MINTA TANDA APA LAGI?
Renungan Harian, Senin, 19-07-2021
Kel. 14:5-18; Mat. 12:38-42
Ada fenomena menarik jika dicermati selama masa pandemi covid-19. Ada yang sangat takut dan panik serta berusaha keras untuk mentaati segala instruksi dan protokol kesehatan yang diberikan. Ada sekelompok orang yang bersikap apatis dan acuh tak acuh. Lebih parah lagi kelompok ini acapkali membangun opini publik bahwa sesungguhnya covid-19 ini hanya sebuah isu yang bersifat politis, ekonomis dan konspiratif para pihak agar reputasi dan produk-produk yang berkaitan dengan pencegahan covid-19 bisa laku; iya mulai dari handsanitazer, masker, APD (alat pelindung diri) sampai masalah vaksinasi dan obat-obatan. Bagi mereka kematian yang sudah terjadi begitu masif masih merupakan rekayasa belaka. Tanda apakah yang lebih nyata bagi mereka agar bisa menerimanya?
Yesus hari ini menolak untuk memberikan tanda kepada para ahli taurat dan orang farisi yang memintanya. Dengan permintaan tanda itu semakin jelas mereka adalah orang yang tegar hati dan tegar tengkuk. Malahan Yesus mencap mereka sebagai angkatan yang jahat.
Yesus tidak memberikan tanda lain kecuali tanda nabi Yunus. Yunus mestinya sudah mati jika dipikirkan secara manusiawi. Bagaimana mungkin selama tiga hari tiga malam berada di dalam perut ikan di dalam laut. Setelah dia diluputkan oleh ikan itu baru dia bisa menerima tugas perutusan untuk mewartakan pertobatan bagi orang Ninive. Orang Ninive bertobat dan berbalik kepada jalan Tuhan.
Yesus lebih besar daripada Yunus. Yesus mengalami kegelapan kubur selama tiga hari juga, namun Dia bangkit dan hidup kembali dan membawa banyak orang kepada keselamatan dan kehidupan baru. Apakah belum cukup tanda kehadiran Allah di dalam hidup manusia?
Banyak orang menjadi populer dan terkenal dengan berbagai prestasi yang diraihnya. Seperti raja Salomo yang telah memikat hati ratu dari selatan untuk datang mendengarkan hikmat Salomo. Padahal Yesus jauh lebih besar dari pada Salomo.
Tanda apa lagi yang masih diminta?
Bukankah dalam keseharian hidup kita sudah merupakan tanda kehadiran Tuhan itu sendiri? Ketika kita bangun pagi dan menarik nafas lega, Aahhh saya masih hidup. Syukur!
Terimakasih hari ini keluarga kecilku, komunitasku masih berbagi rejeki makanan dan minuman, ada senyum dan tawaria sukacita. Terimakasih karena saya mampu menjalin kerja sama yang baik dengan sesama baik atasanku maupun bawahanku. Terimakasih untuk iklim dan cuaca yang memungkinkan para petani dan nelayan bisa menuai hasil yang bermanfaat bagi banyak orang. Tanda apa lagi yang diminta? Bukankah Allah tidak pernah membiarkan manusia terlunta-lunta bagaikan domba tanpa gembala?
Marilah kita memohon rahmat pertobatan dan kekuatan dari Roh Kudus agar memampukan kita menghayati Sabda-Nya ini dalam kehidupan kita sehari hari dengan baik.
#SalamYesusYangMengasihi
#DirikuAdalahTandaTuhanAda
Salam dan berkatku
Pastor EKUKARDO
Kris Sambu SVD
Amin...maksh byk ptr....
BalasHapusMksh..kita bersyukur setiap hari KPD Nya atas kerahimanNya..
HapusAmin. Terima kasih pater. Salam 🙏
BalasHapus