MAMPUKAH KAMU MEMINUM CAWAN YANG HARUS KUMINUM?
Renungan Hari Minggu Biasa XXIX, 17 Oktober 2021
Yes. 53:10-11; Ibr. 4:14-16;
Mrk. 10:35-45
Adalah cita-cita dan keinginan semua orang untuk berprestasi dalam hidupnya, agar bisa berguna baik bagi dirinya sendiri dan keluarga maupun bagi masyarakat serta dunia alam semesta. Oleh sebab itu sejak kecil, orangtua selalu mendorong agar anaknya bisa mencapai harapan mereka.
Sangat menarik kita merenungkan injil hari ini. Dua orang murid-Nya, yakni Yakobus dan Yohanes berani mendekati Yesus dan minta posisi kemuliaan bersama Yesus, di kiri dan kanan Yesus. Luar biasa. Itu yang membuat para murid lain sakit hati. Ironisnya, Para murid ini sibuk diskusi tentang posisi dan jabatan itu persis sesudah Yesus memberitahukan mereka bahwa tujuan perjalanan ke Yerusalem ini adalah perjalanan menuju penderitaan. Yesus akan diserahkan kepada para tua-tua Yahudi, disesah, diludahi, diolok-olok, dibunuh..... Ini salib dan penderitaan. Namun ternyata pemberitahuan Yesus tidak membangkitkan rasa sedih, prihatin, atau pun rasa empati untuk menghibur. Malah mereka asyik merencanakan posisi yang akan diperebutkan nanti.
Barangkali itulah gambaran situasi dunia sampai dewasa ini. Katakan dalam sebuah keluarga ada tiga bersaudara. Sudah dibagikan warisan masing-masing. Salah satu saudaranya sakit parah. Anak-anak masih kecil. Istrinya cemas kalau suaminya meninggal. Sementara dua Saudaranya sama sekali tidak peduli dengan kondisi kesehatan saudara mereka. Mereka malah berharap agar dia cepat mati dan harta miliknya aksn mereka bagi-bagikan. Terjadilah skenario itu. Tidak lama berselang kematian saudara mereka, istri saudaranya diusir serta anak anaknya. Sasaran adalah harta, tanah, rumah, dan sebagainya diambil alih.
Melalui injil hari ini, Yesus menegaskan kepada kita bahwa jika kita mengakui diri sebagai murid-murid-Nya maka bukanlah posisi jabatan yang diincar, melainkan kerelaan dan pengorbanan untuk memikul salib-Nya.
Apakah kita mampu meminum dari cawan yang diminum Yesus? Dalam pertolongan Roh Kudus kita mampu meminumnya, mampu menderita, mampu bertahan dalam penganiayaan dan penolakan. Bagi orang yang percaya dan bertahan dalam iman, Tuhan memberikan ganjaran kebahagiaan sebagai orang yang duduk bersanding dengan Tuhan di dalam Kerajaan-Nya.
Marilah kita memohon rahmat kekuatan Roh Kudus agar memampukan kita menghayati Sabda-Nya ini dalam kehidupan kita sehari hari.
#MinumDariCawanPenderitaan
Salam dan berkat
Pastor Paroki EKUKARDO,
P. Kris Sambu SVD
Terimakasih Pater.
BalasHapus