Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2022

KAMI INI TELAH MENINGGALKAN SEGALA SESUATU DAN MENGIKUTI ENGKAU

Gambar
  Renungan Hari Selasa, 01 Maret 2022 Hari Biasa Pekan VIII/Tahun C/2 1Ptr. 1:10-16;  Mrk. 10:28-31 Ada kegusaran dalam diri Simon Petrus ketika mendengar pernyataan Yesus bahwa 'lebih mudah seekor unta melewati lubang jarum, daripada seorang kaya memasuki Kerajaan Surga.' Wajar saja Petrus merasa kuatir dan bisa saja berpikir dirinya akan sia-sia mengikuti Yesus kalau begitu sulit untuk meraih Kerajaan Surga yang dijanjikan itu. Kegusaran Petrus langsung dijawab oleh Yesus dengan suatu kepastian bahwa barangsiapa yang berani dan rela meninggalkan saudara-saudari, ibu, bapa, anak-anak, rumah, ladang, dan segala kekayaan duniawi, maka pada masa ini juga akan menerima seratus kali ganda barang-barang dan hal-hal yang sudah dtinggalkan itu, sekalipun harus menanggung berbagai penganiayaan. Dan pada masa yang akan datang akan diterima hidup yang kekal oleh orang yang berani melaksanakan sabda Yesus itu. Karena resiko yang besar, dan membutuhkan keberanian iman, banyak orang yang d...

BAGI TUHAN SEGALANYA MUNGKIN

 Renungan Hari Senin, 25-02-2022 Hari Biasa Pekan VIII /Tahun C/2 1Ptr. :3-9;   Mrk. 10:17-27 Perhitungan dan pertimbangan manusia pasti tidak sama dengan Tuhan. Manusia biasanya melakukan sesuatu dengan estimasi hasil tertentu, menggunakan rumusan tertentu, dan target periode waktu tertentu. Cukup matematis. Segalanya diperhitungkan dengan target tertentu yang maksimal.  Injil hari ini bercerita tentang seseorang yang sedang galau. Ia sedang bergolak dalam perasaannya antara mengikuti nasihat Yesus atau terus memperbanyak harta kekayaan duniawinya. Sebetulnya dia sudah tahu konsekuensi dari semuanya itu, namun untuk memperoleh kepastian pertimbangannya, dia coba berkonsultasi dengan Yesus. Hasilnya dia kecewa, sebab segala yang telah diperhitungkan olehnya meleset di hadapan Yesus. Bagi Yesus, tidaklah cukup hanya menuruti perintah-perintah-Nya sebagai sebuah hukum. Akan tetapi harus disertai dengan tindakan nyata untuk mengosongkan diri di hadapan Allah dan sekalig...

POHON YANG BAIK MENGHASILKAN BUAH YANG BAIK

Renungan Hari Minggu Biasa VIII, 27-02-2022 Sir. 27:4-7; 1Kor. 15:54-58; Luk. 6:39-45 Gereja merayakan hari Minggu Biasa VIII. Sabda Tuhan mengingatkan kita akan hidup kekal sebagai tujuan akhir hidup orang beriman. Sepanjang hidup kita di dunia fana ini kita mempersiapkan diri untuk memasuki hidup kekal itu. Oleh sebab itu sangat diperlukan suatu kualitas hidup di dunia ini.  Kitab Suci menggambarkan kualitas hidup itu dengan berbagai perbandingan. Kitab Putra Sirakh melukiskan kualitas hidup itu dicapai melalui sebuah proses penyaringan. Seperti tukang yang mengayak pasir, sisanya adalah sampah atau kerikil yang kasar. Periuk diuji dalam perapian. Demikian kualitas hidup seorang beriman terletak dari apa yang dikatakan dan dilakukan. Demikian pula kualitas pohon dilihat dari buahnya. Hidup orang beriman seperti itu. Buah dari pembicaraan mesti menunujkkan sebuah hasil yang memuaskan dan berdaya guna.  Kualitas hidup seperti itu menunjukkan orang hidup secara baru di dalam Ro...

