KASIH DAN PENGAMPUNAN ALLAH TIDAK TERBATAS
Renungan Hari Kamis, 11-08-2022
PW. Sta. Clara, Perawan
Yeh. 12:1-12; Mat. 18:21-19:1
Kasih dan kesetiaan Tuhan terhadap manusia sungguh luar biasa dan tidak berbatas. Demikian pula pengampunan dan belaskasihan Allah tidak pernah berakhir. Hal itu karena Allah tidak pernah menghendaki manusia ciptaan istimewa-Nya itu mati konyol di dalam dosa. Namun seberapa besar manusia membalas kebaikan Tuhan ini?
Bacaan pertama nabi Yehezkiel diutus Tuhan untuk menjadi simbol bagi bangsa Israel yang bertegar tengkuk terhadap Allah. Yehezkiel disuruh untuk berjalan sambil memikul barang-barangnya sebagai simbol bahwa Israel jika tidak bertobat maka mereka akan dibawa dan ditawan di tanah pembuangan. Hanya melalui jalan pertobatan saja keselamatan akan diperoleh yakni pengampunan dari Tuhan.
Demikian kisah injil hari ini memperlihatkan Kasih dan pengampunan Tuhan yang berlimpah limpah tanpa batas. Pengampunan Tuhan terhadap manusia tidak sebagaimana dikalkulasikan oleh Simon Petrus, 7 X? Bukan! Melainkan 70 X 7 X.....
Allah tidak pernah memberikan batas untuk mengampuni. Sayangnya, kita manusia membuat perhitungan sendiri dan itu sebagai bukti bahwa manusia tidak rendah hati dan bertobat. Hanya orang yang rendah hati dan bertobatlah yang mampu meniru dan meneladani Kasih dan Pengampunan Allah terhadap sesama. Kita manusia cenderung mengambil keuntungan dari sesama dan suka mencekik sesama dengan berbagai tuntutan untuk kesenangan diri kita. Itulah egoisme yang selalu menghantui kehidupan kita sehari hari. Jalan pertobatan saja yang dapat membawa kita kepada keselamatan.
Santa Klara yang pestanya diperingati oleh Gereja hari ini berusaha memberi contoh hidup nyata kepada kita dengan jalan kesederhanaan dan matiraga untuk melayani Tuhan. Dia berkata, "Kerja kita di sini singkat, tetapi upahnya abadi. Jangan diganggu oleh hiruk-pikuk dunia, yang berlalu seperti bayangan. Jangan biarkan kesenangan palsu dari dunia menipu anda."
Marilah kita memohon rahmat pertobatan dan kerendahan hati dari Roh Kudus agar memampukan kita menghayati Sabda-Nya ini dalam kehidupan kita sehari hari dengan baik. Di hadapan terang Sabda Allah dan Roh Pemberi karunia, lenyaplah kegelapan dosa dan kebutaan manusia tak beriman. Semoga hati Yesus hidup dalam hati semua manusia. Amin.
Salam dan berkat,
Pastor Paroki EKUKARDO,
P. Kris Sambu SVD
Terima kasih Opa Pater
BalasHapus