JENIS INI TIDAK DAPAT DIUSIR KECUALI DENGAN DOA
Renungan Hari Senin, 21 Februari 2022
Hari Biasa Pekan VII / Tahun C/2 (H)
Yak. 3:13-18; Mrk. 9:14-29
Hidup manusia selalu dilanda kecemasan akan diri yang berdampak pada orang lain. Cemas karena kegagalan diri sendiri, kemudian menimbulkan sikap iri terhadap orang lain yang lagi sukses. Sikap iri hati dan cemburu menyeret orang kepada berbagai-bagai prasangka buruk tentang sesama, curiga terhadap orang lain, bahkan menghakimi secara tidak adil dengan membuat fitnah dan berbagai berita bohong tentang sesama, dengan tujuan untuk menggagalkan atau menyabotase keberhasilannya. Hal-hal seperti itu oleh Yakobus dikatakan 'bukan hikmat yang datang dari atas, tetapi dari dunia, dari nafsu manusia dan dari setan-setan. Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.'
Akan tetapi Yakobus memberikan peneguhan bagi semua orang yang berbuat baik dan mengamalkan kasih di dalam kehidupan setiap hari agar tidak menjadi putus asa dan ciut nyali jika berhadapan dengan situasi dunia dan nafsu manusia serta setan-setan. Sebab hikmat yang datang dari Allah akan memberikan kejernihan Roh di dalam diri orang beriman, selanjutnya kebajikan-kebajikan sebagai pendamai, peramah, penurut, penuh belaskasihan dan buah-buah kebaikan.
Jenis ini hanya bisa diusir dengan berdoaInjil hari ini menampilkan dua situasi yang terjadi pada orang banyak yang dijumpai Yesus setelah bersama murid-murid-Nya: Petrus, Yakobus dan Yohanes turun dari gunung. Ada suasana gaduh terjadi karena seseorang yang anaknya kerasukan setan. Para murid Yesus tidak sanggup mengusir roh jahat itu. Para ahli taurat sedang mempersoalkan hal yang berkaitan dengan situasi itu. Mereka semua bingung dan roh jahat itupun semakin beraksi tingkahnya karena kekacauan yang terjadi. Akan tetapi kedatangan Yesus membuat mereka tercengang, dan menyerahkan kepada Yesus agar mengatasi situasi ini. Tindakan Yesus yang mengusir roh jahat dan menyembuhkan anak yang kerasukan itu menumbuhkan iman pertama-tama dalam diri ayah dari anak yang kerasukan setan itu, dan juga dalam diri para murid-Nya serta orang banyak. Ayah anak itu berteriak, "Aku percaya! Tolonglah aku yang kurang percaya ini!"
Dalam kehidupan sehari-hari sangat lumrah berhadapan dengan situasi semacam ini. Ada orang yang sungguh percaya, ada yang hanya sekedar menguji 'benar atau tidak' hal yang dikatakan oleh pihak tertentu; ada yang sama sekali menolak karena tidak suka, benci, iri hati dan dendam. Sesungguhnya itulah hikamt dunia, itulah roh jahat yang sering membelenggu hati dan budi manusia. Membuat kita menjadi bisu dan tuli terhadap hikmat kebenaran. Hikmat dunia dan roh jahat itu terkadang sulit diusir pergi dari hati manusia, karena ketidakpercayaan manusia itu sendiri. Akan tetapi bagi orang yang percaya, bagi setiap orang yang sungguh memiliki hikmah dari Tuhan maka segala bentuk 'roh jahat' itu akan mampu diusir dan dienyahkan. Senjata penyembuhan atau pengusiran roh jahat dan hikmat dunia itu adalah dengan 'doa'. Para murid bertanya kepada Yesus, "Mengapa kami tidak dapat mengusir roh itu?" Jawaban Yesus adalah "Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa."
Banyak persoalan hidup yang dihadapi oleh kita setiap hari, seringkali semakin bertambah pelik dan rumit karena kita kurang berdoa. Kita malah dirasuki oleh roh jahat atau hikmat manusia dengan sikap 'putus asa' dengan alasan doa-doa kita terdahulu tidak dikabulkan. Sikap seperti ini seolah-olah kita menghakimi Tuhan yang tidak mengindahkan atau meninggalkan kita. Akan tetapi tidak sedikit pula kesaksian kaum beriman, bahwa hidupnya diluputkan berkat doa yang berkanjang dari waktu ke waktu tanpa henti dengan kepasrahan yang total.
Marilah kita memohon rahmat Roh Kudus agar memampukan kita menghayati Sabda-Nya ini dengan baik di dalam hidup kita sehari-hari.
Salam dan berkat,
Pastor Paroki EKUKARDO,
P. Kris Sambu, SVD
Terimakasih Pater
BalasHapusAmin......moga Tuhan menjaga kita selalu.
BalasHapusTrmksh Pater
BalasHapus