Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2022

CARA TERBAIK MEMULIAKAN TUHAN

 Renungan Hari Kamis, 01-09-2022 Hari Biasa Pekan XXII - Tahun C/II 1Kor. 3:18-23;  Luk. 5:1-11 Paulus terus menasihati umatnya di Korintus untuk selalu bersikap rendah. Tidak ada gunanya seseorang bermegah atas kekuatan dunia dan dirinya sendiri. Sebab itu semua adalah hal yang sia-sia di hadapan Allah. Jika orang bermegah atas kehebatan dunia maka ia sesungguhnya telah melakukan suatu kebodohan di hadapan Tuhan. Hal itu tentu merugikan dirinya sendiri. Oleh sebab itu hendaknya kita selalu bersikap rendah hati dan mengosongkan diri agar karunia kebijaksanaan Allah dapat terisi memenuhi hati kita. Jika kita mengosongkan diri dan mampu menyerap segala kebijaksanaan Allah terhadap hidup kita, maka pasti kita selamat dan bahagia.  Kisah injil hari ini telah memberikan bukti bahwa Simon dan kawan kawannya tidak mampu menangkap ikan sepanjang malam, sekalipun mereka adalah para nelayan profesional. Akan tetapi karena Simon dengan rendah hati mendengarkan suruhan Yesus, maka ia...

MEMBAWA MANUSIA DUNIAWI KEPADA MANUSIA ROHANI

 Renungan Hari Rabu, 31-08-2022 Hari Biasa Pekan XXII - Tahun C/II 1Kor. 3:1-9; Luk. 4:38-44 Kecenderungan manusia adalah membentuk kelompok kelompok dalam hidup bersama. Pada dasarnya kelompok kelompok itu baik. Untuk sebuah kebersamaan, memudahkan koordinasi dalam kegiatan, memudahkan pelayanan, dan sebagainya.  Namun tidak jarang kelompok-kelompok itu disalahgunakan untuk kepentingan kepentingan pribadi atau segelintir orang saja, sehingga kelompok seakan menjadi batu loncatan bagi pihak tertentu untuk mencapai ambisinya.  Rupanya gejala kurang bagus terjadi di umat Korintus di mana mereka mengelompokkan diri sebagai golongan Paulus, ada juga dari golongan Apolos. Tentu akibat logis, kalau sudah ada golongan dan kelompok semacam ini, sering terjadi benturan-benturan dan gesekan-gesekan yang menyebabkan perselisihan, permusuhan, peperangan, ada iri hati, suka balas dendam, dan sebagainya.  Santu Paulus menasihati agar hal itu tidak boleh terjadi. Kalau masih terjad...

MANUSIA MEMBUTUHKAN ROH ILAHI

 Renungan Hari Selasa, 30-08-2022 Hari Biasa Pekan XXII  1Kor. 2:10b-16; Luk. 4:31-37 Seringkali kita menilai sesuatu yang berkualitas dengan kata "roh". Misalnya sebuah kegiatan tertentu, "apa yang menjadi rohnya?" Atau pembicaraan seseorang, akan terasa memiliki roh, spirit, semangat tertentu, ada atau tidak?  Nah, dengan demikian kita menjadi sadar bahwa "roh" itu merupakan bagian esensial dan mendasar dalam hidup manusia.  Sebagai orang beriman kita membutuhkan "Roh" yang datang dari Tuhan sendiri, Roh Kudus. Namun ketika hati manusia tertutup oleh dosa dan ketegaran hatinya sendiri, maka sulitlah dia menerima kehadiran Roh itu di dalam diri dan kehidupannya.  Santu Paulus dalam surat kepada jemaat Korintus hari ini secara jelas mengatakan bahwa kita mampu menyelami apa yang dikaruniakan Allah kepada kita, hanya melalui Roh Allah sendiri. Paulus katakan bahwa manusia duniawi tidak menerima dan mengakui Roh Allah, karena ia menganggapnya sebag...

BERKATA BENAR DAPAT MELUKAI?

 Renungan Hari Senin, 29-08-2022 PW wafatnya St Yohanes Pemandi, Mrt  Yer. 1:17-19; Mrk. 6:17-29 Keberanian untuk berkata benar ternyata mengandung resiko, juga resiko nyawa. Nabi Yeremia diutus Tuhan untuk mewartakan kebenaran dari Allah. Resiko dia dibenci dan diancam nyawanya.  Namun yang jadi kekuatan Yeremia adalah Tuhan yang mengutusnya,Tuhan pula yang melindunginya.  Keberanian serupa muncul dalam diri Yohanes Pemandi. Dia berani menegur raja Herodes yang mengambil istri saudaranya. Herodias merasa benci dan ingin balas dendam karena dipermalukan oleh Yohanes. Itulah resiko berkata benar ternyata dapat melukai hati orang-orang yang tidak bertobat.  Yesus Kristus Sang Guru kita mengalami nasib serupa. Tetapi Tuhan yang menjadi pelindung dan kekuatan iman kita tidak menyurutkan aura kemartiran seorang beriman.  Atas nama kebenaran kita dipanggil untuk bersaksi di tengah dunia ini sekalipun akan menanggung resiko yang fatal.  Apakah kita berani amb...

