Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2022

TELADAN HIDUP KELUARGA KUDUS NAZARET

 Renungan Hari Jumat, 30-12-2022 Pesta Keluarga Kudus Nazareth  Sir. 3:2-6.12-14; Kol. 3:12-21;           Mat. 2:13-15.19-23  Hari ini Gereja merayakan Pesta Keluarga Kudus Nazareth: Tuhan Yesus, Santa Maria dan Santu Yosef. Dukungan bacaan-bacaan suci hari ini sungguh memperlihatkan kekuatan dan kekudusan sebuah keluarga adalah iman mereka kepada Tuhan sebagai sumbernya. Komunitas kecil dan inti dalam keluarga adalah terjalinnya relasi kasih antara bapak - ibu - anak (anak). Ketika masing-masing posisi ini dimainkan dengan tepat dan baik maka segalanya akan terjadi seperti yang dikehendaki oleh Tuhan sendiri. Bapa yang penuh kasih dan tanggung jawab terhadap keluarga akan menuai rasa hormat yang tinggi dari anak-anak dan isterinya. Seorang ibu yang menjadi landasan kasih bagi anak anak dan suami mendapat julukan sebagai harta berharga dalam keluarga. Anak-anak diberkati karena taat dan setia kepada perintah-perintah orangtuanya.  Keluar...

HIDUP SEBAGAI MILIK ALLAH

 Renungan Hari Kamis, 29-12-2022 Hari V dalam Oktaf Natal 1Yoh. 2:3-11; Luk. 2:22-35 Peristiwa inkarnasi telah terjadi. Allah menjelma menjadi manusia dan tinggal di antara manusia. Dia datang sebagai Terang yang memberi cahaya di tengah kegelapan hidup manusia lantaran dosa. Manusia percaya, maka diselamatkan. Manusia keluar dari kegelapan dosa dan hidup dalam Terang Tuhan.  Terang Tuhan adalah Kasih yang datang dari Allah sendiri. Jika manusia mengakui dirinya tinggal di dalam Terang berarti dia hidup di dalam Kasih. Jika ia hidup di dalam Kasih maka ia hidup seturut perintah-perintah baru dari Tuhan. Akan tetapi jika ia berkata bahwa ia mengenal Tuhan, namun hidupnya di luar perintah Tuhan, maka ia adalah seorang pendusta.  Yesus lahir di tengah dunia dan tinggal di antara manusia, di dalam keluarga. Maka Maria dan Yosef sebagai orangtua Yesus yang saleh dan taat kepada hukum yang benar, membawa dan mempersembahkan kembali Yesus kepada Tuhan di Bait Suci. Dengan demiki...

MINTA HATI UNTUK ANAK-ANAK

 Renungan Hari Rabu, 28-12-2022 Pesta Kanak-Kanak Suci, Martir  Hari keempat Dalam Oktaf Natal 1Yoh. 1:5-2:2; Mat. 2:13-18 Manusia pada tingkat kebrutalannya kehilangan hati nurani yang berbelas kasih. Banyak kejadian yang tragis ada suami/ayah yang membunuh isteri dan atau anaknya hanya masalah sepele yang sesungguhnya bisa diselesaikan dengan baik. Ada ibu yang tega habisi nyawa anaknya hanya karena kecewa ditinggalkan suami atau pria selingkuhannya. Terjadi aborsi. Terjadi mutilasi. Kekejaman demi kekejaman terjadi di antara manusia. Saling membunuh, saling dendam dan benci sampai mati. Hati nurani sudah tumpul. Hanya karena takut disaingi, galau kalau ada yang lebih baik dari diri saya, takut orang lain ambil alih jabatan dan peran. Situasi ini pernah terjadi pada zaman Herodes saat Yesus lahir, dan masih sering terulang sampai sekarang dengan berbagai modus.  Herodes kehilangan hati nurani dan kasih. Jabatan dan kuasa telah membuat mata hatinya buta dan tumpul. Namun...

IA MELIHATNYA DAN PERCAYA

 Renungan Hari Selasa, 27-12-2022 Pesta St Yohanes, Rasul dan Penulis Injil,  Hari Ketiga Dalam Oktaf Natal 1Yoh. 1:1-4; Yoh. 20:2-8 Dunia sekarang dengan adanya kemajuan teknologi informasi dan kemudahan media sosial, banyak hal yang dapat diakses tanpa kesulitan. Persoalan muncul kemudian adalah apakah informasi yang disampaikan dan diterima itu valid, berbobot, memiliki misi yang jelas? Ataukah menjadi sumber perselisihan dan percekcokan? Bahkan membawa dampak sosial yang tidak negatif, seperti ada penipuan, pemalsuan, ancaman, dan sebagainya. Di sini, sangat diperlukan adanya "filter" untuk menyaring informasi sscara tepat dan hati nurani yang jernih dalam memberikan informasi.  Bagi kita orang beriman, kit belajar dari kisah Yohanes, salah seorang murid yang sangat dikasihi Tuhan Yesus. Ia bersaksi berdasarkan apa yang dia lihat dan dia dengar. Dia menulis dan mewartakan sebuah kebenaran yang outentik sehingga dapat membawa dampak keselamatan bagi semua orang yang me...

