Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2023

KERAMAHAN DAN KERENDAHAN HATI MENDATANGKAN BERKAT

 Renungan Hari Sabtu, 01 Juli   2023   Sabtu Imam, Masa Biasa Pekan XII    Kej. 18:1-15; Mat. 8:5-17 Jika kita selalu bersikap ramah tamah dan rendah hati maka banyak orang yang menaruh simpatik dan suka membalas kebaikan hati ini secara sepadan bahkan lebih.  Abraham dengan segala keramahan  mengundang tiga orang asing yang lewat depan kemahnya. Ia mempersilahkan mereka masuk dan disuguhkan air minum dan roti sekedar hilangkan dahaga dan rasa lapar mereka. Atas keramahan Abraham ini, ia dan Sara, isterinya dikaruniai anak yang akan dilahirkan tahun yang akan datang. Sekalipun Sara ragu akan janji berkat ini. Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil.  Dalam injil dikisahkan tentang seorang perwira yang memohon agar Tuhan Yesus menyembuhkan hambanya yang sedang sakit lumpuh  di rumahnya. Dengan segala kerendahan hati sang perwira merasa tidak pantas Yesus datang ke rumahnya. Oleh sebab itu dia minta biar cukup Yesus mengucapkan sepatah kat...

JADILAH ENGKAU TAHIR

 Renungan Hari Jumat, 30 Juni  2023   Masa Biasa Pekan XII  Kej. 17:1.9-10.15-22; Mat. 8:1-4 Yesus sudah selesai mengajar para murid-Nya dan para pendengar-Nya di atas bukit. Kini mereka turun ke dataran. Ternyata banyak orang berbondong-bondong datang kepada Yesus. Bisa dipastikan mereka adalah orang-orang yang menderita, sakit penyakit dan yang tergolong orang berdosa. Salah satunya adalah seorang yang sakit kusta. Doa si kusta telah menggetarkan hati Yesus untuk berbelas kasih. Kata si kusta, "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku." Jawaban Yesus sangat membahagiakan, "Aku mau, jadilah engkau tahir. " Ada dua pesan penting yang dapat kita renungkan dan hayati dalam kehidupan kita sehari hari.  Pertama, sebagai murid Yesus yang sudah mendapat banyak pengajaran dari Yesus di atas bukit, kini kita dihadapkan dengan kenyataan hidup yang sesungguhnya. Teori dalam pengajaran yang diketahui belumlah cukup jika tidak dihayati dalam keseharian hidup kit...

SIAPAKAH AKU MENURUT KAMU?

 Renungan Hari Kamis, 29 Juni 2023   Hari Raya St. Petrus dan Paulus, Rsl. Kis. 12:1-11; 2Tim.4:6-8.17-18;         Mat. 16:13-19 Hari ini Gereja merayakan pesta dua rasul agung, Santo Petrus dan Santo Paulus. Salah satu alasan Gereja merayakan pesta kedua rasul ini bersama sama adalah peran mereka yang sangat krusial dalam perkembangan Gereja sejak awal. Petrus salah seorang rasul dalam keduabelasan yang dinyatakan oleh Yesus sendiri sebagai Batu Karang yang adalah wadas tempat Gereja Kristus didirikan.  Paulus adalah rasul yang dipanggil dari kehidupannya sebagai seorang anti-Kristus, namun dia dijadikan Tuhan sebagai pewarta utama kepada segala bangsa. Dialah yang disebut rasul bangsa-bangsa. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa Santu Petrus adalah yang menjadi kekuatan Gereja dari dalam; sedangkan santu Paulus yang memperluas Gereja ke seluruh penjuru dunia.  Baik Petrus maupun Paulus sudah mengalami betapa dahsyatnya kekuatan Tuhan...

BUAH PERJANJIAN ADALAH KASIH

 Renungan Hari Rabu, 28 Juni 2023      PW Santo Ireneus, Uskup dan Martir Kej. 15:1-12.17-18; Mat. 7:15-20 Allah berinisiatif untuk mengadakan perjanjian dengan Abram. Abram dalam usianya yang semakin tua tentu mulai berpikir tentang ahliwarisnya. Siapakah yang menjadi penerus generasi dan penerima ahliwarisnya? Dia sudah tua, Sarai Isterinya juga sudah mati haid. Wajarlah kalau Abram merasa galau dan mulai berpikir menyimpang untuk memberikan ahliwarisnya kepada seorang hambanya. Akan tetapi Tuhan yang sudah memanggil Abram keluar dari tanah kelahirannya Ur-Kasdim berjanji untuk memberikan negeri baru untuk didiami serta keturunan yang banyak seperti pasir di laut dan bintang di langit. Allah ingat akan perjanjian-Nya dan mau menepatinya. Oleh sebab itu, Allah membaharui perjanjian-Nya dengan Abram sekali lagi. Atas janji yang diberikan Allah, semuanya diterima oleh Abram dan DIA PERCAYA. Kepercayaan Abram itulah yang diperhitungkan sebagai kebenaran.  Yesus di...

