Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2022

ORANG KUDUS YANG EMPUNYA KERAJAAN SURGA

 Renungan Hari Selasa, 01-11-2022 HR Semua Orang Kudus Why.7:2-4.9-14; 1Yoh.3:1-3;Mat.5:1-12a Hari Gereja merayakan Pesta Semua Orang Kudus. Tentu pikiran kita orang beriman tertuju kepada suatu situasi dan suasana yang damai, rukun, suci, hening, dan bahagia. Dalam dunia kosmologi kuno melihat kesucian dan kekudusan itu terpisah dari hal-hal lahiriah ragawi, yang dapat disentuh (tercemar?). Dia terpisah jauh di atas sana dan tidak terkontaminasi dengan hal-hal material duniawi.  Langit dianggap sebagai suatu yang suci, para penganut percaya bahwa Wujud Tertinggi berdiam di sana. Dalam kepercayaan MARAPU (kepercayaan asli Sumba), mereka percaya bahwa Wujud Tertinggi berada jauh di atas sana, Dia memiliki Mata yang besar, sehingga mampu melihat segala sesuatu, sekalipun tersembunyi. Dia memiliki telinga yang lebar, Sehingga mampu mendengar segala sesuatu sekalipun disampaikan dengan bisikan. Itulah sebabnya konstruksi rumah tradisional orang Sumba dengan tingkatan tingkatan kos...

HIDUP KITA JADI BERARTI BERSAMA SESAMA

 Renungan Hari Senin, 31-10-2022 Hari Biasa Pekan XXXI - Tahun C/II Fil. 2:1-4; Luk. 14:12-14 Allah memberi teladan Kasih yang sempurna untuk diteladani oleh manusia. Dengan mengerahkan Putera-Nya yang tunggal menjadi bukti Allah senantiasa mendahulukan keselamatan dan kebahagiaan manusia.  Santu Paulus dalam suratnya kepada umat di Filipi menasihati kita agar dalam kebersamaan dan persekutuan hidup hendaknya kita selalu mendahulukan sesama, jangan memperhatikan kepentingan diri sendiri saja, melainkan kepentingan sesama juga. Inilah karakter hidup yang benar sebagai seorang beriman dan murid-murid Tuhan. Paulus meminta agar jemaat Filipi tentu bagi kita juga nasihat ini, kita hidup sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, dan satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau pujian yang sia-sia.  Yesus dalam injil mengajak kita untuk melakukan Kasih dan kebaikan itu tanpa mengharapkan balasan. Itulah Kasih yang tulus ikhlas dan sempurna. Dengan perumpamaan p...

TURUNLAH SEGERA, AGAR KAMU DISELAMATKAN!

Gambar
  Renungan Minggu Biasa XXXI, 30 Oktober 2022 Keb. 11:22-12:2; 2Tes. 1:11-2:2;   Luk. 19:1-10 TURUNLAH SEGERA, AGAR KAMU DISELAMATKAN! Gereja merayakan hari Minggu Biasa XXXI. Pesan Sabda, khususnya Injil hari ini mengisahkan perjalanan hidup manusia yang tidak luput dari segala kelemahan dan kekurangan, bahkan dikategorikan sebagai pendosa. Sebagai anggota Gereja Kristus kita menyadari bahwa Gereja adalah kumpulan orang-orang berdosa yang bertobat dan mengikuti jalan Tuhan. Yesus sendiri berkata, “Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.” Memang setiap orang memiliki kisah hidupnya masing-masing: ada yang menggembirakan, ada yang menyedihkan; ada yang sukses gemilang, ada yang gagal terpuruk; ada yang merasa nyaman, ada yang resah gelisah tak berujung. Itulah rupa-rupa pengalaman hidup manusia. Terutama pengalaman-pengalaman negative, seringkali membuat manusia merasa dirinya tidak bernilai lagi karena dosa dan kesalahan yang dilakukannya pad...

HIDUP YANG MENGHASILKAN BUAH

 Renungan Hari Sabtu, 29-10-2022 Hari Biasa Pekan XXX - Tahun C/II Fil. 1:18b-26; Luk. 14:1.7-11 Pasti semua orang sepakat bahwa hidupnya di dunia ini mesti bermakna baik bagi dirinya sendiri, keluarga, bangsa dan negara, juga untuk agamanya (Gereja bagi orang kristen). Iya hidup yang seperti itu merupakan hidup yang berkualitas, yang bermutu. Oleh Paulus dalam suratnya kepada umat Filipi hari ini disebut sebagai hidup yang berbuah. Memang hidup kita harus menghasilkan buah: buah kebaikan, kejujuran, keadilan, kebenaran, cinta kasih, pengampunan, penghiburan, solidaritas, dan sebagainya. Buah-buah ini tidak serta merta terjadi atau dipanen, melainkan harus tumbuh dalam proses, dipelihara dan dijaga serta dirawat. Lalu dikembangkan terus dengan bantuan rahmat dan kekuatan Roh (semacam nutrisi dan pupuk).  Yesus dalam injil menunjukkan mutu hidup seorang beriman tidak terletak pada keagungan duniawi, kekayaan, kekuasaan, dan prestasi semata; tetapi lebih berdasarkan pada sikap b...