PAHALA ORANG BENAR

Gambar
  Renungan Hari Sabtu, 27 Fabruari 2022 Hari Biasa Pekan VII/Tahun C/2 Yak. 5:13-2;   Mrk. 10:13-16 Santu Yakobus dalam suratnya hari ini memberikan beberapa kesaksian sebagai sebuah kebenaran tentang kesaktian doa. Bagi Yakobus, doa yang keluar dari hati dan penuh iman akan membuahkan hasil, membawa kesembuhan dan keselamatan. Pertama, Yakobus berpesan apabila ada yang sakit hendaknya dipanggil penatua untuk mendoakan dan memberikan perminyakan bagi si sakit. Doa yang keluar dari iman akan membawa kesembuhan bagi si sakit dan menyelamatkannya, memberikan pengampunan bagi dosa-dosa si sakit. Hal ini perlu disadari oleh kita para beriman. Sekian sering kita takut dengan menerimakan ' minyak suci ' sebab kita berpikir nanti akan segera mati. Padahal, minyak suci adalah ' obat rohani ' yang dapat memberikan kesembuhan lahir dan batin, jiwa dan raga. kedua , Yakobus mengajak kita untuk saling mendoakan. Dengan doa yang benar dan dalam iman, yang sakit disembuhkan, yang ber...

SESUNGGUHNYA YANG BERBAHAGIA YAITU MEREKA YANG TELAH BERTEKUN

Gambar
  Renungan Hari Jumat, 25 Februari 2022 Hari Biasa Pekan VII/Tahun C/2  (H) Yak. 5:9-12;  Mrk. 10:1-12 Santu Yakobus mengingatkan kita para beriman untuk hidup dalam ketekunan dan kesabaran. Jangan cepat putus asa, jangan bersungut-sungut dan saling mempersalahkan satu sama lain. Rupanya Yakobus sangat tahu sifat manusia ini suka bela diri dengan mempersalahkan orang lain. Yakobus memberi contoh ketekunan dari tokoh Kitab Suci, yakni Ayub. Ayub seorang yang sangat tekun dan sabar di dalam berbagai-bagai cobaan hidup. Oleh sebab itu sudah pantas kalau Tuhan mengganjari dia dengan belaskasihan dan kebahagiaan. Itu sebabnya Yakobus menyanjung orang yang berbahagia adalah orang yang sudah hidup dalam ketekunan. " Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun."  Satu hal lagi yang dipesankan oleh Yakobus untuk kita orang beriman adalah kejujuran hati dan jangan bersumpah palsu baik demi surga maupun demi bumi atau yang lainnya. " Jika ya, ...

HENDAKNYA MEMPUNYAI GARAM DI DALAM DIRIMU

Gambar
  Renungan Hari Kamis, 24 Februari 2022 Hai Biasa Pekan VII/Tahun C/2 (H) Yak. 5:1-6;   Mrk. 9:41-50 Nasihat Santu Yakobus hari ini berlaku untuk semua orang beriman. Yakobus mengingatkan kita untuk berhati-hati dan cermat dalam menggunakan kekayaan dan cara memperoleh kekayaan itu. Sering terjadi ketidakadilan hanya karena bermotifkan kekayaan. Orang bisa berbuat curang kepada sesamanya hanya karena mencari keuntungan yang berlipat ganda; bisa menumpuk kekayaan sampai tidak ingat akan jasa orang-orang yang bekerja baginya ( menahan upah buruh ); bisa mengorbankan nyawa sesama hanya karena ingin kaya mendadak ( begal dan rampok ), dan berbagai tindakan tidak wajar lainnya. Oleh sebab itu Yakobus seakan menyumpahi orang yang salah gunakan kekayaannya itu bahwa ngengat dan karat akan memakan mereka sendiri. Yakobus sedikit pun tidak bermaksud untuk melarang orang memiliki kekayaan, bukan itu yang dia maksudkan. Setiap orang diberi peluang untuk bekerja dengan benar, berpiki...

JIKA TUHAN MENGHENDAKINYA.....

Gambar
Renungan Hari Rabu, 23 Februari 2022 Peringatan Santo Polikarpus, Uskup dan Martir (P) Yak. 4:13-17;   Mrk. 9: 38-40 Seorang Pater setelah merayakan pesta pancawindu (40 tahun) imamatnya, suatu hari ditanyai oleh seorang ponaannya yang adalah seorang biarawati (suster). " Om tuan, kapan kita merayakan pesta emas (50 tahun) imamat om tuan? " tanya suster. Pater itu menjawab, " Ya... saya tidak tahu entah kapan, tergantung Yang di atas! Kalau Tuhan menghendakinya, kita akan merayakan pada waktu itu! " Percakapan kecil itu mengingatkan kita akan Surat Santu Yakobus pada hari ini, yang mengajak kita untuk bersikap rendah hati . Santu Yakobus menyadarkan kita bahwa hidup ini adalah pemberian Tuhan dan bagaimana keberlanjutan hidup ini, terutama selama di dunia, sangat tergantung pada rencana dan kehendak Tuhan sendiri. Oleh sebab itu, menurut Yakobus bahwa tidaklah benar jika segala rencana dan program hidup kita dirancang sedemikian rupa seolah-olah hidup ini di bawah k...