BERMEGAHLAH DALAM TUHAN

 Renungan Hari Sabtu, 27-08-2022 PW Sta Monika 1Kor. 1:26-31;  Mat. 25:14-30 Nasihat Santu Paulus kepada jemaat di Korintus masih berlanjut. Kemarin Santu Paulus mengatakan bahwa yang bodoh dari Allah justru lebih besar hikmatnya dari pada manuia, dan yang lemah dari Allah justru lebih kuat dari pada manusia.  Hari ini Santu Paulus dalam bacaan pertama melalui suratnya kepada umat di Korintus supaya tetaplah bersikap rendah hati. Paulus katakan bahwa ketika kita dipanggil untuk menjadi murid Tuhan, mungkin banyak orang yang meragukan keberadaan dan kemampuan diri kita. Menurut pandangan dan ukuran manusia (dunia) kita bukanlah orang yang bijak, bukan orang berpengaruh, bukan orang terpandang. Namun Allah justru telah memilih orang yang oleh dunia dianggap bodoh, lemah, tidak terpandang, dan sebagainya; semuanya itu dimaksudkan Allah untuk mengalahkan dan mempermalukan dunia dengan segala keangkuhannya. Sebab bagi orang yang rendah hati dalam segala hal Allah akan membenar...

SALIB INSPIRASI KEBIJAKSANAAN

 Renungan Hari Jumat, 26-08-2022 Hari Biasa Pekan XXI - Tahun C/II 1Kor. 1:17-25;  Mat. 25:1-13 Paus Fransiskus berpesan, "Tetaplah setia dalam iman dan Tuhan akan memberimu mahkota kehidupan." Saya boleh mengatakan secara lain dan bebas bahwa apa yang dikatakan Paus Fransiskus di atas merupakan intisari ajaran Paulus kepada jemaat Korintus tentang salib hari ini. Salib bagi pandangan dunia dengan segala arogansinya dianggap sebagai sebuah kemalangan, aib dan batu sandungan, salib sebagai sebuah kebodohan. Akan tetapi Paulus dengan penuh keyakinan iman yang teguh melihat salib sebagai suatu kekuatan Allah yang sangat dahsyat. Sederhana saja kata-kata Paulus bahwa yang dianggap sebagai kebodohan di hadapan Tuhan oleh dunia itu justru jauh melebihi segala hikmat dan kecerdikan dunia. Nah, jika demikian, maka hal yang besar dari Allah, apa yang bisa disandingkan dengan milik dunia itu?  Seorang dosen saya mata kuliah Filsafat Ketuhanan di Ledalero pernah bilang, "Lebih baik...

MENANTI WAKTU TUHAN

 Renungan Hari Kamis, 25-08-2022 Hari Biasa Pekan XXI - Tahun C/II 1Kor. 1:1-9;  Mat. 24:42-51 Injil hari ini berbicara tentang pesan Yesus kepada para murid-Nya untuk berjaga-jaga menantikan kedatangan Tuhan. Waktu untuk Tuhan dan pernyataan kedatangan Tuhan tidak ada seorang manusiapun yang paham. Jalan terbaik cara menanti waktu Tuhan adalah dengan berjaga-jaga. Pesan Yesus jelas.  Berjaga-jaga dalam cara Tuhan bukan berjaga dalam kondisi pasif, melainkan berada dalam sebuah keaktifan yang rutin dan teratur sepanjang hidup. Itu berarti selama masa penantian tidak ada yang berleha-leha bahkan hidup dalam kelalaian seperti pesta pora dan kemabukan. Tetapi hidup dalam kesiagaan dengan melakukan perbuatan perbuatan kasih dan kebaikan, kebenaran dan keadilan, kejujuran dan kesetiaan. Inilah penantian yang aktif. Berjaga jaga dalam kesiagaan. Menanti dengan perspektif ilahi.  Santu Paulus memuji dan bersyukur atas cara hidup jemaat Korintus yang dengan setia menghayati ...

RABI, ENGKAU ANAK ALLAH

 Renungan Hari Rabu, 24-08-2022 Pesta Santo Bartolomeus, Rasul  Why. 21:9b-14; Yoh. 1:45-51 Gereja merayakan pesta santo Bartolomeus, seorang rasul yang memiliki keunikan dalam panggilannya menjadi murid Yesus. Dia yang dikenal dengan nama Natanael yang meragukan keberadaan Yesus sebagai Mesias sebagaimana tertulis dalam kitab Taurat Musa. Bagi Natanael tidaklah mungkin sesuatu yang luar biasa datang dari Nazareth. "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazareth?"  Ajakan Filipus mempertemukan Natanael dengan Yesus merupakan momentum perubahan hidup Natanael. Ketika Yesus memujinya sebagai seorang Israel sejati yang tengah menantikan Mesias, dia menjadi percaya. "Rabi, Engkaulah Anak Allah, Engkau Raja orang Yahudi." Natanael atau yang sudah dikenal dengan nama Bartolomeus sebagai Rasul, merupakan buah dari keterbukaan hatinya terhadap sapaan Yesus yang menyejukkan.  Kita semua sebagai para pengikut-Nya perlu belajar dari keterbukaan hati Bartolomeus. Hanya denga...