RENDAH HATI MELEWATI PINTU SEMPIT

 Renungan Hari Selasa, 27 Juni 2023     Masa Biasa Pekan XII  Kej. 13:2.5-18;  Mat. 7:6.12-14 Bacaan bacaan suci hari ini mengisahkan awal perpisahan antara Abram dan Lot, keponakannya. Penyebabnya adalah karena mereka sudah memiliki banyak kekayaan, ternak dan harta lainnya. Para gembala ternak mereka berkelahi karena lahan sempit, sementara ternak mereka banyak. Melihat itu, Abram berunding dengan Lot untuk berpisah agar ruang gerak usaha hidup mereka nyaman. Abram memberikan kesempatan kepada Lot untuk memilih ke arah mana dia akan bermukim serta memiliki wilayah tersebut. Sedangkan Abram tinggal di tempat setelah Lot meninggalkannya. Inilah kerendahan hati Abram.  Tempat yang dipilih Lot sangat menjanjikan sebab lembah sungai Yordan sangat subur dan berlimpah air sehingga sangat bagus untuk usaha ternaknya. Namun di sana juga ada kota Sodom dan Gomora, di mana penduduknya jahat. Lot harus hati-hati dengan lingkungan seperti itu.  Dalam Injil h...

DIPANGGIL UNTUK MENJADI BERKAT BAGI SESAMA

 Renungan Hari Senin, 26 Juni 2023    Masa Biasa Pekan XII  Kej. 12:1-9;  Mat. 7:1-5 Panggilan manusia itu luhur. Ia diutus untuk membawa berkat bagi sesama. Demikian halnya yang terjadi dalam diri Abram yang dipanggil dan diutus Tuhan untuk keluar dari kampung halamannya, dari tengah keluarganya dan pergi ke negeri yang ditunjuk oleh Tuhan baginya. Allah memberkati dia dan dia juga menyalurkan berkat yang sama bagi sesama dan bangsa-bangsa.  Yesus diutus Bapa surgawi untuk menyelamatkan umat manusia berdosa. Itulah Berkat Tuhan yang agung bagi manusia.  Oleh sebab itu di dalam injil hari ini Yesus menasihati para murid-Nya untuk jangan saling menghakimi. Menghakimi dapat disejajarkan dengan mengutuk dalam konteks panggilan Abram. Allah bersabda kepada Abram bahwa Abram akan menjadi pembawa berkat bagi sesama. Namun apabila ada orang yang menolak dan mengutuk Abram, maka Allah akan membalas mengutuki mereka. Maka tindakan menghakimi juga merupakan tind...

BERANI MENJADI PEWARTA KEBENARAN

  BERANI MENJADI PEWARTA KEBENARAN Renungan Hari Minggu, 25 Juni 2023 Masa Biasa Pekan XII Yer. 20:10-13; Rom. 5:12-15; Mat.10:26-33 Cerita kecil: Sekelompok bapak-bapak, terdiri dari 4 orang. Mereka sedang bermain kartu. Sebagai penyemangat mereka taruhan uang dalam jumlah kecil-kecil. Menurut mereka jumlah seperti ini bukan dalam kategori ‘judi’. Lalu ada beberapa teman asyik menonton mereka bermain. Ada yang nyeletuk, ‘eii… hati-hati. Polisi biasanya mengintai situasi seperti ini.’ ‘Ah siapa takut. Saya hanya takut kepada Tuhan Allah. Selain dari itu, tidak ada yang saya takut.’ Mendengar pernyataan itu, ketiga teman lainnya, sepakat, bahwa mereka tidak takut siapapun. Beberapa menit kemudian, handphone salah seorang dari antara mereka berdering, “Halo sayang…kamu di mana? Rupanya penyakitmu sudah kumat lagi yeee?... Saya sudah amati dari tadi, dengan teman-teman tetapmu.” “Iya..iya…sayang, saya akan segera pulang. Saya lupa ternyata kita ada rencana hmmmm….” Lang...