KEPADAMU AKAN KUBERIKAN KUNCI KERAJAAN SURGA

Gambar
  Renungan Hari Selasa, 22 Februari 2022 Pesta Takhta Santo Petrus Rasul (P) 1Ptr. 5:1-4;  Mat. 16:13-19 Ada janji, ada harapan, ada penugasan terhadap seorang murid dari Sang Guru. Janji yang diberikan bukan setara janji politik yang akan memperoleh posisi jabatan tertentu dan sejumlah proyek yang akan digarap. Janji yang datang dari Tuhan berupa 'salib' yang harus dipikul untuk sebuah misi yang lebih luas dan agung. Dari salib itu ada harapan yang untuk membawa keselamatan bagi banyak orang. Ujung dari semuanya itu merupakan penugasan/perutusan untuk meneruskan karya penyelamatan dunia dan manusia. Sanggupkah seorang murid untuk tugas ini? Petrus adalah salah seorang rasul Yesus yang terkadang tidak berpikir panjang untuk mengatakan atau melakukan sesuatu. Kesannya spontan.  Tiba-tiba, tanpa kompromi. Itulah Petrus yang berjiwa pemberani sekaligus pengecut. Namun perlahan-lahan Yesus mendidik dia untuk menjadi matang dan bisa memahami tugas yang diberikan kepadanya. Den...

JENIS INI TIDAK DAPAT DIUSIR KECUALI DENGAN DOA

Gambar
  Renungan Hari Senin, 21 Februari 2022 Hari Biasa Pekan VII / Tahun C/2 (H) Yak. 3:13-18;  Mrk. 9:14-29 Hidup manusia selalu dilanda kecemasan akan diri yang berdampak pada orang lain. Cemas karena kegagalan diri sendiri, kemudian menimbulkan sikap iri terhadap orang lain yang lagi sukses. Sikap iri hati dan cemburu menyeret orang kepada berbagai-bagai prasangka buruk tentang sesama, curiga terhadap orang lain, bahkan menghakimi secara tidak adil dengan membuat fitnah dan berbagai berita bohong tentang sesama, dengan tujuan untuk menggagalkan atau menyabotase keberhasilannya. Hal-hal seperti itu oleh Yakobus dikatakan ' bukan hikmat yang datang dari atas, tetapi dari dunia, dari nafsu manusia dan dari setan-setan . Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.'   Akan tetapi Yakobus memberikan peneguhan bagi semua orang yang berbuat baik dan mengamalkan kasih di dalam kehidupan setiap hari agar tidak...

TAKARAN KEHIDUPAN

Gambar
  Renungan Hari Minggu Biasa VII/Tahun C (H), 20 Febr. 2022 1Sam. 26:2.7-9.12-13.22-23;  1Kor. 15:45-49;  Luk. 6:27-38 TAKARAN KEHIDUPAN Gereja merayakan Hari Minggu Biasa VII. Sabda Tuhan yang diperdengarkan dan direnungkan hari ini berintikan "cinta kasih dan pengampunan" . Bagi seorang kristiani selaku pengikut-pengikut Kristus mestinya tidak merasa terkejut dengan sapaan Sang Sabda yang rasanya amat kontroversial dengan perasaan hati dan kebiasaan hidup manusia. Betapa tidak? Injil Lukas mengisahkan ajaran Yesus yang sangat menantang. " Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu. Mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu. Berdoalah bagi orang yang mencaci kamu. Bila orang menampar pipimu yang satu, berikanlah juga pipimu yang lain...." T entu ada banyak reaksi emosional dan manusiawi yang muncul ketika hal ini terjadi. Orang akan berusaha untuk mempertahankan martabat dan harga dirinya di hadapan orang yang memperlakukan dirinya secar...