TUHAN MEMILIH YANG TERBAIK UNTUK MEMBAWA KABAR BAIK

 Renungan Hari Jumat, 28-10-2022 Pesta St Simon dan St Yudas, Rasul  Ef. 2:19-22;  Luk. 6:12-19 Gereja merayakan pesta dua orang kudus rasul hari ini yakni Santo Simon dan Santo Yudas. Sebelum Yesus memilih keduabelas rasul-Nya, Dia berdoa semalam-malaman agar pilihan-Nya tepat dan punya nilai tambah dalam karya pewartaan pada masa yang akan datang. Oleh sebab itu pantas dikatakan bahwa Tuhan Yesus dalam bantuan Roh Kudus telah memilih orang-orang yang terbaik dan tepat untuk mewartakan kabar baik, menjadi perpanjangan tangan Kasih Tuhan, menjadi penyalur berkat bagi sesama dan dunia semesta.  Seorang rasul dipilih untuk tugas khusus pewartaan dan menjadi penyalur berkat dan kebaikan bagi sesama yang membutuhkan. Cerita sesudah proses pemilihan di atas bukit, mereka turun ke dataran. Di sana sudah dinantikan orang banyak dengan segala problema hidup masing-masing. Ada yang sakit minta disembuhkan, ada yang lapar membutuhkan makanan, ada yang jatuh minta dibangunkan, ...

BERWASPADALAH DI DALAM DOA DAN IMAN

 Renungan Hari Kamsi, 27-10-2022 Hari Biasa XXX - Tahun C/II Ef. 6:10-20; Luk. 13:31-35 Para pelatih tinju, atau sepakbola, dan berbagai bidang olahraga lainnya selalu berusaha mendapatkan video atau informasi tentang peta kekuatan lawan dan segala sepak terjangnya. Hal ini bertujuan  untuk memperoleh gambaran mengenai kekuatan, strategi yang diterapkan oleh para lawannya. Sebab memang melawan musuh yang kekuatannya sudah diprediksi, jauh lebih mudah ketimbang melawan musuh yang sama sekali tidak diketahui.  Santu Paulus dalam suratnya kepada umat Efesus melukiskan hal serupa. Perjuangan kita bukan melawan manusia, melainkan melawan penghulu dunia gelap, melawan roh-roh jahat yang tidak diketahui wujudnya. Maka Paulus menasihatkan agar dalam menghadapi semuanya itu hanyalah dengan berdoa, senjata perlengkapan Allah. "Dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan itu kamu dapat memadamkan panah api si jahat." Panah api si jahat itu dapat menggiring orang ke...

HIDUPLAH DENGAN SALING MELAYANI

 Renungan Hari Rabu, 26-10-2022 Hari Biasa Pekan XXX - Tahun C/II Ef. 6:1-9; Luk. 13:22-30 Komunitas beriman yang paling dasariah adalah keluarga. Di sana ada cinta kasih, pelayanan, pengampunan, sukacita, solidaritas, dan juga terbentuk sikap iman "takut akan Tuhan". Sikap saling menghormati dan melayani yang sudah tertanam semenjak dari dalam keluarga akan berdampak atau menghasilkan buah dalam kehidupan ber-Gereja dan bermasyarakat. Hidup saling mengasihi dan melayani dalam keluarga orang beriman, sesungguhnya gambaran akan situasi Kerajaan Allah yang diperjuangkan oleh setiap orang. Pertanyaan orang banyak kepada Yesus tentang siapa saja (sedikit sajakah orang) yang diselamatkan, sebetulnya hendak mengatakan situasi keluarga dan masyarakat yang sedang tidak harmonis. Ada perpecahan, ada permusuhan, ada kebencian dan balas dendam, ada kecemburuan dan iri hati, dan sebagainya, adalah situasi di luar keselamatan atau tidak terselamatkan. Untuk mencapai keselamatan itu harus ...

