Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2022

MENOLONG KARENA KASIH

 Renungan Hari Senin, 01-08-2022 PW St Alfonsus M. De Liguori, UskPujG Yer. 28:1-17; Mat. 14:13-21 Yesus peduli dengan orang banyak yang kelaparan. Dia mengajak para murid-Nya untuk memberikan mereka makan bermodalkan lima roti dan dua ekor ikan.  Untuk berbuat kasih yang tulus akan membuahkan sukacita dan kebahagiaan dalam hati orang-orang yang menikmatinya. Kebahagiaan bukan karena dikenyangkan secara material saja melainkan karena suasana batin yang merasa terbebas dari derita, tekanan situasi, kelaparan dan dahaga jiwa.  Tuhan akan menyempurnakan segala tindakan kasih yang tulus itu dengan caranya sendiri jika kita percaya bahwa sesungguhnya tindakan kasih yang kita lakukan adalah pernyataan kasih Allah melalui kita.  Marilah kita memohon rahmat Roh Kudus agar senantiasa peduli dengan sesama terutama mereka yang membutuhkan bantuan dan belaskasihan. Di hadapan terang Sabda Allah dan Roh pemberi karunia, lenyaplah kegelapan dosa dan kebutaan manusia tak beriman. D...

MENJADI KAYA DI HADAPN ALLAH DAN MANUSIA

  Renungan Minggu Biasa XVIII, 31 Juli 2022 Pkh. 1:2; 2:21-23;   Kol. 3:1-5.9-11;   Luk. 12:13-21 MENJADI KAYA DI HADAPN ALLAH DAN MANUSIA Santa Elisabeth dari Tritunggal berkata, “ Ketamakan menjadi awal kemiskinan dan kejatuhan hidup seseorang.” Kalau kita masuk di toko-toko buku terkenal seperti Gramedia, Obor, Kanisius, dan sebagainya, di sana pasti kita temukan banyak buku yang ditulis mengenai kiat-kiat untuk menjadi kaya dan sukses. Biasanya penulis mengutip kata-kata orang kaya dan sukses tersebut. Sebut saja Bill Gates, Jack Ma, Tony Carter…. Mereka ini tergolong orang-orang kaya di muka bumi ini. Cuitan mereka di instgram, FB, atau media social lainnya dapat menggoncangkan ekonomi dunia, nilai mata uang negara-negara berkembang akan anjlok terhadap nilai tukar dollar Amerika. Mereka orang tenar. Diundang untuk menjadi pembicara dalam dunia bisnis dan pengembangan dunia ekonomi. Jadi mereka bukan orang sembarangan, apalagi kalau mengatakan mereka bodoh. M...

PERBUATLAH APA YANG BAIK DAN BENAR

 Renungan Hari Sabtu, 30-07-2022 Hari Biasa Pekan XVII - Tahun C/II Yer. 26:11-16.24; Mat. 14:1-12 Bacaan-bacaan hari ini menampilkan dua sisi berbeda nasib para utusan Tuhan.  Yeremia dalam bacaan pertama sudah berada dalam genggaman para lawannya. Yeremia pasrah terhadap apa yang akan dilakukan oleh para imam dan para nabi menghasut para pemuka dan seluruh rakyat mengenai perbuatan nabi Yeremia yang dianggap mencelakakan bangsa. Maka ia harus dihukum mati. Tetapi Yeremia dengan berani menyatakan pembelaan dirinya bahwa apa yang dilakukannya semata-mata atas perintah dan kehendak Tuhan. Oleh sebab itu jikalau bangsa ini menghukum dirinya, maka Tuhan-lah yang akan membalas mereka. Jika mereka bertobat dan memohon ampun, Tuhan akan membatalkan malapetaka itu. Atas pembelaan itu sikap para pemuka dan seluruh rakyat berubah, mereka tidak mau ikut hasutan para imam dan para nabi. Yeremia dibebaskan. Kebenaran dan kejujuran telah meluputkan Yeremia. Hati rakyat bertobat.  Seba...

AKU PERCAYA. ENGKAU-LAH KASIH

 Renungan Hari Jumat, 29-07-2022 PW. Sta. Marta, Maria dan Lazarus 1Yoh. 4:7-16;  Yoh. 11:19-27 Santu Yohanes dalam bacaan pertama hari ini memberikan sebuah rumusan atau definisi dan identitas mendasar tentang Allah. Allah adalah Kasih. Begitu kata Yohanes. Kasih lahir dari Allah, maka setiap kita yang percaya akan Allah harus saling mengasihi. Itu wajib hukumnya. Akan tetapi jika orang tidak saling mengasihi, maka dia bukan lahir dari Allah. Perbedaan antara orang yang lahir dari Allah dengan yang tidak lahir dari Allah adalah perbuatan, sikap, tutur kata dan pikiran yang kotor, jahat, curiga, cemburu, fitnah, gosip, dan sebagainya. Sebaliknya anak-anak yang lahir dari Allah akan hidup di dalam Kasih, pengampunan, damai dan rukun, solider dan peduli, saling menolong dan menghibur, hidup dalam sukacita dan kegembiraan bersama.  Injil menampilkan tokoh Marta, Maria dan Lazarus. Orang-orang ini adalah sahabat Yesus. Mereka hidup dalam Kasih, harapan dan iman. Mereka dan ru...