MARI, KITA BERSAKSI TENTANG KASIH TUHAN!

  HARI RAYA NATAL KEDUA, 26 DES. 2022 PESTA SANTO STEFANUS, MARTIR PERTAMA Kis.6:8-10; 7:54-59;   Mat.10:17-22 MARI, KITA BERSAKSI TENTANG KASIH TUHAN! Gereja baru saja merayakan Natal. Bayi Yesus dilahirkan bagi manusia. Sabda sudah menjadi daging, seperti manusia lemah lainnya. Sehari sesudah perayaan Natal, pesta sukacita itu, justru Gereja merayakan sebuah pesta tentang seorang Martir pertama dalam Gereja, yakni Santo stefanus. Apa maksud Gereja menempatkan pesta orang kudus martir ini pada hari sesudah Natal, sesudah Sabda itu menjelma menjadi manusia? Mari kita coba merenungkan makna dari pesta ini. Theofried Baumeister memberikan gambaran tentang kemartiran secara kontradiktif. Di satu pihak , kemartiran itu adalah penderitaan , dan di lain pihak adalah sukacita . Disebut penderitaan karena seorang martir diidentikan dengan kesengsaraan dan kematian yang berpartisipasi pada kesengsaraan dan kematian Kristus yang kemudian bangkit bersama-Nya. Namun kemartiran...

“… MAKA PULANGLAH MEREKA KE NEGERINYA MELALUI JALAN LAIN” (Mat. 2:12)

  “… MAKA PULANGLAH MEREKA KE NEGERINYA MELALUI JALAN LAIN” (Mat. 2:12) Renungan Malam Natal, 24 Desember 2022 Yes. 9:1-6; Tit. 2:11-14;  Luk. 2:1-14 N …………… Selamat merayakan Natal. Perayaan Natal selalu membawa sukacita an damai sejahtera bagi hidup kita. Sebab Yesus yang lahir pada malam ini untuk membebaskan kita dari belenggu dosa. Oleh Dia yang lahir di kendang hewan, mati di kayu salib, dan kemudian bangkita dari antara orang mati, kita dilahirkan Kembali secara bbaru dan memperoleh peluang untuk kehidupan kekal. Tema natal kita tahun 2022 ini adalah “…. Maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain” (Mat. 2:12) mengajak kita untuk merefleksikan makna Natal sebagai sebuah momentum pertobatan, momentum pembaharuan diri, dan momentum untuk berlangkah lagi dalam semangat iman yang baru. Tema ini merujuk pada kisah orang-orang majus yang datang mencari dan menyembah Yesus Sang Raja Semesta Alam. Mereka melewati berbagai rintangan dan tantangan sampai menju...

“….. PULANGLAH MEREKA KE NEGERINYA MELALUI JALAN LAIN”(Mat. 2:2)

  “….. PULANGLAH MEREKA KE NEGERINYA MELALUI JALAN LAIN” (Mat. 2:2) Renungan Hari Raya Natal, 25 Desember 2022 Yes. 52:7-10; Ibr. 1:1-6;  Yoh. 1:1-18 N …………… “…..Pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain” (Mt.2:12), merupakan tema Natal kita pada tahun 2022, yang ditetapkan oleh Konferensi Waligereja Indonesia (KWI). Pemilihan tema ini berangkat dari keprihatinan dan kepedulian bersama terhadap realitas hidup selama tahun 2022 ini, di mana berbagai kondisi sulit yang terjadi di tanah air kita, antara lain,  adalah sisa-sisa bencana pandemi covid-19 yang masihdirasakan oleh banyak masyarakat dan umat.   Selain pandemi covid-19, negeri kita masih ditimpa berbagai bencana alam yang tidak sedikit menelan korban nyawa dan materi: letusan gunung api Bromo, gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat; Sementara itu tidak sedikit pula terjadi pelbagai jenis kejahatan yang silih berganti di beberapa daerah negeri ini. Di tengah situasi yang memprihatinkan itu bangsa kita...

