Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2024

Vivat cor Iesu, per Cor Mariae. Hiduplah Hati kudus Yesus melalui Hati Maria.

  SABDA TUHAN ADALAH PELITA HIDUP KITA Renungan Hari Jumat, Pekan Biasa VIII, Tahun B, 31-05-2024 Zef. 3:14-18; Luk. 1:39-56 PESTA SP. MARIA MENGUNJUNGI ELISABET Vivat cor Iesu, per Cor Mariae.  Hiduplah Hati kudus Yesus melalui Hati Maria. Putera-puteri Maria yang terkasih, Kisah Maria dan Elisabet yang baru saja kita dengarkan memberikan gambaran indah tentang kekuatan iman, kehormatan, dan kasih yang memancar melalui kehidupan wanita-wanita yang diberkati ini. Ketika Maria menerima berita bahwa ia akan mengandung Sang Juruselamat, ia pergi dengan segera ke pegunungan Yudea untuk bertemu dengan Elisabet yang juga sedang mengandung anak yang luar biasa, Yohanes Pembaptis. Ketika Maria tiba di rumah Elisabet, anak dalam kandungan Elisabet merasakan kehadiran Sang Bunda Allah dan melompat kegirangan. Lalu, Elisabet yang penuh Roh Kudus, mengucapkan kata-kata yang begitu berkuasa: “Diberkatilah engkau di antara wanita dan diberkatilah buah rahimmu! Mengapa aku...

PERGILAH, IMANMU TELAH MENYELAMATKAN ENGKAU

  SABDA TUHAN ADALAH PELITA HIDUP KITA Renungan Hari Kamis, Pekan Biasa VIII, Tahun B, 30-05-2024 1Ptr. 2:2-5.9-12; Mrk. 10:46-52 PERGILAH, IMANMU TELAH MENYELAMATKAN ENGKAU Yesus memberikan perintah kepada Bartimeus yang telah disembuhkan-Nya untuk pergi sebab ia sudah bisa melihat lagi berkat imannya yang mendalam akan Yesus. Bukti keimanannya ketika ia berteriak-teriak memanggil Yesus saat Yesus lewat. Tidak peduli dengan larangan orang banyak yang menyuruh dia diam. Malahan dia berteriak semakin keras memanggil, “ Yesus, Anak Daud kasihanilah aku!” Iman telah menyembuhkan dia, maka Yesus suruh dia pergi. Untuk apa dia pergi? Pergi adalah sebuah perintah untuk menunjukkan kepada orang banyak, keluarga dan orang-orang lain bahwa dirinya sudah sembuh. Pergi bisa bermakna untuk jangan mengulangi lagi dosa yang sama sehingga tidak menjadi buta lagi secara fisik dan Rohani. Pergi memiliki makna perutusan untuk membawa kabar gembira kepada sesama dan dunia semesta b...

MENGENAL TUJUAN HIDUP KITA

  SABDA TUHAN ADALAH PELITA HIDUP KITA Renungan Hari Rabu, Pekan Biasa VIII, Tahun B, 29-05-2024 1Ptr. 1:18-25; Mrk. 10:32-45 MENGENAL TUJUAN HIDUP KITA Yesus menegaskan mengenai visi – misi kedatangan-Nya ke dunia. Proyek besar Allah adalah menyelamatkan manusia yang berdosa. Oleh sebab itu berbagai cara Yesus mengungkapkan kasih Allah kepada manusia. Dengan penuh belas kasihan Yesus menyembuhkan orang sakit, memberi makan bagi yang lapar, membuat orang buta bisa melihat lagi, orang lumpuh berjalan, itu semua adalah bentuk pelayanan Yesus yang diberikan bagi manusia. Sekalipun usaha dan pelayanan Yesus yang begitu tulus, masih saja ada manusia yang buta hatinya sehingga tanpa peri kemanusiaan telah menganiaya Yesus, meludahi-Nya, menyiksa, dan menyalibkan Dia bagaikan penjahat. Inilah sikap manusia yang tidak tahu bersyukur atas Rahmat keselamatan yang diberikan Tuhan. Di kalangan para murid Yesus pun ada yang masih berpikir hanya untuk kepentingan dirinya sendiri. Pada ...

