Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2023

BERKORBAN BAGI SEMUA ORANG

 Renungan Hari Sabtu, 01-04-2023      Hari Biasa Pekan   V   Pra-paskah        Yeh. 37:21-28;  Yoh. 11:45-56 Nubuat Yehezkiel mengenai penyatuan kembali bangsa Israel yang sudah tercerai-berai akan terwujud oleh intervensi Allah sendiri. Ia akan membaharui perjanjian-Nya dengan umat-Nya untuk saling setia. Allah setia mengashi dan mengampuni umat-Nya sekalipun mereka berulang kali jatuh dalam dosa dan mengingkari perjanjian dengan Allah. Inilah kebesaran Kasih Allah yang tidak tertandingi.  Kebesaran Kasih Allah terwujud sepenuhnya di dalam diri Yesus Kristus yang rela mati untuk mempersatukan kembali bangsa-Nya yang tercerai berai, bahkan bukan hanya bangsa Israel, melainkan semua bangsa manusia yang menaruh kepercayaan kepada firman-Nya.  Sebagaimana dinubuatkan oleh Imam Besar Kayafas bahwa Yesus aksn mati demi kesatuan seluruh bangsa, hendak mengungkapkan aspek universalitas misi Yesus. Yesus mati bukan hanya...

KUSERAHKAN PERKARAKU KEPADA TUHAN

 Renungan   Hari  Jumat, 31-03-2023 Hari Biasa Pekan V   Pra-paskah     Yer. 20: 10-13;   Yoh. 10: 31-42    Yeremia terancam karena warta kenabiannya ditolak oleh para musuhnya. Para sahabatnya juga menjauh. Para lawan merancang sebuah strategi untuk menjerat Yeremia. Ia tidak gentar sebab ia percaya kepada Tuhan sebagai pelindung dan perisai dirinya. Yeremia dengan keyakinan teguh bahwa Tuhan yang memgutusnya pasti akan melindungi dan menyelamatkan dirinya dari berbagai ancaman dan cobaan. "Kepada-Mulah kuserahkan perkaraku." begitu doa Yeremia.  Doa Yeremia dan keyakinan imannya mestinya menjadi doa dan keyakinan iman kita orang kristiani. Tuhan-lah perisai dan gunung batu kita. Mengapa kita takut, jika kita melakukan hal yang benar?  Pengalaman Yesus pun serupa dengan Yeremia. Ketertutupan hati orang-orang Yahudi yang tidak mau mendengar dan memahami ajaran Yesus, membuat mereka menjadi  nekat untuk meraj...

RESIKO SEORANG PEWARTA KEBENARAN

 Renungan Hari Kamis, 30-03-2023    Hari Biasa Pekan V  Pra-paskah         Kej. 17:3-9;  Yoh. 8:51-59 Berbicara tentang kebenaran gampang-gampang susah. Berbagai pandangan dan teori, aspek pendekatan akan menjadi pendukung dengan apa itu kebenaran.  Kebenaran secara filosofis adalah kesesuaian antara apa yang dipikirkan dengan kenyataan atau realitas yang dihadapi. Jika berbeda di antara dua aspek ini maka tidaklah benar.  Nilai kebenaran sampai dewasa ini menjadi produk mahal. Sebab amatlah sulit untuk menemukan hal kebenaran yang sesungguhnya. Sebetulnya kebenaran amat bersentuhan langsung dengan kejujuran. Jika orang jujur maka ia akan berkata benar, tetapi jika orang tidak jujir maka hal yang benar menjadi salah dan sebaliknya yang salah dijadikan benar. Kebenaran dan kejujuran sangat mahal.  Yesus dalam injil hari ini dimarahi oleh orang orang Yahudi, hanya karena Yesus berkata jujur tentang kebenaran. Jujur bahwa Dir...

ALLAH MEMBELA PELAKU KEBENARAN

 Renungan Hari Rabu, 29-03-2023        Hari Biasa Pekan V   Pra-paskah         Dan. 3:14-20.24-25.28; Yoh. 8:31-42 Tiga pemuda dalam tanur api, Sadrakh, Mesakh dan Abednego diluputkan dari kematian. Malaekat Tuhan menolong mereka oleh sebab mereka melakukan hal yang benar, yakni menolak menyembah patung emas buatan raja Nebukadnezar. Atas iman para pemuda itu dan karya agung Allah yang telah meluputkan mereka, raja Nebukadnezar pun mengakui kebesaran dan kekuasaan Tuhan Allah mereka.  Yesus pun dalam Injil menyampaikan kepada para pendengar, orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya bahwa jika mereka tetap hidup seturut firman-Nya maka mereka adalah benar-benar murid-Nya dan mereka akan mengetahui Kebenaran yang memerdekakan mereka yakni Diri-Nya. Hanya orang yang percaya kepada Yesus dan melakukan perintah-Nya dengan benar maka akan dibenarkan oleh Allah. Orang inipun akan diselamatkan.  Masa pra-paskah ini menjadi ...