PUJIAN DAN SYUKUR BAGI-MU, TUHAN

 Renungan Hari Sabtu, 24-12-2022 Pekan Khusus Advent IV - A/I 2Sam. 7:1-5.8b-12.16; Luk. 1:67-79 Ada banyak cara untuk mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih kepada Tuhan. Daud hendak mendirikan rumah untuk kediaman Yahwe, Tabut Perjanjian akan disemayamkan. Namun Tuhan tidak berkenan dengan niat baik Daud itu. Sebab Tuhan lebih mengarahkan Daud kepada sikap batin yang benar agar keturunannya tidak menyimpang dari jalan Tuhan. Akan tiba saatnya dari keturunannya itu yang akan mendirikan rumah Tuhan.  Zakharia mengungkap rasa Syukur kepada Tuhan dengan nyanyian puji-pujian. Ungkapan sukacitanya yang luar biasa atas karya agung Tuhan atas dirinya, keluarganya dan bangsanya. Semua yang diungkapkan Zakharia mengingatkan dia akan janji Tuhan kepada Daud leluhurnya. Allah akan membebaskan segala bangsa dari keturunannya.  Sesungguhnya melalui madah pujian Zakharia mengajarkan banyak hal kepada para beriman untuk senantiasa memaknai seluruh peristiwa hidup yang dialami sebag...

SEBAB TANGAN TUHAN MENYERTAI DIA

 Renungan Hari Jumat, 23-12-2022 Pekan Khusus Advent IV - A/I Mal. 3:1-4; 4:5-6; Luk. 1:57-66 Kelahiran Yohanes jadi berita heboh. Salah satunya ketika pemberian nama yang tidak lazim yakni tidak seperti nama Zakharia, ayahnya. Tidak ada nama Yohanes dari keturunan orangtuanya. Akan tetapi semua perdebatan dan pertanyaan, 'akan jadi apakah anak itu nanti' iya itu berakhir dengan sendirinya ketika Zakharia yang bisu menuliskan nama "Yohanes" sesuai dengan pemberitahuan malaekat. Namanya YOHANES artinya Tuhan itu Maharahim.  Pertanyaan akan jadi apakah anak itu nanti, sebetulnya terjawab oleh pernyataan injil bahwa "Tangan Tuhan menyertai dia". Jika Tuhan yang menyertai dia, maka tidak ada satu orang manusia pun _ termasuk kedua orang tuanya _ yang tahu tentang rencana dan kehidupan masa depannya. Ternyata dia sudah direncanakan oleh Tuhan sendiri untuk menjadi penyiap jalan bagi Sang Penebus. Dia menjadi corong yang menyerukan pertobatan bagi bangsa Israel di...

TUHAN YANG PANTAS DIPUJI DAN DISEMBAH

 Renungan Hari Kamis, 22-12-2022 Pekan Khusus Advent IV - A/I 1Sam. 1:24-28;  Luk. 1:46-56 Hana ingat akan janjinya bahwa jika Tuhan mengaruniakan seorang anak kepadanya, maka ia akan menyerahkannya kembali kepada Tuhan pada waktunya. Tuhan mendengarkan doa Hana ketika ia meminta didoakan oleh imam Eli. Samuel anaknya lahir, lalu Hana ibunya membawa kembaki kepada Eli untuk diserahkan kepada Tuhan. Katanya, "Maka akupun menyerahkannya kepada Tuhan; seumur hidupnya terserahlah anak ini kepada Tuhan." Demikian halnya dengan Maria yang mendapat pujian dari Elisabeth sebagai seorang wanita yang berbahagia dan menjadi ibu Tuhan. Maria bukan tidak senang dipuji dan diayubahagiakan; tetapi Maria menyadari bahwa Tuhan-lah yang pantas dipuji dan dimuliakan. Apa yang terjadi atas dirinya merupakan pemberian Tuhan, maka sewajarnya semuanya itu dikembalikan kepada Tuhan.  Sebagai orang beriman, patutlah kita belajar dari Hana dan Maria bahwa segala sesuatu yang ada pada kita adalah k...

SUKACITA DALAM ROH ALLAH

 Renungan Hari Rabu, 21-12-2022 Pekan Khusus Advent IV - Thn A/I Kid. 2:8-14 atau Zef. 3:14--18a;        Luk. 1:39-45 Sukacita perlu dibagi. Kegembiraan perlu diwartakan. Kidung Agung atau Nabi Zefanya dalam bacaan pertama mengungkapkan rasa sukacita itu secara romantis bagaikan sepasang kekasih yang sedang dalam suasana jatuh cinta; atau sukacita karena mengalami pembebasan dari hukuman.  Injil Lukas menceritakan kisah perjumpaan Maria dan Elisabeth. Perjumpaan kedua bersaudara ini tidak lagi dipandang biasa-biasa saja, sebab bobot nilainya sudah luar biasa. Perjumpaan dua ibu ini disempurnakan oleh perjumpaan dua anak mereka yang masih di dalam kandungan. Anak dalam kandungan sudah merasakan sukacita orangtua mereka ssbagai sebuah kebahagiaan yang luar biasa. Itulah sukacita di dalam Roh Allah yang sejati.  Dalam masa Advent ini kita merenungkan kembali bobot perjumpaan kita dengan sesama sehari-hari, apakah mendatangkan damai atau justru menimbulkan...