YOHANES YANG RENDAH HATI

 Renungan Hari Sabtu, 24 Juni 2023   HR.  Kelahiran St. Yoh. Pembaptis       Yes.49:1-6;Kis.13:22-26;Luk.1:57-66.80 Hari ini Gereja merayakan pesta kelahiran seorang tokoh besar dalam  Kitab Suci (Perjanjian Baru), yakni Santo Yohanes Pembaptis. Warta kelahiran Yohanes telah membawa kejutan-kejutan.  Kejutan pertama, Maria setelah mendengar kabar Malaekat Gabriel bahwa Elisabeth, saudarinya, yang dikatakan mandul itu, ternyata kini sudah mengandung dalam bulan yang keenam. Sontak Maria langsung bergegas pergi menyalami saudarinya itu. Perjumpaan kedua saudari itu telah menimbulkan sukacita besar. Bukan hanya sekedar perjumpaan dua ibu tua dan muda, tetapi juga dua bayi dalam kandungan mereka masing-masing. Yesus dalam kandungan Maria, dan Yohanes dalam kandungan Elisabeth. Sapaan dan pujian terjadi atas dorongan Roh Kudus di antara mereka. Keduanya sadar, bahwa karya Allah-lah yang terjadi di antara mereka. Madah pujian pantas dialamatka...

KUMPULKAN HARTA DI SURGA

 Renungan Hari Jumat, 23 Juni 2023   Masa Biasa Pekan XI 2Kor. 11:18.21b-30; Mat. 6:19-23  Baru-baru ini dilangsungkan pertandingan FIFA MATCH DAY antara tim juara dunia sepakbola Argentina vs Tim Nasional Garuda Muda Indonesia. Pertandingan pada tanggal 19 Juni 2023 itu dimenangkan oleh tim Tango, Argentina dengan skor 2 - 0. Namun dalam beberapa hari ini media sosial Indonesia masih viral dengan berita-berita kemajuan tim Garuda Muda Indonesia yang dikatakan "menyulitkan" tim nomor satu peringkat I FIFA itu. Wajar-wajar saja kebanggaan atas prestasi itu. Yang harus diingat adalah kita hendaknya terus berbenah diri agar prestasi itu semakin  ditingkatkan dan dipertahankan. Jangan sampai lenyap menguap di tengah eforia yang berlebihan itu.  Hari ini Paulus dalam bacaan pertama mengisahkan dirinya yang terus berjuang mempertahankan kualitas iman dan kemuridannya. Di mata manusia sesungguhnya Paulus sangat sukses. Namun dalam kerendahan hatinya, Paulus meliha...

JALAN MENUJU KEKUDUSAN

 Renungan Hari Kamis, 22 Juni 2023   Masa Biasa Pekan XI 2Kor. 11:1-11;  Mat. 6:7-15 Paulus sungguh mengasihi jemaat Korintus sehingga ia berusaha dengan segala kemampuan untuk mengarahkan mereka kepada kekudusan yakni berada di dalam Kristus Yesus. Paulus nampak cemas jikalau jemaat yang telah dibangunnya dengan susah payah ini jatuh di dalam penyesatan dari pengajar-pengajar palsu seperti Hawa yang diperdaya oleh ular, "Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiranmu disesatkan dari kesetiaanmu yang sejati kepada Kristus, sebagaimana Hawa diperdaya oleh ular dengan kelicikannya." Agar penyesatan itu tidak terjadi maka manusia beriman harus mempersenjatai dirinya dengan doa. Doa yang tepat adalah doa yang diajarkan oleh Yesus sendiri, yakni Doa Bapa Kami. Melalui doa manusia belajar banyak hal dan menyadari dirinya yang tidak berdaya di hadapan Tuhan. Dengan doa manusia hendak mengungkapkan tentang dirinya yang lemah di hadapan Tuhan dan dengan demikian ia berpasrah serta m...

BERILAH DENGAN SUKACITA

 Renungan Hari Rabu, 21 Juni 2023     PW St Aloysius Gonzaga, Biarawan    Masa Biasa Pekan XI  2Kor. 9:6-11;  Mat. 6:1-6.16-18 Kecenderungan banyak orang untuk mempublikasikan segala sesuatu yang dikerjakan atau yang diberikan kepada salah satu pihak. Entah itu bantuan uang, atau pun material lainnya. Tujuannya agar diketahui secara transparan dan sebagai bentuk pertanggungjawaban. Memang baik, jika demikian maksudnya. Akan tetapi tidak jarang juga kesempatan seperti itu dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi atau dengan maksud terselubung : demi popularitas diri, demi kebesaran nama agar dikenal sebagai pribadi yang sosialis, dan sebagainya. Juga tidak sedikit orang yang meminta agar namanya jangan disebut dan jangan dipublikasikan secara umum. Sebab dia mau menyumbang dalam diam untuk membantu pihak tertentu.  Santu Paulus dalam bacaan pertama hari ini menasihati kita para beriman agar menyadari akan ketulusan hati bila memberi. Paulus berk...

