HIDUP KITA ADALAH TANDA

 

SABDA TUHAN ADALAH PELITA HIDUP KITA

Renungan Hari Minggu, 26-05-2024

Hari Raya Tritunggal Mahakudus

Ul. 4:32-34.39-40; Rom. 8:14-17; Mat. 28:16-20    

HIDUP KITA ADALAH TANDA

Bapak ibu umat beriman yang terkasih dalam Tuhan.

Tanda merupakan hal mendasar dalam kehidupan manusia. Oleh sebab itu dalam bidang hidup apa pun, selalu diminta atau bahkan dituntut akan adanya tanda. Tanda itu penting, karena itu menjadi bukti pengesahan untuk membangun kepercayaan seseorang. Kita lihat misalnya, dalam gelar perkara, semua pihak: penggugat, yang tergugat, saksi harus mempunyai bukti sebagai tanda kesaksiannya benar atau tidak. Demikian juga di dalam kehidupan sosial masyarakat ada banyak tanda yang dibutuhkan, tanda lalu lintas, tanda arah jalan, tanda bukti transaksi/kuitansi, tanda bahaya kebakaran, sampai tanda kematian, yakni salib.

Musa harus bersaksi di depan bangsa Israel mengenai keberadaan dan kehadiran Yahwe di Tengah bangsanya. Karena Allah tidak bisa dilihat dengan indera mata, maka Musa harus mencari cara untuk menunjukkan bagaimana Allah ada, Allah hadir, Allah berkarya, Allah berbicara dalam usaha menyelamatkan bangsa pilihan-Nya itu. Tujuan tanda kehadiran Allah ini (Sakramen) hendak membangkitkan iman umat-Nya dan membuat mereka tidak lagi ragu. Mereka bahkan mendengar suara-Nya yang bersabda dari tengah api, menyaksikan karya agung dengan mukjizat-mukjizat serta membebaskan mereka dari kejaran Firaun ketika melewati laut Merah dengan kaki kering. Masih juga bangsa Israel ragu dan sering menyimpang dari iman mereka.

Yesus dijuluki sebagai Musa Baru, memberikan kesaksian dengan melakukan banyak mukjizat: yang sakit disembuhkan, yang lumpuh berjalan, yang buta melihat, yang lapar diberi makan, yang kekurangan dibuat berkelimpahan (mengubah air jadi anggur di Kana), yang mati dibangkitkan, dan sampai diri-Nya sendiri dijadikan sebagai tanda kehidupan melalui Kebangkitan-Nya. Manusia masih juga belum percaya.

Orang-orang kristiani adalah anak-anak Allah yang dipanggil dan dipilih untuk menjadi saksi-saksi yang hidup di tengah dunia. Baik Musa maupun Yesus memberi pesan kuat untuk kita berpegang pada tanda. Musa meminta bangsa Israel untuk berpegang pada perintah-perintah Tuhan dan jangan menyembah berhala kepada dewa-dewi lain. Yesus memerintahkan kita para murid-Nya untuk pergi mewartakan Kabar Gembira dengan berpegang pada tanda: Baptislah orang sebagai murid-Nya dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, serta ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang diperintahkan-Nya. Dan Yesus sudah berjanji pula untuk tetap menyertai kita sampai akhir zaman.

Pada hari raya Tritunggal Mahakudus ini sesungguhnya kita menyatakan sekali lagi bahwa kita sudah menerima tanda agung Allah di tengah kehidupan kita. Dalam hidup sehari-hari, kita merasakan Allah hadir sejak kita terjaga dari tidur sampai masuk tidur malam dan bangun lagi hari berikut. Kita bernafas, kita hidup, kita mengalami Allah hadir dan hidup di dalam diri kita. Akan tetapi seperti bangsa Israel dan para murid zaman Yesus, kita pun masih sering kali ragu dan tidak percaya akan Allah yang hadir untuk menyelamatkan kita.

Banyak yang belum memahami bahwa Sakramen (7 sakramen dalam gereja)  adalah TANDA KEHADIRAN ALLAH YANG MENYELAMATKAN. Kita dibaptis, menerima Sakramen Ekaristi, Sakramen Tobat, Sakramen Krisma, Minyak Suci, Pernikahan, Imamat, tetapi tetap tidak mengerti. Mengapa? Sebab kita tidak menyelami dengan iman, hati dan budi yang murni. Kita masih suka bimbang dan ragu, lalu meminta tanda lagi, tanda lagi, tanda lagi….. belum cukup di situ kita cari tanda lain dengan pindah agama….lalu kembali lagi ke katolik minta tanda baru lagi……

Oleh sebab itu pada Hari Raya Tritunggal Mahakudus ini baiklah kita menyadari kembali dan memiliki lagi kemampuan untuk menjadi Tanda Kehadiran Allah melalui diri kita dan kita menyadari juga Allah hadir untuk kita melalui sesame dan dunia semesta. Maka hal-hal berikut ini menjadi pegangan kita:

1.   Kita harus setia berpegang pada ketetapan/hukum dan perintah Tuhan. Siapapun yang setia melaksanakan hal ini pasti akan memperoleh jaminan hidup, baik bagi dirinya sendiri maupun bagi sesama dan alam sekitar. Buah-buah yang dihasilkan oleh orang-orang beriman seperti ini adalah hidup benar dan jujur, bersikap rendah hati dan lemah lembut, taat dan setia, saling mengasihi dan mengampuni, saling menolong serta rela berkorban. Selalu mengusung nilai-nilai kebenaran dan keadilan di dalam keseharian hidupnya.

2.   Bersaksi dengan melalui cara hidup yang baik. Perintah Yesus kepada para murid untuk membaptis orang menjadi murid-Nya dan mengajarkan mereka dengan melakukan perintah Yesus. Itu berarti kita harus memberi contoh, teladan, kesaksian melalui cara hidup nyata, bukan hanya teori-teori hampa. Mengajar dengan teladan hidup nyata jauh lebih kuat gemanya daripada seperangkat teori yang dikemas dalam kata-kata indah saja. Maka benarlah Santu Arnoldus berpesan bagi para anggotanya, untuk selalu ingat bahwa kata-kata tidak cukup, harus disempurnakan dengan Tindakan nyata, “verba movent, exempla trahunt” (perkataan mengajak, teladan menarik).

3.   Menghayati iman dengan sungguh. Yesus segera mengutus Roh Kudus setelah naik ke surga. Sebab Roh Kudus itulah yang mempersatukan kita menjadi anak-anak Allah yang satu. Roh Kudus itulah yang membuat kita berani dan mampu memberikan kesaksian. Roh Kudus itu pula yang membebaskan kita dari segala rasa takut dan cemas dalam bersaksi. Sebab kesaksian kita dalam Roh Kudus adalah kesaksian mengenai Allah dan kemuliaan-Nya.  

 

Marilah kita memohon kehadiran Roh Kudus agar memampukan kita untuk bersikap terbuka pada kehendak Tuhan dan siap melakukan kehendak-Nya sebagai saksi-saksi yang hidup. Sebab hidup kita adalah tanda kehadiran Allah yang menyelamatkan.

Semoga  kita sekalian senantiasa diberkati oleh Allah Tritunggal Mahakudus : (+) Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.

 

 

Salam dan berkat,

Pastor Paroki EKUKARDO,

P. Kris Sambu, SVD

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

INILAH TUBUH-KU, INILAH DARAH-KU

BETAPA DAHSYATNYA DOA ITU

JIKA TUHAN MENGHENDAKI……