SETIA TERHADAP JANJI DAN TERHADAP TUHAN

 Renungan Hari Selasa, 25-10-2022 Hari Biasa Pekan XXX - Tahun C/II Ef. 5:21-33; Luk. 13:18-21 "Kesetiaan ini, bukannya sandiwara" ini sepenggal syair lagu dari Pance Pondaag. Ada benarnya. Kesetiaan itu mahal dan tidak dapat berpura-pura. Semuanya akan berdampak pada hasil akhir dalam kehidupan. Kehidupan berkeluarga, kehidupan membiara, kehidupan persahabatan, kehidupan ekonomi dengan segala partner kerjasama, kehidupan politik dan sebagainya. Nilai kesetiaan adalah sebuah taruhan. Kesetiaan itu oleh Paulus selalu dikaitkan dalam relasi antar manusia dan relasi manusia dengan Tuhan. Alasannya bukan karena kemampuan manusia untuk setia, melainkan karena Tuhan sendiri adalah setia. Tuhan sudah membuktikan Kesetiaan-Nya dengan mengasihi manusia sekalipun manusia penuh dosa dan kenajisan serta kelemahan.  Kisah injil hari ini memperlihatkan kesetiaan Tuhan yang merupakan misi Yesus yakni membangun Kerajaan Allah. Di dalam Kerajaan-Nya itu manusia diubah untuk menjadi lebih baik...

HIDUPLAH SEBAGAI ANAK-ANAK TERANG

 Renungan Hari Senin, 24-10-2022 Hari Biasa Pekan XXX - Tahun C/II Ef. 4:32-5:8; Luk. 13:10-17 Santu Paulus menasihati dengan sangat tegas terhadap umat di Efesus. Tentu berlaku untuk kita semua orang beriman. Paulus meminta supaya kita hidup di dalam keramahan satu sama lain, penuh cinta kasih dan pengampunan, sebab Kristus sendiri sudah menunjukkan sikap mengampuni terhadap kita manusia berdosa. Jika kita hidup dengan cara demikian maka kita hidup di dalam terang. Sebaliknya jika hidup yang bertentangan dengan ajaran ini, oleh Paulus disebut sebagai orang sundal, cabul dan penyembah berhala. Cara hidup seperti ini tentu tidak akan memperoleh bagian dalam Kerajaan Kristus dan Allah.  Yesus dalam injil melakukan mukjizat dengan menyembuhkan seorang wanita yang sakit selama 18 tahun dalam belenggu roh jahat. Yesus menyembuhkan wanita itu. Perbuatan Yesus itu menimbulkan kegusaran hati kepala rumah ibadat karena Yesus melakukan hal itu pada hari sabat. Akan tetapi Yesus mau menu...

BERDOALAH DENGAN RENDAH HATI

 Hari Minggu Biasa XXX, 23-10-2022 HARI MINGGU MISI SEDUNIA Sir. 35:12-14.16-18; 2Tim. 4:6-8.16-18; Luk. 18:9-14 Gereja merayakan hari Minggu biasa ke-30, bertepatan dengan Hari Minggu Misi Sedunia. Bacaan bacaan suci pada hari Minggu ini menggugat cara berdoa seorang beriman sekaligus mendesak kita semua orang beriman untuk berdoa dengan baik dan benar.  Pada hakekatnya, doa itu merupakan nafas kehidupan seorang beriman dan merupakan santapan jiwa raganya. Orang yang hidup tanpa doa ibarat badan tanpa jiwa, hanya seonggok tubuh yang bergerak. Sedangkan orang beriman yang selalu memperhatikan kehidupan doanya, dia senantiasa berada dalam keseimbangan hidup. Saat susah dan senang, sehat dan sakit, gagal dan sukses, sedih dan gembira....selalu bersyukur dan memohon rahmat kebijaksanaan Tuhan.  Saking Pentingnya doa, Kitab Suci memberikan banyak kesaksian. Bahkan Tuhan Yesus sendiri memberikan contoh dan teladan yang tidak terbantahkan. Yesus selalu mencari kesempatan untuk ...

PERTOBATAN ADALAH JALAN MENUJU KEHIDUPAN

 Renungan Hari Sabtu, 22-10-2022 Hari Biasa Pekan XXIX - Tahun C/II Ef. 4:7-16; Luk. 13:1-9 Tentu semua orang beriman menyadari bahwa dosa telah meruntuhkan persekutuan kasih antara manusia dengan Allah dan antara manusia dengan sesamanya. Dosa telah menyebabkan kebinasaan dan kehancuran jalan hidup manusia. Hanya melalui pertobatanlah manusia dituntun kembali untuk mengenal Jalan, Kebenaran dan Kehidupan, itulah Allah yang penuh Kasih. Maka manusia beriman perlu menyadari bahwa hidup itu sebuah proses pertobatan dan pembaharuan diri yang terus-menerus. Pertobatan adalah sebuah kesempatan emas yang diberikan oleh Tuhan agar manusia hidup lebih baik dan lebih berbuah banyak dalam Kasih pula.  Allah adalah Kasih. Allah menganugerahkan hal terindah bagi manusia yakni Kasih. Yesus Kristus adalah buah Kasih Bapa bagi manusia dengan menyerahkan Diri-Nya demi keselamatan manusia berdosa. Maka hendaknya manusia hidup dalam Kasih dan Pengampunan, saling meneguhkan dan menguatkan antar ...