LEPAS BEBAS IKUT YESUS

  SABDA TUHAN ADALAH PELITA HIDUP KITA Renungan Hari Senin, Pekan Biasa VIII, Tahun B, 27-05-2024 1Ptr. 1:3-9; Mrk. 10:17-27 LEPAS BEBAS IKUT YESUS Yesus mengundang kita untuk ikut Dia dalam keadaan lepas bebas, tanpa keterikatan-keterikatan dengan hal-hal duniawi yang menjadi penghambat: harta kekayaan, status sosial, jabatan, uang, kenikmatan duniawi. Namun itu bukan berarti manusia tidak boleh memiliki kekayaan, karier, dan kesempatan untuk menikmati kebahagiaan duniawi. Yang dimaksudkan Yesus adalah agar segala sesuatu yang dimiliki itu jangan sampai menjadi penghambat dalam menghayati perintah-perintah Allah dalam kehidupan nyata. Seseorang telah datang kepada Yesus meminta petunjuk dan kebijaksanaan untuk memperoleh hidup kekal. Kepadanya Yesus memberikan petunjuk agar setia menjalankan perintah-perintah Allah: jangan membunuh, jangan mencuri, dan sebagainya. Ternyata orang ini sudah menuruti perintah-perintah tersebut sejak masa mudanya. Akan tetapi Yesus melihat a...

HIDUP KITA ADALAH TANDA

  SABDA TUHAN ADALAH PELITA HIDUP KITA Renungan Hari Minggu, 26-05-2024 Hari Raya Tritunggal Mahakudus Ul. 4:32-34.39-40; Rom. 8:14-17; Mat. 28:16-20      HIDUP KITA ADALAH TANDA Bapak ibu umat beriman yang terkasih dalam Tuhan. Tanda merupakan hal mendasar dalam kehidupan manusia. Oleh sebab itu dalam bidang hidup apa pun, selalu diminta atau bahkan dituntut akan adanya tanda. Tanda itu penting, karena itu menjadi bukti pengesahan untuk membangun kepercayaan seseorang. Kita lihat misalnya, dalam gelar perkara, semua pihak: penggugat, yang tergugat, saksi harus mempunyai bukti sebagai tanda kesaksiannya benar atau tidak. Demikian juga di dalam kehidupan sosial masyarakat ada banyak tanda yang dibutuhkan, tanda lalu lintas, tanda arah jalan, tanda bukti transaksi/kuitansi, tanda bahaya kebakaran, sampai tanda kematian, yakni salib. Musa harus bersaksi di depan bangsa Israel mengenai keberadaan dan kehadiran Yahwe di Tengah bangsanya. Karena Allah tidak b...

BETAPA DAHSYATNYA DOA ITU

  SABDA TUHAN ADALAH PELITA HIDUP KITA Renungan Hari Sabtu, Pekan Biasa VII, Tahun B, 25-05-2024            Yak. 5:13-20; Mrk. 10:13-16   BETAPA   DAHSYATNYA   DOA   ITU Rasul Yakobus dalam bacaan pertama hari ini memberikan kesaksian mengenai kedahsyatan kekuatan doa. Doa menjadi kebutuhan mendasar seorang beriman. Ibarat manusia membutuhkan udara untuk pernafasan, demikian doa dibutuhkan untuk kehidupan jiwanya. Manusia dapat mengatasi berbagai persoalan hidupnya dengan berdoa kepada Tuhan untuk menolongnya. Tentu saja bukan doa yang asal-asalan. Harus dengan penuh kesungguhan dan iman yang mendalam. Elia adalah contoh seorang beriman yang sudah mengalami kekuatan doa yang amat dahsyat itu. Yesus di dalam injil mengingatkan para murid dan kita semua untuk menjadi penyalur Rahmat dan berkat Allah. Dengan mengambil contoh anak kecil yang percaya terhadap kekuatan Rahmat Allah dengan segala kepolosannya,...