ALLAH MISKIN AGAR MANUSIA KAYA

 Renungan Hari Selasa, 20 Juni 2023   Masa Biasa Pekan XI 2Kor. 8:1-9;  Mat. 5:43-48 Santu Paulus dalam bacaan pertama hari ini bersaksi tentang hidup jemaat di Makedonia yang rela berkorban untuk membantu karya pastoral Paulus di sana. Paulus berkata, "Aku bersaksi bahwa mereka telah memberi menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka." Di sini nampak jelas bahwa mereka kaya dalam pelayanan Kasih. Mereka telah berperan sebagai duta Kasih pada zamannya. Oleh sebab itu mereka mendesak Paulus agar mereka pun dilibatkan dalam pelayanan Kasih itu. Sekali lagi Paulus bersaksi, "Dan mereka memberikan lebih banyak daripada yang kami harapkan. Mereka memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah, kemudian oleh karena kehendak Allah juga kepada kami." Apa yang telah dilakukan jemaat Korintus sesungguhnya merupakan buah pewartaan Paulus tentang Yesus yang telah mengambil jalan turun ke bumi karena Kasih-Nya akan dunia (manusia). Yesus menjadi tanda kehadir...

CINTA KASIH VS KEJAHATAN

 Renungan Hari Senin, 19 Juni 2023   Masa Biasa Pekan XI  2Kor. 6:1-10;   Mat. 5:38-42 Ada semacam ungkapan arogansi di kalangan orang-orang yang saling beradu kekuatan, "Lu jual, beta beli". Artinya, jika seseorang ingin menantang atau menguji kekuatannya dengan orang lain (lawan), maka akan dilayani. Jual-beli kekuatan itu dengan sendirinya menciptakan perselisihan, peperangan dan permusuhan. Itulah yang disampaikan dalam Perjanjian Lama, "mata ganti mata, gigi ganti gigi." Sebaliknya dalam Kotbah di Bukit hari ini Yesus berkata kepada para murid-Nya, "Janganlah kalian melawan orang yang berbuat jahat kepadamu. Sebaliknya, bila orang menampar pipi kananmu, berikanlah pipi kirimu." Jadi Yesus tidak setuju dengan cara pandang lama, mau berbalas-balasan dalam hal yang buruk. Tetapi berbalas-balasanlah dalam hal-hal yang baik. Itulah hukum cinta kasih. Cinta kasih mesti memenangkan segala sesuatu. Sebab dengan menghayati cinta kasih maka kita akan disebut se...

PANGGILAN DAN PERUTUSAN

Renungan Hari Minggu, 18 Juni 2023 Masa Biasa Pekan XI  Kel. 19:2-6a; Rom. 5:6-11;Mat.9:36-10:8 Fakta pastoral, ada kekurangan tenaga pewarta dan pelayan. Orang banyak (umat) seperti domba yang tidak bergembala. Terlantar. Ini memprihatinkan hati Yesus. "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit." Gereja membutuhkan tenaga-tenaga pastoral untuk memenuhi kebutuhan umat.  Panggilan adalah rencana dan kehendak Allah. Maka Yesus memanggil dan memilih dua belas orang murid-Nya yang disebut-Nya rasul. Kepada mereka diberi kuasa untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk menyembuhkan orang-orang dari segala penyakit dan kelemahan. Berkat kekuatan dan kuasa ilahi itu para rasul (tenaga pastoral) itu jangan lagi menyimpang dari jalan panggilan yang ada. Jangan pula pergi mencari kekuatan, dukungan, dan  segala bentuk kuasa dari pihak mana pun. Para tenaga pastoral atau para rasul harus percaya bahwa Tuhan yang telah memanggil mereka dan mengutusnya tidak akan membiarkan mereka send...

MARIA MENYIMPAN SEMUA PERKARA ITU DI DALAM HATINYA

 Renungan Hari Sabtu, 17 Juni 2023     PW Hati Tak Bernoda SP. Maria           Yes. 61:9-11;  Luk. 2:41-51 Kemarin, Gereja merayakan Hati Kudus Tuhan Yesus. Hari ini Gereja memperingati Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria. Tentu ada alasan yang cukup Gereja merayakan ini. Di dalam diri Santa Perawan Maria dan dalam seluruh hidupnya, ia mampu menjaga dan merawat hatinya agar tidak dinodai dan dicemari dengan segala hal buruk. Hati Maria suci dan tidak bernoda seperti Hati Puteranya Tuhan kita Yesus Kristus.  Bunda Maria menunjukkan hatinya yang suci dan tidak bernoda dengan menyimpan segala perkara yang dihadapinya di dalam hatinya. Menyimpan di dalam hati tidak berarti hanya sekedar menyimpan seperti barang di dalam gudang, melainkan dia mencermati, merenungkan dan memaknai apa yang menjadi kehendak Tuhan dengan berbagai peristiwa yang dialaminya.  Santa Maria bersama Santo Yosef sebagai orangtua yang baik berusaha mendid...