HIDUPLAH DALAM KASIH DAN ROH

 Renungan Hari Jumat, 21-10-2022 Hari Biasa Pekan XXIX - Tahun C/II Ef. 4:1-6;  Luk. 12:54-59 Model persekutuan hidup orang kristiani ada pada Allah Tritunggal Mahakudus. Hidup dalam persekutuan kasih dan diinspirasi oleh Roh itu merupakan sebuah keindahan hidup yang berkualitas. Maka semua orang kristiani dipanggil untuk hidup dalam Kasih dan Roh itu.  Yesus dalam injil menasihati orang banyak untuk hidup dalam kebijaksanaan. Kebijaksanaan itu lahir dari pengetahuan dan pengalaman hidup bersama. Dengan melalui kebijaksanaan itu manusia mampu bersikap tulus dalam menerima kekurangan dan kelebihan dirinya dan sesama, mampu menerima segala keterbatasan dan prestasi, kelemahan dan kekuatan dirinya dan sesama. Semuanya itu dapat terjadi dan dialami hanya dalam sebuah persekutuan hidup bersama sebagai komunitas orang beriman.  Marilah kita membangun hidup rukun dan damai dalam persekutuan kasih dan Roh yang menumbuhkan sikap bijaksana dalam hidup kita sehari hari.  S...

PEMBAHARUAN IMAN, JIWA DAN RAGA

 Renungan Hari Kamis, 20-10-2022 Hari Biasa Pekan XXIX - Tahun C/II Ef. 3:14-21; 12:49-53 Doa adalah kekuatan bagi orang beriman. Segala prestasi dan keberhasilan tetap mengandalkan kekuatan doa, demikian kata Santu Paulus dalam suratnya kepada umat di Efesus. Melalui doa seorang beriman  menyadari diri sebagai manusia biasa yang mempunyai kelemahan, kekurangan dan dosa. Oleh sebab itu apapun situasi manusia, ia tetap membutuhkan doa.  Tuhan Yesus dalam injil hari ini menegaskan perlunya suatu proses pertobatan di dalam diri seorang beriman. Pembaharuan diri dan iman mutlak perlu. Api adalah lambang penyucian, maka Yesus katakan Dia datang bukan membawa damai melainkan api. Air bah yang melanda manusia pada zaman Nuh, melambangkan proses pembersihan diri dari dosa. Maka manusia beriman perlu belajar untuk bertobat, untuk selalu membaharui dirinya, untuk menumbuhkan penghayatan iman yang benar.  Marilah kita memohon rahmat pertobatan dan pembaharuan diri dari Roh Kudu...

JADILAH HAMBA YANG SETIA DAN BERTANGGUNG JAWAB

 Renungan Hari Rabu, 19-10-2022 Hari Biasa Pekan XXIX - Tahun C/II Ef. 3:2-12;  Luk. 12:39-48 Biasanya seseorang diberi kepercayaan tertentu karena pada dirinya ada rasa tanggung jawab dan kesetiaan. Maka tanggung jawab dan kesetiaan itu merupakan suatu kondisi yang berkualitas bagi setiap pribadi. Demikian seorang hamba mesti memiliki kualitas diri yang sama yakni bertanggung jawab dan setia dalam menunaikan segala tugas yang diberikan kepadanya.  Santu Paulus dalam suratnya kepada umat Efesus mengungkapkan kulitas diri yang sama. Menurut Paulus seorang yang percaya kepada Injil Allah akan memperoleh hikmat keselamatan yang tidak terhingga. Untuk bisa sampai kepada level kepercayaan itu, seseorang harus setia mendengarkan Injil yang disampaikan oleh para ahli waris kerajaan yakni Yesus sendiri dan para rasul serta pengganti penggantinya.  Seorang beriman yang setia dan bertanggung jawab adalah Hamba utusan Tuhan untuk mewartakan kebenaran Kasih Allah dan berani bers...

