DARI MULUT YANG SATU DAN SAMA: ADA BERKAT DAN KUTUK

 Renungan Hari Sabtu, 19 Februari 2022

Hari Biasa Pekan VI/Tahun C/2 (H)

Yak. 3:1-10;   Mrk. 9:2-13


Santu Yakobus terus memberikan nasihat-nasihat rohani yang sangat berguna bagi orang-orang beriman. Hari ini Yakobus berbicara tentang "lidah" yang harus dikendalikan dengan baik agar dapat memperoleh 'rahmat atau berkat', tetapi jika lidah seseorang tidak dikendalikan dengan baik maka akan mendatangkan 'kutuk'. Yakobus menggunakan contoh-contoh konkrit seperti kuda yang dipasang kekang pada mulutnya agar tuannya dapat mengendalikan seluruh tubuh kuda sesuai dengan kehendak tuannya. Demikian sebuah kapal besar dapat diarahkan dengan sebuah kemudi kecil sesuai dengan kehendak sang kapten. Demikian juga dengan lidah yang adalah salah satu anggota tubuh namun jika tidak dikendalikan dengan baik maka akan menimbulkan bencana; tetapi barangsiapa yang mampu menguasai lidahnya dengan baik, maka dari mulutnya akan keluar 'berkat'. 

                Inilah Anak-Ku terkasih, dengarkanlah Dia!

Penginjil Markus melukiskan kisah Yesus dipermuliakan di atas gunung sebagai permulaan janji Yesus akan kebahagiaan sesudah kematian-Nya. Bahwasanya Anak Manusia harus menderita sengsara dalam menunaikan tugas penyelamatan umat manusia. Namun sengsara dan penderitaan itu akan berakhir dengan 'bahagia' jika orang-orang sungguh-sungguh mendengarkan apa yang disampaikan oleh Yesus sebagai Anak Allah. Allah Bapa memaklumkan kepada ketiga murid yang menyertai Yesus: Petrus, Yakobus dan Yohanes, bahwa jika umat manusia ingin memperoleh kebahagiaan maka harus 'mendengarkan Anak-Nya ini', sebab Dia-lah Putera-Nya yang terkasih. "Inilah Anak-Ku terkasih, dengarkanlah Dia!" Dari mulut Yesus, Anak Allah itu selalu keluar "berkat", bukan kutuk. Oleh sebab itu manusia mutlak percaya kepada-Nya.

Sebagai murid-murid Tuhan, umat yang sudah ditebus oleh Kristus sendiri, kita berkewajiban untuk memperluas berita keselamatan itu ke seluruh dunia dan segenap bangsa manusia. Bagaimana caranya? Caranya tidak lain dan tidak bukan dengan mewartakan kasih dan kebaikan, hidup dalam kerukunan dan damai, solider dan saling mengampuni. Semuanya itu dapat dilakukan dengan perkataan dan perbuatan. Setiap perkataan yang menyejukkan akan membawa damai dan kerukunan, rasa tenang dan betah bagi yang mendengarkan, ada kata-kata penghiburan dan nasihat yang berguna. Maka tindakannya pun berupa perbuatan-perbuatan baik. Inilah 'berkat' yang keluar dari mulut seorang beriman. Namun terkadang kata-kata yang keluar dari mulut seorang beriman (pengikut Yesus) tidak membawa damai dan kerukunan, sebab dari mulutnya keluar kata-kata makian, gosip dan celaan terhadap sesama. Maka tindakan atau perbuatannya pun akan sesuai dengan apa yang dikatakannya. Itulah 'kutuk' yang keluar dari mulut yang lidahnya tidak dikendalikan.

 Inilah yang dimaksudkan oleh Yakobus, dari mulut yang satu dan sama bisa keluar 'berkat' atau 'kutuk'. 

Marilah kita memohon rahmat Roh Kudus agar kita mampu menghahayati pesan Sabda-Nya hari ini. Supaya kita dapat mengendalikan lidah kita secara baik dan dari mulut kita keluar hanya "berkat", sebab kita adalah anak-anak terkasih Bapa yang telah mengasihi kita.


Salam dan berkat,

Pastor Paroki EKUKARDO,

P. Kris Sambu, SVD

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

INILAH TUBUH-KU, INILAH DARAH-KU

BETAPA DAHSYATNYA DOA ITU

JIKA TUHAN MENGHENDAKI……