JIKA YA, KATAKAN YA; JIKA TIDAK, KATAKAN TIDAK

  SABDA TUHAN ADALAH PELITA HIDUP KITA Renungan Hari Jumat, Pekan Biasa VII, Tahun B, 24-05-2024            Yak. 5:9-12; Mrk. 10:1-12   JIKA YA, KATAKAN YA; JIKA TIDAK, KATAKAN TIDAK Rasul Yakobus dalam bacaan pertama hari ini memberikan nasihat yang sangat tegas dan jelas bagi kita para pengikut Yesus. Kejujuran dan ketulusan hati dalam mengabdi, melayani dan mengasihi harus dapat memperlihatkan karakter kepribadian seorang beriman. Sikap bersungut-sungut dan saling mempersalahkan satu sama lain, bukanlah sikap yang terpuji. Yakobus meminta supaya   kita mencontohi sikap iman para nabi, seperti nabi Ayub, misalnya. Oleh sebab itu janganlah kita   bersumpah demi surga maupun demi bumi, tetapi hendaklah berkata apa adanya, “Jika ya, hendaklah kalian katakan ya. Jika tidak, hendaklah kalian katakan tidak, agar kalian tidak dihukum.” Yesus lebih memperjelas pesan Yakobus itu dengan menerapkannya dalam kehidupan...

MILIKILAH GARAM DI DALAM DIRIMU

  SABDA TUHAN ADALAH PELITA HIDUP KITA Renungan Hari Kamis, Pekan Biasa VII, Tahun B, 23-05-2024            Yak. 5:1-6; Mrk. 9:41-50   MILIKILAH GARAM DI DALAM DIRIMU Yesus berpesan kepada para murid-Nya agar tetaplah mempunyai garam di dalam diri mereka dan selalu hidup di dalam suasana damai dengan sesama. Garam merupakan bumbu yang selalu membuat citarasa makanan lezat, enak dan menyenangkan. Demikianlah hidup kita mesti menjadi sumber sukacita, kebahagiaan, kegembiraan, dan menciptakan suasana damai dan rukun dengan semua orang. Inilah buah-buah   roh cinta kasih yang mesti dimiliki oleh setiap umat beriman. Dengan menghidupi suasana persaudaraan di dalam kasih akan menggerakkan hati setiap orang untuk berbuat baik, seperti memberikan secangkir air sejuk kepada yang kehausan, seketul roti bagi yang lapar, sepotong pakaian bagi yang ketiadaan pakaian, sampai hal-hal besar yang dilakukan untuk kemanusiaan. Maka...

JIKA TUHAN MENGHENDAKI……

  SABDA TUHAN ADALAH PELITA HIDUP KITA Renungan Hari Rabu, Pekan Biasa VII, Tahun B, 22-05-2024            Yak. 4:13-17; Mrk. 9:38-40   JIKA TUHAN MENGHENDAKI…… Waktu hidup manusia itu singkat ibarat embun atau uap yang nampak sebentar saja lalu lenyap. Begitu kata Yakobus dalam suratnya hari ini sebagai peringatan bagi semua orang beriman untuk tidak memegahkan diri dalam kecongkakan hatinya. Mestinya manusia harus pandai-pandai memanfaatkan waktu yang singkat ini untuk melakukan sesuatu hal yang berguna bagi dirinya dan sesama. Kebaikan yang dilakukan itu merupakan bekal bagi kehidupan kekal di masa yang akan datang. Perbuatan baik kita mesti menjangkau luas di alam ini, bukan hanya terbatas dalam lingkungan kita sendiri. Siapapun yang berbuat baik, dia itulah orang beriman, tanpa harus seagama dengan saya. Kata Yesus, “Barangsiapa tidak melawan kita (apapun agamanya), ia memihak kita.” Maka marilah kita memohon Rah...