KITA JUGA DIPANGGIL JADI PEWARTA

 Renungan Hari Selasa, 18-10-2022 Pesta Santo Lukas, Penginjil 2Tim. 4:10-17a; Luk. 10:1-9 Gereja merayakan pesta Santo Lukas, seorang penulis Injil. Lukas tidak menjadi saksi mata tentang Yesus. Tetapi dia belajar dan percaya tentang Yesus melalui pewartaan para rasul, termasuk rasul Paulus.  Santu Paulus menyebut khusus Lukas di dalam suratnya kepada Timotius bahwa ketika semua orang meninggalkan dirinya, tapi hanya Lukas yang bertahan berada bersama dia.  Yesus di dalam injil menegaskan bahwa untuk memperluas Kerajaan Allah, dibutuhkan banyak orang untuk terlibat di dalamnya. Semua orang beriman dipanggil untuk menjadi penuai/pekerja di kebun itu. Diharapkan semakin banyak orang memberi dirinya, waktunya, tenaganya, materinya untuk turut terlibat dalam karya pewartaan itu. Santu Lukas adalah salah satu contoh orang yang terpanggil untuk menjadi pekerja Tuhan, dengan menulis injil. Kita juga dipanggil untuk tugas perutusan yang sama dengan berbagai bidang pelayanan yang...

BERDOA TANPA JEMU-JEMU

 Hari Minggu Biasa XXIX, 16-10-2022 Kel. 17:8-13; 2Tim.3:14-4:2; Luk. 18:1-8 Setiap orang punya pengalaman berbeda tentang doa dan berdoa. Doa memang suatu kewajiban mutlak bagi setiap orang beriman. Oleh sebab itu setiap orang beriman harus berdoa. Doa itu ditujukan kepada Tuhan sebagai sumber dan asal kehidupan manusia. Dengan berdoa manusia hendak menyatakan kerendahan hatinya di hadapan Tuhan yang agung dan mulia itu. Dalam doa manusia hendak menyatakan: Pertama, rasa syukurnya kepada Tuhan atas segala karunia dan berkat yang sudah diterimanya. Jika orang tidak tahu bersyukur, maka ia sulit untuk berdoa, bahkan merasa doa itu tidak penting baginya. Itu berarti orang itu sombong sebab merasa dirinya bisa berbuat apa saja.  Kedua, dalam doa manusia beriman menyatakan keagungan Kasih-Nya kepada manusia. Oleh sebab itu di dalam doa, pertama tama manusia beriman memuji dan memuliakan Tuhan itu.  Ketiga, melalui doa manusia meminta pertolongan Tuhan atas dirinya agar dilupu...

SETIA DAN PERCAYA KEPADA ROH KUDUS

 Renungan Hari Sabtu, 15-10-2022 PW St Theresia dari Yesus  Ef. 1:15-23; Luk. 12:8-12 Santu Paulus dalam bacaan pertama dari surat kepada jemaat Efesus menasihati mereka agar saling mendukung melalui doa, sikap dan perbuatan yang benar. Sikap-sikap yang benar itu adalah buah dari tuntunan Roh Kudus. Sikap inilah yang menumbuhkan keberanian untuk bersaksi tentang Yesus sebagai sumber kebenaran dan junjungan iman kita. Setia dan percaya kepada Roh Kudus akan membawa kebahagiaan kekal bagi orang beriman. Para kudus adalah orang-orang yang sudah membuktikan kesetiaan dan kepercayaan yang sempurna kepada Roh Kudus, salah satunya adalah Santa Theresia dari Avila yang Gereja rayakan pestanya hari ini.  Marilah kita memohon rahmat Roh Kudus itu agar kesetiaan dan kepercayaan kita semakin bertumbuh dan berkembang dalam kehidupan sehari-hari.  Salam dan berkat,  Pastor Paroki EKUKARDO,  P. Kris Sambu SVD  Di dalam injil Yesus menggarisbawahi pentingnya seorang b...

MANUSIA LEBIH BERHARGA DI MATA TUHAN

 Renungan Hari Jumat, 14-10-2022 Hari Biasa Pekan XXVIII - Tahun C/II Ef. 1:11-14; Luk. 12:1-7 Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang istimewa, melebihi segala ciptaan lainnya. Oleh sebab itu sesungguhnya manusia selalu memperoleh perhatian dan perlindungan Tuhan dalam kehidupan sehari hari. Itulah cintakasih Tuhan terhadap manusia. Jika burung di udara dan bunga di ladang diperhatikan oleh Tuhan, apalagi manusia. Begitu kata Yesus di dalam injil hari ini.  Santu Paulus dalam suratnya kepada umat di Efesus menyatakan cintakasih Tuhan dengan ungkapan "dimeterai oleh Roh Kudus". Oleh sebab itu baiklah sebagai umat beriman hendaknya kita selalu membaharui hati dan hidup kita dengan baik sebagai penghayatan atas cintakasih Tuhan itu.  Marilah kita memohon rahmat Roh Kudus yang memampukan kita untuk menghayati Sabda-Nya ini dalam kehidupan kita sehari hari dengan baik.  Salam dan sehat,  Pastor Paroki EKUKARDO,  P. Kris Sambu SVD 