TANDA KESELAMATAN

 Renungan Hari Selasa, 20-12-2022 Pekan Khusus Advent IV - Thn A/I Yes. 7:10-14; Luk. 1:26-38 Raja Ahas menolak Untuk meminta tanda dari Tuhan. Oleh sebab itu nabi Yesaya mengatakan bahwa Tuhan sendiri yang akan menyatakan tanda itu yakni seorang perempuan muda akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamai Dia, Emanuel - Allah beserta kita. Sesungguhnya dalam diri Allah melalui segala karya dan peristiwa yang dialami oleh manusia, itulah tanda keselamatan.  Malaekat Gabriel membawa tanda sukacita itu kepada Maria dan Maria menerimanya. Oleh sikap Maria yang terbuka itu, rencana penyelamatan ilahi boleh terwujud. Maria tidak menolak tanda yang dibawa oleh malaekat Gabriel. Maria mau bekerja sama dengan Tuhan untuk membawa pembebasan bagi dunia dan manusia. "Sesungguhnya aku ini hamba Tuhan; terjadilah padaku menurut perkataan-Mu." Maria sekalipun tidak paham, tapi ia tetap menerima pesan malaekat, sebab ia selalu percaya akan kehendak Tuhan. Iman i...

PERCAYALAH! JANGAN BIMBANG

 Renungan Hari Senin, 19-12-2022 Pekan Khusus Advent IV - Thn A/I Hak. 13:2-7.2425a; Luk. 1:5-25 Dalam dua bacaan hari ini berbicara tentang dua fakta: Pertama, ada pasangan suami isteri yang sudah lanjut usia dan tidak memiliki anak. Para isteri mereka mandul. Pasutri Manoah (bacaan I) dan pasutri Zakharia - Elisabeth (Injil). Iya pasangan yang merindukan anak sebagai penerus keturunannya. Allah berkenan mengaruniakan anak-anak kepada mereka masing-masing. Anak-anak itu berperan penting dalam sejarah keselamatan umat Israel. Simson, putera Manoah akan menjadi nazir Allah, berperan membebaskan Israel dari bangsa Filistin. Yohanes, anak Zakharia yang menjadi pewarta pertobatan bagi Israel.  Kedua, Janji Allah selalu terlaksana. Isteri Manoah menyampaikan kabsr gembira kepada suaminya, bahwa ia akan melahirkan seorang anak laki-laki yang kelak menjadi nazir Allah. Dia harus berpuasa dari minim anggur dan kemabukan. Dia taat. Demikian halnya Zakharia didatangi oleh malaekat Gabri...

TAAT KEPADA MIMPI ILAHI

  Renungan Hari Minggu, 18 Desember 2022 Pekan IV Adven Yes. 7:10-14;  Rom. 1:1-7;  Mat. 1:18-24 TAAT KEPADA MIMPI   ILAHI Hari ini Gereja merayakan Hari Minggu Advent IV. Sebentar lagi Natal akan segera dirayakan. Oleh sebab itu seluruh bacaan hari ini mengarahkan perhatian umat beriman akan peristiwa kelahiran yang akan dating. Ramalan Yesaya dan pernyataan afirmasi Paulus semuanya membenarkan apa yang sudah direncanakan Allah dalam karya penyelamatan dunia. Secara khusus dalam injil Santu Matius mengemukakan tentang mimpi yang dialami oleh Yosef. Mimpi Yosef bukanlah mimpi biasa, tetapi luar biasa. Dampak dari mimpi Yosef juga sangat besar dan berperan penting dalam karya Penyelamatan Allah. Mungkin sangat berbeda dengan mimpi-mimpi manusia zaman ini yang berorientasi kepada uang, kekayaan dan jabatan. Lihat saja para pencari mimpi dari orang-orang yang doyan berjudi online, togel. Hampir semua peristiwa selalu dibaca dalam perspektif petunjuk angka-ang...

TUHAN MELEWATI JALAN BENGKOK

 Renungan Hari Sabtu, 17-12-2022 Hari Biasa Pekan Khusus Advent III  Kej. 49:2.8-10; Mat. 1:1-17 Injil menceritakan tentang silsilah Yesus sebagai keturunan Daud. Maksud penginjil hendak mengemukakan bahwa Allah yang menjadi manusia (Sabda menjadi daging) itu sungguh masuk dalsm sejarah manusia. Dari keturunan Abraham dan Daud sebagai manusia itu tidak luput dari kejatuhan dan dosa yang dilakukan oleh beberapa orang dalam garis keturunan tersebut. Ada nama yang tercemar sebagai pelacur seperti Tamar yang menyamarkan diri dan tidur dengan Yehuda yang adalah bapak mertuanya. Daud yang secara licik memperistri istri Uria, tentaranya, dan melahirkan Salomo, salah seorang raja besar di Israel.  Dengan penyebutan beberapa nama pribadi berdosa ini mau menggarisbawahi bahwa Yesus sungguh manusia. Dia adalah Allah yang menjelma dalam kefanaan manusia agar manusia dapat diselamatkan oleh ke-ilahian-Nya. Sehingga Dia lahir ke dalam dunia dengan menyandang predikat sungguh Allah dan ...