HARTA BERHARGA DALAM KERAJAAN ALLAH

 Renungan Hari Kamis, 28-07-2022 Hari Biasa Pekan XVII - Tahun C/II Yer. 18:1-6; Mat. 13:47-53 Yesus berbicara tentang Kerajaan Allah ibarat pukat yang menangkap dan menampung berbagai jenis ikan, dengan segala kondisinya baik dan buruk, besar pun kecil, warna bagus pun jelek, dan seterusnya. Namun pada akhirnya para Malaekat-Nya yang akan memilah-milah semuanya itu berdasarkan kondisinya layak atau tidak untuk ditempatkan di dalam Kerajaan-Nya. Tentu yang baik, bagus dan indah yang diperkenankan masuk; sedangkan yang lain-lain dibuang karena dianggap tidak berguna.  Menarik perumpamaan ini bahwasanya hendak memberikan pelajaran bagi kita para beriman untuk belajar hidup bersama dalam persekutuan dengan menunjukkan kualitas hidup iman secara benar. Jika kualitas hidup iman kita jelek, kita masih diberi waktu untuk memperbaikinya yakni dengan bertobat. Kita juga harus menyadari akan kekurangan dan keterbatasan diri kita sekaligus membuka diri kepada Tuhan untuk diperbaharui, di...

KERAJAAN SURGA ITU HARTA BERHARGA

 Renungan Hari Rabu, 27-07-2022 Hari Biasa Pekan XVII - Tahun C/II Yer. 15:10.16-21; Mat. 13:44-46 Yesus mengumpamakan Kerajaan Surga itu seperti harta terpendam di ladang atau seperti mutiara indah. Siapapun akan berjuang untuk memperoleh harta itu dengan mengorbankan semua kekayaan lainnya demi mendapatkan harta karun atau mutiara tersebut. Perjuangan untuk memperoleh harta surgawi itu tidak mudah. Harus melewati berbagai tantangan, kesulitan, ujian dan bahkan nyawa bisa terancam.  Nabi Yeremia ketika untuk mempertahankan harta surgawi itu sampai merasa lelah dan putus asa. Akan tetapi kita perlu belajar dari Yeremia, ketika dia lelah dan putus asa, dia berlari dan mengadu pada Tuhan. Dia meminta pertolongan dari Tuhan, bukan dari pihak lain dan duniawi. Inilah jalan yang tepat. Sebab Tuhan akan mendengarkan keluhan kita dan memberikan pertolongan pada waktunya. Tuhan-lah yang akan berperang melawan musuh-musuh kita, Dia-lah yang akan membela hak-hak kita.  Marilah kita...

WARISAN UTAMA LELUHUR

 Renungan Hari Selasa, 26-07-2022 PW. St. Yoakim dan Sta. Ana,  Orangtua SP. Maria Sir. 44:1.10-15; Mat. 13:16-17 Gereja merayakan pesta Santo Yoakim dan Santa Ana, orangtua Santa Perawan Maria. Barangkali kedua kakek nenek ini tersenyum bahagia melihat peranan penting puteri mereka dalam sejarah keselamatan umat manusia sejagat. Betapa tidak! Seorang gadis kampung telah dipilih oleh Tuhan untuk menghadirkan Sang Sabda, Putera Allah ke tengah dunia untuk menebus dosa umat manusia. Tentu Keterpilihan Maria ini tidak dapat dilepaspisahkan dari peran kedua orangtuanya. Bahwasanya ada nilai-nilai luhur yang sudah ditanamkan oleh orangtua kepada anaknya sehingga pantas diperhitungkan oleh Tuhan untuk hal yang amat penting ini.  Kitab Putra Sirakh mengungkap jasa-jasa orangtua dan leluhur. Leluhur yang baik mewariskan hal-hal baik bagi keturunannya dan nama mereka dimasyhurkan selama-lamanya. Kemuliaan dan kebijaksanaan mereka tidak akan dihapus dan akan diceritakan turun-temur...

MENJADI BESAR KARENA MELAYANI

Gambar
  Renungan Hari Senin, 25 Juli 2022 Pesta Santo Yakobus, Rasul 2Kor. 4:7-15;  Mat.20:20-28 Paus Marinus II berkata, "Dalam Kerajaan Allah yang diukur bukan kekuasaan atas orang lain tetapi pemberian diri." Ketika ibu Yakobus dan Yohanes meminta tempat khusus bagi kedua puteranya itu, kedengaran ada ambisi yang sedang memenuhi hati dan pikirannya. Sesungguhnya seorang ibu yang ebrjuang demi masa depan anak-anaknya bukanlah hal yang buruk. Sekalipun bersifat ambisus dan mengejarzona aman ini, Yesus coba manfaatkan situasi ini untuk mengajarkan hal yang lebih penting yang mesti diperjuangkan oleh seorang murid-Nya. Yesus menegaskan bahwa pemberian diri untuk melayani jauh lebih besar ketimbang posisi sosial yang dikejar. Orang akan dihormati dan diakui keberadaannya justru karena sikapnya yang melayani dengan rendah hati. Jika seseorang tidak mampu melayani sesamanya, maka ia tidak mungkin dihormati. Yang terjadi adalah pemaksaan kehendak dan sifat otoriter yang ada. Yesus tidak...