KASIH TUHAN SEMPURNA

 Renungan Hari Jumat, 16 Juni 2023    HR. HATI YESUS YANG MAHA KUDUS Ul. 7:6-11; 1Yoh. 4:7-16; Mat. 11:25-30 Gereja merayakan Pesta Hati Yesus Yang Maha Kudus hari ini. Pesta ini dirayakan pada hari Jumat sesudah pesta Tubuh dan Darah Kristus. Ketika kita merayakan pesta Hati Kudus Yesus, sejatinya kita diajak untuk merenungkan dan mendalami pesan-pesan Yesus yang mengasihi kita. Secara visual kita sekian sering melihat patung Hati Kudus Yesus. Di gereja gereja kita hampir selalu ada patung Hati Kudus Yesus. Di depan halaman gereja paroki saya yang berpelindungkan pada HATI KUDUS YESUS, ada patung besar di mana diperlihatkan tangan Yesus yang terbuka dengan hati yang mengalirkan darah. Inilah korban Yesus bagi manusia yang dikasihi-Nya. Tubuh dan Darah-Nya menjadi santapan jiwa kita. Hati-Nya yang Mahakudus memberikan kesejukan batin bagi umat beriman.  Injil Mateus hari ini memperlihatkan Yesus yang memiliki Hati yang lemah lembut dan penuh kasih. Ia bersabda, "Mari...

NILAI LEBIH SEORANG BERIMAN

 Renungan Hari Kamis, 15 Juni 2023    Masa Biasa Pekan X 2Kor. 3:15-4:1.3-6; Mat. 5:20-26 Tantangan menjadi seorang kristiani tidaklah mudah. Sebagai seorang beriman kristiani dituntut untuk menunjukkan dan menghayati nilai-nilai lebihnya. Jika tidak ada nilai yang istimewa dan tidak ada hal pembeda dari orang lain, maka belumlah cukup untuk mengatakan diri sebagai seorang beriman  kristiani. Yesus berkata,  "Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar daripada hidup keagamaan para ahli taurat dan orang-orang farisi, kalian tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga." Dengan menyandang status sebagai seorang beriman kristiani belumlah cukup untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga. Tuhan menuntut lebih. Kelebihan tuntutan Tuhan Yesus terhadap para murid-Nya boleh dibilang sangat ketat bahkan keras. Bayangkan saja. Kalau hukum taurat mengatakan bahwa orang yang membunuh sesamanya harus dihukum; sedangkan Yesus mengatakan bahwa seorang yang marah harus dihukum, yang mengata...

KESANGGUPAN KAMI ADALAH PEKERJAAN ALLAH

 Renungan Hari Rabu, 14 Juni 2023     Masa Biasa Pekan X 2Kor. 3:4-11;  Mat. 5:17-19 Rendah hati adalah kunci keberhasilan seorang pekerja yang jujur. Segala keberhasilan tidak dipandang sebagai sebuah kehebatan dirinya, melainkan berkat Roh Tuhan yang memberi kesanggupan baginya. Berkat dan kesanggupan yang Tuhan karuniakan itu datang dalam berbagai bentuk dan cara serta orang-orang yang diutus-Nya. Oleh sebab itu rasul Paulus melalui suratnya kepada umat di Korintus berkata, "Tetapi kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah." Paulus sadar bahwa karya para rasul adalah karya Roh Kudus yang membimbing mereka. Maka menjadi seorang kristiani hendaknya memiliki sikap rendah hati ini.  Yesus sendiri di dalam injil mengatakan hal serupa. Diri-Nya datang bukan untuk meniadakan hukum taurat dan kitab para nabi, melainkan untuk menyempurnakan semuanya. Itu berarti Yesus sangat menghargai segala sesuatu yang sudah ada: hukum, peraturan, tradisi, kebiasaan-kebiasaan, s...

JADILAH TERANG DAN GARAM DUNIA

 Renungan Hari Selasa, 13 Juni 2023 Masa Biasa Pekan X PW St Antonius dari Padua, ImPujG.  2Kor. 1:18-22; Mat. 5:13-16 Panggilan kemuridan seorang beriman adalah untuk menjadi Terang dan Garam dunia. Terang untuk memberi cahaya dan menghalau kegelapan. Garam untuk memberi rasa "lezat" terhadap makanan.  Terang dan Garam itu sangat dibutuhkan untuk kehidupan manusia. Terang dan Garam itu juga dinikmati dalam kebersamaan. Semua orang bisa mengalami dan menikmatinya. Seorang murid Tuhan dipanggil untuk menjadi Terang dan Garam di tengah dunia. Dunia yang gelap harus diberi cahaya, dunia yang hambar perlu diberi rasa sedap. Dunia yang kelam perlu diberi pencerahan, dunia yang kehilangan cita rasa lezat perlu diberi lagi rasa "lezat" itu.  Terang dan Garam  menjadi lambang cara hidup manusia beriman yang memancarkan cahaya dalam tingkah laku yang baik, yang memberikan rasa khas lezat dalam turur kata, perbuatan, pikiran dan sikap hidup.  Santu Paulus minta supay...

