AKU DATANG DAN PERGI DENGAN TANGAN HAMPA

 MISA 100 HARI PERINGATAN KEMATIAN BAPAK ALO POLENG

PERUMNAS LANGKAS DAMAI, SENIN, 20 MARET 2023

Bacaan I : Ayub 1: 1-5.18-22

Bacaan Injil : Luk. 12: 13-20 

AKU DATANG DAN PERGI DENGAN TANGAN HAMPA

Ilustrasi:

Konon, sebelum meninggal dunia, raja Alexander Agung mengumpulkan para jenderalnya dan menyampaikan tiga permintaan terakhirnya, yaitu:

1. Hanya dikter terbaiklah yang harus membawa peti matinya.

2. Semua harta kekayaannya (uang, emas dan batu permata) harus disebarkan di sepanjang jalan prosesi pemakaman menuju kuburannya.

3. Tangannya harus dibiarkan tergantung menjuntai di luar peti mati agar semua orang dapat meliahtnya.

para jenderal yang hadir di situ tertegun dan bingung mendnegar permintaan Raja Alexander ini. Tidak ada yang berani bertanya apalagi membantahnya. hingga salah seorang jenderal kesayangannya Sang Raja memberanikan diri membuka suara dan berkata, "Paduka yang mulia, sungguh seluruh keinginan paduka akan kami laksanakan. Jika berkenan, hamba ingin mengetahui maksud permintaan paduka."

Dengan tenang Raja Alexander Agung menjawab, "Permintaanku yang pertama, merupakan pembelajaran bagi dunia bahwa para dokter yang terbaik di dunia sekalipun tidak memiliki kemampuan menyembuhkan apalagi mengundurkan waktu kematian atau ajal yang sudah dipastikan Tuhan. karena itu jangan menyepelekan hidup."

permintaanku yang kedua, "adalah untuk menyadarkan manusia bahwa tidak secuil pun harta yang kau kumpulkan selama hidup di dunia dibawa ke akhirat. Biarlah rakyatku sadar, JANGAN HIDUP HANYA MENGEJAR-NGEJAR HARTA KEKAYAAN DUNIAWI."

Dan permintaanku yang terakhir/ketiga, "adalah agar rakyatku menyaksikan bahwa aku datang ke dunia dengan tangan hampa dan dengan tangan hampa pulalah aku meninggalkan dunia ini."


   Almarhum bapak Aloysius Poleng sosok seorang beriman seperti Ayub yang bertahan dalam segala cobaan dan derita hidupnya. Dia juga bukan tipe orang yang tamak dengan harta, seperti yang diingatkanoleh Yesus di dalam injil. Sebab bapak Alo selama hidupnya dia bekerja keras, berjuang, dalam segala bidang kehidupan yang digelutinya: pendidikan, pertanian, perekonomian dengan koperasinya, politik, dan sebagainya, termasuk dalam bidang iman. Semuanya dilakukan karena kesadaran akan pesan Tuhan itu, sepeti dikatakan Ayub, "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya." Atau seperti dikatakan oleh raja Alexander Agung, "Aku datang ke dunia dengan tangan hampa dan dengan tangan hampa pulalah aku meninggalkan dunia ini."

Pesannya:

Kuasa, harta dan kesempatan yang kita miliki hanya penjaman dari sang Pencipta untuk kita daya gunakan demi kesejahteraan dan kebahagiaan bersama. 

berbuat baik dan selalu membantu sesama selama Tuhan masih memberi waktu untuk kita berbakti dan hidup.

Bapak Alo, berbahagialah di dalam rumah abadi, dan berdoalah bagi kami yang masih berjuang di bumi peziarahan ini.

Amin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

INILAH TUBUH-KU, INILAH DARAH-KU

TERANG YANG BENAR MENGHALAU KEGELAPAN DOSA

BETAPA DAHSYATNYA DOA ITU