MANUSIA DALAM RENCANA ALLAH

 Renungan Hari Kamis, 13-10-2022 Hari Biasa Pekan XXVIII - Tahun C/II Ef. 1:1-10;  Luk. 11:47-54 Santu Paulus dalam suratnya kepada umat Efesus memastikan bahwa Allah telah memilih kita sebelum jagat raya diciptakan-Nya. Oleh sebab itu manusia tidak ada alasan untuk merasa kecewa terhadap Tuhan, apalagi menolak atau meninggalkan Dia. Justru sebaliknya sekalipun manusia berdosa, Allah tetap ambil inisiatif untuk menebus kembali agar manusia diselamatkan.  Memang cukup beralasan jika Yesus mengecam kemunafikan orang farisi dan ahli taurat sebab mereka menolak Yesus dan terus mencobai Dia dengan berbagai cara. Yesus mengecam mereka sebab mereka merugikan sesamanya dengan cara-cara yang licik sambil bertopeng di balik hukum.  Hendaknya kita tetap menyadari akan keberadaan kita sebagai ciptaan istimewa-Nya dengan hidup seturut Sabda-Nya. Cara hidup kita mesti menampakkan wajah Allah yang menjadi Pencipta kita.  Marilah kita memohon rahmat pertobatan dan kerendahan ha...

MANUSIA ADALAH GAMBARAN RUPA ALLAH

 Renungan Hari Rabu, 12-10-2022 Hari Biasa Pekan XXVIII - Tahun C/II Gal. 5:18-25; Luk. 11:42-46 Manusia adalah gambaran rupa Allah yang kelihatan. Artinya kualitas Allah sebagai Cinta kasih, sumber damai dan kerukunan, kebaikan, dan sebagainya, mesti disaksikan oleh manusia di dalam kehidupan sehari-hari. Seorang beriman dalam kesehariannya mesti hidup dalam kebaikan, saling mengasihi dan mengampuni, saling menghibur dan meneguhkan, dan segala kualitas kebaikan ilahi. Jika hidup di luar kualitas ilahi ini oleh Paulus menyebutnya sebagai orang-orang yang hidup di bawah kuasa daging. Seorang beriman adalah orang-orang yang hidup dalam kuasa Roh.  Yesus memberikan teguran terhadap orang-orang farisi dan ahli taurat karena kualitas hidup iman mereka yang tidak selaras dengan jabatan, pengetahuan dan kuasa yang mereka miliki. Mereka hidup dalam kepura-puraan dan kemunafikan, egoisme dan sikap ingat diri yang berlebihan. Maka mereka disebut oleh Yesus sebagai orang-orang yang berce...

MELAYANI DENGAN HATI MURNI

 Renungan Hari Selasa, 11-10-2022 Hari Biasa Pekan XVIII - Tahun C/II Gal. 4:31b-5:6; Luk. 11:37-41 Injil hari ini bercerita tentang Yesus yang diundang makan oleh seorang Farisi di rumahnya. Yesus menerima undangan tersebut dengan sukacita. Namun rupanya keramahtamahan orang Farisi itu tidak dibarengi dengan ketulusan dan kemurnian hati. Di balik ramah tamah Perjamuan itu orang Farisi hendak mencari celah untuk mempersalahkan Yesus. "Orang Farisi itu heran melihat Yesus tidak mencuci tangan sebelum makan." Sikap orang Farisi itu justru menjadi bahan wejangan Yesus untuk orang Farisi itu dan juga untuk kita semua para pengikut-Nya, bahwa jika kita melakukan sesuatu hal bagi sesama hendaknya dengan hati yang tulus dan murni. Sebab jika kita melakukan sesuatu bagi sesama dengan motivasi untuk mencari kesalahan sesama, menunujkkan kemampuan kita sehingga seakan-akan mempermalukan orang lain, dan sebagainya, maka sesungguhnya apa yang kita lakukan tidak mempunyai makna sama sekal...

YESUS ADALAH TANDA KESELAMATAN SATU-SATUNYA

 Renungan Hari Senin, 28-10-2022 Hari Biasa Pekan XXVIII - Tahun C/II Gal. 4:22-24.26-27.31-5:1;                  Luk. 11:29-32 Yesus kecewa terhadap orang banyak yang mengikuti Dia karena mereka masih menuntut tanda dari surga. Semestinya apa yang dilakukan oleh Yesus dan kehadiran-Nya sudah merupakan tanda keselamatan itu sendiri, namun karena orang Yahudi (manusia) berkeras hati, apatis dan tetap tidak berubah serta bertobat, maka mereka sulit percaya. Inilah alasan kekecewaan Yesus.  Yesus mencap mereka sebagai angkat jahat karena penolakan terhadap karya-karya agung yang dikerjakan bahkan kelak terhadap Diri-Nya sendiri. Untuk itu tanda nabi Yunus menjadi tanda yang dijadikan oleh-Nya sebagai contoh.  Sejarah keselamatan manusia adalah berawal dari pertobatan dan kerendahan hati untuk kembali kepada jalan kebenaran. Oleh sebab itu sesungguhnya segala dosa dan kejahatan masa lampau sudah ditebus oleh Yesus sendiri. Maka Yes...

