Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2021

UNDUR DIRI SEJENAK

 Para sahabatku, untuk sementara selama sepekan saya undur diri dari peredaran dumay.  Salam dan berkatku,  Kris Sambu SVD 

CAHAYA HARTA SURGAWI

 Renungan Harian: Rabu, 28-07-2021 Kel. 34:29-35; Mat. 13:44-46 Tuhan Yesus hari ini memberikan perumpamaan tentang Kerajaan Surga dengan harta yang terpendam di dalam tanah; dan seorang pedagang yang mencari mutiara. Untuk mendapatkan harta terpendam dan mutiara tersebut orang nekat berbuat apa saja demi memperolehnya. Coba kita bayangkan, kenapa para investor yang nekat berkolaborasi dengan pemerintah untuk menambang emas, atau biji besi, nikel dan semen di beberapa wilayah negeri ini, khusus di pulau Flores. Apapun alasan yang dikemukakan oleh LSM dan sekelompok masyarakat yang melek lingkungan, seolah-olah tidak dipedulikan sebab tujuan mereka adalah memperoleh harta yang ada dalam kandungan bumi itu. Janji kesejahteraan bagi masyarakat lingkar tambang dan jaminan ekonomi rakyat sudah menjadi hal biasa diumbarkan. Terlepas dari dampak lingkungan, dan sebagainya, yang hendak disoroti dalam konteks perumpamaan Yesus hari ini adalah usaha mendapatkan HARTA YANG BERHARGA.  Bag...

TUHAN ADALAH ALLAH YANG PENYAYANG DAN PENGASIH

 Renungan Harian: Selasa, 27-07-2021 Kel. 33:7-11;34:5b-9.28; Mat. 13:36-43 Para murid Yesus sangat ingin tahu makna perumpamaan ilalang di tengah gandum. Yesus pun dengan sabar menjelaskan kepada mereka. Bahwasanya Tuhan itu panjang sabar dan berlimpah kasih setia-Nya. Ia mengampuni dosa orang yang percaya kepada-Nya serta yang mengakui kesalahannya dengan rendah hati.  Bacaan pertama dari Kitab Keluaran memperlihatkan kepada kita akan kemurahan hati Tuhan itu. Melalui Musa, Hamba-Nya, Allah menunjukkan Kasih setia-Nya. Ia menetapkan Hukum-Hukum-Nya yang dituliskan Musa pada sebuah loh batu. Hukum itu pula yang menjadi pedoman hidup kaum beriman turun-temurun hingga kini.  Sekalipun demikian, cobaan dan godaan si jahat (iblis) tidak berhenti, tetapi tetap mengganggu manusia beriman sepanjang hidupnya. Itulah yang disampaikan melalui perumpamaan tentang ilalang yang tumbuh di antara gandum.  Oleh sebab itu Yesus menasihati para murid-Nya untuk tidak berputus asa di t...

ORANGTUA ADALAH ORANG TERMASHYUR

 Renungan Harian: Senin, 26-07-2021 PW St Yoakim dan St Anna, Orangtua Santa Perawan Maria Sir. 44:1.10-15; Mat. 13:16-17 Hari ini Gereja merayakan pesta Santo Yoakim dan Santa Anna, orangtua Santa Perawan Maria. Yoakim dan Anna tentu adalah orang orang yang setia dan taat kepada kewajiban-kewajiban agama. Mereka tekun dan dengan ikhlas mengasihi dan mengabdi Allah yang mereka imani. Oleh sebab itu keduanya dianggap layak di hadapan Tuhan dan manusia sehingga pantas untuk terlibat dalam karya agung Allah yakni proyek penyelamatan umat manusia. Tidak ada kisah tentang mereka di dalam injil, namun dalam catatan cerita suci yang bersifat apokrif (tidak diakui secara kanonik) ada. Arti nama Yoakim adalah "persiapan bagi Tuhan", sedangkan nama Anna berarti "rahmat atau karunia". Nama-nama mereka ini sungguh sesuai dengan maksud dan kehendak Tuhan. Dari keturunannya ada yang terpilih oleh Tuhan untuk menghadirkan Putera Allah di tengah dunia, yakni Maria.  Anna sebagai se...

