Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2023

CINTA TUHAN DAN SESAMA SAMA KUAT

  Renungan Hari Minggu Biasa XXX: 29 Oktober 2023 CINTA TUHAN DAN SESAMA SAMA KUAT Bacaan : Kel. 22:21-27; 1Tes. 1:5c-10;  Mat. 22:34-40 Hari ini Gereja merayakan Hari Minggu Biasa XXX. Bacaan-bacaan suci yang diperdengarkan untuk kita renungkan berkisah tentang hukum. Berawal dari pertanyaan seorang ahli taurat kepada Yesus dengan tujuan untuk menjebak Yesus, “ Guru, perintah manakah yang terutama dalam hukum Taurat?” Rupanya para ahli taurat dan terutama si penanya itu tidak menyangka bahwa jawaban Yesus terhadap pertanyaan jebakan mereka justru menyudutkan mereka sendiri. Sebab, cara pemahaman mereka mengenai hukum berbeda dengan cara pemahaman Yesus. Para ahli taurat memahami hukum identik dengan sederetan peraturan yang baku dan kaku, selalu mempunyai kekuatan mengikat, serta sejumlah sanksi yang siap diberikan kepada orang yang tidak mentaati atau melanggar hukum tersebut. Sedangkan Yesus memahami hukum sebagai sebuah perangkat yang membantu orang untuk menghargai ...

HATI BERKOBAR-KOBAR, KAKI BERGEGAS PERGI MEWARTAKAN INJIL

  Renungan Hari Minggu Biasa XXIX: 22 Oktober 2023 HARI MINGGU MISI SEDUNIA KE-97 HATI BERKOBAR-KOBAR, KAKI BERGEGAS PERGI MEWARTAKAN INJIL  Bacaan : Yes. 45:1.4-6; 1Tes. 1:1-5b;   Mat. 22:15-21 Hari ini Gereja merayakan Hari Minggu Biasa XXIX, yang didedikasikan secara khusus untuk karya Misi Gereja Universal. Tahun ini kita merayakan Hari Minggu Mii ke-97. Pertanyaan untuk kita Bersama, “ Apa relevansi saya (kita) merayakan Minggu Misi ini? Bukankah karya misi itu adalah khusus bagi mereka para religious: imam, biarawan dan biarawati? Saya hanyalah seorang awam, anggota Gereja biasa.” Apabila ada pertanyaan dan pernyataan semacam itu, sesungguhnya hendak menyatakan ketidakpahaman kita terhadap arti karya misi. MISI berarti diutus, seseorang beriman diutus untuk mewartakan Injil. Sebuah tugas perutusan. Jika demikian maka   MISI atau karya PERUTUSAN itu melibatkan semua anggota Gereja, baik terbaptis maupun tertahbis, sesuai dengan peranan dan fungsi kita ...

TERIMALAH UNDANGAN ALLAH

  Renungan Hari Minggu Biasa XXVIII : 15 Oktober 2023 TERIMALAH UNDANGAN ALLAH Bacaan : Yes. 25:6-10a; Fil. 4:12-14.19-20; Mat. 22:1-14 Hari ini Gereja merayakan Hari Minggu Biasa XXVIII. Bacaan-bacaan suci mengisahkan tentang Pesta Perjamuan.   Nabi Yesaya   dalam   bacaan pertama mengemukakan tentang Pesta Perjamuan yang diadakan oleh Tuhan di atas Gunung Sion. Coba kita renungkan dan bayangkan kondisi Gunung yang berbatu wadas, tidak ditumbuhi pohon-pohon yang lebat seperti gunung-gunung di wilayah kita. Berarti kondisi gunung itu adalah sebuah lokasi yang tandus, kering, panas Terik. Namun, mengapa Allah justru mengadakan pesta perjamuan di tempat itu bagi segala bangsa? Inilah kebesaran Tuhan, bahwa situasi gunung Sion yang tandus dan kering,   sepi dan tidak   berpenghuni, hendak menggambarkan situasi batin dan kehidupan manusia yang sedang dilanda dosa. Batin yang kering, sepi, tidak bersemangat, kelaparan dan kehausan, menderita dan sengsara. ...