BERDOALAH DENGAN BENAR

 Renungan Hari Minggu Biasa XVII, Minggu, 24-07-2022 Kej. 18:20-33; Kol. 2:12-14;  Luk. 11:1-13 Berdoa itu sebuah bentuk ungkapan permintaan seseorang kepada Tuhan. Tentu ada tata cara yang harus diperhatikan. Pertama, perlu tata krama dalam meminta. Sopan santun, rendah hati dan dengan bahasa yang baik dan benar. Kedua, isi dari permohonan itu mesti berhubungan dengan kepentingan Tuhan dan manusia. Kepentingan Tuhan bukan karena Tuhan berkekurangan dan mesti dipenuhi oleh manusia. Melainkan manusia harus menunjukkan rasa hormat terhadap keagungan Tuhan yang mulia. Sedangkan manusia memang membutuhkan karunia Allah demi kebutuhan, keselamatan dan kebahagiaan dirinya. Untuk itu manusia wajib membangun relasi yang pantas terhadap Tuhan dan terhadap sesama. Terhadap Tuhan dengan memberi rasa hormat dan memuji kebesaran kemuliaan Tuhan; dengan sesama kiranya saling mengampuni dan mengasihi.  Bacaan pertama dari Kitab Kejadian mengisahkan tentang doa Abraham kepada Yahwe. Sega...

BIARKANLAH KEDUANYA TUMBUH BERSAMA

 Renungan Hari Sabtu, 23-07-2022 Hari Biasa Pekan XVI-Tahun C/II Yer. 7:1-11; Mat. 13:24-30 Paus Leo III berkata, "Penghakiman adalah haknya Tuhan untuk membedakan apakah kita gandum atau ilalang." Injil hari ini dengan sangat tegas dan jelas berbicara tentang benih yang baik yang merupakan cikal bakal adanya gandum, dan benih yang buruk yakni yang menghasilkan ilalang. Gandum simbol kebaikan dan ilalang simbol kejahatan. Keduanya hidup berdampingan di tengah dunia dan turut mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Benih gandum kebaikan ditaburkan oleh Roh Kebenaran, sedangkan benih ilalang kejahatan ditaburkan oleh iblis. Roh Kebaikan memberi harapan, dukungan dan perhatian untuk seorang beriman berbuat baik dalam hidupnya. Roh kejahatan akan menyeret seorang beriman untuk melawan kehendak Tuhan dan melakukan banyak kejahatan.   Sebagai seorang beriman kita dipanggil, pertama, untuk menaburkan benih kebaikan, cinta kasih, kebenaran dan keadilan dalam hidup ini. Kita harus ...

PAGI-PAGI BENAR KETIKA MASIH GELAP

 Renungan Hari Jumat, 22-07-2022 Pesta Santa Maria Magdalena  Kid. 3:1-4a; 2Kor 5:14-17;  Yoh. 20:1.11-18 Santa Muder Teresia dari Calcuta berkata, "Saya adalah pensil kecil di tangan Tuhan yang sedang menulis, yang mengirim surat cinta kepada dunia." Cita-cita hidup orang beriman adalah mau bersekutu dengan Tuhan yang merupakan sumber dan asal kebahagiaan kekal. Untuk itu perlu keterbukaan hati manusia untuk terus mencari dan menemukan Tuhan. Terkadang sekalipun Tuhan dekat dengan kita, namun kita tidak melihat-Nya karena kita sering sibuk dengan diri sendiri, dengan urusan duniawi, dengan masalah harga diri dan martabat, dengan status sosial dan jabatan, dengan kekayaan serta masih banyak hal lain, termasuk dosa yang kita lakukan.  Kidung Agung dalam bacaan pertama melukiskan kerinduan akan kebahagiaan kekal itu ibarat sepasang kekasih yang saling merindukan ketika terpisah satu sama lain. Dicari terus sampai dapat dan enggan dilepaskan lagi jika sudah menangkapnya...

KARUNIA PENGERTIAN

 Renungan Hari Kamis, 21-07-2022 Hari Biasa Pekan XVI - Tahun C/II Yer. 2:1-3.7-8.12-13; Mat. 13:10-17 Kata Santu Agustinus, "Kunci untuk membuka rahasia Kerajaan Allah adalah rendah hati." Memang hanya orang yang rendah hati sajalah yang akan dikaruniai oleh Alkah dengan rahmat pengertian mengenai kebijaksanaan ilahi. Jika manusia tidak bertobat dan bersikap rendah hati maka ia tidak mampu melihat rencana Allah dan Kerajaan-Nya di dalam hidup ini.  Bangsa Israel dalam perjalanan hidupnya ternyata menyimpang dari kebijaksanaan Allah. Dosa dan keangkuhan telah membutakan mata hati mereka akan kasih dan kebaikan Allah. Mereka lupa diri bahwa hidupnya telah diluputkan oleh Tuhan sendiri. Bagi mereka yang melupakan Tuhan, rahasia Kerajaan Surga tidak disingkapkan bagi mereka. Akan tetapi orang yang rendah hati, membangun sikap tobat dan belajar dari kebijaksanaan ilahi maka mereka akan memahaminya. Marilah kita memohon rahmat pertobatan dan kerendahan hati dari Roh Kudus agar mam...