TUHAN MENYERTAI ORANG YANG SETIA

 Renungan Hari Selasa, 28-03-2023   Hari Biasa Pekan V Pra-paskah        Bil. 21:4-9;  Yoh. 8:21-30 Bangsa Israel buat ulah lagi. Mereka berdosa dan Tuhan menghukum mereka dengan mengirimkan ular tedung yang memagut mati mereka. Atas hukuman itu mereka bertobat dan memohon ampun melalui Musa. Meeeka bernazar untuk tidak berbuat ulah lagi. Musa menempa seekor ular tembaga dan dipancangkan pada sebuah tiang, dan setiap orang yang dipagut ular, jika ia memandang ular tembaga itu, ia tetap hidup.  Allah adalah pusat hidup, jika kita tetap fokus kepada Tuhan dan setia kepada hukum-hukum-Nya maka kita dilindungi dan diselamatkan.  Yesus adalah jalan keselamatan. Dia akan kembali kepada Bapa. Hanya orang yang setia dan percaya kepada-Nya akan Selamat melalui jalan yang Yesus rintis, yakni jalan salib. Salib menjadi tanda keselamatan.  Jika orang Israel yang dipagut ular dan memandang ular tembaga akan tetap hidup. Setiap orang beriman yang...

JADILAH SAKSI KEBENARAN

 Renungan Hari Senin, 27-03-2023        Hari Biasa Pekan V  Pra-paskah           Dan. 13:1-9.15-17.19-30.33.62;        Yoh. 8:1-11 Ada dua fenomena yang sering terjadi dalam kenyataan hidup sehari-hari, dan hal itu masih terulang sampai dewasa ini.  Pertama, bersaksi dusta. Motif saksi dusta macam-macam, ada yang hendak mencari keuntungan dari suatu peristiwa; ada juga yang karena kecewa gara-gara apa yang diinginkan tidak terpenuhi. Oleh sebab itu dirancanglah sebuah skenario untuk menjerat orang lain. Itu yang terjadi dalam bacaan pertama dari kitab Daniel hari ini. Susana hendak diperkosa, namun karena gagal, maka orang orang dengan nafsu bejat itu membuat sebuah kesaksian palsu. Daniel tampil sebagai tokoh kebenaran yang tidak terbantahkan. Susana pun luput dari hukuman mati.  Kedua, fenomena lain adalah kecenderungan untuk melihat kekurangan orang lain. Para ahli taurat dan orang-orang farisi ...

ALLAH BERKUASA MENGHIDUPKAN ORANG MATI

  HARI MINGGU PRA-PASKAH V Ka Redong, 26 Maret 2023   ALLAH BERKUASA MENGHIDUPKAN ORANG MATI Yeh. 37:12-14; Rom.8:8-11; Yoh. 11:1-45   Hari ini Gereja merayakan hari Minggu V Pra-paskah. Bacaan-bacaan suci yang diperdengarkan bagi kita mengarahkan perhatian kita mengenai kehidupan baru, yakni kebangkitan dari orang-orang mati. Bahkan Yesus sendiri menyebut diri-Nya sebagai Kebangkitan dan Kehidupan.     1.      Kehidupan baru datang dari Allah   Nabi Yehezkiel dalam bacaan pertama menyampaikan firman Allah bahwa ‘ Allah sendiri yang akan membuka kubur-kubur manusia dan membangkitkannya dari dalamnya.Allah sendiri akan mencurahkan Roh-Nya ke dalam diri manusia, sehingga manusia hidup.’ Semuanya itu terjadi supaya manusia mengenal dan mengetahui bahwa Allah berkuasa atas kehidupan dan kematian manusia.   2.      Roh Allah yang membangkitkan Yesus dari antara orang mati berdiam di dalam dir...

AKU DATANG UNTUK MELAKUKAN KEHENDAK-MU

 Renungan Hari Sabtu, 25-03-2023      HARI RAYA KABAR SUKACITA               Yes. 7:10-14;8:10b; Ibr. 10:4-10;       Luk. 1:26-38 Gereja merayakan pesta Kabar Sukacita keselamatan dari Malaekat kepada Maria. Ada komunikasi dan interaksi dua arah/pihak: Allah dan manusia. Malaekat Gabriel dan Maria. Tawaran Allah itu sifatnya bebas untuk ditanggapi oleh manusia (Maria). Akan tetapi Allah memberikan jaminan tujuan tawaran itu dan meyakinkan Maria bahwa semuanya atas dasar intervensi Allah, artinya Maria sebagai manusia tidak perlu takut akan segala akibat dari penerimaan terhadap tawaran ilahi itu. Asal saja manusia (Maria) percaya.  Manusia (Maria) pada akhirnya menerima tawaran ilahi itu dan menyatakan kesediaan untuk melaksanakannya tugas dari Allah itu sebagai seorang hamba setia. "Terjadilah padaku menurut perkataan-Mu. " Pernyataan Maria itu sejajar dengan pernyataan Kristus dalam Surat Ibrani (baca...