MENJADI BESAR KARENA MELAYANI

  SABDA TUHAN ADALAH PELITA HIDUP KITA Renungan Hari Selasa, Pekan Biasa VII, Tahun B, 21-05-2024            Yak. 4:1-10; Mrk. 9:30-37   MENJADI   BESAR   KARENA       MELAYANI Yesus di dalam injil mengajak kita untuk merasa bahagia karena melayani. Dengan mengambil contoh   anak kecil yang sifatnya polos, tulus dan jujur, begitulah kiranya kita dalam melaksanakan tugas pelayanan serta relasi kita satu sama lain. Kita dihimbau untuk selalu bersikap rendah hati, jangan menyombongkan diri, sekalipun kita sudah berbuat banyak hal kebaikan. Tidak ada alasan untuk bermegah sebab Tuhan yang paling agung pun telah merendahkan diri karena kita orang berdosa. Melalui jalan kerendahan hati kita dapat mencapai kesempurnaan spiritual sebagaimana telah ditunjuk oleh Yesus sendiri. Namun hal itu tidak mudah untuk mencapainya. Sebab tidak sedikit godaan yang menghadang kita dalam perjalanan spiritu...

SETIA MENGIKUTI YESUS

  SABDA TUHAN ADALAH PELITA HIDUP KITA Renungan Hari Senin, Pekan Biasa VII, Tahun B, 20-05-2024            PW Santa Perawan Maria, Bunda Gereja                      Kej. 3:9-15.20; atau Kis. 1:12-14;   Yoh. 19:25-34   SETIA MENGIKUTI YESUS Santa Perawan Maria Bunda Gereja menjadi model murid Yesus yang sempurna. Sebab Maria sejak awal menyatakan fiatnya sebagai hamba Tuhan, tetap setia dan konsekuen dengan keputusannya untuk mengikuti Tuhan. Kesetiaan ini diwujudkan Maria dengan menyertai Yesus dalam seluruh karya perutusan-Nya sampai di kaki salib. Di sana Yesus memberikan pesan berharga bagi Sang Bunda untuk menjadi Bunda Gereja, Bunda kaum beriman yang percaya kepada-Nya. Serentak pula pada saat yang sama, anggota Gereja – sebagai murid yang dikasihi Yesus – diserahkan kepada Bunda Maria sebagai anaknya. Sebaga...

KARYA DAHSYAT ALLAH ROH KUDUS

  SABDA TUHAN ADALAH PELITA HIDUP KITA Renungan Hari Minggu, 19-05-2024 Hari Raya Pentekosta Kis. 2:1-11; Gal. 5:16-25; Yoh. 15:26-27;16:12-15   KARYA DAHSYAT ALLAH ROH KUDUS Bapak ibu umat beriman yang terkasih dalam Tuhan. Pentakosta menjadi salah satu peristiwa iman yang sungguh luar biasa. Mengapa? Sebab pada peristiwa ini, seperti yang disampaikan dalam bacaan misa Ekaristi hari ini, bagaimana Tuhan sungguh-sungguh membuktikan janji-Nya kepada para murid. Roh Kudus itu datang dalam wujud lidah-lidah api, angin, dan tanda-tanda ajaib. Sehingga, ini di luar dugaan manusia biasa. Lebih dahsyat lagi, para murid berkata-kata dengan bahasa yang bervariasi. Namun mereka semua mengerti. Kedahsyatan karya Roh Kudus tidak bisa dijelaskan dengan akal sehat dan logika manusia. Pertanyaannya adalah Mengapa Roh Kudus harus Datang? Ini sudah direncanakan oleh Tuhan sendiri dalam menyelesaikan karya keselamatan manusia. Beberapa kali Tuhan Yesus menampakkan diri...