BERBAHAGIA VERSI KASIH ALLAH

 Renungan Hari Senin, 12 Juni 2023   Hari Biasa Pekan X 2Kor. 1:1-7;  Mat. 5:1-12 Ada hal baru yang Yesus proklamasikan, yakni hukum baru. Hukum baru yang dibawa Yesus adalah Hukum Kasih. Karena kasih orang bisa menghadapi berbagai situasi sulit di dalam hidupnya sendiri, maupun dengan sesama yang lain serta dunia semesta.  Hukum alam yang manusia pahami bahwa orang berbahagia jika dia memiliki harta kekayaan secukupnya, selalu dalam suasana gembira, selalu menikmati makanan yang enak dan lezat, ada rasa nyaman karena dikawal oleh bodyguard, ada pekerjaan yang mapan, ada banyak orang yang mendukung sekelilingnya..... Namun bahagia versi Hukum Kasih yang dibawa Yesus berbeda bahkan bertolak belakang. Betapa tidak? Orang miskin disebut berbahagia, orang berdukacita dikatakan bahagia, orang lapar dan haus dibilang bahagia, dianiaya dan dikejar-kejar disebut berbahagia..... Iya berbahagia sebab semuanya dialami di dalam suasana cinta kasih. Sebab cinta kasih mengala...

MENIMBA KEKUATAN EKARISTI

 Renungan Hari Minggu, 11 Juni 2023 HR. TUBUH DAN DARAH KRISTUS       Ul. 8:2-3.14b-16a; 1Kor. 10:16-17;         Yoh. 6:51-58 Ada kisah nyata. Seorang gadis cilik dengan sangat khusuk mengikuti misa kudus di sebuah gereja. Wajahnya sangat sedih dan nampak ada beban berat yang ditanggungnya. Pada saat menerima komuni, dia membawa serta saputangan berwarna putih polos. Di depan imam yang membagikan komuni, gadis cilik itu membuka saputangannya sambil berbisik kepada Romo, "Romo, ibu saya sakit parah. Dia menitipkan saputangan ini untuk membungkus Tubuh Kristus. Sebab ibu saya sangat membutuhkannya. Ibuku yakin bahwa dengan Roti Ekaristi ia akan sembuh." Lalu Romo  memberikan Hosti Kudus kepada gadis cilik itu. Setelah sampai di rumah, dia memberikan kepada ibunya. Dalam doa bersama anak gadisnya, ibu itu menikmati Ekaristi kudus. Mukjizat terjadi, ibu itu perlahan lahan sembuh.  Sesungguhnya kita orang kristiani tidak pernah alam...

DOA YANG BENAR DAN SEDEKAH YANG JUJUR

 Renungan Hari Sabtu, 10 Juni 2023     Masa Biasa, Pekan  IX Tob. 12:1.5-15.20;  Mrk. 12:38-44 Fakta sosial dewasa ini, sebuah pemberian, sumbangan, atau bantuan dalam bentuk uang dan material lainnya harus didokumentasikan, dilaporkan dan dipublikasikan di hadapan umum, melalui media cetak, elektronik dan media sosial lainnya. Di satu sisi, hal ini baik sebagai bentuk pertanggungjawaban dan transparansi. Namun di pihak lain, dapat menimbulkan rasa bangga "palsu", kesombongan dan pencitraan diri. Jika sudah dalam kondisi seperti ini, maka patutlah dipertanyakan motivasi dan tujuan bantuan yang diberikan.  Bacaan-bacaan suci hari ini baik dari kitab Tobit dalam bacaan pertama, maupun dari Injil Markus, dengan sangat jelas memberikan gugatan dan sekaligus pencerahan bagi kita semua orang beriman untuk merefleksikan diri dalam hal memberi bantuan, dukungan, sumbangan, dan sebagainya. Kita perlu memiliki motivasi yang murni, jujur serta ikhlas. Dengan demi...

