SUMBER AIR HIDUP ADALAH TUHAN

 Renungan Hari Minggu Pra-paskah III, 12 Maret 2023

Kel. 17:3-7; Rom. 5:1-2.5-8:               Yoh. 4:5-15.19b.40-42

Bacaan-bacaan suci pada Minggu III Pra-paskah ini secara khusus bacaan pertama dari Kitab Keluaran dan Injil Yohanes berbicara tentang air. Air memang hal vital bagi hidup manusia. Tubuh manusia diperkirakan 80% terdiri dari unsur air. Tanaman butuh air. Ternak dan manusia butuh air. Semua unsur kebutuhan hidup manusia perlu air. Air penting. Air sangat dibtuhkan. Namun air yang diceritakan dalam injil bukan air biasa. Sebab ada suatu peralihan dan peningkatan pemaknaan tentang air. Dari air di sumur, atau lebih dahulu air yang keluar dari wadas di padang gurun Masa dan Meriba dalam bacaan pertama meningkat kepada air yang ditawarkan oleh Yesus kepada wanita Samaria. Dari air biasa duniawi beralih kepada air hidup surgawi. Air itu bersumber pada Tuhan sendiri. Siapa yang minum air hidup itu tidak akan haus lagi. Wanita Samaria berminat untuk mendapatkan air hidup itu. 

Bukan saja BERMINAT, tetapi meningkat kepada KEPERCAYAAN. Dia percaya bahwa Yesus Air Hidup itu adalah Mesias, setelah Yesus menyatakan seluruh latar belakang kehidupan pribadinya yang tidak pernah diungkapkannya. Dia percaya Yesus sungguh Mesias, yang membawa dan memberi Air Hidup. 

Wanita Samaria sungguh bergembira atas perjumpaannya dengan Mesias, Air Hidup. Dia wartakan kepada orang-orang sekampung dan sekotanya bahwa dia sudah berjumpa dengan Mesias yang tahu segala sesuatu tentang dirinya. Buah pewartaan wanita itu adalah semua orang datang dan menyaksikan apa yang dikatakan oleh wanita itu. Lebih dari itu bahwa bukan karena cerita wanita itu maka mereka percaya, melainkan karena mereka sendiri sudah berjumpa Sang Mesias dan mereka percaya. 

Pesan buat kita:

1. Perlu ada keterbukaan hati untuk bertobat. Dengan jujur mengatakan kisah hidup kita yang sesungguhnya kepada Tuhan. Tuhan akan mengubah hidup kita dengan rahmat-Nya. 

2. Pergi wartakan buah pertobatan kepada dunia dan sesama. Berjumpa dengan Tuhan merupakan suatu peralihan hidup baru. Perlu diwartakan sehingga orang lain pun dibawa dan didekatkan kepada Tuhan. 

3. Biarkan diri dilupakan. Wanita Samaria tidak kecewa ketika orang sekotanya percaya kepada Yesus karena mereka sendiri sudah berjumpa dengan Tuhan. Bukan karena dia, tapi karena Yesus sendiri yang dijumpai maka mereka percaya. 

Masa pra-paskah membawa kita kepada sumber air hidup, dan tugas kita mewartakan sukacita kehidupan itu kepada sesama agar mereka pun mengalami sukacita sejati di dalam Tuhan. 

Apakah saya sanggup beralih dari hidup lama dalam baptisan Air Hidup dan menjadi pembawa warta sukacita bagi sesama dengan hidup seturut cinta kasih Allah? 

Marilah kita memohon rahmat pertobatan dan kerendahan hati dari Roh Kudus agar memampukan kita menghayati Sabda-Nya ini dalam kehidupan kita sehari hari dengan baik dan benar. 


Salam dan berkat, 

Pastor Paroki EKUKARDO, 

P. Kris Sambu SVD 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

INILAH TUBUH-KU, INILAH DARAH-KU

TERANG YANG BENAR MENGHALAU KEGELAPAN DOSA

BETAPA DAHSYATNYA DOA ITU