DARI MULUT YANG SATU DAN SAMA: ADA BERKAT DAN KUTUK

Gambar
  Renungan Hari Sabtu, 19 Februari 2022 Hari Biasa Pekan VI/Tahun C/2 (H) Yak. 3:1-10;   Mrk. 9:2-13 Santu Yakobus terus memberikan nasihat-nasihat rohani yang sangat berguna bagi orang-orang beriman. Hari ini Yakobus berbicara tentang "lidah" yang harus dikendalikan dengan baik agar dapat memperoleh ' rahmat atau berkat ', tetapi jika lidah seseorang tidak dikendalikan dengan baik maka akan mendatangkan ' kutuk' . Yakobus menggunakan contoh-contoh konkrit seperti kuda yang dipasang kekang pada mulutnya agar tuannya dapat mengendalikan seluruh tubuh kuda sesuai dengan kehendak tuannya. Demikian sebuah kapal besar dapat diarahkan dengan sebuah kemudi kecil sesuai dengan kehendak sang kapten. Demikian juga dengan lidah yang adalah salah satu anggota tubuh namun jika tidak dikendalikan dengan baik maka akan menimbulkan bencana; tetapi barangsiapa yang mampu menguasai lidahnya dengan baik, maka dari mulutnya akan keluar 'berkat'.           ...

IMAN DAN PERBUATAN SEJALAN

Gambar
  Renungan Hari Jumat, 18 Februari 2022 Hari Biasa Pekan VI/Tahun C/2 (H) Yak. 2: 14-24.26;  Mrk. 8:34-9:1 Santu Yakobus dan Tuhan Yesus melalui bacaan-bacaan suci hari ini memberikan pesan yang amat kuat kepada kita orang-orang beriman, orang-orang yang disebut sebagai pengikut Kristus. Pesan yang disampaikan itu agar dalam hidup kita sehari-hari perlu ada keseimbangan dalam penghayatan iman dan perbuatan nyata. Iman sebagai landasan spiritualnya dan perbuatan adalah praksis dari iman itu. Tidak bisa dibanggakan hanya iman sebagai seorang religius, dan tidak juga menjadi 'besar kepala' karena menganggap diri banyak berbuat baik. Iman dan perbuatan harus berjalan seiring dan selaras.                     Abraham bapa orang beriman Yakobus memberi contoh konkrit, misalnya, ada seorang yang tidak memiliki pakaian dan tidak mempunyai makanan, lalu kita (seorang beriman) mengatakan, "Selamat jalan! Kenakanlah kain panas dan mak...

JAUHKANLAH SIKAP DISKRIMINATIF

Gambar
  Renungan Hari Kamis, 17 Februari 2022 Hari Biasa Pekan VI/Tahun C/2 (H) Yak. 2:1-9;   Mrk. 8:27-33 Dalam beberapa dekade terakhir kita sering mendengar kasus 'rasisme ' yang terjadi di dalam dunia sepak bola. Sering terjadi sikap dan tindakan tidak terpuji: penghinaan, ujaran kebencian, diskriminasi terhadap para atlet/pemain berkulit hitam. Hal itu menjadi isu pelanggaran HAM dan bisa membawa dampak negatif secara luas dalam berbagai bidang kehidupan. Sebetulnya intinya adalah 'keangkuhan' dan rasa superior  dari sekelompok orang yang menganggap diri terbaik, lalu mengabaikan orang lain dengan caa-cara yang tidak terpuji itu. Santu Yakobus di dalam bacaan pertama hari ini, memberikan nasihat yang sangat menohok hati setiap orang beriman. " Janganlah iman kalian amalkan dengan memandang muka." Yakobus memberikan contoh konkrit bahwa sering terjadi di dalam kehidupan sehari-hari fenomena ini. Jika berhadapan dengan orang kaya, pejabat, terpandang, punya penga...