KEMUNAFIKAN ADALAH SKANDAL

 Renungan Hari Selasa, 23-08-2022 Hari Biasa Pekan XXI - Tahun C/II 2Tes. 2:1-3a.13b-17; Mat. 23:23-26 Paus Fransiskus mengatakan bahwa orang munafik sesungguhnya adalah orang-orang yang membuat skandal dalam hidup Gereja.  Apa yang disampaikan oleh bapak suci ini sejalan dengan apa yang dikatakan Yesus dalam injil ketika Dia mengecam orang farisi dan ahli taurat sebagai orang munafik. Kemunafikan mereka telah menyebabkan banyak penderitaan bagi orang orang lain, teristimewa orang-orang kecil dan terpinggirkan. Mereka membuat penyesatan dengan cara hidup yang tidak selaras dengan apa yang diajarkan oleh mereka mengenai hukum-hukum-Nya.  Santu Paulus dalam surat kepada jemaat Tesalonika menyebut bentuk kemunafikan itu dalam ajaran ajaran penyesatan. Oleh sebab itu Paulus berpesan agar tetaplah percaya hanya kepada Injil, ajaran yang benar dari Allah. Hal-hal lain di luar injil adalah penyesatan. Janganlah percaya dan jangan menerimanya.  Sebagai Para pengikut-Nya, apa...

MENELADANI SANTA PERAWAN MARIA, RATU

 Renungan Hari Senin, 22-08-2022 PW SP Maria, Ratu 2Tes. 1:1-5.11b-12; Mat. 23:13-22 Bacaan-bacaan suci hari ini menampilkan dua sisi kehidupan iman manusia yang berbeda.  Pertama, secara positif sebagaimana dihidupi oleh jemaat Tesalonika. Mereka sungguh hidup berdasarkan iman yang benar kepada Tuhan Yesus Kristus. Mereka menanggung segala resiko imannya  dan bertahan dalam segala penderitaannya. Paulus memuji dan membanggakan iman mereka. Hal ini menjadi tanda kemuliaan bagi Tuhan sendiri.  Kedua, secara negatif ditampilkan oleh para ahli taurat dan orang-orang farisi, di mana Yesus mengecam kemunafikan hidup mereka. Mereka mencelakakan banyak orang hanya demi kepentingan diri sendiri. Mereka menuai hasil perbuatan mereka sebagai kutukan dari Tuhan sendiri, sebab mereka berani bersumpah demi Allah.  Hari ini Gereja merayakan pesta Santa Perawan Maria, Ratu. Seorang kudus yang digelari Ratu bukan karena kesombongan dan keangkuhan dari kehebatannya, melainkan di...

MENANGGAPI TAWARAN KESELAMATAN DARI ALLAH

  Renungan Minggu Biasa XXI, 21 Agustus 2022 Yes. 66:18-21;   Ibr. 12:5-7.11-13;   Luk. 13:22-30 MENANGGAPI   TAWARAN KESELAMATAN DARI ALLAH Santo Yohanes Maria Vianney berkata, “Dari salib mengalir segala kasih karunia yang dilimpahkan atas kita.” Maksud kedatangan Tuhan Yesus ke dunia adalah untuk memperkenalkan Allah dan Kerajaan-Nya. Harapan Yesus agar semua orang dapat mengenal Allah dan seluruh ajaran-Nya. Agar maksud itu tercapai maka Yesus berjalan dari desa ke desa, dari kota ke kota, dari kampung ke kampung sambil berbuat baik. Hal itu kita dengar dan baca dalam Injil. Kita jadi teringat Ketika masa kampanye biasanya para calon legislative dan paket-partai biasanya menjelajahi daerah pilihannya. Tujuannya, supaya orang mengenal calon bersangkutan, memahami visi-misi politiknya, tentu senang dengar juga janji-janjinya….lalu MEMILIH pada waktunya. Yesus melakukan hal serupa agar orang mendengar dan menjadi tahu segala rencana dan kehendak Allah ba...

