Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2023

YANG PERTAMA JADI TERAKHIR

 Renungan Hari Minggu, 01 Okt. 2023 HARI MINGGU BIASA XXVI-TAHUN A  Yeh. 18:25-28; Flp.2:1-11;Mat.21:28-32 Bacaan-bacaan suci pada hari Minggu Biasa XXVI ini berbicara tentang beberapa hal penting : Pertama, pertobatan. Pertobatan adalah hal esensial dalam kehidupan iman. Tanpa pertobatan seseorang tidak akan masuk dalam hidup kekal. Sebab semua orang telah berdosa sejak semula, kecuali Santa Perawan Maria. Oleh sebab itu siapa saja harus bertobat.   Kedua, pertobatan itu harus konsisten. Nabi Yehezkiel mengingatkan bahwa akan lebih para seorang benar yang melakukan kecurangan dan dosa. Artinya dia berbalik dari kebenaran dan melakukan dosa, ketidakadilan, kejahatan. Tetapi jika seorang berdosa bertobat berarti dia berbalik dari kedosaan dan melakukan kebenaran. Maka ia akan hidup dan selamat.  Ketiga, jangan meremehkan sesama. Seringkali kita mudah menilai sesama dan meremehkannya karena kita mengenal latar belakang kehidupannya yang kurang berkenan. Entah seba...

LINDUNGILAH AKU TUHAN

 Renungan Hari Jumat, 29 Sept. 2023 Pesta Para Malaekat Agung:               St. Mikael, St. Gabriel dan St. Rafael Dan. 7:9-10.13-14 atau Why. 12:7-12a; Yoh. 1:47-51 Gereja merayakan Pesta Para Malaekat Agung : Santu Mikael, Santu Gabriel dan Santu Rafael. Para malaekat berperan amat khusus dan tanpa eforia kehadirannya. Masing-masing bekerja sesuai peran dirinya untuk mendampingi manusia beriman. Santu Mikael berperan sebagai kepala pasukan surgawi yang selalu mendampingi manusia untuk berperang melawan setan dan antek-anteknya yang menjatuhkan manusia dal dosa. Santu Mikael membela dan melindungi orang beriman. Jika orang percaya, inilah kehadiran Allah yang menyelamatkan manusia di kala ia harus berperang melawan dosa.  Santu Gabriel senantiasa membawa kabar sukacita kebaikan seperti yang dibawanya kepada Maria. Setiap orang beriman hendaknya menjadi pembawa kabar sukacita dan kebahagiaan bagi sesama dalam tuntunan malaekat Gabriel....

IA BERUSAHA UNTUK DAPAT BERTEMU DENGAN YESUS

 Renungan Hari Kamis, 28 Sept. 2023 Masa Biasa Pekan XXV  Hag. 1:1-8;  Luk. 9:7-9 Kekuasaan dapat saja membuat seorang penguasa merasa nyaman pada posisinya. Untuk menjaga kenyamanan posisi ini seseorang dapat berbuat apa saja demi mencari dukungan, menarik simpati dan tetap disukai. Namun suara hati tidak bisa dibantah. Jika berbuat sesuatu yang salah dan dengan tujuan menghalalkan jalan rencana "busuknya", maka akan terjadi kekacauan batin, ada rasa gelisah, cemas dan kekuatiran. Itu persis yang dialami oleh Herodes terhadap Yohanes Pemandi. Oleh sebab itu ketika tersebar berita bahwa muncul seorang pribadi yang mirip dengan Yohanes Pemandi, Herodes jadi penasaran, takut dan cemas. Untuk memastikan berita dari orang lain, Herodes ingin bertemu secara langsung dengan Yesus. "Lalu ia berusaha untuk dapat bertemu dengan Yesus." Usaha bertemu dengan Yesus, adalah sebuah dorongan pertobatan dari sikap arogansi untuk bertindak apa saja dan terhadap siapa saja. Itu  buka...

DIPANGGIL DAN DIUTUS OLEH TUHAN

 Renungan Hari Rabu, 27 Sept. 2023     PW. Santo Vincentius a Paulo, Imam Ezr. 9:5-9; Luk. 9:1-6 Panggilan dan perutusan dari Tuhan terhadap kita para murid-Nya masih relevan. Masih ada banyak bentuk belenggu dunia yang menghambat orang untuk mengenal Kerajaan Surga. Belenggu sakit penyakit yang mesti disembuhkan. Terbelenggu oleh kekuatan setan yang mesti dibebaskan. Agar dapat menyembuhkan dan membebaskan orang orang sakit dan kerasukan setan ini seorang murid Tuhan, seorang utusan Allah perlu mendapatkan kekuatan dan kuasa dari Yesus sendiri. Segala sarana duniawi seperti obat-obatan dan berbagai tindakan terapis hanya merupakan simbol kehadiran Allah yang menyembuhkan dan membebaskan. Pesan Sabda-Nya ini, pertama, hendaknya kita terbuka hati untuk menerima panggilan dan perutusan Tuhan untuk mewartakan kabar sukacita keselamatan bagi semua orang, terutama yang sakit dan menderita, yang sedang merindukan keselamatan sejati.  Kedua, hendaknya kita percaya bahw...