PERBUATAN BENAR JADI SAKSI

 Renungan Hari Jumat, 16-12-2022 Hari Biasa Advent III - Tahun A/I Yes. 56:1-3a.6-8; Yoh. 5:33-36 Ada dua hal sekurang-kurangnya  sebagai alat bukti suatu kasus. Pertama, saksi mata (manusia). Kedua, alat bukti, hal-hal yang dijadikan sebagai kesaksian tentang suatu kasus.  Injil hari ini memperlihatkan hal itu. Yesus menyebut Yohanes Pembaptis adalah saksi-Nya yang mewartakan tentang kebenaran ilahi. Yesus menyebut Yohanes sebagai pelita. Namun orang-orang Yahudi tidak percaya, mereka hanya menikmati cahayanya sesaat saja. Karena itu Yesus mengatakan bahwa Diri-Nya tidak butuh kesaksian manusia siapapun selanjutnya. Sebab Yohanes saja mereka sudah tidak percaya. Oleh sebab itu Yesus memberikan jaminan bahwa ada kesaksian yang lebih ampuh lagi yakni SEGALA PEKERJAAN YANG DISERAHKAN BAPA KEPADA-NYA UNTUK DILAKSANAKAN. Itulah yang menjadi saksi kebenaran pewartaan-Nya. Pekerjaan pekerjaan itu adalah orang sakit disembuhkan, orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang t...

JURUSELAMAT KITA SUDAH DI AMBANG PINTU

 Renungan Hari Kamis, 15-12-2022 Hari Biasa Pekan Advent III  Yes. 54:1-10; Luk. 7:24-30 Allah orang Israel adalah Allah seluruh bumi. Allah yang berkuasa atas alam semesta dan manusia. Ia penuh Kasih setia yang melampaui segala dosa yang telah dilakukan oleh anak manusia. Ia melupakan segala dosa dan memberikan sukacita bagi  yang bertobat.  Sekalipun Allah begitu baik, masih juga ada yang menolak kedatangan Tuhan. Mereka yang menolak tentu tidak mendapat bagian keselamatan.  Yohanes Pembaptis membawa berita pertobatan dan membaptis dengan air sebagai tanda pertobatan, namun kaum elite dunia tidak mau menerimanya. Orang-orang kecil dan sederhana yang masuk dalam kategori orang berdosa mau mendengar dan memberikan dirinya dibaptis. Mereka itulah yang diselamatkan lebih dahulu. Yang terakhir akan menjadi yang pertama. Marilah kita dalam masa tobat ini memberikan diri kita untuk diperbaharui di dalam Roh, dibaptis lagi dengan kesadaran Roh Kudus agar hati kita sia...

WARTAKAN KEBENARAN

 Renungan Hari Rabu, 14-12-2022 PW. St. Yohanes dari Salib, ImPujG Yes. 45:6b-8.18.21b-25 Dua murid Yohanes bertanya kepada Yesus mengenai identitas Diri-Nya sebagaimana diminta oleh Yohanes sang guru. Sebab Yohanes ingin memperoleh kepastian apakah Yesus ini adalah Mesias yang dinantikan itu atau orang lain lagi. Jawaban Yesus terhadap dua murid Yohanes itu dengan memperkenalkan apa yang sudah Dia lakukan, yakni orang sakit disembuhkan, orang lumpuh berjalan, orang buta melihat, orang mati dibangkitkan, dan kepada orang-orang miskin diberitakan kabar baik. Kedua murid itu pulang dan menyampaikan hasilnya kepada Yohanes sebagaimana mereka saksikan. Autentik. Tidak ada hoaks, tidak ada manipulasi.  Dalam masa Advent ini kita diajak oleh Yohanes dan Yesus untuk melihat ke dalam diri kita masing-masing. Apakah sungguh dalsm hidupku selama ini saya berusaha mewartakan kebenaran sejati, apa yang sungguh saya tahu dan lihat, bisa dibuktikan? Atau saya hanya melanjutkan berita "burun...

SELARAS KATA DAN PERBUATAN

 Renungan Hari Selasa, 13-12-2022 PW Sta. Lusia, PrwnMrt Zef. 3:1-2.9-13; Mat. 21:28-32 Yesus beri perumpamaan tentang kesetiaan dan ketaatan yang selaras antara kata-kata dan perbuatan. Anak pertama nampak setia dan taat dalam perkataan, akan tetapi tidak diikuti dengan perbuatan nyata. Ini kemunafikan.  Anak kedua nampak bandel dan terus terang, "tidak mau" ikut perintah ayahnya. Sang ayah tidak mempersoalkan sikap anaknya yang bandel itu. Namun dengan itu sia anak pada akhirnya sadar akan sikapnya yang tidak pantas itu. Dia menyesal dan bertobat. Pertobatannya dinyatakan dengan melakukan perintah bapaknya.  Sikap anak kedua dengan tindakan pertobatannya hendak mengajak kita para beriman untuk selalu membangun sikap tobat dan rendah hati. Setia dan taat tidak sebatas kata, melainkan lebih dalam tindakan perwujudannya secara konkrit. Sikap anak pertama kiranya dijauhkan sebab hal itu hanya memupuk kemunafikan dan kepura-puraan, "asal bapak senang". Tidak ada kesela...