KATA DAN PERBUATAN HARUS SELARAS

 Renungan Hari Sabtu, 20-08-2022 PW. St. Bernardus, Abas dan PujG  Yeh. 43:1-7a.; Mat. 23:1-12 Yang ideal dan selalu didambakan orang adalah ada keselarasan antara teori dan praktek, antara perkataan dan perbuatan, antara gagasan dan karya nyata. Jika tidak seimbang atau tidak selaras maka sesungguhnya ada kepincangan antara dua sisi kehidupan ini. Demikian pula kehidupan iman dan kehidupan sekular duniawi harus sepadan juga. Bacaan-bacaan hari ini teristimewa bacaan injil menegaskan hal itu secara kasatmata. Orang farisi dan ahli taurat adalah gambaran orang-orang yang hidup tanpa keseimbangan di atas. Yesus dan para murid-Nya merupakan contoh konkrit orang yang berjuang hidup secara seimbang. Dan Santu Bernardus, yang pestanya diperingati oleh Gereja hari ini sudah berusaha merealisasikan ajaran Yesus tersebut. Bernardus muda adalah tipe pribadi yang hidup semberono, namun setelah berkenalan dengan ajaran Tuhan di bawah bimbingan Santu Stefanus, Abas, dia adalah pribadi tang...

HUKUM CINTA KASIH ADALAH HUKUM TERTINGGI DAN TERUTAMA

 Renungan Hari Jumat, 19-08-2022 Hari Biasa Pekan XX - Tahun C/II Yeh. 37:1-14; Mat. 22:34-40 Pertanyaan seorang ahli taurat kepada Yesus tidak terdorong oleh keinginannya untuk memahami, melainkan hanya mau mencobai Yesus; namun dengan cara itu ia sudah menunjukkan kebobrokan hidupnya yang melanggar cinta kasih dan  hidupnya sendiri yang penuh dengan kepura-puraan dan egoisme yang tinggi. Jawaban Yesus sangat menohok hati para ahli taurat sebab tahu tetapi hidup seolah-olah tidak pernah tahu atau bahkan tidak mau tahu. Keinginan hati yang hendak mencelakakan dan merugikan sesama merupakan ikhtiar yang selalu muncul dalam hati dan budo mereka. Dengan demikian sesungguhnya mereka membenarkan apa yang disampaikan oleh Nabi Yehezkiel dalam bacaan pertama, mereka seperti kumpulan tulang-belulang yang tidak bernyawa. Mereka mati.  Jalan satu-satunya supaya dihidupkan kembali hanya melalui pertobatan dan membiarkan Tuhan menghembusi nafas kehidupan-Nya ke dalam tubuh dan tulang...

INDAHKANLAH UNDANGAN TUHAN

 Renungan Hari Kamis, 18-08-2022 Hari Biasa Pekan XX - Tahun C/II Yeh. 36:23-28; Mat. 22:1-14 Sekalipun manusia selalu mengecewakan Tuhan dengan melakukan banyak dosa dan kejahatan, Dia tetap berusaha memanggil dan menguduskannya kembali. Bangsa Israel melalui nabi Yehezkiel hari ini diundang oleh Tuhan untuk berserah diri kepada-Nya agar mereka dikuduskan kembali sebagaimana Dia adalah kudus adanya. Kekudusan bangsa Israel (bangsa manusia) merupakan ungkapan kekudusan Tuhan yang diimani. Oleh sebab itu umat beriman dipanggil kepada kekudusan dan menghayati kekudusan itu dalam kehidupan sehari-hari. Melalui injil hari ini Yesus menggambarkan panggilan kepada kekudusan itu seperti seorang raja yang mengadakan perjamuan nikah. Ia mengundang banyak orang untuk turut mengambil bagian dalam perjamuan kebahagiaan itu. Perjamuan nikah sebagai gambaran tentang perjamuan surgawi bagi orang-orang beriman yang diselamatkan. Allah mengundang siapa saja yang rela hadiri perjamuan itu. Namun jik...

HIDUP SEBAGAI ORANG MERDEKA

 Renungan Hari Rabu, 17-08-2022 HR KEMERDEKAAN RI KE-77 Sir. 10:1-8; 1Ptr. 2:13-17;  Mat. 22:15-21 Warga negara Indonesia merayakan hari kemerdekaan ke-77. Sebuah rentang waktu yang tidak pendek lagi. Namun selalu menjadi pertanyaan banyak pihak, sudah sejauh mana masyarakat atau warga negara ini menikmati suasana kemerdekaan secara benar, manusiawi dan bermartabat. Sebab nuansa kemerdekaan itu tidak semata mata hanya terbebas dari kungkungan penjajahan bangsa asing (Inggris, Belanda dan Jepang). Kemerdekaan yang didambakan adalah suasana kebebasan anak-anak bangsa ini secara utuh baik secara lahir maupun batin, secara jasmani maupun spiritual rohani, secara ekonomis, politik, budaya, sosiologis dan teologis.  Untuk mencapai suasana kemerdekaan yang didambakan ini tentu tidak terlepas dari pola kepemimpinan yang senantiasa memperhatikan aspek kemanusiaan dan hayat hidup orang banyak. Jika para pemimpin selalu mengutamakan kepemimpinannya model ini maka warga masyarakat ak...