JUJUR DAN SETIA SEORANG PEKERJA KEBUN ANGGUR TUHAN

 Renungan Hari Minggu, 08 Okt. 2023 Hari Minggu Biasa Pekan XXVII  Yes. 5:1-7; Fil. 4:6-9; Mat. 21:33-43 Gereja merayakan hari Minggu Biasa XXVII. Bacaan bacaan suci teristimewa dalam bacaan Injil mengisahkan dialog interaktif antara Yesus dengan para imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi. Yesus menceritakan perumpamaan tentang para penggarap kebun anggur yang tidak setia dan jahat. Mereka yang pada mulanya ingin mendapatkan rejeki dengan melalui upah kerja, justru bernafsu untuk memiliki segala-galanya dari milik tuannya yakni mau menguasai kebun anggur itu sebagai milik mereka. Mereka bukan saja menganiaya para hamba tuan kebun anggur yang datang untuk menerima hasil kerja, melainkan mereka membunuhnya, termasuk anak kandung dari tuan kebun anggur. Sungguh jahat dan tidak berperikemanusiaan. Akan tetapi sangat mencengangkan ketika pernyataan Yesus bahwa Tuhan tidak mengutuki mereka, sebab Dia adalah batu yang dibuang oleh tukang tukang bangunan yang kemudian menjadi batu sen...

MEREKA SEMUA BERTEKUN DALAM DOA BERSAMA

 Renungan Hari Sabtu, 07 Okto. 2023 PW.Santa Perawan Maria, Ratu Rosari Kis. 1:12-14;  Luk. 1:26-38 Hari ini Gereja merayakan peringatan Santa Perawan Maria, Ratu Rosari. Pada bulan ini umat kristiani sedang berkanjang dalam doa doa devosional untuk menghormati Santa Perawan Maria. Maria digelari Ratu Rosari mengingatkan kita akan ketekunan sang bunda dalam doa bersama para rasul, setelah Yesus naik ke surga. Para rasul bersama Bunda Maria serta para perempuan lain dengan sehati dan sejiwa mereka berdoa bersama untuk memohon kedatangan Roh Kudus.  Maria dan para rasul adalah orang-orang yang dipanggil oleh Tuhan untuk mengambil bagian dalam karya pewartaan bahwa Kerajaan Surga sudah dekat. Kepergian Yesus membuat mereka semakin bertekun dalam doa bersama menantikan pemenuhan janji Allah akan kedatangan Roh Kudus. Jadi berdoa merupakan bagian dari panggilan ilahi di mana seorang terpanggil akan dilengkapi dengan kekuatan dari Allah sendiri.  Ketekunan Maria dalam doa ...

MENOLAK TUHAN BERARTI MENOLAK KEHIDUPAN YANG DAMAI

 Renungan Hari Jumat, 06 Okto. 2023 Masa Biasa Pekan XXVI  Bar. 1:15-22;  Luk. 10:13-16 Bacaan-bacaan suci pada hari ini mengingatkan umat manusia untuk setia terhadap perkataan dan hukum-hukum Tuhan. Barangsiapa dengan sengaja meniadakan Tuhan dalam hidupnya sama dengan dia mendatangkan bencana dan malapetaka bagi dirinya dan membiarkan dirinya terbelenggu dalam perbudakan dosa dan kejahatan. Penulis Kitab Barukh menyadari hal tersebut sehingga ia mengajak bangsa Israel untuk bertobat. Bertobat berarti setia mengikuti Sabda Tuhan. Mengikuti Sabda Tuhan berarti berjalan dalam damai menuju kehidupan abadi.  Dalam injil, Yesus mengecam kota-kota yang menolak Diri-Nya. Celakalah Khorazim, Betsaida dan Kapernaum. Karena kejahatan yang penduduk kota kota ini lakukan maka mereka menuai hasilnya yakni kesengsaraan dan penderitaan. Bencana, kesengsaraan dan penderitaan bukan kehendak Tuhan, melainkan akibat dari Ketidaksetiaan dan pembangkangan manusia. Jika kita menolak Tuh...

WARTA OERTOBATAN DAN KESAKSIAN IMAN YANG HIDUP

 Renungan Hari Kamis, 05 Okto. 2023 Masa Biasa Pekan XXVI  Heh. 8:1-5a.6-7.8b-13; Luk. 10:1-12 Injil hari ini berbicara tentang Tuhan Yesus yang mengutus tujuh puluh murid-Nya untuk mendahului Dia ke tempat tempat yang akan dikunjungi-Nya. Peristiwa ini mengingatkan kita akan apa yang dilakukan oleh Yohanes Pemandi. Dia adalah utusan Allah untuk mempersiapkan jalan bagi kedatangan Tuhan. Manusia harus bertobat dan percaya kepada Injil, sebab Kerajaan Surga sudah dekat. Pertobatan adalah syarat dasar untuk memperoleh keselamatan kekal. Untuk itu para utusan juga harus lebih dahulu bertobat dan percaya. Sebab jika para utusan tidak bertobat dan tidak percaya, maka pewartaan mereka tidak membawa makna. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pertobatan adalah suatu kesaksian iman yang hidup.  Setiap orang kristiani dipanggil dan diutus Tuhan untuk mewartakan kabar sukacita keselamatan itu kepada semua orang. Dengan cara ini, semua orang kristiani telah turut menjadi saluran ...