MENYINGKAP KUASA ALLAH

 Renungan Hari Senin, 12-12-2022 Hari Biasa Pekan Advent III - Thn A Bil. 24:2-7.15-17; Mat. 21:23-27 Ada rasa ingin tahu yang positif, itu bagus. Misalnya, para murid Yesus minta Yesus ajarkan mereka berdoa, seperti Yohanes yang mengajarkan para nuridnya. Yesus pun melayani permintaan para murid-Nya.  Namun ada rasa ingin tahu sekedar mencobai atau pun mau cari "gara-gara" seperti yang dijumpai dalam injil hari ini. Yesus tidak melayani permintaan para imam kepala dan para pemuka Yahudi itu. Bukan karena Yesus tidak tahu harus menjawabi dan melayani permintaan mereka, melainkan karena Yesus tidak suka dengan kebohongan mereka yang hendak mencobai Dia. Yesus adalah Anak Allah. Kuasa yang ada pada Yesus adalah kuasa Allah itu sendiri. Jadi jika selama orang tidak menjalin relasi intim dengan Yesus dan hidup dalam Dia, tidak pernah akan memahami kuasa Allah itu. Maka untuk memahami kuasa Allah, hiduplah di dalam ajaran Tuhan dan setialah menghayatinya di dalam hidup nyata. Hany...

BERSUKACITALAH! TUHAN SUDAH DEKAT!

  Renungan Hari Minggu, 11 Desember 2022 Pekan III Adven Yes. 35:1-6a.10;  Yak. 5:7-10;  Mat. 11:2-11 BERSUKACITALAH! TUHAN SUDAH DEKAT! Hari Minggu Ketiga Adven sering dikenal dengan sebutan Minggu Sukacita ( Minggu Gaudete ). Rasa sukacita itu tampak kuat dalam antifon pembuka hari ini,  "Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan. Sekali lagi kukatakan: bersukacitalah! Tuhan sudah dekat!” Terjadi sebuah penelitian terhadap beberapa ekor tupai oleh seorang ahli psikologi. Tujuannya adalah hendak melihat bagaimana hasil pertumbuhan dan perkembangan tupai-tupai itu. Lima ekor tupai dipeliahara dalam sebuah kendang yang dirancang sangat bagus, lengkap dengan tempat bermain, disediakan makanan dan obat-obatan yang sepadan, dan terutama setiap hari pemelihara tupai itu selalu menyapa dengan ramah. Sedangkan lima ekor tupai lain, dikurung dalam sangkar seadanya. Dibiarkan hidup apa adanya secara alami. Setiap hari makanannya dibuang dari celah-celah/kisi-kisi kend...
 Renungan Hari Sabtu, 10-12-2022 Hari Biasa Pekan Advent II  Sir. 48:1-4.9-11; Mat. 17:10-13 Berbagai cara Allah menyatakan Diri-Nya dan berusaha mengembalikan manusia kepada jalan yang benar. Namun manusia tegar tengkuk dan membangkang. Para nabi diutus namun ditolak dan diperlakukan secara tidak adil bahkan dibunuh. Nabi Elia seorang istimewa di hadapan Tuhan karena hidupnya yang selalu diinspirasi oleh Roh Allah sendiri. Mukjizat terjadi atas dirinya. Dia bisa mendatangkan kemarau panjang dan kelaparan hebat bagi bangsa Israel. Suaranya Sebagai nabi bagaikan api yang membakar. Begitu Elia seorang nabi besar sehingga diperlakukan Allah dengan menaikkannya ke surga pakai kereta kuda berapi dan dalam olak angin dia diangkat.  Kuasa dan suara kenabian Elia mengalir dalam diri Yohanes Pembaptis yang berusaha membawa kembali bangsa pilihan-Nya ke jalan yang benar. Namun Yohanes mengalami nasib yang serupa, ditolak dan dibunuh.  Yesus yang sedang kita nantikan dalam masa...