KEHILANGAN ILAHI

 Renungan Hari Selasa, 16-08-2022 Hari Biasa Pekan XX - Tahun C/II Yeh. 28:1-10; Mat. 19:23-30 Rasanya Sabda Yesus sangat keras. Orang kaya sulit masuk Kerajaan Surga. Apakah Yesus membenci orang kaya dan tidak menghendaki manusia menjadi kaya? Tidak. Yesus tidak benci orang kaya. Yesus mengasihi orang kaya. Yesus hanya mau semua orang selamat.  Yang Yesus tidak sepakat adalah sikap manusia (orang kaya) terhadap harta kekayaan duniawi itu. Karena kekayaan orang lupa Tuhan, lupa sesama, malahan lebih buruk lagi untuk memiliki kekayaan orang menggunakan cara-cara yang tidak manusiawi dan mengorbankan nasib sesamanya. Nah, inilah yang Yesus benci, sikap dan tindakan seperti itu.  Oleh sebab itu melalui injil hari ini para pengikut-Nya diajak untuk berani kehilangan harta duniawi agar memoeroleh harta surgawi yakni keselamatan abadi. Seorang beriman harus rela melepaskan ikatan jaeta duniawi : kekayaan, waktu, pikiran, gagasan dan pendapat, bahkan harga diri serta nyawa untuk...

SOLIDER DAN BERBELAS KASIH

 Renungan Hari Senin, 15-08-2022 Hari Biasa Pekan XX - Tahun C/II  Yeh. 24:15-24; Mat. 19:16-22 Siapa yang tidak mau hidup bahagia dan merasakan kesejahteraan dalam hidupnya? Banyak yang berlomba lomba untuk memperolehnya. Cara yang ditempuh pun bermacam-macam, mulai dari yang halal sampai cara yang brutal dan tidak manusiawi.  Bacaan injil hari ini menyoroti kerinduan untuk hidup kekal dari seseorang, tanpa disebutkan namanya. Ia bertanya kepada Yesus sebagai orang baik, dan bagaimana cara untuk memperoleh hidup kekal.  Sebagai catatan, seseorang tanpa nama itu merupakan gambaran pribadi "anda dan saya". Yesus memberikan jaminan kepadanya bahwa untuk memperoleh kehidupan kekal adalah Pertama-tama, mentaati segala perintah Tuhan : jangan mebunuh, jangan mencuri, dan jangan.... Jangan.... Jangan....semuanya bersifat larangan. Tetapi juga bersifat nasihat positif seperti hormati orangtua, Mengasihi sesama....  Namun itu belum cukup. Yang harus dilengkapi adalah be...

DIBERKATILAH ENGKAU DAN BUAH RAHIMMU

 Renungan Hari Minggu, 14-08-2022 HR SP MARIA DIANGKAT KE SURGA  Why. 11:19a; 12:1-6a.10ab;  1Kor. 15:20-26; Luk. 1:39-56 Maria adalah wanita yang terberkati, wanita yang berbahagia dari segala wanita. Ini bukan tanpa alasan.  Alasan pertama, pada hemat saya adalah Maria sungguh sungguh beriman. Iman Maria teruji dan melewati sebuah proses panjang dan penuh perjuangan sampai pada akhirnya ia menyatakan fiatnya "Aku ini hamba Tuhan. Terjadilah padaku menurut perkataan-Mu itu." Maria adalah seorang beriman. Karena imannya ia bisa melaksanakan kehendak Tuhan, maka dia disebut berbahagia.  Alasan kedua, Maria adalah seorang yang terbuka hati terhadap kehendak Tuhan. Tidak dapat dipikirkan rencana keselamatan Allah tanpa keterbukaan hati Maria untuk menerima tawaran Tuhan untuk menjadi Bunda Sang Sabda. Kesediaan dan keterbukaan hati Maria inilah yang memungkinkan rencana Allah itu dapat terlaksana. Ada kerja sama antara Allah yang menawarkan permintaan, dan kesediaa...

BERTOBATLAH, SUPAYA KALIAN HIDUP

 Renungan Hari Sabtu, 13-08-2022 Hari Biasa Pekan XIX - Tahun C/II Yeh. 18:1-10.13b.30-32; Mat. 19:13-15 Pertobatan adalah tindakan untuk mengakhiri dosa atau tidak mengulangi dosa lagi. Juga pertobatan adalah ungkapan iman. Perbuatan dosa adalah tindakan pribadi yang harus dipertanggungjawabkan oleh yang bersangkutan, bukan ditangguhkan kepada orang lain; Sekalipun relasi bapak - anak. Dosa bapak, bapaklah yang menanggungnya; begitu juga dosa anak, anaklah yang menanggungnya sendiri. Dari perspektif ini, maka pertobatan adalah tindakan pribadi untuk menebus dosanya dan juga suatu sikap iman pribadi yang berserah diri total kepada Tuhan yang Mahapengampun.  Kitab nubuat Yehezkiel  hari ini menyatakan hal itu. Maka perlu setiap orang harus bertobat supaya selamat.  Sikap iman yang tepat seorang yang bertobat seperti seorang anak kecil yang ditokohkan oleh Yesus dalam injil hari ini. Seorang anak kecil yang bersikap pasrah kepada orang dewasa merupakan gambaran iman se...