DIUTUS UNTUK BERBUAT BAIK

 Renungan Hari Jumat, 24-03-2023      Hari Biasa Pekan IV Pra-paskah           Keb. 2:1a.12-22;  Yoh. 7:-2.10.25-30 Orang jahat tidak nyaman tinggal di antara orang baik. Orang jahat merasa terancam kenyamanan dirinya, oleh sebab itu mereka senantiasa merencanakan kejahatan untuk membasmi orang-orang baik.  Demikian halnya dengan situasi Yesus di antara orang Yahudi salib yang tidak suka dengan kehadiran Yesus. Yesus alami nasib seperti para nabi perjanjian lama. Yesus kemukakan alasan orang Yahudi membenci Dia karena mereka tidak tahu dan tidak mengenal orang yang mengitus Dia, yakni Bapa Surgawi. Itu sebabnya mereka tidak tahu dari mana Yesus berasal.  Bagi kita para beriman dalam masa pra-paskah ini merenungkan dua hal: Pertama, karena iman kita akan Yesus Tuhan, dapat saja kita dibenci, ditolak, bahkan nyawa kita terancam. Sebab kita melakukan hal-hal kebaikan sebagaimana dikehendaki oleh Tuhan sendiri.  Kedua, ki...

KEHORMATAN YANG BERMARTABAT

 Renungan Hari Kamis, 23-03-2023       Hari Biasa Pekan IV Pra-paskah           Kel. 32:7-14;  Yoh. 5:31-47 Yesus dengan terus terang berkata kepada orang-orang Yahudi bahwa Diri-Nya tidak Membutuhkan penghormatan dari manusia. Kesaksian manusia bagi Yesus tidaklah sempurna sebab banyak kepalsuannya. Yesus mendapatkan pengakuan akan kualitas pekerjaan-Nya dari Bapa-Nya sendiri. Kesaksian dan rasa hormat yang sangat bermartabat jika datang dari Tuhan sendiri.  Manusia bisa mendapatkan itu jika ia sungguh-sungguh percaya bahwa dirinya bekerja jujur, tulus, tanpa kepura-puraan, dan semuanya berdasarkan inspirasi imannya terhadap Tuhan. Bangsa Israel melakukan kesalahan besar yakni menggantikan Allah mereka dengan "besi tuangan" yang dijadikan sebagai dewa mereka. Mereka mencari nama besar dan penghormatan dari perbuatan palsunya sendiri.  Masa pra-paskah ini menjadi momentum berahmat bagi kita untuk mendalami iman kita s...

BAPA DAN ANAK SAMA KUASANYA

 Renungan Hari Rabu, 22-03-2023         Hari Biasa Pekan IV Pra-paskah        Yes. 49:8-15; Yoh. 5:17-30    Yesus menyatakan Diri-Nya sebagai seorang Anak yang setia kepada Bapa-Nya dan segala kehendak-Nya. Apa yang Yesus kerjakan sama nilainya dengan yang dikerjakan oleh Bapa. Yesus adalah wajah Bapa yang telah menjelma menjadi manusia. Supaya pekerjaan Yesus tetap memberikan nilai dan kualitas baik, maka Yesus tetap menjalin relasi intim dengan Bapa-Nya. Itulah sebabnya Yesus berkata bahwa Diri-Nya dan Bapa adalah satu. Jadi barangsiapa yang menolak Yesus sama dengan menolak Bapa-Nya.  Yesus telah memilih dan mengutus kita para murid-Nya sebagai utusan-Nya. Jika kita mau menjadi murid yang baik dan berkualitas maka kita wajib menjalin relasi yang intim dan benar dengan Yesus. Jika kita menjalin relasi baik dengan Yesus maka sama  dengan menjalin relasi terhadap Bapa surgawi.  Oleh sebab itu jika kita bekerja se...

KASIH MENGALIR MELEWATI BATAS

 Renungan Hari Selasa, 21-03-2023      Hari Biasa Pekan IV Pra-paskah           Yeh. 47:1+9.12; Yoh. 5:1-3a.5-16 Kasih Yesus tidak terbendung ketika melihat seseorang yang sakit sudah 38 tahun lamanya. Ia ingin menyembuhkan dirinya dengan mencebur diri ke dalam kolam Betesda ketika airnya bergoncang. Namun apa daya, ia selalu terlambat, sebab banyak orang lain yang lebih dahulu dapat kesempatan. Yesus sekalipun pada hari sabat, Ia tetap menolong orang sakit itu tanpa harus masuk ke dalam kolam. Kasih Yesus mengalir melewati batas-batas hukum dan peraturan, melampaui egoisme pribadi banyak orang di sekitar oramg sakit itu.  Setiap perbuatan baik yang penuh kasih tulus akan memberikan daya kesembuhan dan kehidupan bagi setiap orang yang menerimanya, ibarat air yang mengalir ke mana saja akan memberikan pertumbuhan dan kehidupan bagi makhluk di sekitarnya, sebagaimana diwartakan oleh nabi Yehezkiel.  Kita petik beberapa pesan buat...