BENIH PANGGILAN TUMBUH SEJAK DALAM RAHIM IBU

 Renungan Hari Rabu, 28-07-2022 Hari Biasa Pekan XVI - Tahun C /II Yer. 1:.4-10; Mat. 13:1-9 Santu Nikolas berkata, "Menabur Sabda butuh ketekunan, dan Kesiapsediaan untuk selalu menjadi lahan yang baik." Dua bacaan suci hari ini berbicara tentang benih panggilan. Yeremia Kisahkan panggilannya sendiri yang sudah ditetapkan Allah sejak dari dalam rahim ibunya. Oleh sebab itu Tuhan akan selalu menyertai dan melindungi dia. Allah akan membaharui dirinya dengan berkat dan rahmat-Nya. Allah akan menyucikan dia dari segala kenajisan dan dosa. Sehingga dia pantas menjadi nabi utusan Tuhan untuk mewartakan kabar sukacita keselamatan bagi semua orang.  Yesus memberikan wejangan tentang benih kehidupan di dalam Allah di mana benih-benih itu ditaburkan di dalam hati manusia beriman. Ada jenis tanah berbatu, tandus, pinggiran jalan, penuh onak duri tetapi juga ada lahan yang subur sehingga menghasilkan buah berlimpah. Dosa dan kenajisan ibarat lahan lahan yang kurang subur. Pupuk rahmat ...

SEMUANYA SAUDARAKU DALAM IMAN

 Renungan Hari Selasa, 19-07-2022 Hari Biasa Pekan XVI - Tahun C/II Mi. 7:14-15.18-20; Mat. 12:46-50 Cinta itu perlu bersemi lagi. Damai itu perlu bertumbuh lagi. Pengampunan harus menjadi jembatan cinta kasih untuk hidup dalam damai sejahtera.  Nabi Mikha meminta kepada Tuhan agar dengan kuasa Kasih-Nya, Ia sendiri menggembalakan umat-Nya pilihan-Nya, dan dengan Kasih-Nya Ia mengampuni dosa-dosanya. Hati yang terbebas dari dosa merasakan sukacita damai di dalam Kasih.  Setiap orang yang hidup di dalam Kasih akan mampu mengampuni. Setiap orang yang mampu mengampuni telah turut memperluas gaung Kasih yang mendamaikan. Orang yang hidup seturut Kasih untuk menciptakan damai dan pengampunan adalah orang-orang yang telah menjadi bagian dari anak-anak keluarga Allah. Maka pantaslah mereka itu disebut oleh Yesus sebagai ibu-Nya, saudara dan saudari-Nya. Kini, masihkah kita bertanya siapakah ibu kita dan saudara saudari kita? Di dalam iman kita semua adalah saudara-saudari sekand...

MASIH BUTUH TANDA APA LAGI?

 Renungan Hari Senin, 18-07-2022 Hari Biasa Pekan XVI - Tahun C/II Mi. 6:1-4.6-8; Mat. 12:38-42 Paea ahli taurat belum yakin akan kehadiran dan keberadaan Yesus sebagai Mesias. Keraguan dan kebimbangan mereka berangkat dari kebencian dan irihati semata terhadap Yesus. Mereka punya posisi sosial yang penting dalam dunia Yahudi. Namun mereka telah menggunakan secara salah status sosial mereka dengan memeras dan merampok hak-hak hidup sesamanya. Mereka berusaha menyogok Tuhan dengan berbagai persembahan dan korban bakaran, namun Tuhan tidak berkenan menerimanya. Sebab Tuhan hanya menyukai tindakan keadilan, kesetiaan dan kerendahan hati di hadapan-Nya.  Kehadiran Yesus memenuhi harapan Tuhan, sebab Dia berbuat adil, setia dan contoh kerendahan hati dan kelemahlembutan. Keberadaan Yesus sudah mengembalikan martabat manusia berdosa kepada keselamatan dan RAHMAT. Mereka disembuhkan secara lahir dan batin, jasmani dan rohani. Yesus sudah mengadili secara benar dan membawa sukacita ba...

DATANGLAH DI KEMAH HAMBA-MU INI!