MENJADI PENDENGAR DAN PELAKSANA SABDA ALLAH

Gambar
  Renungan Hari Rabu, 16 Februari 2022 Hari Biasa Pekan VI/Tahun C/2 (H) Yak. 1:19-27;  Mrk. 8:22-26 Santu Yakobus terus menasihati kita para pengikut Kristus untuk membangun sikap bijak di dalam hidup ini. Sikap bijak pertama , mendengar. Hendaklah cepat mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata; dan juga lambat untuk marah. Seringkali terjadi kesalahpahaman dan menimbulkan kemarahan hanya karena orang tidak mendengar dengan baik dan teliti apa yang dikatakan oleh sesamanya. Tidak mudah untuk menjadi pendengar yang baik, oleh sebab itu perlu belajar, berlatih sehingga ada kemampuan dan kecerdasan dalam hal mendengar ini.  Sikap bijak kedua, melaksanakan. Santu Yakobus menegaskan bahwa tidaklah cukup seseorang hanya menjadi pendengar, tetapi dia harus mampu untuk melaksanakan apa yang sudah didengarnya itu. Bahkan Yakobus mengatakan kalau seseorang hanya mendengar tetapi tidak melaksanakan apa yang didengarnya itu,  ia ibarat orang yang melihat wajahnya di cermin. ...

PAHAMILAH KEHENDAK ALLAH

Gambar
  Renungan Hari Selasa, 15 Faberuari 2022 Hari Biasa Pekan VI/Tahun C/2 (H) Yak. 1:12-18;  Mrk. 8:14-21 Santu Yakobus masih terus menasihati kita melalui suratnya hari ini, bahwa kita harus bertahan dalam pencobaan. Dan hal yang sangat penting adalah jangan pernah berpikir bahwa cobaan yang tengah kita hadapi itu "datang dari Tuhan" . Sebab Tuhan tidak dapat dicobai oleh yang jahat dan Dia sendiri tidak pernah mencobai siapapun. Sementara cobaan yang kita alami adalah datang dari diri sendiri , yakni ketika kita terjebak di dalam keinginan-keinginan sendiri dan terseret serta tenggelam di dalamnya. Oleh sebab itu harus diwaspadai supaya tidak terpikat oleh berbagai pencobaan. Sebab menurut Yakobus, bila pencobaan (keinginan) itu telah dibuahi, maka ia akan melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang maka ia akan melahirkan maut/kematian. Makan kita harus berwaspada terhadap pencobaan itu.             Sebetulnya apa yang dikatakan oleh Yak...

MINTALAH DALAM IMAN. JANGAN MENDUA HATI!

Gambar
  Renungan Hari Senin, 14 Februari 2022 PW. St. Sirilus dan Metodius, Rahib dan Usk (P) Yak. 1:1-11;  Mrk. 8:11-13 Injil Markus hari ini melukiskan sikap Yesus yang agak emosional. Alasan Yesus menjadi emosi karena sikap orang farisi yang terus mencobai Dia. Kali ini mereka meminta tanda. Inilah yang membuat Yesus marah, sebab mereka tidak pernah mengerti dan memahami bahwa segala pekerjaan Yesus, ajaran dan mukjizat yang dikerjakan Yesus adalah tanda itu. Dan lebih jauh dari itu, Pribadi Yesus adalah tanda itu sendiri. Mengapa mereka belum juga percaya dan tetap meragukan. Masih juga meminta tanda. Tanda apa lagi yang lebih evidens, yang lebih jelas? Bukankah kehadiran Yesus sudah membuka segala tabir yang menyelubungi hidup manusia karena dosa sehingga mereka tidak mengenal Allah? Santu Yakobus dalam bacaan pertama menegaskan apa yang dikatakan oleh Yesus itu. Bahwa orang jangan mendua hati. ' Orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.'   Oleh sebab i...

BUATLAH PILIHAN YANG TEPAT DI DALAM HIDUPMU!

Gambar
  HARI MINGGU BIASA VI/TAHUN C/II,  13 Februari 2022 Yer. 17:5-8;  1Kor. 15:12.16-20;  Luk. 6:17.20-26 BUATLAH PILIHAN YANG TEPAT DI DALAM HIDUPMU! Bacaan-bacaan yang ditampilkan pada hari Minggu Biasa VI hari ini mengajak kita para beriman untuk membuat sebuah keputusan yang tepat di dalam hidup ini, kita mesti memiliki suatu sikap yang menunjukkan integritas diri sebagai seorang beriman. Di hadapan kita ditawarkan pilihan: kutuk atau berkat ( bacaan pertama); Kematian atau hidup ( bacaan kedua); penderitaan atau kematian ( bacaan injil)? K enyataan ini di satu sisi, kita diberi kebebasan oleh Tuhan untuk secara pribadi melakukan keputusan dan melakukan pilihan dengan kehendak bebas, tanpa paksaan dari pihak mana pun. dan di sisi lain, kita harus dengan sadar dan bertanggung jawab untuk menanggung segala resiko dari sikap dan keputusan yang dilakukan itu.  (Di era tahun 90-an tenar sebuah lagu dengan judul "Madu dan Racun: Madu di tangan kananmu, racun di tanga...