AKU DATANG DAN PERGI DENGAN TANGAN HAMPA

  MISA 100 HARI PERINGATAN KEMATIAN BAPAK ALO POLENG PERUMNAS LANGKAS DAMAI, SENIN, 20 MARET 2023 B acaan I : Ayub 1: 1-5.18-22 Bacaan Injil : Luk. 12: 13-20  AKU DATANG DAN PERGI DENGAN TANGAN HAMPA I lustrasi: Konon, sebelum meninggal dunia, raja Alexander Agung mengumpulkan para jenderalnya dan menyampaikan tiga permintaan terakhirnya, yaitu: 1. Hanya dikter terbaiklah yang harus membawa peti matinya. 2. Semua harta kekayaannya (uang, emas dan batu permata) harus disebarkan di sepanjang jalan prosesi pemakaman menuju kuburannya. 3. Tangannya harus dibiarkan tergantung menjuntai di luar peti mati agar semua orang dapat meliahtnya. para jenderal yang hadir di situ tertegun dan bingung mendnegar permintaan Raja Alexander ini. Tidak ada yang berani bertanya apalagi membantahnya. hingga salah seorang jenderal kesayangannya Sang Raja memberanikan diri membuka suara dan berkata, " Paduka yang mulia, sungguh seluruh keinginan paduka akan kami laksanakan. Jika berkenan, hamba ingin ...

YUSUF BERBUAT SETURUT PERINTAH TUHAN

 Renungan Hari Senin, 20-03-2023        HR ST YUSUF, SUAMI SP MARIA            2Sam. 7:4-5a.12-14a.16;                   Rom. 4:13.16-18.22;                          Mat. 1:16.18-21.24 / Luk. 2:41-51 Gereja Indonesia merayakan Pesta Santu Yusuf, Suami Santa Perawan Maria pada hari ini. Pesta ini semestinya pada tanggal 19 Maret, namun karena bertepatan dengan hari Minggu (Pra-paskah IV) maka dipindahkan ke hari ini.  Bacaan-bacaan suci hari ini memperlihatkan betapa Tuhan menaruh perhatian dan belaskasihan kepada umat-Nya. Kitab Samuel dalam bacaan pertama menyampaikan firman Tuhan yang akan meneguhkan Daud, hamba-Nya sebagai penegak kerajaan Israel dan akan meneruskan keturunannya dengan limpah-limpah. Sejarah keturunan inilah sampai kepada kehadiran Yesus yang menggenapkan seluruh isi pewartaan nabi-nabi.  P...

AKU PERCAYA KEPADA-MU, TUHAN

 Renungan Hari Minggu, 19-03-2023     Hari Minggu IV Pra-paskah  1Sam. 16:1b.6-7.10-13a; Ef. 5:8-14;    Yoh. 9:1-41 Hari Minggu IV Pra-paskah sering disebut Minggu Laetera, SUKACITA. Ada beberapa alasan untuk kita bersukacita, sekalipun kita sedang dalam masa pantang dan puasa, doa dan laku tapa menjelang Paskah Tuhan.  1. Bersukacita menyambut Raja Baru. Tuhan mengutus Samuel untuk pergi ke Betlehem kepada Isai dan mengurapi salah seorang anaknya yang dipilih Tuhan. Daud adalah pilihan Allah bagi raja Israel untuk menggantikan Saul. Daud adalah manusia biasa yang bisa jatuh dalam dosa. Namun Daud adalah seorang yang rendah hati dan bertobat dari dosa-dosanya. Pemimpin yang baik harus rendah  hati tetapi beriman kepada Tuhan.  Tuhan mengingatkan agar jangan sampai kita terkecok dengan penampilan fisik lahiriah. Tetapi harus melihat apa yang ada di dalam hatinya. "Bukan yang dilihat manusia, yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di...

JANGAN MENGHINA SAUDARAMU

 Renungan Hari Sabtu, 18-03-2023      Hari Biasa Pekan III Pra-paskah            Hos. 6:1-6;  Luk. 18:9-14 Allah tidak membeda-bedakan manusia atas dasar status soisal, pendidikan, budaya, agama, dan sebagainya. Manusia di hadapan Allah sama. Pembedanya adalah kualitas hidup imannya, dan hal itu berkaitan dengan cara dan bentuk penghayatan iman dalam kehidupan sehari hari. Contoh injil hari ini memperlihatkan kualitas hidup orang farisi yang penuh sensasi di mata manusia, ternyata di mata Tuhan tidak dibenarkan. Sementara pemungut cukai dalam segala kerendahan hati ia memohon ampun dari Tuhan atas ketidaklayakannya di mata Tuhan. Justru inilah yang sangat dihargai oleh Allah. Tuhan mengampuni dan memberkatinya.  Nabi Hosea mengingatkan umat manusia bahwa jika orang tidak bertobat dan larut dalam kedosaannya maka Allah akan menerkam serta menghukumnya. Dalam masa pra-paskah ini kita diajak untuk bersikap rendah hati dan bertobat...