  Renungan Hari Minggu Biasa XVI, 17 Juli 2022 Kej. 18:1-10ab; Kol. 1:24-28;   Luk. 10:38-42 DATANGLAH DI KEMAH HAMBA-MU INI! Hari-hari ini kita cukup disita waktu, tenaga, pikiran, dan tidak sedikit terkuras dompet kita. Alasannya, banyak sekali hajatan yang melibatkan banyak orang atau undangan. Tentu yang mengundang sangat mengharapkan semua anggota keluarga, sahabat dan kenalan akan datang. Kalau pesta permandian bayi, orangtuanya yang selalu menengok apakah ada tamu datang? Kalau pesta Sambut Baru, si anak akan selalu berharap banyak tamu yang datang. Dia akan sangat gembira Ketika banyak yang datang. Mungkin di dalam hatinya, aahh…saya banyak dapat kado hari ini. Kalau pesta NIKAh, maka kedua mempelai akan berusaha tersenyum terus Ketika ada tamu yang datang dan pamit. Sedapat mungkin lupakan segala persoalan bahkan selisih paham sesaat sebelum masuk panggung. Tentu momen-momen pesta itu adalah kesempatan yang dirasakan sangat membahagiakan di dalam hidup ini. Buka...

JANGAN BERBUAT CURANG TERHADAP SESAMA

 Renungan Hari Sabtu, 16-07-2022 PF SP Maria dari Gunung Karmel  Mi. 2:1-5; Mat. 12:14-21 Nubuat nabi Mikha dalam bacaan pertama hari ini memperlihatkan amarah Tuhan terhadap orang orang yang merancang kejahatan dari tempat tidurnya. Mereka merencanakan segala kesesatan dan kejahatan terhadap sesama, merampok dan menyerobot tanpa belas kasih kepada sesama. Untuk orang-orang semacam ini Tuhan akan membuat perhitungan. Tuhan-lah yang membalas segala kejahatan mereka dan meluputkan orang-orang yang disingkirkan itu.  Yesus juga mengalami nasib serupa. Orang-orang Farisi bersekongkol untuk membunuh Yesus. Mereka merasa terancam dengan kehadiran Yesus yang selalu memberikan teguran bagi orang yang jahat dan memberikan peneguhan bagi orang-orang yang putus asa. Terhadap niat jahat mereka Tuhan meluputkan Anak-Nya. Yesus menyingkir ke tempat lain sambil terus mewartakan kabar baik dari Allah.  Dalam hidup ini sekian sering kita berhadapan dengan orang-orang semacam itu. Di ...

ANAK MANUSIA ADALAH TUHAN ATAS HARI SABAT

 Renungan Hari Jumat, 15-07-2022 PW. St BONAVENTURA, UskpPujG Yes. 38:1-6.21-22.7-8; Mat. 12:1-8 Yesus mengajarkan kita para pengikut-Nya untuk selalu memiliki sikap belas kasih, peduli terhadap nasib sesama yang terlantar, sakit dan menderita. Cinta kasih dan pengampunan jauh lebih tinggi nilainya daripada ritual-ritual rohani tanpa ketulusan hati. Dengan demikian bukan berarti Yesus mengabaikan hukim, peraturan dan tradisi, melainkan Dia memberi "isi dan makna" dari sebuah hukim, peraturan dan tradisi di mana semuanya itu ditujukan untuk kesejahteraan dan keselamatan manusia.  Raja Hizkia dslsm bacaan pertama dari kitab Yesaya memperlihatkan Bekaskasih Tuhan itu. Dia jatuh sakit hampir mati, namun dia berdoa minta belaskasihan Tuhan atas dirinya yang telah berusaha mentaati segala kehendak Tuhan, menuruti hukum dan peraturan Allah. Inilah yang menjadi dasar belaskasihan Tuhan atas dirinya, Tuhan memperpanjang umurnya sampai 15 tahun lagi.  Kita para murid-Nya diajak unt...

BELAJAR UNTUK MENJADI LEMAH LEMBUT DAN RENDAH HATI

 Renungan Hari Kamis, 14-07-2022 Hari Biasa Pekan XV - Tahun C/II Yes. 26:7-9.12.16-19; Mat. 11:28-30 Yesus tampil di dalam injil hari ini sebagai penjamin kepastian bagi semua orang yang letih lesu dan berbeban berat. Yesus mengundang mereka untuk datang kepada-Nya. Datang untuk belajar menjadi orang yang lemah lembut dan rendah hati. Sebab hanya orang yang demikianlah yang dapat meresapi Sabda Tuhan dan mau melaksanakannya dalam hidup sehari hari. Orang yang angkuh dan merasa dirinya mampu tidaklah mungkin untuk belajar dari orang lain. Dalam perikop injil kemarin Yesus bersyukur kepada Bapa-Nya sebab Allah berkenan menyatakan kebijaksanaan-Nya kepada orang-orang kecil, sedangkan orang bijak dan pandai justru Allah menyembunyikannya.  Yesus adalah Kebijaksanaan Allah itu. Dia-lah kelemahlembutan dan rendah hati itu. Oleh sebab itu siapa saja yang terpaut pada-Nya akan merasakan Kasih dan kebaikan Tuhan, Tuhan yang berbelaskasih dan rela mengampuni. Tuhan yang merendahkan dir...