ORANG-ORANG MAKAN DAN BAHKAN SAMPAI SISA

 Renungan Hari Minggu Biasa XVII  Minggu, 25-07-2021 2Raj 4:42-44; Ef. 4:1-6; Yoh. 6:1-15 Saya suka memperhatikan seorang perokok secara sosiologis. Bagi orang orang ini "rokok" merupakan sarana komunikasi dan interaksi dalam pergaulan sehari-hari. Hampir pasti bagi para perokok selalu bermurah hati untuk menawarkan rokok kepada sesama di dekatnya. Misalnya, sedang menunggu bis di terminal. Mungkin tidak saling kenal, namun salah satunya akan menawarkan rokok bagi orang di sampingnya. Terlepas orang tersebut merokok atau tidak, tapi tawaran tetap diberikan. Dengan cara itu, percakapan selanjutnya akan terjadi. Dan orang-orang ini selalu bisa membangun komunikasi dengan sesama, serta ditawari kebaikan ya g sama dari sesamanya.  Penulis Kitab Kedua Raja-Raja hari ini dalam bacaan pertama, mengisahkan seorang dari Baal-Salisa yang mempersembahkan buah sulung panenannya (ulu hasil) kepada Abdi Allah, Elisa berupa roti jelai dan gandum baru. Namun dengan persembahan roti yang ...

ALLAH PANJANG SABAR DAN PENUH KASIH SETIA

 Renungan Harian : Sabtu, 24-07-2021 PM St. Kristoforus, Mrt  Kel. 24:3-8; Mat. 13:24-30 Ada banyak cara orang menyelesaikan sebuah persoalan atau masalah. Ada yang langsung mengambil keputusan dan bertindak dengan tergesa-gesa tanpa memperhitungkan dampaknya nanti. Ada yang terkesan lamban dan mempertimbangkan segala resiko yang akan terjadi setelah keputusan dan tindakan itu diambil. Hasilnya juga mungkin berbeda sebab yang satu tanpa perhitungan untung-rugi, yang lain dengan pertimbangan matang.  Injil hari ini mengajarkan kita akan sikap dan tindakan dalam menghadapi sebuah persoalan. Kita belajar dari sikap tuan kebun gandum yang bijaksana dengan membiarkan ilalang dan gandum itu bertumbuh bareng-bareng. Sebab jika dalam usia yang masih muda dan belum berakar kuat, ketika ilalanh dicabut maka gandumpun akan tercabut. Oleh sebab itu biarkan mereka bertumbuh bersama sampai pada masa panen, saat itu akan dipisahkan dengan jelas.  Pengalaman kegagalan atau digagalka...

FIRMAN TUHAN PEDOMAN HIDUP KITA

Renungan Harian : Jumat, 23-07-2021 Kel. 20:1-17; Mat. 13:18-23 Kisah perjalanan bangsa Israel masih panjang. Sepanjang perjalanan mereka itu pula terukir berbagai cerita suka dan duka, tawa dan tangis, kesetiaan dan pembangkangan, yang terus mengarah kepada kebahagiaan dan penderitaan, kehidupan dan kematian. Dengan kenyataan ini cinta Tuhan tidak berubah. Tuhan tetap setia pada janji-Nya untuk menyelamatkan umat Israel. Tuhan hanya terkadang mengubah metode pendekatan dan penyadaran bagi mereka. Terkadang ada hukuman, sangsi, siksaan. Lalu Tuhan membaharui penjanjian-Nya dengan mereka. Tujuan agar mereka sadar dan berubah serta semakin yakin serta percaya bahwa Tuhan tidak pernah ingkar janji untuk menyelematkan, menyelamatkan bangsa pilihan-Nya Israel.  Kesepuluh dekalog yang menjadi pedoman dan pegangan hidup umat Israel merupakan tanda bukti kehadiran Allah yang terus membimbing manusia melalui jalan yang benar menuju keselamatan dan kehidupan. Jika manusia tidak setia menekun...

KUTEMUKAN JANTUNG HATIKU

 Renungan Harian : Kamis, 22-07-2021 Pesta Sta. Maria Magdalena  Kid. 3:1-4a; Yoh 20:1.11-18 Hari ini Gereja merayakan pesta Santa Maria Magdalena. Maria Magdalena adalah salah seorang pengikut Yesus yang sangat dicintai oleh Sang Guru. Sebab Yesus tidak pernah mempersoalkan kisah hidup masa lampau seorang Maria Magdalena. Maria Magdalena konon pernah dikuasai oleh tujuh roh jahat dan semuanya dikalahkan atau disembuhkan oleh Yesus secara sempurna. Atas rahmat kesembuhan dan belaskasihan Allah itulah maka Maria Magdalena pun begitu mengasihi Yesus secara total, dengan demikian seluruh diri, jiwa dan raganya. Maria Magdalena begitu besar kerinduannya untuk bersatu dengan Yesus Sang Guru, seperti yang dilukiskan oleh penulis Kidung Agung. "Pada malam hari di atas peraduanku, kucari jantung hatiku. Kucari dia, tetapi tak kutemukan. Aku bangun dan berkeliling di kota; di jalan-jalan dan di lapangan-lapangan kucari dia, jantung hatiku.  Ketika kutemukan jantung hatiku, Kupegan...