UNTUK APA IKUT YESUS?

 Renungan Hari Rabu, 04 Okt. 2023     PW Santo Fransiskus Asisi Neh. 2:1-8; Luk. 9:57-62 Banyak orang ingin ikut Yesus. Tapi syaratnya banyak. Ada yang masih urusi keluarganya seperti memakamkan ayahnya dulu, ada yang mau pamitan dulu dengan keluarga dan sanak kerabat, ada yang masih dengan macam-macam alasan. Bagi Yesus semua urusan itu mungkin sah-sah saja karena secara etika perlu berpamitan, perlu memperhatikan orangtua, dan sebagainya. Akan tetapi yang jadi kendala adalah motivasi yang ada di dalam hati orang-orang yang ingin ikut Yesus. Yesus tidak mau orang ikut Dia ibarat "ban serep". Artinya ikut Yesus itu urusan belakangan, setelah saya memenuhi semua keinginan saya sebelumnya; atau bisa juga saya ikut Yesus karena gagal menggapai semua keinginan duniawi saya. Sisanya baru untuk Tuhan. Ini yang Yesus tidak kehendaki.  Ikut Yesus itu pikul salib, rela menderita, mungkin ditolak oleh sesama, mungkin dibenci karena iman kepada Tuhan, rela timggalkan harta...

JANGAN BALAS DENDAM

 Renungan Hari Selasa, 03 Okto. 2023 Masa Biasa Pekan XXVI  Za. 8:28-23;  Luk. 9:51-56 Yesus mengarahkan pandangan ke Yerusalem. Yerusalem adalah medan pertempuran iman bagi Yesus sekaligus simbol penghormatan bagi yang menang. Akan tetapi sebelum sampai ke Yerusalem, Yesus ingin memberikan pelajaran baik bagi para murid-Nya maupun bagi orang orang yang sedang bermusuhan, yang diwakili oleh orang orang dari wilayah Samaria. Permusuhan turun-temurun hendaknya diakhiri. Kira-kira itu yang dirancang Yesus. Rasul Yakobus dan Yohanes, dua bersaudara ingin membalas dendam permusuhan itu lantaran orang Samaria tidak menerima mereka. Ini kesempatan bagi Yesus mengajarkan mereka bahwa membalas dendam itu tidak baik. Yesus datang untuk menyelamatkan, bukan untuk membinasakan dengan kuasa ke-Allah-an-Nya. Dengan itu Yesus juga memperlihatkan kepada para murid-Nya bahwa masih ada jalan lain, jalan damai, yakni pergi ke desa yang lain yang mau menerima-Nya. Tentu ada akibatnya terhada...

MALAEKAT ALLAH YANG SUCI

 Renungan Hari Senin, 02 Okto. 2023 PW.  Para Malaekat Pelindung               Kel. 23:20-23a; Mat. 18:1-5.10 Dalam buku nyanyian SYUKUR KEPADA BAPA, Nomor 356, Penerbit Nusa Indah, Ende, 1971, berjudul "Malaekat Allah: Malaekat Pelindung":  1. Malaekat Allah yang suci pengawal dan penuntun. Lindungi jiwa ragaku agar tetap selamat.  2. Bila dirundung bahaya dan digoda si jahat; ulurkan tanganmu mesra dan luputkanlah aku.  3. Dan bila tiba ajalku jangan tinggalkan aku. Hantarlah aku ke surga ke rumah Bapa kekal.  Kehadiran para malaekat pelindung memang tidak kelihatan dan agak sulut dijelaskan secara akal sehat. Akan tetapi pengalaman orang beriman yang percaya sungguh, Seringkali bersaksi bahwa dalam situasi tertentu di saat-saat genting dan di ambang batas, ia tetap merasakan di sekeliling dirinya ada yang bersama dia. Bagi orang beriman, sesungguhnya inilah momentum Allah hadir dalam diri malaekat yang diutus Tuhan...