FIRMAN TUHAN PEDOMAN HIDUP KITA

Renungan Harian : Jumat, 23-07-2021

Kel. 20:1-17; Mat. 13:18-23


Kisah perjalanan bangsa Israel masih panjang. Sepanjang perjalanan mereka itu pula terukir berbagai cerita suka dan duka, tawa dan tangis, kesetiaan dan pembangkangan, yang terus mengarah kepada kebahagiaan dan penderitaan, kehidupan dan kematian.

Dengan kenyataan ini cinta Tuhan tidak berubah. Tuhan tetap setia pada janji-Nya untuk menyelamatkan umat Israel. Tuhan hanya terkadang mengubah metode pendekatan dan penyadaran bagi mereka. Terkadang ada hukuman, sangsi, siksaan. Lalu Tuhan membaharui penjanjian-Nya dengan mereka. Tujuan agar mereka sadar dan berubah serta semakin yakin serta percaya bahwa Tuhan tidak pernah ingkar janji untuk menyelematkan, menyelamatkan bangsa pilihan-Nya Israel. 

Kesepuluh dekalog yang menjadi pedoman dan pegangan hidup umat Israel merupakan tanda bukti kehadiran Allah yang terus membimbing manusia melalui jalan yang benar menuju keselamatan dan kehidupan. Jika manusia tidak setia menekuni jalan yang diberikan oleh Tuhan melalui hukum-hukum-Nya ini maka manusia akan kehilangan rahmat dan berkat-Nya, manusia tidak menghasilkan apa-apa dalam hidupnya. Mandul dan gagal. 

Corak hidup manusia yang setia dan tidak setia menekuni jalan Allah itu dapat disejajarkan dengan perumpamaan yang disampaikan oleh Yesus dalam injil hari kemarin dan hari ini. Perumpamaan tentang penabur. Hari ini secara detail Yesus menjelaskan tentang makna dari kondisi tanah "hati" manusia. Kondisi tanah "hati" pinggiran jalan, berbatu batu dan antara semak duri, hendak menggambarkan hati manusia yang tidak tahan uji, tidak setia, dan tidak tekun untuk bertahan dalam cobaan dan godaan.

Sementara ada tanah "hati" yang baik dan subur, mereka yang setia, tekun dan tetap bertahan dalam cobaan dan godaan, tantangan dan kesulitan, mereka inilah yang menghasilkan buah berlimpah. Ada sukacita setelah melewati masa-masa sulit. Ada kebahagiaan setelah melewati masa-masa penderitaan. Ada kegembiraan setelah melewati situasi kesedihan. Ada kondisi sehat setelah melewati masa-masa sakit yang berkepanjangan. Inilah buah-buah yamg dihasilkan oleh tanah yang subur. Tanah yang subur tidak berarti selalu luput dari hama, tanpa tantangan. Tetapi untuk tetap menjaga kondisi "subur" secara stabil, dibutuhkan daya juang, teknik pengolahan "masalah", dan selalu percaya bahwa Tuhan tidak berubah pikiran untuk mengasihi kita. 

Marilah kita memohon rahmat kekuatan Roh Kudus agar memampukan kita melaksanakan dan menghayati Sabda-Nya ini dalam kehidupan kita sehari hari dengan baik dan benar. 

#SalamYesusYangMengasihi 

#SabdaTuhanPedomanHidupKita


Pastoran EKUKARDO 

Kris Sambu SVD 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

INILAH TUBUH-KU, INILAH DARAH-KU

TERANG YANG BENAR MENGHALAU KEGELAPAN DOSA

BETAPA DAHSYATNYA DOA ITU