BERSYUKURLAH SENANTIASA

 Renungan Hari Rabu, 13-07-2022 Hari Biasa Pekan XV - Tahun C/II Yes. 10:5-7.13-16; Mat. 11:25-27 Injil hari ini mencatat tentang Yesus yang menyatakan rasa syukur-Nya yang tidak berhingga kepada Bapa-Nya di surga. Yesus bersyukur atas cinta Tuhan yang istimewa bagi orang kecil dan hina. Tuhan peduli dengan orang yang hina dina dan rendah.  Bersyukur sesungguhnya merupakan salah satu ungkapan sikap bergantung seorang beriman kepada Allah. Bersyukurlah senantiasa dalsm hidup kita sehari hari seperti sebelum dan sesudah makan, sebelum tidur dan pada waktu bangun. Bapa Suci Paus Fransiskus berpesan agar kita mulai kembali dengan kebiasaan dasar yang indah ini yakni bersyukur serta menghayati kedalaman maknanya.  Ketika kita memohon berkat dari Tuhan, sekalipun begitu singkat doanya, telah mengingatkan dan menyadarkan kita akan ketergantungan hidup kita kepada Tuhan.  Adalah sebuah kekeliruan yang fatal jika orang mulai berpikir tentang kehebatannya dan kemampuannya keti...

CELAKALAH ENGKAU....

 Renungan Hari Selasa, 12-07-2022 Hari Biasa Pekan XV - Tahun C/II Yes. 7:1-9; Mat. 11:28-24 Tuhan sungguh mencintai manusia agar tidak binasa. Namun manusia terus saja menyimpang dari komitmen iman yang benar kepada Tuhan, masih saja terus hidup di dalam kejahatan dan dosa. Permusuhan, pertikaian, perselisihan terus saja mewarnai kehidupan anak-anak Tuhan, sehingga mereka hidup jauh dari kedamaian, kerukunan, cintakasih dan pengampunan. Tuhan memperhitungkan semuanya itu jika manusia tidak bertobat. Oleh sebab itu warta Yesaya dalam bacaan pertama hendak memberikan peneguhan dan ketenangan serta keberanian untuk mengalahkan musuh-musuh Israel yang hendak memusnahkan mereka. Musuh umat beriman adalah dosa.  Yesus di dalam injil memberikan teguran keras kepada orang-orang di kota Khorazim dan Betsaida bahwa jika mereka tidak bertobat maka mereka akan binasa lebih buruk daripada Tirus dan Sidon. Ssmikian pula Kapernaum, jika tidak bertobat maka mereka akan mati konyol seperti So...

MENYAMBUT SESAMA = MENYAMBUT YESUS

Gambar
Renungan Hari Senin, 11 Juli 2022 Peringatan Wajib St Benediktus, Abas Yes. 1:11-17;  Mat. 10:34-11:1) Bacaan-bacaan suci hari ini menasihati kita semua orang beriman untuk berlaku adil dan , suka membela orang yang lemah, berpihak kepada orang 'kecil' dan terpinggirkan; daripada hanya bereforia dengan persembahan dan kurban. Tindakan keadilan dan kepedulian dengan orang yang menderita, orang asing, orang sakit, orang yang tidak diperhitungkan di dalam kehidupan sosial masyarakat, jauh lebih bermakna atau merupakan persembahan kepada Tuhan.  Tindakan-tindakan kasih ini membutuhkan pengorbanan yang luar biasa. Tidak mudah. Butuh proses untuk belajar dan menjadi sebuah habit . Yesus di dalam injil dengan berterus terang bahwa untuk tindakan kasih ini bahkan menimbulkan perbantahan, permusuhan di dalam keluarga, sahabat, orang-orang dekat. Bahasa Yesus seolah-olah hendak memisahkan hubungan biologis seorang manusia: orangtua dengan anaknya, menantu dengan mertuanya..... Bukan itu...

SIAPAKAH SESAMAKU?

Gambar
 Renungan Hari Minggu Biasa XV,  Minggu, 10-07-2022 Ul. 30:10-14; Kol. 1:15-20;  Luk. 10:25-37 SIAPAKAH SESAMAKU?  Cerita injil ini tentang percakapan seorang ahli taurat dan dan Yesus. Pertanyaan ahli taurat tujuannya untuk mencobai Yesus. "Guru, apakah yang harus aku lakukan untuk memperoleh hidup yang kekal?" Karena dia adalah seorang ahli taurat, Yesus pijir mestinya dia sudah tahu apa yang ditulis di dalam kitab taurat sebagai sebuah hukum. Ternyata jawaban ahli taurat itu sesuai dengan apa yang tertulis. Maka Yesus bilang, "Lakukan demikian, maka engkau akan hidup." Akan tetapi untuk membenarkan diri si ahli taurat masih bertanya lagi "Siapakah sesamaku?" Yesus bercerita tentang kisah seorang yang bernasib sial dalam sebuah perjalanan dari Yerusalem ke Yerikho, dirampok, dipukul dan ditinggalkan dalam keadaan sekarat. Lalu ada orang yang lewat. Seorang imam lihat, tapi dia jalan terus. Mungkin dia begitu sivuk dan terdesak waktu, dia tidak bisa menol...