TUHAN ITU MURAH HATI

 Renungan Harian: Rabu, 21-07-2021 Kel 16:1-5.9-15; Mat 13:1-9 Gaya hidup manusia umumnya mau cari gampang dan enak-enak saja. Atau istilah modern gaya hidup "instan", sudah jadi dan siap saji. Dengan gaya hidup semacam itu tanpa disadari atau memang "berpasrah" pada keadaan, manusia rela diperbudak oleh pihak lain yang memiliki kekuasaan dan sekaligus kekuatan.  Kisah bangsa Israel yang protes terhadap Musa dan Harun yang sudah mendampingi mereka keluar dari perbudakan Mesir, dianggap sebagai hal yang menjebak dan mematikan mereka. Mereka bangga hidup di Mesir sekalipun harus disiksa kerja "rodi" sebagai budak, sebab bisa makan daging sepuas hati mereka, makan roti berkelimpahan. Asal perut kenyang, perkara martabat dan harga diri urusan belakangan. Beda-beda tipis dengan gaya hidup "jaman now", asal kepuasan keinginan saat ini terpenuhi, masalah moral dan martabat kemanusiaan itu urusan nanti. Ada fenomena yang menyedihkan dan membuat hati teri...

TUHAN PENYELAMAT BAGI SAUDARA-SAUDARI-NYA

 Renungan Harian:  Selasa, 20-07-2021 Kel. 14:21-15:1; Mat. 12:46-50 Beberapa tahun lalu saya cukup lama berasistensi di dua stasi dari sebuah paroki. Sifatnya sukarela, berdasarkan persetujuan dengan Pastor Paroki. Maklum, saat itu saya bertugas di lembaga Kongregasi, sehingga setiap hari Minggu saya sudah ada tempat pelayanan. Menariknya, wilayah paroki ini sangat luas. Bahkan ada stasi yang harus melewati wilayah paroki lain untuk menjangkaunya. Setelah saya coba bertanya-tanya sekedar ingin tahu, mengapa stasi X tidak digabungkan dengan Paroki Y yang lebih dekat? Jawaban-jawaban senada bahwa umat di stasi X semuanya berketurunan dari umat Paroki A. Sehingga mereka enggan untuk bergabung dengan Paroki Y.  Yesus hari ini mengingatkan para murid-Nya dan para pendengar-Nya bahwa untuk membangun Kerajaan Allah dan hidup di dalam keluarga Kerajaan Allah (Gereja) harus mampu melewati "sekat-sekat duniawi: darah dan daging, geografis dan budaya, bahasa, tradisi dan politik, ....

MINTA TANDA APA LAGI?

 Renungan Harian, Senin, 19-07-2021 Kel. 14:5-18; Mat. 12:38-42 Ada fenomena menarik jika dicermati  selama masa pandemi covid-19. Ada yang sangat takut dan panik serta berusaha keras untuk mentaati segala instruksi dan protokol kesehatan yang diberikan. Ada sekelompok orang yang bersikap apatis dan acuh tak acuh. Lebih parah lagi kelompok ini acapkali membangun opini publik bahwa sesungguhnya covid-19 ini hanya sebuah isu yang bersifat politis, ekonomis dan konspiratif para pihak agar reputasi dan produk-produk yang berkaitan dengan pencegahan covid-19 bisa laku; iya mulai dari handsanitazer, masker, APD (alat pelindung diri) sampai masalah vaksinasi dan obat-obatan. Bagi mereka kematian yang sudah terjadi begitu masif masih merupakan rekayasa belaka. Tanda apakah yang lebih nyata bagi mereka agar bisa menerimanya?  Yesus hari ini menolak untuk memberikan tanda kepada para ahli taurat dan orang farisi yang memintanya. Dengan permintaan tanda itu semakin jelas mereka adal...

MENEMUKAN INTI HIDUP DALAM KESUNYIAN

 Renungan Hari Minggu Biasa XVI  Tanggal 18-07-2021 Yer 23:1-6; Ef 2:13-18; Mrk 6:30-34 Tahun 2007 bulan Juli saya mengadakan retret pribadi di biara kontemplatif Rawaseneng. Saya dibantu oleh seorang imam OCSO salah seorang anggota biara tersebut. Bagi yang sudah pernah mengunjungi biara ini tentu cukup paham apa yang disebut "sunyi" dalam injil hari ini. Sunyi. Hening. Itu kesan yang paling kuat ketika berada di tempat ini. Namun saya perhatikan dalam sepekan itu, biara ini dikunjungi oleh banyak orang dari kota-kota besar: Jakarta, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, dan sebagainya. Bahkan ada yang menginap satu dua malam. Mereka berusaha untuk mengikuti irama hidup para rahib biara ini khususnya dalam doa, ibadat harian dan misa kudus. Apa sebab mereka melakukan itu? Salah satu jawaban dari percakapan dengan beberapa pengunjung adalah mereka jenuh dengan suasana rutinitas kota, pekerjaan, dan tidak mengalami hiburan rohani seperti di tempat ini.  Yesus mengajak para murid...