BELAJAR DARI KESETIAAN ALLAH

 Renungan Hari Jumat, 12-08-2022 Hari Biasa Pekan XIX  Yeh. 16:1-15.60.63; Mat. 19:3-12 Penulis Nubuat Yehezkiel menggambarkan sikap dan tindakan Tuhan yang begitu menyayangi Yerusalem, menyayangi bangsa Israel, menyayangi umat manusia. Dilukiskan sejak kelahiran yang todak dipedulikan oleh siapapun bahkan dibuang ke ladang; tetapi Tuhan dengan penuh cinta memungut, memandikan, memberi pakaian, dan memelihara sampai dewasa, besar dan mandiri. Namun apa yang terjadi? Israel, umat manusia ibarat seorang gadis yang menjual kecantikan dan kemolekan tubuhnya untuk menjerat banyak pria dan melakukan kemezuman. Sungguh Allah yang setia dengan janji-Nya. Ia tidak memperhitungkan kelemahan dan dosa manusia itu, tetapi Dia tetap mengampuni dan menerima sebagaiman adanya. Keselamatan dan kebahagiaan disediakan bagi orang yang bertobat.  Kesetiaan Tuhan kekal abadi. Manusia perlu belajar kesetiaan ini.  Dalam injil dikisahkan tentang orang farisi yang mencobai Yesus dengan berta...

KASIH DAN PENGAMPUNAN ALLAH TIDAK TERBATAS

 Renungan Hari Kamis, 11-08-2022 PW. Sta. Clara, Perawan  Yeh. 12:1-12; Mat. 18:21-19:1 Kasih dan kesetiaan Tuhan terhadap manusia sungguh luar biasa dan tidak berbatas. Demikian pula pengampunan dan belaskasihan Allah tidak pernah berakhir. Hal itu karena Allah tidak pernah menghendaki manusia ciptaan istimewa-Nya itu mati konyol di dalam dosa. Namun seberapa besar manusia membalas kebaikan Tuhan ini?  Bacaan pertama nabi Yehezkiel diutus Tuhan untuk menjadi simbol bagi bangsa Israel yang bertegar tengkuk terhadap Allah. Yehezkiel disuruh untuk berjalan sambil memikul barang-barangnya sebagai simbol bahwa Israel jika tidak bertobat maka mereka akan dibawa dan ditawan di tanah pembuangan. Hanya melalui jalan pertobatan saja keselamatan akan diperoleh yakni pengampunan dari Tuhan.  Demikian kisah injil hari ini memperlihatkan Kasih dan pengampunan Tuhan yang berlimpah limpah tanpa batas. Pengampunan Tuhan terhadap manusia tidak sebagaimana dikalkulasikan oleh Simon Pe...

BERKORBAN DENGAN SUKACITA

 Renungan Hari Rabu, 10-08-2022 Pesta St. Laurentius, DiakonMrt 2Kor. 9:6-10; Yoh. 12:24-26 Santo Laurensius berdoa, "Aku berterimakasih kepada-Mu, ya Tuhan; bahwa aku diizinkan memasuki pintu gerbang-Mu." Gereja merayakan pesta santo Laurensius, seorang diakon dan martir. Cara hidup dan kesaksian iman Laurensius telah menunjukkan penghayatan hidup yang selaras dengan pesan Sabda Tuhan seperti yang dilukiskan oleh Paulus dalam suratnya kepada umat Korintus. Ia telah memberi dengan penuh kerelaan dan sukacita sehingga Allah menyempurnakan segala kekurangannya. Laurensius sungguh menyadari bahwa apa yang dimilikinya termasuk dirinya adalah milik Allah sehingga pantas diserahkan kepada Allah kembali dengan cara yang di mata manusia adalah sebuah kekalahan.  Akan tetapi dalam injil justru kita mendengar Yesus sendiri berkata bahwa biji gandum harus jatuh ke tanah dan mati sebelum dia bertumbuh dan menghasilkan banyak buah. Darah Martir Laurensius adalah biji gandum iman yang suda...

SAMPAIKANLAH SABDA-KU KEPADA MEREKA

 Renungan Hari Selasa, 09-08-2022 Hari Biasa Pekan XIX - Tahun C/II Yeh. 2:8-3:4; Mat. 18:1-5.10.12-14 Santa Elisabeth Ann Seton berkata: "Gerbang Surga sangat rendah; namun hanya orang yang rendah hati yang bisa memasukinya." Nabi Yehezkiel sedikit dipaksa oleh Tuhan untuk memakan Sabda-Nya. Yehezkiel diminta untuk jangan memberontak supaya bisa melaksanakan perintah-Nya. Itu membutuhkan sikap rendah hati. Dalam kerendahan hati itulah Yehezkiel dipenuhi dengan kebijaksanaan ilahi, Sabda Tuhan meresapi hati dan budinya sehingga sanggup melakukan karya-karya-Nya. Karya yang diberikan saat ini adalah supaya sang nabi menyampaikan Sabda Tuhan kepada bangsa Israel. "Hai anak manusia, mari, pergilah! Temuilah kaum Israel, dan sampaikanlah Sabda-Ku kepada mereka." Seorang beriman dipanggil untuk menjadi pewarta kabar sukacita keselamatan. Untuk itu perlu mempersenjatai diri dengan Sabda Tuhan sendiri, dengan kekuatan Roh Allah, kebijaksanaan Allah yang meneguhkan dan meng...