INILAH AKU, UTUSLAH AKU

 Renungan Hari Sabtu, 09-07-2022 Hari Biasa Pekan XIV - Tahun C/II Yes. 6:1-8;  Mat. 10:24-33 Nabi Yesaya dipanggil untuk menjadi nabi dengan cara yang luar biasa. Dalam Pengelihatannya dia berada di antara para kudus, serafim yang tengah memuji dan memuliakan Allah. Yesaya sadar diri sebagai orang berdosa, yang najis bibir dan tinggal di antara bangsa pendosa pula. Namun karena Tuhan mempunyai rencana atas dirinya maka ia pun disucikan oleh seorang serafim dengan bara api. Bara api iti disentuh pada bibir Yesaya sebagai tanda penyucian atas dirinya. Dengan itu segala kesalahan dihapuskan dan segala dosa diampuni.  Inilah saat penting bagi Yesaya untuk membuat keputusan ketika Tuhan membutuhkan. "Siapakah yang akan Kuutus? Dan siapakah yang akan pergi atas nama-Ku?" Jawaban Yesaya sangat pasti, "Inilah aku, utuslah aku!" Sebagai pengikut-Nya hendaknya kita selalu berusaha untuk bersedia diutus oleh Tuhan ke dalam situasi dunia kita. Diutus ke tengah keluarga dan kom...

WASPADALAH TERHADAP SEMUA ORANG

 Renungan Hari Jumat, 08-07-2022 Hari Biasa Pekan XIV - Tahun C/II Hos. 14:2-10;  Mat. 10:16-23 Sabda Yesus dalam injil hari ini lebih dominan berupa peringatan bagi para pengikut-Nya. Dia mengutus kedua belas murid-Nya. Kesulitan dan tantangan ada di depan mata mereka. Maka ibarat anak domba yang masuk ke tengah kawanan serigala. Tapi jangan takut, sebab Tuhan menyertai. Untuk itu bersikaplah cerdik seperti ular,  namun tulus hati seperti merpati. Sikap seperti itu adalah sebuah bentuk kewaspadaan. Waspadalah terhadap semua. Sikap waspada berbeda dengan sikap curiga. Curiga ada pretensi untuk menuduh pihak tertentu. Waspada adalah sikap siaga diri, sebab kita tidak tahu tentang keadaan pihak lain. Yesus tahu bahwa di dalam dunia ini banyak orang yang tidak tulus dengan sesamanya. Bermuka dua, lain di mulut, lain lagi di hatinya. Maka waspadalah. Senjata terbaik dalam menghadapi situasi seperti itu adalah percaya kepada penyelengaan-Nya. Sebab Roh Bapa surgawi yang akan m...

TERIMA DENGAN CUMA-CUMA, BERIKANLAH DENGAN CUMA-CUMA

 Renungan Hari Kamis, 07-07-2022 Hari Biasa Pekan XIV - Tahun C/II Hos. 11:1.3-4.8c-9; Mat. 10:7-15 Nabi Hosea menyampaikan kabar sukacita kepada bangsa Israel bahwa Tuhan yang mereka imani, yang telah membebaskan mereka dari perbudakan Mesir, namun yang seringkali mereka kecewakan dengan cara hidup yang tidak benar, kini tetap MENGASIHI mereka. Inilah berkat yang Tuhan berikan tanpa batas dan tanpa jaminan pengembaliannya ibarat seseorang bertransaksi di bank. Tuhan sungguh memberikan cinta-Nya tanpa perhitungan untung-rugi kepada manusia ciptaan-Nya.  Hal itu dipertegas oleh Yesus di dalam injil hari ini. Yesus berpesan kepada keduabelas murid-Nya yang baru dipilih itu agar pergi mewartakan kabar keselamatan kepada semua orang. Beritahukan bahwa Kerajaan Surga sudah dekat. Artinya saat penyelematan bagi manusia sudah dekat. Maka bersiap siap selalu. Dalam karya pewartaan itu para murid-Nya diberi kuasa untuk menyembuhkan orang sakit, mengusir roh-roh jahat, membangkitkan ora...

YESUS MEMANGGIL KITA

 Renungan Hari Rabu, 06-07-2022 Hari Biasa Pekan XIV - Tahun C/II Hos. 10:1-3.7-8.12; Mat. 10:1-7 Dua bacaan suci hari ini berbicara tentang panggilan. Bangsa Israel dipanggil dan dipilih secara khusus dari segala bangsa. Namun mereka sudah menyalahgunakan karunia istimewa itu dengan banyak berbuat dosa, menyembah berhala dan menjauhkan diri dari jalan Tuhan. Sebab itu Tuhan memberikan hukuman bagi mereka.  Dalam injil Yesus memanggil keduabelas murid-Nya dan memberi mereka kuasa untuk mengusir roh-roh jahat dan melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.  Sesungguhnya setiap umat beriman adalah orang-orang pilihan yang dipanggil oleh Allah sendiri. Dengan sakramen baptis kita dipanggil untuk bergabung dalam kalangan persekutuan umat Allah. Melalui penyelenggaraan ilahi (pilihan Allah) kita diberi mandat khusus untuk menjalani panggilan itu. Ada panggilan khusus sebagai imam (yang tertahbis), Sebagai religius hidup bakti (biarawan-biarawati), juga panggilan hidup sebagai s...