JANGAN ACUH DENGAN HUKUM TUHAN

 Renungan Hari Jumat, 09-12-2022 Hari Biasa Pekan II Advent  Yes. 48:17-19; Mat. 11:16-19 Nabi Yesaya dalam bacaan pertama sudah menyampaikan firman Tuhan yang memperkenalkan Diri-Nya sebagai Tuhan, Allah yang memberikan ajaran-ajaran yang berfaedah bagi manusia. Apabila manusia setia dan memperhatikan hukum-hukum-Nya maka damai sejahtera akan hadir baginya seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaan manusia akan terus berlimpah gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti. Bukan hanya itu saja. Tuhan akan memberikan keturunan yang banyak.  Akan tetapi manusia tegar tengkuk dan bersikap acuh tak acuh terhadap ajakn dan perintah Tuhan yang menjadi pedoman hidupnya. Hal itu dialami oleh Yesus pada jaman-Nya. Mereka apatis dan tidak au mendengar pewartaan yang disampaikan. Warta Yohanes dan cara hidupnya yang asketis, dianggap sebagai tindakan orang gila, yang kerasukan setan. Ketika Yesus datang dan menyapa manusia dengan ramah, makan dan minum bersama, ...

AKU INI HAMBA TUHAN

 Renungan Hari Kamis, 08-12-2022 HR SP MARIA DIKANDUNG TANPA NODA  kej. 3:9-15.20; Ef. 1:3-6.11-12;          Luk. 1:26-38 Gereja merayakan Pesta Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda. Gereja hendak mengenang selalu peristiwa penyelamatan terhadap dunia yang terbelenggu dalam dosa oleh Allah sendiri. Agar dunia dan manusia memahami secara lebih mendalam dan benar tentang Allah yang membumi, maka Allah melibatkan manusia untuk suatu karya yang agung dan mulia itu. Allah memilih Maria seorang manusia biasa namun tetap dijaga-Nya sehingga dia bebas dari segala bentuk dosa. Dia tidak bernoda. Dia dipilih untuk mengandung dan melahirkan Putera Allah yang menjelma jadi manusia itu. Allah menjadi manusia melalui rahim seorang manusia perawan, Maria. Maria diberkati, dilindungi dan dijauhkan dari segala bentuk dosa demi mempersiapkan rahimnya untuk mengandung dan melahirkan Sang Sabda yang menjelma. Dengan demikian Maria telah turut mengambil bagian dalam ka...

YANG LEMAH LEMBUT, YANG MAHAKUAT

 Renungan Hari Rabu, 07-12-2022 PW. St. Ambrosius, UskPujg  Yes. 40:25-31; Mat. 11:28-30 Yesus dalam Injil hari ini memperlihatkan  kepada para murid-Nya dan para pendengar-Nya bahwa kebesaran dan kekuatan harus dibangun dari dasar yang kecil, rendah hati dan lemah lembut. Ajakan Yesus yang sungguh menghibur manusia yang sedang terpuruk jatuh dalam keputusasaan, kegagalan, kekecewaan dan kesedihan. Yesus berkata, "Datanglah kepada-Ku, kalian semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati." Ajakan Yesus ini mestinya disambut dengan sukacita, sebab di dalam Dia ada ketenangan, ada kelegaan, ada harapan dan kepercayaan diri.  Kita tidak perlu canggung terutama dalam masa Advent ini untuk datang kepada Yesus sebab Dia-lah sumber kelemahlembutan, sumber kebijaksanaan, sumber kekuatan. Dalam diri Yesus kemahakuasaan Tuhan hadir.  Marilah kita me...

HUKUMAN TUHAN SUDAH BERAKHIR

 Renungan Hari Selasa, 06-12-2022 Hari Biasa Pekan Advent II - A/I Yes. 40:1-11; Mat. 18:12-14 Penghiburan paling besar dan membahagiakan adalah kabar pembebasan yang datang dari Tuhan. Tuhan telah mengakhiri hukuman-Nya atas umat pilihan-Nya. Pembebasan lahir dari Kasih Tuhan yang berlimpah. Maka umat Allah diajak untuk bersyukur dan menyembah Tuhan yang telah menyelamatkannya. Yesus dalam injil menunjukkan Kasih Allah yang sangat spesifik terhadap orang berdosa yang bertobat, yang diumpamakan dengan seekor domba yang ditemukan kembali. Jauh lebih berarti makna penyelamatan itu terjadi atas diri seorang yang tengah berada di ambang maut namun diluputkan kembali; ketimbang orang orang lain yang berada dalam situasi aman tidak akan pernah merasakan betapa bernilainya tindakan penyelamatan itu.  Masa Advent merupakan masa penyelamatan kita yang sedang berada di ambang jurang dosa. Kita bersyukur Tuhan mengangkat kembali kita ke jalan keselamatan. Tuhan menghapus segala dosa kita...