BERAPA ROTI YANG ADA PADAMU?

Gambar
  Renungan Hari Sabtu, 12 Februari 2022 Hari Biasa Pekan V (H) 1Raj. 12:26-32; 13:33-34;  Mrk. 8:1-10 Tuhan Yesus mengajarkan para murid-Nya untuk berbela rasa dan peduli dengan nasib sesama yang kurang beruntung. Sebuah kenyataan yang menjadi contoh adalah memberikan makan kepada orang yang kelaparan. Ada banyak orang yang mengikuti Yesus sudah berhari-hari, tentu mereka kehabisan bekalnya. Yesus menaruh belaskasihan dan rumah mereka masih jauh. Tentu mereka akan rebah di jalan karena kelaparan. Namun momentum ini digunakan Yesus untuk mengajarkan sesuatu kepada para murid-Nya, yakni perlu memiliki kepekaan dan solidaritas dengan sesama. Hal yang lumrah biasa dikeluhkan oleh manusia adalah "kesulitan" yang dihadapi: masalah di manakah orang menjual makanan/roti? Apakah masih ada persediaan yang cukup buat mereka dan untuk kami? Siapakah mereka itu? dan masih banyak hal lain lagi yang sering dijadikan alasan dan persyaratan untuk membantu.  Pertanyaan Yesus "Berapa roti ...

DALAM SEGALA TINDAKANNYA DAUD MENGHORMATI TUHAN

Gambar
  Renungan Hari Jumat, 04 Februari 2022 Hari Biasa Pekan IV (H) Sir. 47:2-11;  Mrk. 6:14-29 Bacaan-bacaan suci hari ini menyoroti dua tokoh besar di dalam Kitab Suci. Tokoh pertama adalah Daud. Setelah kematiannya, barulah disadari oleh bangsa Israel bahwa ia sudah berbuat banyak bagi mereka. Apa yang dilakukan oleh Daud bukan semata-mata karena kemampuannya sendiri, melainkan karena kekuatan yang datang dari Allah, dan Daud mengormati kekuatan Allah itu. Sehingga dia tidak pernah menyombongkan dirinya di hadapan Allah dan di hadapan manusia. Oleh sebab itu penulis Kitab Putra Sirakh menggambarkan Daud seorang yang luar biasa. Dia dipungut dari orang-orang Israel. Sebuah pilihan Tuhan yang sangat istimewa. Sejak masa mudanya Daud diberi karisma untuk mendamaikan semua orang, yang digambarkan dengan situasi hidup binatang buas yang menjadi jinak dan bisa hidup berdampingan dengan binatang lain. Bisa dibayangkan betapa bahayanya: singa dipermainkan seperti kambing jantan, beruan...

KUATKANLAH HATIMU DAN BERLAKULAH KSATRIA

Gambar
  Renungan Hari Kamis, 03 Februari 2022 Hari Biasa Pekan IV (H) 1Raj. 2:1-4.10-12;  Mrk. 6:7-13 Cerita kehidupan Daud akan berakhir. Daud tahu dan sadar akan hal itu. Namun segala kebaikan dan prestasi yang sudah diukir oleh Daud bagi Bangsa Israel tidak boleh sirna begitu saja, tetapi harus dilanjutkan dengan baik oleh anak-anaknya. Maka Daud berpesan kepada anaknya Salomo untuk memperhatikan segalanya itu dengan baik dan meneruskan tahta kerajaan Israel selanjutnya.  Pesan Daud kepada anaknya Salomo, "Kuatkanlah hatimu dan berlakulah ksatria .........." . Kesatriaan dan kekuatan Salomo tidak terletak pada kemampuan fisiknya dan kekuatan orang-orang yang mengitarinya, melainkan semuanya itu diperoleh dari Tuhan karena kesetiaan untuk melakukan segala kehendak Tuhan. Melakukan segala petunjuk dan kehendak Tuhan itulah yang menjadi sumber kebijaksanaan Salomo di kemudian hari, sehingga kerajaannya menjadi besar dan bertahan selama-lamanya. Itulah wasiat Daud sebagai ayah k...