RENDAH HATI MELEWATI PINTU SEMPIT
Renungan Hari Selasa, 27 Juni 2023 Masa Biasa Pekan XII
Kej. 13:2.5-18; Mat. 7:6.12-14
Bacaan bacaan suci hari ini mengisahkan awal perpisahan antara Abram dan Lot, keponakannya. Penyebabnya adalah karena mereka sudah memiliki banyak kekayaan, ternak dan harta lainnya. Para gembala ternak mereka berkelahi karena lahan sempit, sementara ternak mereka banyak. Melihat itu, Abram berunding dengan Lot untuk berpisah agar ruang gerak usaha hidup mereka nyaman. Abram memberikan kesempatan kepada Lot untuk memilih ke arah mana dia akan bermukim serta memiliki wilayah tersebut. Sedangkan Abram tinggal di tempat setelah Lot meninggalkannya. Inilah kerendahan hati Abram.
Tempat yang dipilih Lot sangat menjanjikan sebab lembah sungai Yordan sangat subur dan berlimpah air sehingga sangat bagus untuk usaha ternaknya. Namun di sana juga ada kota Sodom dan Gomora, di mana penduduknya jahat. Lot harus hati-hati dengan lingkungan seperti itu.
Dalam Injil hari ini Yesus menasihati para murid-Nya untuk berwaspada terhadap tawaran hidup yang instan. Agar apa yang berharga tidak hilang begitu saja seperti mutiara yang dilemparkan ke mulut babi dan barang kudus kepada anjing. Yesus memberikan pesan penting bahwa sebuah kebahagiaan hidup harus diperjuangkan dengan sungguh-sungguh dan penuh pengorbanan. Jangan hanya mencari gampang dan lupa akan proses perjuangan.
Lot telah memilih wilayah yang nampak makmur, subur, banyak air dan sangat menyenangkan. Namun dia lupa ada banyak penjahat di Sodom dan Gomora. Itulah kisah pintu lebar yang dicontohkan Yesus. Mudah untuk mendapatkan tempat itu, namun, lihatlah di kemudian hari Lot harus kehilangan rahmat dan berkat ibarat membuang barang kudus kepada anjing dan mutiara di mulut babi.
Beda dengan Abram. Ia berjuang bekerja, berusaha dengan susah payah mengembangkan hidupnya. Ia memperoleh berkat yang sudah dijanjikan Tuhan karena ia bekerja keras, ibarat melewati pintu sempit, kata Yesus.
Santo Agustinus berkata, "Kesombonganlah yang mengubah malaikat menjadi iblis; kerendahan hatilah yang menjadikan manusia sebagai malaikat."
Lot ingin hidup gampang dan tidak mau bersusah-susah, tanpa menyadari dirinya sedang memasuki ruang bahaya. Lot mau melewati pintu yang lebar. Lot jadi sombong.
Abram memberi contoh hidup yang berkualitas dengan berjuang dan bekerja keras. Dia bahagia secara tetap, dia melewati pintu yang sempit. Abram rendah hati.
Marilah kita senantiasa memohon rahmat Roh Kudus agar membantu kita untuk terus berjuang dengan rendah hati mencapai kebahagiaan hidup kekal.
Salam dan berkat,
Pastor Paroki EKUKARDO,
P. Kris Sambu SVD
Komentar
Posting Komentar