SEMPURNA : LAHIR DAN BATIN

 Renungan Hari Senin, 05-12-2022 Hari Biasa Pekan II Advent  Yes. 35:1-10; Luk. 5:17-26 Yesus berhadapan dengan orang lumpuh yang penuh iman dan orang-orang Farisi dan ahli taurat yang apatis. Tujuan kedatangan mereka pun berbeda. Orang farisi dan ahli taurat datang untuk mencari kesalahan Yesus sehingga ada alasan untuk menghukum-Nya. Sedangkan orang lumpuh datang dengan harapan ia disembuhkan sebab dia percaya sungguh akan kemampuan Yesus ini.  Akan tetapi justru dalam situasi sulit ini, Yesus memperoleh kesempatan untuk menunjukkan kebesaran Kasih Allah yang tersalur melalui Diri-Nya. Bahwa Tuhan mengasihi manusia dan berusaha membawa pulang ke rumah-Nya. Ternyata Yesus sungguh Allah dan sungguh tabib. Dia menyembuhkan orang lumpuh itu secara sempurna : lahir dan batin. Pertama-tama, Yesus menyembuhkan batin si lumpuh dengan mengampuni dosanya. Lalu secara fisik, Ia menyembuhkan kelumpuhan orang itu sehingga dapat berjalan lagi.  Masa Advent ini adalah kesempatan ...

PANGGILAN MENJADI NABI DI TENGAH DUNIA YANG RUSAK

   HARI MINGGU PEKAN II ADVEN, 04 Desember 2022 Yes. 11:1-10; Rom. 15:4-9; Mat. 3:1-12   PANGGILAN MENJADI NABI DI TENGAH DUNIA YANG RUSAK   Dunia ini semakin hari semakin bising. Manusia semakin sibuk dengan berbagai hal yang ditawari oleh dunia. Dengan kemajuan teknologi, semakin orang berjalan jauh sekalipun ia duduk di tempat. Dalam kondisi seperti ini, kita boleh bertanya , “Mungkinkah ada orang yang bersedia untuk diutus menjadi pewarta Sabda Tuhan/misionaris?” “Mungkinkah orang mendengar suara-suara kenabian dari para pewarta?” Apakah masih ada orang yang   tertarik untuk mendengarkan ajaran tentang keselamatan dan kehidupan kekal?” Sangat boleh jadi di tengah penemuan teknologi yang canggih, telah membuat segala sesuatu berubah. Komunikasi menjadi begitu lancar dalam sedetik di seluruh dunia bisa tahu apa yang terjadi di belahan bumi lainnya. Seiring dengan itu, bisa saja suara kebenaran diredam dan realitas kejujuran tertimbun dalam lumpur m...

UPAH SEORANG PEWARTA INJIL

 Renungan Hari Sabtu, 03-12-2022 Pesta St Fransiskus Xaverius, Imam dan Pelindung Misi  1Kor. 9:16-19.22-23; Mrk. 16:15-20 Gereja merayakan pesta santo Fransiskus Xaverius, seorang misionaris besar yang telah berjasa mewartakan injil sampai di Asia, termasuk Indonesia. Sebuah kebanggaan. Kita bertanya, apa upah bagi sang misionaris ini? Jawabannya, sama seperti apa yang dikatakan oleh Santu Paulus dalam suratnya kepada umat di Korintus, bahwa "Upahku ialah: bahwa aku boleh mewartakan injil tanpa imbalan, dan bahwa aku tidak menuntut hakku sebagai pemberita Injil." Mewartakan injil adalah tugas perutusan seorang murid dari Sang Guru. Mereka diberi kekuatan, kuasa dan berkat, di satu sisi, agar dilindungi dari berbagai marabahaya, dan di sisi lain, para murid menjadi penyalur berkat itu kepada siapa Injil itu diwartakan dan diterima.  Seorang kristiani adalah seorang murid Tuhan. Tugas misioner seorang murid adalah mewartakan kabar keselamatan kepada sesama, kepada anggota ...

BERSYUKUR DENGAN MEWARTAKAN

 Renungan Hari Jumat, 02-12-2022 Hari Biasa Pekan Advent I Yes. 29:17-24; Mat. 9:27-31 Ada banyak cara dan bentuk orang mengungkapkan rasa syukur dan sukacita dalam hidupnya. Saat menerima sakramen pembaptisan, atau sakramen Ekaristi (Komuni Pertama), atau sakramen Nikah, juga Sakramen Tahbisan Imamat orang merayakannya dengan meriah, sekalipun dengan biaya yang tidak sedikit. Semuanya dalam nuansa syukur atas rahmat yang membahagiakan itu.  Dalam injil hari ini ada dua orang buta yang disembuhkan. Entahkah mereka ini baru menerima Sakramen Minyak Suci atau Sakramen Tobat? Mestinya ini dirayakan karena mereka memperoleh kebahagiaan, sukacita karena boleh melihat lagi. Yesus melarang supaya jangan digembar-gemborkan peristiwa penyembuhan itu. Akan tetapi hati kedua orang yang diselamatkan ini tidak bisa ditahan dan dilarang. Mereka mewartakan kepada semua orang bahwa mereka sudah bisa melihat. "Tetapi mereka keluar dan memasyhurkan Yesus ke seluruh daerah itu." Memang hal yang...