TERIMAKASIH TUHAN

 HARI MINGGU BIASA XXVIII Minggu, 09 Oktober 2022 2Raj.5:14-17; 2Tim.2:8-13;Luk.17:11-19 Dua bacaan hari Minggu ini, bacaan pertama dan injil berbicara tentang mukjizat penyembuhan terhadap orang yang sakit kusta. Naaman seorang panglima perang raja Aram mendapat penyembuhan luar biasa setelah ia membenamkan diri dalam air sungai Yordan sebanyak tujuh kali atas perintah nabi Elisa, seorang abdi Allah. Lalu ia kembali membawa persembahan syukur setelah melihat dirinya bersih. Dalam injil Yesus berhadapan dengan sepuluh orang kusta yang meminta agar disembuhkan oleh Yesus. Yesus menyuruh mereka perlihatkan keadaan mereka kepada para imam. Dalam perjalanan itu mereka mendapat mukjizat penyembuhan. Menariknya bahwa hanya satu orang yang datang kembali kepada Yesus untuk menyampaikan rasa syukur dan terima kasih. Dan lebih menarik lagi bahwa orang itu adalah seorang Samaria, yang di mata orang Yahudi sebagai orang kafir. Lalu di manakah kesembilan orang Yahudi yang beriman itu?  Ki...

KEBAHAGIAAN PELAKU SABDA ALLAH

 Renungan Hari Sabtu, 08-10-2022 Hari Biasa Pekan XXVII - Tahun C/II Gal. 3:22-29;  Luk. 11:27-28 Teladan hidup dan iman para orangtua merupakan berkat bagi anak-anak. Anak-anak yang hidup di dalam iklim kekuarga yang baik, rukun dan damai, penuh sukacita dan kegembiraan, saling pengertian dan pengampunan, singkatnya keluarga yang dilandasi spiritualitas hidup yang baik akan berpengaruh terhadap anak-anak mereka.  Injil hari ini menampilkan sikap seorang ibu yang merasa bangga terhadap seorang wanita dan ibu yang telah melahirkan, menyusui dan mendidik Yesus sehingga bertumbuh dan berkembang menjadi seorang pribadi yang baik. Akan tetapi pujian ibu itu tidak membuat Yesus berbahagia atau bangga. Yesus justru menunjukkan bahwa yang pantas berbahagia dan bangga adalah orang orang yang setia mendengarkan dan melaksanakan Sabda Tuhan dalam hidup sehari hari. Dengan pernyataan ini Yesus hendak menegaskan bahwa untuk mengikuti Dia dan mengimani Tuhan bukan pertama tama masalah ...

MENELADANI IMAN SP MARIA RATU ROSARIO

 Renungan Hari Jumat, 07-10-2022 PW. SP. MARIA RATU ROSARIO  Kis. 1:12-14; Luk. 1:26-38 Iman itu hal yang luar biasa sehingga dapat memberikan kejutan dan hal-hal yang tak terduga. Santa Perawan Maria mengimani Tuhan tanpa dia memahami secara lengkap tentang rencana dan kehendak-Nya. Maria menuruti saja rambu-rambu iman yang dia alami dalam hidupnya. Dia tidak mengeluh, tidak menolak, tidak terlena dengan segala yang dialami, kecuali dia memuji dan memuliakan keagungan Tuhan atas dirinya dan dunia. Iman senantiasa membawa kejutan dalam hidup manusia.  Untuk terus dekat dan bersatu dengan Tuhan maka orang beriman mesti selalu menjaga persekutuan dan persaudaraan dalam hidupnya, tetap berkanjang dalam doa dan harapan serta memecah-mecahkan roti Ekaristik. Kisah para rasul menyatakan semuanya itu. Dengan sehati mereka semua bertekun dalam doa bersama.....  Marilah kita memohon rahmat Roh Kudus agar memampukan kita menghayati Sabda-Nya dan mengikuti teladan iman Maria....

