yakni berdialog dan berkomunikasi dalam suasana persaudaraan insani.
Paus Fransiskus tahun lalu dalam kunjungan pastoral ke Arab Saudi, berusaha membangun dialog perdamaian dengan pemimpin besar agama Islam di Unit Emirat Arab. Terjadi penandatanganan dokumen perdamaian dan kerjasama untuk membangun dunia yang lebih beradab dan bermartabat. Sesungguhnya usaha semacam ini merupakan buah dari pekerjaan Roh Kudus yang mengajar manusia untuk melakukan kehendak-Nya. Kehendak Allah agar semua orang hidup dalam persekutuan dan persaudaraan sejati.
Kita belajar untuk hidup dalam persekutuan dan persaudaraan sejati itu sejak di dalam keluarga, komunitas dan lingkungan sekitar kita, sampai kepada dunia semesta di mana Tuhan sendiri yang merajainya. Namun untuk mencapai cita-cita luhur ini butuh pengorbanan, ketekunan iman untuk bersaksi serta kasih yang tulus untuk mencintai.
Marilah kita memohon kekuatan Roh Kudus yang memampukan kita menghayati Sabda-Nya ini dalam kehidupan kita sehari hari dengan baik dan benar.
#RohKudusPengajarUtama
Salam dan berkat
Pastor Paroki EKUKARDO,
P. Kris Sambu SVD
Komentar
Posting Komentar