CINTA KASIH : PENYEMPURNA HIDUP

 Renungan Hari Jumat, 17-03-2023        Hari Biasa Pekan III Pra-paskah            Hos. 14:2-10;  Mrk. 12:28b-34 Nabi Hosea menyerukan pertobatan bagi bangsa Israel sebab mereka sudah tergelincir dalam dosa dengan menyembah berhala kepada dewa dewi kafir. Mereka harus memohon ampun dengan rendah hati. Allah yang diimani adalah Allah yang Maha Pengampun dan Penyayang sehingga pasti Ia akan mengampuni jika orang bertobat. Namun sekaligus Dia adalah Allah yang cemburu jika umat pilihan-Nya berpaling kepada dewa dewi lain.  Menyembah dan memuliakan serta menghormati hanya kepada Tuhan yang diimani adalah sebuah bentuk pernyataan Kasih yang tulus kepada Tuhan dengan segenap hati, seluruh akal budi dan seluruh kekuatan. Cintakasih yang ditujukan kepada Allah diungkapkan dalam relasi horizontal terhadap sesama. Maka cintakasih yang dipraktekkan dalam persekutuan hidup bersama orang-orang di sekitar kita, adalah sama nilainya deng...

TETAP BERSEKUTU DENGAN TUHAN

 Renungan Hari Kamis, 16-03-2023       Hari Biasa Pekan III Pra-paskah           Yer. 7:23-28;  Luk. 11:14-23 Israel mengabaikan seruan para nabi. Mereka bertegar tengkuk. Mereka berpaling kepada dewa dewi lain. Tingkah laku mereka jahat bahkan lebih kahat dari pada nenek moyang mereka. Bagi orang yang tegar tengkuk dan tidak mau bertobat maka rahmat keselamatan tidak akan dicurahkan bagi mereka.  Yesus dalam injil hari ini mengusir setan yang sedang membelenggu seseorang sehingga orang itu menjadi bisu. Oleh kuasa Yesus, setan itu keluar dan orang itupun bisa berkata-kata lagi dengan normal. Banyak orang heran dan kagum. Tetapi di amtara mereka ada yang meragukan Kuasa Yesus lalu menuduhnya telah bersekutu dengan Beelzebul, kepala setan. Hal ini tentu tidak bisa diterima, bagaimana mungkin iblis yang merupakan musuh Allah, bisa menjadi teman sekutu Allah. Oleh sebab itu, Yesus mengatakan bahwa Diri-Nya mengusir setan deng...

HIDUP MENURUT HUKUM TUHAN

 Renungan Hari Rabu, 15-03-2023         Hari Biasa Pekan III Pra-paskah      Ul. 4:1.5-9;  Mat. 5:17-19 Musa sudah menasihatkan bangsa Israel agar sungguh-sungguh hidup secara baik dan benar seturut hukum Tuhan yang telah disampaikan kepada mereka. Hukum dan peraturan Tuhan itu diterima oleh Musa dari Tuhan. Jika mereka hidup seturut hukum tersebut maka mereka adalah bangsa yang bijaksana dan berakal budi. Allah-lah yang menjadi sumber kebijaksanaan mereka itu. Nama Tuhan dimuliakan dan dihormati. Mereka menjadi bangsa yang disegani oleh sebab Tuhan Allah mereka.  Yesus dalam injil menegaskan bahwa apa yang telah diajarkan oleh Musa, yang tertuang dalam Kitab Taurat dan Kitab Para Nabi adalah berasal dari Allah. Sebab itu Yesus sendiri menghormati hukum dan peraturan itu. Yesus tidak bermaksud untuk meniadakannya sekalipun hanya satu titik, melainkan Yesus hendak menyempurnakan semuanya. Penyempurnaan hukum oleh Yesus adalah memberi...

PENGAMPUNAN TIADA BATASNYA

 Renungan Hari Selasa, 14-03-2023       Hari Biasa Pekan III Pra-paskah           Dan. 3:25.34-43;  Mat. 18:21-35 Ada dua sikap dan tindakan yang bertentangan atau berbeda antara manusia dan Allah. Manusia meminta agar Tuhan mengampuni dosa-dosanya tanpa batas. Akan tetapi manusia membuat batasan-batasan bagi dirinya ketika dia harus mengampuni sesamanya. Sebetulnya inilah sikap egois yang masih terus terbawa dalam diri setiap orang, tidak terkecuali saya dan anda.  Injil hari ini persis berbicara tentang bobot pengampunan itu. Petrus coba menawarkan batasan pengampunannya terhadap saudaranya "sampai tujuh kalikah?" Yesus memberikan cara Allah bersikap dan bertindak, bahwa pengampunan yang diberikan Allah tidak terbatas, dengan ungkapan "Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali." Sikap dan tindakan mengampuni tanpa batas. Sikap dan tindakan ini harus dimiliki oleh setiap orang beriman dalam men...