BERAKAR DALAM DOA

 Renungan Hari Rabu, 05-10-2022 Hari Biasa Pekan XXVII - Tahun C/II Gal. 2:1-2.7-14; Luk. 11:1-4 Berawal dari permintaan para murid-Nya agar Yesus mengajarkan mereka berdoa. Rupanya para murid belajar dari Sang Guru yang selalu mencari dan mengisi waktu untuk berdoa. Dengan demikian para murid-Nya belajar bahwa doa itu penting, doa itu ibarat makanan dan minuman yang selalu mereka butuhkan setiap waktu. Maka pantaslah mereka minta untuk diajarkan cara berdoa yang baik dan benar.  Yesus melayani permintaan para murid-Nya yakni mengajarkan mereka berdoa, doa Bapa Kami. Melalui doa seorang beriman dihantar kepada kekudusan. Melalui doa seorang beriman mendapat inspirasi untuk hidup bijaksana dan kreatif melakukan pekerjaan Kasih.  Namun perlu digarisbawahi adalah pribadi Yesus yang menjadi contoh dan teladan dalam doa sehingga para murid-Nya ingin belajar berdoa. Adalah tugas kita para pengikut-Nya untuk memberi teladan bagi sesama, bagi anak-anak, bagi orang yang tengah men...

CINTAKASIH ADALAH BUAH IMAN

 Renungan Hari Selasa, 04-10-2022 PW St Fransiskus Asisi  Gal. 1:13-24; Luk. 10:38-42 Hari ini Gereja merayakan pesta santo Fransiskus dari Asisi. Seorang kudus yang hidup miskin demi injil secara nyata. Sekalipun dilahirkan  dalam sebuah keluarga kaya raya, namun karena iman akan Yesus yang telah menjadi miskin untuk manusia berdosa, maka Fransiskus sungguh menghayatinya dengan setia dan penuh iman. Cintanya kepada Tuhan diungkapkan dengan cintanya terhadap manusia dan alam lingkungan.  Santu Paulus kepada jemaat di Galatia memberikan pesan penting bahwa jika seorang mengakui imannya kepada Tuhan, maka ia harus berani bersaksi di tengah dunia yang penuh tantangan, cobaan dan godaan. Ketahahan iman itu merupakan bentuk cintakasih kepada Tuhan yang dihayati. Yesus di dalam injil mengajarkan kepada kita semua untuk membuat prioritas nilai dalam hidup ini sebagai ungkapan iman yang benar. Pertama-tama, seorang beriman harus terbuka dan siap mendengarkan nasihat Sabda-Ny...

HATI YANG BERBELASKASIH

 Renungan Hari Senin, 03-09-2022 Hari Biasa Pekan XVII - Tahun C/II Gal. 1:6-12; Luk. 10:25-37 Yesus dalam Injil hari ini memberikan pelajaran penting bagi kita para pengikut-Nya untuk belajar mengasihi sesama dengan penuh iman. Mengasihi atas landasan iman akan meretas segala sekat pembatas status sosial, kepentingan, kekayaan, jabatan dan kuasa, agama dan aliran kepercayaan. Di mata Tuhan semua orang sama yang patut dikasihani dan menyebarkan kasih. Contoh orang Samaria yang baik hati adalah jalan pembaharuan hidup iman kita dalam menghayati pesan-pesan Sabda-Nya. Orang yang konsisten dengan iman akan sungguh-sungguh memberi diri, perhatian dan kasih sayang dengan tulus hati.  Orang yang menghayati Kasih dengan tulus dan penuh iman akan tetap mengarahkan diri pada Tuhan, tidak mudah digoyahkan oleh berbagai cobaan dan godaan lain. Itulah yang disoroti oleh Santu Paulus kepada jemaat di Galatia.  Marilah kita memohon rahmat Roh Kudus agar memampukan kita menghayati Sabda...

SEORANG BERIMAN ADALAH HAMBA CINTA KASIH

 Renungan Hari Minggu, 02-10-2022 Hari Minggu Biasa Pekan XXVII  Hab. 1:2-3;2:2-4;  2Tim.1:6-8.13-14; Luk. 17:5-10 Predikat hamba selalu terjalin kepada pemikiran tentang seorang pekerja yang secara sosial statusnya berada di bawah orang yang mempekerjakannya atau majikannya. Oleh sebab itu keseharian seorang hamba hanya melakukan apa saja yang diperintahkan oleh tuannya. Segala hasil kerja adalah milik tuannya, baik hasil ekonomis, prestasi maupun kualitasnya. Sebab buah dari pekerjaan seorang hamba selalu dikaitkan dengan pemilik, tuan dari sesuatu hal yang dikerjakan. Ibarat sebuah dinas di dalam struktur kepemerintahan. Seorang kepala dinas akan dipuji atau dicela, dianggap berprestasi atau gagal sangat beegantung pada kinerja dan daya juang dari stafnya. Apakah staf itu adalah hambanya? Itu tergantung dari perspektif dalam menilainya.  Bacaan-bacaan suci hari Minggu ini teristimewa dalam Injil menyoroti peran seorang hamba yang membawa keharuman nama bagi tuanny...