MEMBACA TANDA ZAMAN

 Renungan Hari Jumat, 22-10-2021

Peringatan St. Yoh. Paulus II. 

Rim. 7:18-25a; Luk. 22:54-59

Yesus dalam injil hari ini memberikan pelajaran yang sangat berarti bagi para pendengar-Nya, para murid-Nya, dan juga bagi kita semua zaman ini. Kata Yesus, "Apabila kamu melihat awan naik di sebelah barat, segera kamu berkata: akan datang hujan, dan hal itu memang terjadi..... ". Itu salah satu contoh bahwa manusia punya kemampuan membaca gejala-gejala alam yang terjadi. Dari tanda-tanda alam dan gejala-gejala lain yang terjadi, diharapkan kita mampu untuk menilai zaman. Memberi penilaian itu lebih mendalam daru sekedar membaca tanda-tanda. Menilai berarti sudah sampai pada tahap memberi tafsiran kejadian akan datang berdasarkan pengalaman dan juga intuisi nurani untuk melihat secara tepat. Kalau sampai pada tahap menilai dan melibatkan nurani yang intuitif berarti kita sudah sampai pada hal spiritual rohani. Kepekaan jiwa-rohani akan menjadi lebih tajam melihat apa yang akan terjadi di masa yang akan datang, atau apa makna sebuah peristiwa yang terjadi bagi kehidupan manusia sehari-hari? 

Saat ini kita masih berjuang untuk menghindari dan melenyapkan virus corona yang sudah melanda kita hampir dua tahun. Banyak pihak bertanya tanya, termasuk anda dan saya: "Ada apa ini? Apakah dunia akan kiamat? Apakah Tuhan marah? Apakah cara hidup manusia sudah terlalu jauh menyimpang dari hal hal yang baik dan benar? Apa yang harus kita lakukan?" Masih bisa dideretkan litani pertanyaan itu. 

Hal pertama yang pasti adalah Tuhan tidak pernah marah, apalagi mengutuk manusia. Karya keselamatan Tuhan tidak pernah akan berakhir. Yang dibutuhkan adalah sikap tobat dan tahu diri. Jika ada pertobatan dan sadar akan sesuatu yang salah, perlu diperbaiki dan berbalik kepada kebenaran dan kebaikan. 

Hal kedua, ternyata kesadaran akan kekeliruan masa lalu, mendesak kkta untuk membaharui hidup kita. Maka muncul himbauan dan instruksi untuk menerapkan "new normal", perlu ada norma-norma baru dalam hidup ini. Sederhana saja untuk cara hidup baru itu, misalnya: sebelumnya kita abaikan masalah kebersihan, maka dalam era norma baru, wajib cuci tangan dengan sabun dan air bersih; membendung penularan dengan memaksi masker; hindari kerumunan massa yang tidak perlu; dan sampai kepada kesadaran untuk menerima vaksinasi covid-19 demi membentuk kekebalan tubuh yang cukup. Jadi pembaharuan diri dan cara hidup merupakan sebuah bentuk penerapan hasil menilai tanda tanda zaman itu. 

Sebagai orang beriman, kita senantiasa menghubungkan kejadian alam, peristiwa peristiwa hidup kita dengan penyelenggara Tuhan atas diri kita. Hal ini wajar. Sebab kita sadar dan tahu, hidup kita adalah milik Tuhan. Ketika kita hidup sebagai orang beriman, maka kita akan lebih mudah memahami kehadiran dan keterlibatan Tuhan dalam hidup kita sehari hari. 

Tahukah kita akan kenyataan ini? Intuisi iman akan memberikan jawabannya. 

Marilah kita memohon terang Roh Kudus agar memampukan kita menghayati Sabda-Nya ini dalam kehidupan kita sehari hari. 

#MembacaDanMenilaiTandaZaman

Salam dan berkat 

Pastor Paroki EKUKARDO, 

P. Kris Sambu SVD 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

INILAH TUBUH-KU, INILAH DARAH-KU

TERANG YANG BENAR MENGHALAU KEGELAPAN DOSA

BETAPA DAHSYATNYA DOA ITU