BULUH YANG PATAH TERKULAI TIDAK DIPUTUSKAN-NYA, SUMBU YANG PUDAR NYALANYA TIDAK DIPADAMKAN-NYA

 Renungan harian: Sabtu, 17-07-2021 Kel. 12:37-42; Mat. 12:14-21 Ada dua kubu yang berbeda pandangan dan cara melaksanakan hukum di dalam masyarakat (Yahudi dan kita juga). Kubu yang satu adalah para penegak hukum secara harafiah, kaku, dan penuh disiplin. Ada baiknya, bahwa segala aturan hukum ditunaikan dengan sempurna. Namun sisi buruknya, demi hukum segala sesuatu yang terjadi dalam kenyataan hidup tidak ditolerir. Hanya karena hukum. Nasib manusia seringkali dikorbankan. Itulah kubu para ahli taurat, orang farisi, dan para petinggi bangsa Israel lainnya.  Kubu yang lain, ada Yesus dan para murid-Nya. Mereka tidak berbicara banyak. Mereka melihat ada yang sakit disembuhkan, yang lapar dikasih makan, yang lumpuh dibuat berjalan, yang buta dibuat bisa melihat lagi, bahkan yang sudah mati dihidupkan kembali. Perbuatan kasih Yesus ini acapkali terjadi pada hari sabat, hari kudus menurut hukum sehingga tidak diperbolehkan. Akan tetapi Yesus tetap melakukan demi keselamatan manu...

JANGAN BINGUNG

 Situasi pandemik covid-19 membuat banyak orang kehilangan orang dekatnya, kehilangan pekerjaan karena lockdown berkepanjangan, sumpek.... Mungkin banyak juga yang depresi, putus asa dan kehilangan harapan.  Saudaraku, jangan bingung. Semuanya itu akan berakhir seiring dengan kepatuhan kita terhadap protokol kesehatan. Sesungguhnya hanya ada tiga obat utama, yakni Masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak. Sedangkan lain-lainnya bersifat suplementer untuk mempercepat terputusnya rantai penularan covid-19.  Mari kita dengan gembira hati melaksanakan prokes yang disampaikan secara benar dan konsekuen.  Salam sehat selalu! Tuhan memberkati kita! 

ANAK MANUSIA ADALAH TUHAN ATAS HARI SABAT

 Kel. 11:10-12:14; Mat. 12:1-8 Renungan hari Jumat, 16-07-2021 Manusia dikatakan sebagai orang beradab karena memiliki seperangkat hukum adat dan tradisi yang terus dikembangkan dan dipertahankan dari generasi ke generasi. Di dalam hukum adat inilah termuat sejumlah peraturan yang mengatur kehidupan manusia. Meeeka harus mengikuti dan mentaatinya. Sangsi adat akan dikenakan terhadap mereka yang melanggarnya.  Namun hari ini di dalam injil kita belajar dari perspektif lain yang diperkenalkan oleh Yesus. Menurut Tuhan Yesus, Pertama, hukum itu harus membebaskan manusia. Manusia tidak boleh jadi korban hukum itu sendiri, sebab hukum itu dibuat untuk memanusiakan manusia, bukan memperbudak. Sebagai orang beriman kristiani, yang terpenting bukan hukum itu, melainkan Pribadi Yesus (Tuhan) yang adalah penguasa atas hukum itu sendiri. Terkadang kita terlalu mendewakan hukum dan tradisi adat istiadat sampai-sampai mengabaikan Dia yang adalah Penguasa ataa hukum itu sendiri. Yesus harus...

SPIRITUAL CAFE CORNER

  Salam damai sejahtera untuk sahabat dumay. Saya hendak menggunakan media ini sebagai sarana untuk membagi pengalaman rohani yang dijumpai sehari-hari. Setiap hari sesungguhnya Tuhan hadir dan menjumpai kita melalui Sabda-Nya yang menghidupkan, memberi semangat, mencintai dan mengampuni.  Dengan cara yang sama kita dipanggil dan diutus untuk saling menghidupi, menyemangati, mencintai dan mengampuni di antara kita.  Pada awal mula adalah Sabda. Sabda itu adalah Allah. Dia mencintai karena Allah adalah Cinta.  Salam dalam Sang Sabda Kris Sambu SVD