IMAN YANG MENYEMBUHKAN

 Renungan Hari Senin, 13-03-2023 Hari Biasa Pekan III Pra-paskah   2Raj. 5:1-15;  Luk. 4:24-30 Naaman ditahirkan berkat kepercayaannya terhadap suara nabi Tuhan yang Menyuruhnya mandi/benamkan diri di sungai Yordan sebanyak tujuh kali. Dengan kepercayaan itu ia disembuhkan setelah melaksanakan perintah nabi Elisa. Nama Elisa berarti Tuhan adalah keselamatan. Maka jika orang percaya akan suara nabi "Elisa", percaya bahwa Tuhan sungguh menjadi sumber keselamatan.  Orang Nazareth tidak percaya akan Yesus yang adalah Juruselamat itu sendiri, maka Yesus pun dihalau dan diancam dilemparkan di jurang. Mereka tegar tengkuk dan tumpul hatinya. Rahmatpun dijauhkan dari mereka oleh tindakan mereka sendiri. Mereka tidak percaya.  Masa pra-paskah ini mengajak kita untuk meningkatkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan sebagai sumber kekuatan dan Juruselamat kita.  Marilah kita memohon rahmat Roh Kudus agar memampukan kita menghayati Sabda-Nya ini dalam kehidupan kit...

SUMBER AIR HIDUP ADALAH TUHAN

 Renungan Hari Minggu Pra-paskah III, 12 Maret 2023 Kel. 17:3-7; Rom. 5:1-2.5-8:               Yoh. 4:5-15.19b.40-42 Bacaan-bacaan suci pada Minggu III Pra-paskah ini secara khusus bacaan pertama dari Kitab Keluaran dan Injil Yohanes berbicara tentang air. Air memang hal vital bagi hidup manusia. Tubuh manusia diperkirakan 80% terdiri dari unsur air. Tanaman butuh air. Ternak dan manusia butuh air. Semua unsur kebutuhan hidup manusia perlu air. Air penting. Air sangat dibtuhkan. Namun air yang diceritakan dalam injil bukan air biasa. Sebab ada suatu peralihan dan peningkatan pemaknaan tentang air. Dari air di sumur, atau lebih dahulu air yang keluar dari wadas di padang gurun Masa dan Meriba dalam bacaan pertama meningkat kepada air yang ditawarkan oleh Yesus kepada wanita Samaria. Dari air biasa duniawi beralih kepada air hidup surgawi. Air itu bersumber pada Tuhan sendiri. Siapa yang minum air hidup itu tidak akan haus lagi. Wanita Samaria ...

BAPA YANG MAHAPENGAMPUN

 Renungan Hari Sabtu, 11-03-2023 Hari Biasa Pekan II Pra-paskah  Mik. 7:14-15.18-20; Luk. 15:1-3.11-32 Nabi Mikha berdoa agar Tuhan sudi memgampuni umat-Nya sekalipun sudah banyak berbuat dosa. Sebab nabi Mikha yakin jika Tuhan tidak memberikan pengampunan maka umat manusia akan mati tanpa rahmat. Kasih setia Tuhan jauh melampaui segala dosa yang telah diperbuat oleh umat-Nya.  Sikap Allah yang mengampuni itu ditunjukkan oleh figir Bapa yang dikemukakan oleh Yesus dalam injil tentang anak hilang. Peran utama yang membahagiakan si anak adalah sikap Bapa yang tidak memperhitungkan seberapa besar dosa sang anak. Yang ada di hati Bapa adalah anak-Nya berbahagia.  Akan tetapi butuh kerendahan hati dari pihak anak, yaitu harus berani bangkit untuk pulang ke rumah Bapa. Jika tidak ada kemauan untuk bertobat, maka penantian Bapa sia-sia.  Dalam masa pra-paskah ini kita diajak untuk bangkit dan kembali kepada jalan hidup yang benar. Kita semua atas salah satu cara telah ...

IRI HATI PANGKAL KEJAHATAN

 Renungan Hari Jumat, 10-03-2023 Hari Biasa Pekan II Pra-paskah  Kej. 37:-4.12.13a.17b-28;                   Mat. 21:33-43.45-46 Iri hati merupakan pangkal tolak kejahatan. Saudara-saudara Yusuf tega merencanakan kejahatan, hendak membunuh adik mereka, namun akhirnya mereka menjual Yusuf kepada saudagar dari Gilead yang sedang pergi menuju Mesir. Akhirnya Yusuf dijual dengan harga duapuluh syikal perak. Tipu muslihat dirancang oleh anak-anak Yakub bahwa Yusuf anak kesayangannya telah diterkam binatang buas.  Kejahatan yang serupa diceritakan oleh Yesus kepada imam-imam kepala serta tua-tua bangsa Yahudi tentang para pekerja kebun anggur yang tidak tahu bersyukur. Mereka cemburu dan ingin merampas kebun anggur itu dengan membunuh, menyiksa para hamba, utusan tuan kebun anggur, sampai membunuh juga anak majikan mereka, sebab mereka tahu bahwa dialah pewarisnya. Kejahatan telah merajalela oleh sebab sikap iri hati dan cemburu...

