MANUSIA MEMBUTUHKAN ROH ILAHI
Renungan Hari Selasa, 30-08-2022
Hari Biasa Pekan XXII
1Kor. 2:10b-16; Luk. 4:31-37
Seringkali kita menilai sesuatu yang berkualitas dengan kata "roh". Misalnya sebuah kegiatan tertentu, "apa yang menjadi rohnya?" Atau pembicaraan seseorang, akan terasa memiliki roh, spirit, semangat tertentu, ada atau tidak?
Nah, dengan demikian kita menjadi sadar bahwa "roh" itu merupakan bagian esensial dan mendasar dalam hidup manusia.
Sebagai orang beriman kita membutuhkan "Roh" yang datang dari Tuhan sendiri, Roh Kudus. Namun ketika hati manusia tertutup oleh dosa dan ketegaran hatinya sendiri, maka sulitlah dia menerima kehadiran Roh itu di dalam diri dan kehidupannya.
Santu Paulus dalam surat kepada jemaat Korintus hari ini secara jelas mengatakan bahwa kita mampu menyelami apa yang dikaruniakan Allah kepada kita, hanya melalui Roh Allah sendiri. Paulus katakan bahwa manusia duniawi tidak menerima dan mengakui Roh Allah, karena ia menganggapnya sebagai kebodohan. Oleh sebab itu dia tidak dapat memahaminya. Bagi manusia beriman, yang dikatakan sebagai manusia rohani, akan memahami dan menilai segala sesuatu berdasarkan terang Roh Ilahi. Maka kita perlu membuka diri untuk memberi tempat bago Roh itu di sudut hati kita.
Kekuatan Roh Ilahi itu amatlah dahsyat sehingga segala perintah dan perkataan yang keluar dari Roh itu akan mampu mengusir roh-roh jahat yang membelenggu manusia. Itulah yang dibuktikan oleh Yesus di dalam injil hari ini. Roh Ilahi akan memberikan ketenangan terhadap setiap situasi chaos yang melanda manusia. Untuk dapat menguasai diri dalam ketenangan, seorang beriman perlu terlebih dahulu menyerapi kehadiran Roh Tuhan di dalam diri dan kehidupannya.
Ada banyak bentuk roh jahat yang membelenggu kehidupan manusia : kesombongan, keangkuhan, ingat diri, keserakahan, konsumerisme, hedonisme, kebencian, perselisihan, permusuhan, dan sebagainya. Bentuk roh kejahatan ini hanya bisa dikalahkan dengan ketenangan Roh Allah sendiri: kerendahan hati, solidaritas, kesederhanaan, cinta kasih, perdamaian, kerukunan, pengampunan, dan sebagainya.
Marilah kita memohon kekuatan Roh Ilahi itu agar memampukan kita menghayati Sabda-Nya ini dalam kehidupan kita sehari hari dengan baik. Di hadapan terang Sabda Allah dan Roh pemberi karunia, lenyaplah kegelapan dosa dan kebutaan manusia tak beriman. Dan semoga hati Yesus hidup di dalam hati semua manusia. Amin.
Salam dan berkat,
Pastor Paroki EKUKARDO,
P. Kris Sambu SVD
Trmksh Pater
BalasHapus