MELIHAT DENGAN MATA IMAN

 Renungan Hari Jumat, 09 Juni 2023   Masa Biasa Pekan IX Tob. 11:5-14;  Mrk. 12:35-37 Kebutaan mata fisik, bisa menjadi simbol kebutaan mata hati dan iman. Demikian juga penyembuhan terhadap mata fisik, merupakan simbol penyembuhan mata hati dan iman.  Tobia pulang dari rantauan bersama Rafael, malaekat pelindung perjalanan, membawa empedu ikan yang dapat menjadi obat untuk menyembuhkan penyakit, termasuk menyembuhkan mata Tobit ayahnya dari kebutaannya. Tobit sembuh dan dapat melihat lagi.  Penyembuhan mata "hati dan iman" ini membawa suatu cara lihat dan cara pandang baru dalam diri seseorang. Tobit memuji keagungan Tuhan yang telah memberikan kesembuhan bagi dirinya. Cara pandang baru adalah sebuah karunia ilahi yang istimewa. Cara pandang baru juga berkat bantuan sesama di sekitar kita, juga dengan sarana penyembuhan melalui materi dari alam yang disediakan Tuhan.  Kita butuh keterbukaan hati untuk menerima bantuan sesama dan dunia sekitarnya, dan ...

CINTA KASIH ITU SEMPURNA

 Renungan Hari Kamis, 08 Juni 2023    Hari Biasa Pekan IX Tob. 6:10-11; 7:1.6.8-13; 8:1.5-9               Mrk. 12: 28b - 34 Banyak persoalan dalam kehidupan manusia baik secara pribadi maupun bersama hanya karena kehilangan CINTA KASIH. Terjadi perselisihan, percekcokan, permusuhan, pertikaian, peperangan, pembunuhan, dan sebagainya, semuanya hanya karena tidak ada cinta kasih di antara manusia. Hukum CINTA KASIH adalah jawaban atas segala persoalan manusia dan dunia seluruhnya. Sesungguhnya segala persoalan dunia akan teratasi dan terselesaikan jika semua orang menyadari diri untuk kembali menghayati cinta kasih dengan baik. Cinta kasih akan mengarahkan semua orang kepada Allah sebagai sumber cinta kasih itu, dan memberi ruang untuk saling mengasihi di antara sesama. Hanya karena orang serakah, egois, mementingkan diri sendiri serta mengabaikan Tuhan dan sesama maka bencana dan kekacauan terjadi di tengah dunia dan manusia.  Y...

IMAN AKAN ALLAH YANG HIDUP

 Renungan Hari Rabu, 07 Juni 2023     Masa Biasa Pekan IX Tob. 3:1-11a.(12).13.16-17;                Mrk. 12:18-27 Berbicara tentang iman berarti berbicara tentang sikap penyerahan dan kepercayaan seseorang kepada Tuhan sebagai sumber, asal dan tujuan serta penyelenggara kehidupan. Oleh sebab itu ketika orang mempersoalkan masalah iman dengan bertolak dari ilmu pengetahuan dan akal budi semata, sejatinya dia sedang berada pada jalur yang salah. Iman harus berdasarkan pada Sabda Tuhan sendiri. Kelompok orang Saduki justru melakukan kesalahan fatal ketika mereka memaksa pengetahuan mereka yang terbatas untuk menyelami dan memahami misteri Allah yang tidak terbatas. Akibatnya, mereka menjadi bahan permainan pikirannya sendiri, sebab mereka tidak mampu memahami rahasia Allah.  Kisah Tobit dan Sara di dalam bacaan pertama hari ini mestinya menjadi contoh hidup iman yang benar. Sekalipun mereka sedang dalam kesusahan, sakit peny...

HAK ALLAH DAN HAK MANUSIA

 Renungan Hari Selasa, 06 Juni 2023    Pekan IX Masa Biasa Tob. 2:9-14;  Mrk. 12:13-17 Tuhan berkenan kepada orang yang jujur. Orang jujur hatinya teguh, tidak mudah tergoda akan tawaran duniawi. Orang jujur akan selalu percaya penuh terhadap penyelengaan Allah.  Tobit adalah pribadi orang yang jujur itu. Sekalipun demikian, bukan berarti Tobit luput dari penderitaan, sakit penyakit. Dia mengalami pula kekurangan akan hal-hal yang menjadi kebutuhan sehari-hari. Ketika Tobit jadi buta, ia dirawat oleh sanak keluarga. Istrinya harus bekerja keras demi memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Tobit tetap utamakan kejujuran. Sehingga ketika istrinya mendapat upah tambahan dari pelanggan kainnya berupa seekor anak kambing, Tobit tidak mudah percaya. Dia berpikir, jangan-jangan istrinya mencuri kambing orang hanya karena mereka kekurangan.  Pesan indah kisah Tobit dan istrinya adalah jika di rumah tangga kita, entah suami atau isteri, atau anak-anak membawa sesuatu ya...