TUHAN-LAH ANDALAN ORANG BERIMAN

 Renungan Hari Kamis, 09-03-2023 Hari Biasa Pekan II Pra-paskah  Yer. 17:5-10;  Luk. 16:19-31 Nabi Yeremia dengan tegas berkata kepada kita para beriman, "Terkutuklah orang yang mengandalkan kekuatan manusia, yang hatinya jauh dari Tuhan!... Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan!"  Andalan manusia pada dirinya sendiri dan pada kekuatannya serta kekayaannya. Hal itu semua dilupakannya bahwa semuanya berasal dari Tuhan. Tuhan-lah yang memberikan itu kepadanya. Oleh sebab itu sesungguhnya tidaklah jelek jika orang beeprestasi, orang menjadi kaya, orang menjadi pandai dan cerdas. Yang diharapkan oleh Tuhan bahwa semua yang diperoleh seseorang hendaknya dipergunakan secara bijaksana, antara lain menolong sesama yang membutuhkan, memberi tumpangan bagi orang asing, menuntun orang yang kurang pandai untuk mengenal jalan kebenaran, bersikap peduli dengan sesama yang sakit dan menderita, lapar dan haus karena ketiadaan sesuatu pun. Jik...

MENGAMPUNI DAN MELAYANI : KEKAYAAN MURID TUHAN

 Renungan Hari Rabu, 08-03-2023 Hari Biasa Pekan II Pra-paskah  Yes. 18:18-20;  Mat. 20:17-28 Tahun 2024 adalah tahun hajatan politik di negara ini. Akan ada pemilihan Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat. Saat ini segala strategi dan segala daya dikerahkan untuk memperoleh dukungan suara para konstituen. Ini wajar dan harus terjadi demikian agar figur-figur yang akan tampil nanti sungguh dikenal kemampuannya dalam memimpin, mengayomi, melayani, dan seterusnya. Kita berdoa agar semuanya berjalan lancar dan baik hasilnya sebagaimana dikehendaki bersama serta direstui oleh Tuhan.  Berbeda dengan situasi yang sedang dihadapi Yesus saat ini, menurut injil Mateus hari ini. Yesus mempersiapkan mental para murid-Nya untuk bisa menghadapi situasi yang kelak terjadi di Yerusalem sampai Golgotha. Dia akan ditangkap, disesah, diludahi, disiksa, disalibkan. Namun kabar gembiranya Dia akan dibangkitkan pada hari ketiga. Suasana wejangan Yesus ini seakan-akan kurang mendapat perha...

BERTOBAT : BELAJAR BERBUAT BAIK

 Renungan Hari Selasa, 07-03-2023 Hari Biasa Pekan II Pra-paskah  Yes. 1:10.16-20; Mat. 23:1-12 Nubuat Yesaya dalam bacaan pertama hari ini menyampaikan firman Tuhan bahwa manusia perlu berbalik dari perbuatan dan belajar berbuat baik. Jika bertobat akan memperoleh pengampunan dan berkat. Jika tidak bertobat akan termakan pedang. Mati.  Yesus dalam injil berpesan kepada orang banyak dan para murid-Nya untuk setia mendengar dan menuruti apa yang dikatakan oleh orang orang farisi dan ahli taurat. Tetapi contoh dan cara hidup mereka janganlah diikuti. Sebab mereka hanya tahu mengajar kepada orang lain, tetapi tidak melaksanakan apa yang diajarkan itu. Oke, teorinya diikuti, tetapi prakteknya jangan.  Teladan hidup yang nyata dalam tindakan mestinya sejalan dengan teori atau kata-kata yang diajarkan. Kita para murid-Nya diingatkan untuk berhati hati. Dan kita diajak untuk terus belajar berbuat baik, menolak kejahatan, membela orang kecil dan terpinggirkan, menentang seti...

BELAJAR DARI BAPA SURGAWI YANG MURAH HATI

 Renungan Hari Senin, 06-03-2023 Hari Biasa Pekan II Pra-paskah  Dan. 9:4b-40; Luk. 6:36-38 Yesus mengajarkan para murid-Nya untuk belajar menjadi sempurna seperti Bapa surgawi. Kesempurnaan itu dengan tidak mudah menghakimi orang lain; belajar untuk tidak menghukum; belajar untuk tidak mengampuni.  Sebab menurut Yesus bahwa segala sesuatu yang saya lakukan terhadap sesama (baik maupun buruk) akan dikenakan kembali kepada diri saya. Inilah yang harus dipelajari dan dihayati oleh setiap orang beriman.  Tidak mudah untuk menjadi sempurna seperti dikatakan di atas. Ada banyak tantangan dan godaan untuk menyimpang dari niat baik ini. Maka mohonlah rahmat Roh Kudus agar memampukan kita menghayati Sabda-Nya ini dalam kehidupan kita sehari hari dengan baik.  Salam dan berkat,  Pastor Paroki EKUKARDO,  P. Kris Sambu SVD 