YESUS BERKELILING SAMBIL BERBUAT BAIK

 Renungan Hari Selasa, 05-07-2022 Hari Biasa Pekan XIV - Tahun C/II Hos. 8:4-7.11-13; Mat. 9:32-38 Banyak orang yang membutuhkan sentuhan kemanusiaan. Banyak orang yang menderita sakit penyakit dan berbagai persoalan dalam hidupnya. Sebab penderitaan itu bisa saja datang dari diri sendiri, tapi bisa juga disebabkan oleh suasana lingkungan serta peran orang-orang lain di sekitar.  Nabi Hosea dalam bacaan pertama memperlihatkan pengalaman bangsa Israel yang tidak bagus. Para pemimpin mereka banyak melakukan penyimpangan dari jalan Tuhan. Hal itu dapat menjadi sumber penderitaan bagi orang lain terutama bagi mereka yang kecil dan terpinggirkan.  Yesus di dalam injil diceritakan pergi berjalan keliling ke desa dan kota sambil berbuat baik dengan menyembuhkan orang sakit, memberikan makan bagi yang lapar, menghidupkan kembali orang mati dan mengampuni orang berdosa.  Perbuatan baik Yesus ini malahan dicemoohkan dan dilecehkan oleh orang farisi dengan mengatakan Yesus mela...

TEGUHKANLAH HATIMU, IMANMU MENYELAMATKAN DIKAU

 Renungan Hari Senin, 04-07-2022 Hari Biasa Pekan XIV - Tahun C/II Hos. 2:13.14b-15.18-19; Mat. 9:18-26 Ada banyak testimoni dan kesaksian iman orang-orang yang sudah pernah mengalami keajaiban Kasih Tuhan. Dokter memvonis penyakit seseorang sudah pada stadium terminal, akhir. Tidak ada harapan hidup lagi. Namun dalam situasi semacam itu masih ada yang memilih jalan "penyerahan" kepada Tuhan. Dengan sebuah keyakinan, kematian sesungguhnya ada di dalam tangan Tuhan. Asal percaya dan pasrah dalam iman. Mukjizat pun sering terjadi.  Kisah injil hari ini memperlihatkan dua keajaiban kuasa Tuhan terjadi. Seorang kepala rumah ibadat datang kepada Yesus dengan sebuah permohonan yang amat mendesak. "Anakku perempuan baru saja meninggal; tetapi datanglah, letakkanlah tangan-Mu atasnya, maka ia akan hidup." Sikap penyerahan dalam iman selalu membuahkan hasil yang luar biasa. Yang sudah mati, kini hidup lagi. Tuhan selalu menjawab segala doa dan harapan orang beriman.  Demikia...

JADILAH PEMBAWA DAMAI SUKACITA!

Gambar
  Renungan Hari Minggu Biasa XIV, 03 Juli 2022 Yes.66:10-14c; Gal. 6:14-18;   Luk. 10:1-12.17-20 JADILAH PEMBAWA DAMAI SUKACITA! Hari ini Gereja merayakan Hari Minggu Biasa XIV. Sabda Tuhan yang diperdengarkan kepada kita hari ini berbicara tentang mewartakan injil, mewartakan kabar sukacita sekaligus mengundang kita untuk menjadi pembawa damai sukacita itu. Dengan demikian dapat kita pahami bahwa tugas mewartakan kabar damai sukacita itu bukanlah monopoli kaum berjubah, imam, biarawan-biarawati saja; melainkan tugas setiap orang kristiani yang sudah dimeteraikan sebagai murid dan pengikut Kristus. Jadi ini adalah tugas dan panggilan serta perutusan seluruh anggota Gereja Kristus (baik kaum tertahbis maupun kaum terbaptis). Bacaan pertama , Nabi Yesaya mewartakan kabar sukacita itu kepada orang-orang yang pernah dibuang ke Babilonia, mereka sudah Kembali dan ingin hidup lagi di dalam suasana damai sukacita sebagai anak-anak pilihan Yahwe. Yesaya begitu mempesona member...

HIDUP LAMA DAN HIDUP BARU

 Renungan Hari Sabtu, 02-07-2022 Hari Biasa Pekan XIII - Tahun C/II Amos 9:11-15; Mat. 9:14-17 Yesus menjawab pertanyaan para murid Yohanes tentang puasa. Rasanya aneh ketika ada guru yang tidak jalankan puasa bagi para muridnya, yakni Yesus. Sementara murid Yohanes dan orang farisi justru melaksanakan hal itu. Jawaban Yesus sangat jelas bahwa puasa yang dijalankan karena ada sebuah penantian, ada suatu kerinduan untuk memulihkan keadaan yang mungkin telah hilang. Itulah yang Yesus umpamakan dengan kantong anggur yang lama, suatu cara hidup lama, cara hidup yang jauh dari rahmat. Maka orang harus bertobat, berpuasa untuk memperoleh kembali yang telah hilang itu yakni Rahmat Keselamatan.  Akan tetapi kantong anggur yang baru hendak menjelaskan tentang cara hidup baru, situasi hidup berahmat, suasana hidup bersama dengan Allah. Maka orang pantas bersukacita, berpesta, bergembira karena persekutuannya dengan Tuhan sumber RAHMAT.  Sumber RAHMAT itu adalah Yesus sendiri. Dia-l...