PANGGILAN UNTUK BERBUAT BAIK

 Renungan Hari Senin, 05 Juni 2023     Hari Biasa Pekan Biasa IX                      PW Santo Bonifasius, Uskup & Martir  Tob. 1:1a.2a.3; 2:1b-8; Mrk. 12:1-12        Berbuat baik merupakan sebuah panggilan yang sekaligus juga sebuah Keharusan bagi orang yang takut akan Tuhan. Kitab Tobit dengan jelas mengatakan bahwa orang beriman harus lebih takut kepada Allah daripada kepada manusia. Inilah yang dilakukan oleh Tobit dan kita para beriman pantas meneladani sikap ini.  Namun seringkali manusia begitu egois dan ingin memenuhi nafsu keserakahan dirinya sendiri sehingga tidak lagi takut akan Tuhan dengan segala perintah-Nya. Inilah yang dikisahkan dalam injil tentang para pekerja kebun anggur yang lupa diri itu. Tuhan sebagai pemilik kebun anggur sudah sepantasnya menuntut hasil dari apa yang menjadi milik-Nya. Namun keserakahan manusia sudah mengambil dari apa yang bukan haknya da...

RELASI TRINITARIS MENJADI DASAR PERSEKUTUAN UMAT BERIMAN

Gambar
  HARI   RAYA   TRITUNGGAL MAHAKUDUS (Kel.34:4b-6.8-9; 2Kor. 13:11-13; Yoh 3:16-18) Minggu, 04 Juni 2023     RELASI TRINITARIS MENJADI DASAR PERSEKUTUAN UMAT BERIMAN Hari ini Gereja merayakan Pesta Tritunggal Mahakudus. Anggota Gereja Kristus selalu mengawali dan mengakhiri seluruh kegiatan doanya dengan menandai diri “Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus”. Dengan menandai diri dalam nama Tritunggal Mahakudus itu sesungguhnya Gereja mengakui bahwa Allah Esa dalam Tiga Pribadi itu sungguh erat dalam persatuan dan utuh di dalam kasih. Kasih antara Allah Tirinitaris ini dicurahkan bagi manusia beriman (Gereja) dalam diri Yesus, Allah Putera yang berserah diri melalui salib, agar manusia diselamatkan. Dan melalui Allah Roh Kudus Cinta kasih Ilahi sebagai perekat yang sempurna. Dalam Bacaan Pertama dari Kitab Keluaran, Tuhan menyatakan diri sebagai  "Allah adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia-Nya" . Musa telah b...

HATIKU TERARAH KEPADA KEBIJAKSANAAN

 Renungan Hari Sabtu, 03 Juni 2023     PW St Karolus Lwanga, dkk, Martir   Sir. 51:12-20a;  Mrk. 11:27-33 Raja Salomo ketika ditanyai Tuhan, apakah yang ia minta dari Tuhan: umur panjang? Kekayaan? Kesehatan?.... Semuanya tidak penting bagi Salomo. Justru yang dia minta adalah "Kebijaksanaan" untuk memimpin bangsa pilihan-Nya.  Kitab Putra Sirakh dalam bacaan pertama hari ini berbicara tentang Kebijaksanaan. Kebijaksanaan begitu penting dalam hidup manusia. Sebab jika orang memiliki kebijaksanaan berarti dia bisa mendapatkan segala sesuatu yang diharapkan dan diperjuangkan. Sumber kebijaksanaan itu adalah Kitab Suci, Hukum Taurat, Kitab Para Nabi, Ajaran Gereja,.... Dan semuanya mengarahkan manusia untuk mencapai sumber kebijaksanaan sejati yakni Allah sendiri. "Hatiku telah kuarahkan kepada kebijaksanaan, dan dalam kemurnian hati aku menemukannya." Penginjil Markus hari ini mengisahkan perdebatan Yesus dengan imam-imam kepala, ahli-ahli taurat da...

BERTUMBUH DAN BERBUAH

 Renungan Hari Jumat, 02 Juni 2023    Hari Biasa Pekan Biasa VIII Tahun A    Sir. 44:1.9-12; Mrk. 1:11-26 Penginjil Markus hari ini menceritakan kegiatan Yesus yang cukup padat. Dia keluar masuk kota dan desa, lalu kembali lagi ke Yerusalem sebagai pusat religius. Kegiatan keagamaan dan sosial berbarengan berlangsung di Yerusalem.  Ada pengalaman yang tidak "enak". Yesus lapar dan ingin makan  buah ara, namun dari pohon ara yang dijumpai tidak ada buahnya. Sepertinya Yesus kecewa dan marah, sehingga Ia "mengutuk" bahwa pohon ara ini tetap tidak menghasilkan buah sehingga tidak ada orang yang dapat menikmati hasilnya.  Pengalaman buruk berikutnya, Yesus menjumpai orang-orang berjual-beli di halaman Bait Allah, tempat yang dikhususkan untuk kebutuhan rohani, malahan disalahgunakan. Yesus mengusir mereka, para pelakunya.  Ketika kembali melintasi jalan yang sama, ternyata pohon ara itu sudah layu dan mati. Petrus (mewakili kita orang beiman?) bi...