SALIB ADALAH JALAN MENUJU KEMULIAAN

  HARI MINGGU PRA-PASKAH II Ka Redong, 05 Maret 2023   SALIB ADALAH JALAN MENUJU KEMULIAAN Kej. 12:1-14a; 2Tim.1:8b-10; Mat. 17:1-9   1.      Maka berangkatlah Abram sesuai dengan Sabda Tuhan   Abram harus meninggalkan segala sesuatu yang pernah dimilikinya. Kedua orangtua, sanak saudara, sahabat kenalan sekampung halaman, harta benda warisan orangtua, tanah kelahiran….segalanya harus ditinggalkan. Tuhan memberi jaminan untuk Abram bahwa jika ia menuruti perintah Tuhan maka Abram akan menerima segala sesuatu secara baru dari Tuhan. Itulah BERKAT yang Tuhan siapkan baginya. Mulai dari keturunan yang akan dimilikinya, harta kekayaan, sampai kemasyhuran Namanya yang MENJADI BERKAT BAGI BANYAK ORANG. Berkat merupakan sebuah kebahagiaan rohani yang tidak tergantikan. Untuk memperolehnya harus ada pengorbanan. Meninggalkan “masa lalu, cara hidup lama, cara pikir dan Tindakan lama, harta kekayaan dan orang-orang lama….” Merupakan prasyar...

MENCINTAI DAN MENDOAKAN MUSUH

 Renungan Hari Sabtu, 04-03-2023 Hari Biasa Pekan I Pra-paskah  Ul. 26:16-19; Mat. 5:43-48 Ajaran Yesus ekstrim dan paradoks. Ekstrim karena ajaran Yesus hal yang dirasa tidak mungkin oleh manusia. Paradoks karena Yesus mengajarkan orang untuk mencintai musuh dan mendoakan para lawannya.  Tetapi itulah jalan kemuridan yang ditawarkan oleh Yesus. Jika seseorang ingin mengikuti Dia maka harus menyangkal diri, memikul salibnya, meninggalkan segala sesuatu yang menjadi kepunyaan dirinya. Yesus sendiri telah mengambil jalan serupa yang ekstrim dan paradoks. Yesus meninggalkan kemuliaan surgawi-Nya dan menjadi manusia seperti kita. Dia rela dihukum sekalipun tidak bersalah, bahkan dengan mati di salib. Beranikah kita memikul salib hidup kita, rela berkorban, memaafkan orang yang menyakiti hati kita dan yang memusuhi kita? Tidak mudah jalan ini. Namun perlu dilalui agar sungguh menjadi murid Tuhan dan menjadi jalan keselamatan.  Marilah kita memohon rahmat Roh Kudus agar me...

HIDUP SESUAI AJARAN IMAN YANG BENAR

 Renungan Hari Jumat, 03-03-2023 Hari Biasa Pekan I Pra-paskah  Yeh. 18:21-28; Mat. 5:20-26 Tuhan menghendaki pertobatan yang benar. Orang berdosa bertobat pasti diampuni Tuhan. Sedangkan orang benar yang melakukan kecurangan dan dosa akan dihukum sebab ia tidak setia menjaga hukum dan ajaran Tuhan yang sudah dihayatinya selama ini. Oleh sebab itu janganlah orang berbangga akan cerita masa lalu serta keturunan yang dianggap sebagai orang beriman, peletak dasar hidup gereja tertentu, sebagai penjasa dalam pembangunan Paroki, dan sebagainya. Yang Tuhan butuh adalah orang yang hidup benar seturut ajaran iman baik dihadapan Tuhan maupun di hadapan sesama.  Itulah sebabnya Yesus berpesan kepada para murid-Nya untuk hidup benar seturut ajaran iman yang benar. Jangan meniru cara hidup orang farisi dan ahli taurat yang suka menyanjungkan jasa dan masa lalunya.  Marilah kita memohon rahmat Roh Kudus agar memampukan kita menghayati Sabda-Nya ini dalam kehidupan kita sehari har...

MINTALAH MAKA AKAN DIBERI

 Renungan Hari Kamis, 02-03-2023 Hari Biasa Pekan I Pra-paskah  Est. 4:10a.10c.-12.17-19; Mat. 7:7-12 Yesus menyatakan bahwa Bapa Surgawi adalah Bapa yang Mahamurah. Ia memberikan apa yang kita butuhkan, jauh sebelum kita memintanya. Walaupun demikian, kita harus menyatakan apa yang kita butuhkan. Oleh sebab itu kita harus meminta agar diberi; kita harus mencari agar didapat; dan kita harus mengetuk, agar Pintu dibukakan. Dengan demikian, kita bersikap rendah hati di hadapan Allah.  Kita juga dituntun untuk bersikap sabar dalam hidup ini, begitu juga dengan segala permohonan kita kepada Tuhan. Tuhan tentu tidak mengingkari janji-Nya untuk mengabulkan permohonan kita, tetapi kita harus sabar. Kita jangan memaksa Tuhan untuk mengabulkan permohonan kita seturut kehendak dan kemauan kita, melainkan berpasrah dalam iman. Tuhan mengabulkan doa kita sesuai rencana dan kehendak-Nya. Sebab Tuhan tahu apa yang kita butuhkan, Tuhan tahu apa yang kita cari, Tuhan juga tahu mengapa pi...