JANGANLAH MENJADI BATU SANDUNGAN

 Renungan Hari Senin, 08-08-2022 PW. St. Dominikus, Pendiri Kongregasi OP, Imam Yeh. 1:2-5.24-2:1; Mat. 17:22-27 Taat kepada hukum dan kehendak Allah merupakan kebajikan sehingga bukan suatu sandungan. Taat kepada hukum adat dan budaya tertentu merupakan sebuah kebajikan sehingga bukanlah sebuah sandungan. Memperjuangkan kebenaran dan keadilan merupakan sebuah pewartaan untuk tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain.  Santu Dominikus adalah seorang fundator Kongregasi Dominikan yang dikenal dengan nama Ordo Pengkotbah. Dominikus berani berbicara lantang melalui kotbah-kotbah tentang kebenaran Untuk menegakkan keadilan.  Yesus sumber Kebenaran sejati berjuang untuk hal serupa agar dunia yang dihuni ini penuh dengan keadilan, damai dan pengampunan. Demi keadilan Yesus bersama Simon Petrus tidak mengabaikan kewajiban membayar pajak. Yesus taat dengan aturan dan hukum dengan benar agar keharmonisan hidup, kerukunan dan kedamaian dapat terwujud dalam kehidupan bersama....

DALAM IMAN TIDAK ADA KETAKUTAN

 Hari Minggu Biasa XIX, 07-08-2022 Keb. 18:6-9; Ibr. 11:1-2.8-19;  Luk. 12:35-40 DALAM IMAN TIDAK ADA KETAKUTAN  Pernahkah kita merasa takut dalam hidup ini? Kapan? Mengapa?  "Tentu saya dan anda pernah merasa takut, sebab kita adalah manusia biasa." Rasa takut gagal, takut berjalan sendirian, takut melewati kuburan, bahkan takut mati....  RASA TAKUT itu manusiawi. Rasa takut itu menerpa semua orang tanpa tebang pilih: orang tua dan dewasa, anak dan remaja; berprofesi guru, petani, nelayan, bupati, polisi tentara, politisi, aktivis LSM, iya semuanya saja pasti pernah rasa takut. Bahkan ada orang yang takut karena sering lari dari ketakutannya sendiri, itu yang disebut takut bayangan.  Kitab Kebijaksanaan dalam bacaan pertama hari ini mengingatkan kita untuk menjauhi rasa takut karena Tuhan sendiri menyertai kita umat-Nya. Ia menyertai kita dengan Kasih setia-Nya yang tidak berubah sepanjang zaman. Oleh sebab itu muncul rasa optimis dan harapan besar dari um...

INILAH ANAK-KU TERKASIH, DENGARKANLAH DIA!

 Renungan Hari Sabtu, 06-08-2022 Pesta Yesus Menampakkan Kemuliaan-Nya  Dan. 7:9-10.13-14 atau 2Ptr 1:16-19; Luk. 9:28b-36 Gereja merayakan pesta Yesus menampakkan Kemuliaan-Nya di atas gunung. Sering disebut Pesta Kemuliaan Tabor. Kemuliaan Tabor kemudian dalam keseharian percakapan orang beriman merupakan peristiwa atau pengalaman hidup yang menyenangkan bersama Allah. Misalnya, seorang pemberi atau pendamping retret pada hari terakhir biasanya memberikan pesan perutusan kepada para peserta, bahwa setelah mengalami suasana Tabor, kini kita diutus kembali ke Yerusalem, situasi sehari-hari, situasi yang penuh tantangan, situasi salib yang diingatkan oleh Yesus, dan seterusnya. Pesan pemimpin retret itu sesungguhnya adalah aplikasi pesan Yesus dalam peristiwa Transfigurasi Tabor itu. Yesus memperkenalkan suasana kebahagiaan akhir zaman kepada ketiga murid-Nya, Petrus, Yohanes dan Yakobus. Akan tetapi semuanya itu harus dicapai dengan pengorbanan salib, perjuangan iman tanpa hen...

