MENIMBA KEKUATAN EKARISTI

 Renungan Hari Minggu, 11 Juni 2023 HR. TUBUH DAN DARAH KRISTUS       Ul. 8:2-3.14b-16a; 1Kor. 10:16-17;         Yoh. 6:51-58

Ada kisah nyata. Seorang gadis cilik dengan sangat khusuk mengikuti misa kudus di sebuah gereja. Wajahnya sangat sedih dan nampak ada beban berat yang ditanggungnya. Pada saat menerima komuni, dia membawa serta saputangan berwarna putih polos. Di depan imam yang membagikan komuni, gadis cilik itu membuka saputangannya sambil berbisik kepada Romo, "Romo, ibu saya sakit parah. Dia menitipkan saputangan ini untuk membungkus Tubuh Kristus. Sebab ibu saya sangat membutuhkannya. Ibuku yakin bahwa dengan Roti Ekaristi ia akan sembuh." Lalu Romo  memberikan Hosti Kudus kepada gadis cilik itu. Setelah sampai di rumah, dia memberikan kepada ibunya. Dalam doa bersama anak gadisnya, ibu itu menikmati Ekaristi kudus. Mukjizat terjadi, ibu itu perlahan lahan sembuh. 

Sesungguhnya kita orang kristiani tidak pernah alami kerugian jika kita mengikuti misa kudus. Banyak orang mungkin menuntut mukjizat harus terjadi atas dirinya sesaat setelah dia meminta dalam misa. Lalu orang berdalil bahwa rugi menghabiskan waktu hanya pergi duduk di gereja ikut misa, sementara hidupku tidak berubah. Rasanya doaku tidak dikabulkan. Saya tetap sakit, saya tidak dapat pekerjaan alias nganggur terus, saya tidak dapat jodoh yang tepat, keluarga saya tetap tidak rukun, karier saya tidak berubah, nilai ujian saya anjlok, bisnis saya tidak maju,..... 

Memang Ekaristi tidak membuat badan (fisik) kita sehat dan perkasa, karena Ekaristi adalah makanan rohani/jiwa. Ekaristi bukan biro penyedia lowongan kerja, Ekaristi bukan pendongkrak karier, bisnis, dan sebagainya. Ekaristi adalah kekuatan rohani yang menjadi asupan jiwa setiap saat. Ekaristi adalah kekuatan rohani yang tidak dapat diukur secara jasmani, fisik dan ragawi. 

Yesus menyatakan Diri-Nya sebagai Roti Hidup yang turun dari surga. Misi khusus Yesus datang ke tengah dunia untuk menyelamatkan manusia. Dia memberi kekuatan yang tidak dapat diberi oleh manusia. Kata Yesus, "Sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak manusia dan minum Darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu." Jadi dengan itu Yesus menegaskan bahwa Ekaristi bukan makanan dan minuman jasmani kita. Kita menikmati atau menyantap makanan rohani yang bersumber dari Ekaristi. Makanan rohani ini adalah Tuhan sendiri. Tuhan hadir dan menyapa kita dalam Sabda-Nya. Tuhan hadir dalam rupa Roti dan Anggur yang telah berubah rupa oleh Roh Kudus menjadi Tubuh dan Darah-Nya. Ini hanya bisa diterima dengan kesadaran iman. Iman bahwa Ekaristi adalah makanan jiwa yang bersumber dari Tuhan. 

Dengan menerima Ekaristi bukan berarti kita sudah terbebas dari segala bentuk penyakit, penderitaan, masalah, dan berbagai macam persoalan hidup lainnya. Bisa saja, kita semakin banyak diuji dengan berbagai persoalan baru dalam  hidup ini. Namun akan berbeda, di kala kita hadapi persoalan sebagai orang yang percaya akan kekuatan Ekaristi, dengan orang yang tidak percaya. Tandanya, orang yang percaya akan kekuatan Ekaristi, di saat menghadapi masalah : lebih sabar, lebih tenang, lebih rendah hati, lebih pasrah pada Tuhan, dan lebih terbuka kepada kehendak Tuhan. Jadi dengan menimba Ekaristi, kita semakin mencintai kehidupan kita sebab kita sadar bahwa Ekaristi adalah sumber kekuatan kita untuk menjalani hidup ini dan memberanikan kita menjadi pewarta kabar sukacita keselamatan bagi sesama.

Marilah kita memohon rahmat Roh Kudus supaya semakin memampukan kita untuk menghayati misteri Ekaristik yang menghidupkan kita dalam kehidupan sehari-hari. 

Salam dan berkat, 

Pastor Paroki EKUKARDO, 

P. Kris Sambu SVD 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

INILAH TUBUH-KU, INILAH DARAH-KU

TERANG YANG BENAR MENGHALAU KEGELAPAN DOSA

BETAPA DAHSYATNYA DOA ITU