BERKORBAN UNTUK MEMPEROLEH KEHIDUPAN KEKAL

 Renungan Hari Jumat, 05-08-2022 Hari Biasa Pekan XVIII - Tahun C/II Nah. 1:15;2:2;3:1-3.6-7; Mat. 16:24-28 Dalam dua bacaan hari ini berbicara tentang kehilangan nyawa. Bacaan pertama dari nubuat Nahum bercerita tentang orang-orang yang mati konyol dalam peperangan. Hidup tanpa belaskasihan, damai dan kerukunan. Hal itu disebabkan oleh kelalaian hati manusia yang tidak mau mendengar suara-Nya yang mewartakan damai sejahtera. Olwh sebab itu setiap orang yang taat dan setia kepada Sabda-Nya akan hidup dalam damai sejahtera.  Bacaan injil berupa peringatan dari Yesus bahwa jika orang yang berkorban bahkan sampai kehilangan nyawanya demi Tuhan dan Injil maka ia akan mendapatkan nyawanya dan ganjaran hidup kekal. Sebaliknya setiap orang yang ingin mempertahankan nyawanya dan tidak berani berkorban, bahkan tidak mengindahkan Tuhan, maka ia akan kehilangan nyawanya.  Tuhan mengajak kita untuk senantiasa berusaha dalam hidup ini perlu ada prioritas hidup: hidup kekal dan kebahag...

MESIAS HARUS MENDERITA

 Renungan Hari Kamis, 04-08-2022 PW. St Yoh Maria Vianney, Imam  Yer. 31:31-34; Mat. 16:13-23  Santu Yohanes Maria Vianney berkata, "Jangam mencoba menyenangkan semua orang. Cobalah untuk menyenangkan Tuhan, para malaekat dan orang-orang kudus. Mereka adalah sahabat anda." Gereja merayakan pesta santo Yohanes Maria Vianney, seorang imam dari ars, Perancis. Imam yang sederhana dan saleh ini senantiasa dicari oleh banyak orang yang membutuhkan sentuhan kasih dan ketenangan batin. Pastor Vianney dikenal saleh karena cara hidup yang benar sebagai pengikut Yesus. Dia tidak menolak pandangan orang tentang dirinya yang dianggap kurang cerdas, sehingga uskupnya menempatkan dia di tempat yang agak jauh, sunyi dan terpencil. Hal itu bukan halangan bagi pastor Vianney. Dia justru memaknai apa artinya salib, penderitaan, ditolak dan terpinggirkan.  Petrus dalam injil dianggap cerdas ketika merumuskan jawaban bagus tentang Yesus sebagai Mesias yang datang dari Allah. Namun Petrus...

IMAN DAN KERENDAHAN HATI

 Renungan Hari Rabu, 03-08-2022 Hari Biasa Pekan XVIII - Tahun C/II Yer. 31:1-7; Mat. 15:21-28 Seorang wanita Kanaan dalam injil hari ini dapat menjadi guru iman yang rendah hati bagi kita para beriman. Betapa tidak? Dia disindir oleh Yesus seperti anjing yang tidak layak mendapatkan makanan dari meja tuannya, tetapi tetap saja dia berharap dan percaya remah-remah yang jatuh dari meja tuannya pun dapat memberikan kehidupan. Atas pernyataan iman yang penuh dengan kerendahan hati itu, Yesus langsung memberikan kesembuhan bagi anak perempuan wanita itu yang sedang sakit.  Sesungguhnya Tuhan tidak pernah  meninggalkan manusia dalam keadaan menderita dan terbuang, tetapi terus memberikan perlindungan kasih kepadanya.  Demikian halnya yang dilakukan Tuhan terhadap bangsa Israel seperti dalam bacaan pertama dari kitab Yeremia. Tuhan mengasihi dan melindungi Israel dalam setiap jejak langkah hidupnya: di padang gurun dan dalam seluruh situasi hidupnya, Tuhan tidak pernah men...

TUHAN MENGASIHI, TUHAN MELINDUNGI

 Renungan Hari Selasa, 02-08-2022 Hari Biasa Pekan XVIII - Tahun C/II Yer. 30:1-2.12-15.18-22; Mat. 14:22-36 Israel terus melakukan hal konyol. Berdosa dan menyimpang dari perintah Tuhan. Tuhan menghukum tapi mengampuni lagi. Tuhan mengancam tapi sering membatalkan. Semuanya karena Kasih setia-Nya untuk melindungi umat pilihan-Nya.  Injil hari ini memperlihatkan Kasih Tuhan yang nyata dalam diri Yesus. Dia menyelamatkan para murid-Nya dari amukan badai. Itu karena Kasih setia-Nya dan Dia mau melindungi dan membebaskan mereka dari ketakutan.  Dalam hidup ini ada banyak amukan badai kehidupan : sakit penyakit, kesulitan ekonomi, perselisihan dan permusuhan, cemburu dan iri, berbagai bentuk badai psikologis karena tekanan sosial, kalah persaingan politik, karier mandeg, ditolak dan terpinggirkan, dan sebagainya. Itulah badai yang senantiasa mengamuk dalam kehidupan kita. Perahu kehidupan kita sering oleng dan nyaris tenggelam.  Kita butuh uluran tangan Kasih Tuhan untuk...