MENJADI IBU DAN SAUDARA YESUS

 Renungan Hari Selasa, 26 Sept. 2023 Masa Biasa Pekan XXV  Ezr. 6:7-8.12b.14-20; Luk. 8:19-21 Injil hari ini berbicara tentang hubungan spiritual manusia beriman dengan Tuhan. Relasi biologis dan genealogis tidak menjadi ukuran utama jika disandingkan dengan relasi spiritual. Yesus dicari dan ingin dijumpai oleh Maria, ibu-Nya dan saudara-saudari-Nya. Akan tetapi Yesus bertanya, "Siapakah mereka yang disebut ibu dan saudara-saudara-Ku?" Terkesan kasar bahkan durhaka sebagai seorang anak. Namun Yesus hendak memberi pesan yang kuat kepada kita para pengikut-Nya bahwa relasi spiritual itu jauh lebih mulia, kuat dan dalam. Sebab dalam relasi spiritual, tidak ada lagi batas batas biologis dan genealogis. Seorang beriman tidak lagi bertanya tentang asal usul sesamanya dalam menghayati dan melaksanakan Sabda Tuhan dan Kehendak-Nya. Semua menjadi sebagai ibu dan saudara Yesus jika kita setia mendengarkan dan melaksanakan Sabda-Nya.  Marilah kita memohon rahmat Roh Kudus agar kita...

JADILAH PELITA BAGI SESAMA

 Renungan Hari Senin, 25 Sept. 2023 Masa Biasa Pekan XXV  Ezr. 1:1-6; Luk. 8:16-18 Sejatinya pelita dipakai untuk menerangi orang di dalam ruangan yang gelap. Oleh sebab itu pelita selalu diletakkan pada tempat yang lebib tinggi dan terbuka. Dengan demikian keadaan sekitarnya dapat mendapat cahaya yang menerangi.  Hati manusia telah dikaruniai Roh Kudus yang merupakan Pelita Tubuh manusia. Dengan demikian setiap manusia mestinya menjadi sarana terang bagi sesama dan dunia sekitarnya. Sabda Tuhan yang didengar, dibaca dan direnungkan serta disempurnakan dengan Ekaristi KUDUS sudah sangat memadai untuk menjadikan seorang beriman sebagai pelita, sumber terang dan cahaya bagi dunia dan sesama. Terutama kita menjadi terang bagi sesama yang sedang dibelenggu oleh berbagai situasi kegelapan dunia.  Marilah kita memohon rahmat kekuatan Roh Kudus agar memampukan kita menjadi pelita yang bercahaya cemerlang bagi sesama melalui cara hidup kita yang pantas dan layak. Semoga kita...

ADIL DAN MURAH HATI VERSUS IRI HATI

  Renungan Hari Minggu Biasa XXV : 24 September 2023 ADIL DAN MURAH HATI VERSUS IRI   HATI Bacaan : Yes. 55:6-9; Fil. 1:20c-24.27a; Mat. 20:1-16 Hari ini Gereja merayakan Hari Minggu Biasa XXV. Bacaan-bacaan suci mengajak kita untuk merenungkan diri kita yang rapuh dan lemah, yang seringkali kita jatuh di dalam dosa dan kesalahan. Dosa dan kesalahan yang paling sering kita lakukan dalam keseharian kita   adalah ’iri hati’ . Ada banyak alasan yang sering kit acari-cari untuk membenarkan diri. Sebagai contoh di dalam injil hari ini, Yesus memberikan perumpamaan orang yang suka iri hati itu berkaitan dengan upah kerja. Ada pemilik kebun anggur yang hendak mempekerjakan orang-orang di kebun anggurnya. Upah sudah disepakati, yakni satu dinar sehari.   Ada sekian banyak pekerja yang dipanggil dalam jam yang berbeda. Ada yang pagi-pagi benar masuk kerja (katakan sekitar jam 07.00), ada juga yang jam 09.00, ada yang jam 12.00, jam 15.00, dan jam 17.00. Persoalan munc...

TANAH YANG BAIK - TAAT DAN SETIA JALANKAN HUKUM TUHAN

 Renungan Hari Sabtu, 23 Sept. 2023  PW Santo Padre Pio, Imam (putih)       1Tim. 6:13-16; Luk. 8:4-15 Yesus bercerita tentang seorang penabur yang menaburkan benih di beberapa jenis tanah. Ada yang sengaja dan ada yang tidak sengaja ditaburkan benih-benih tersebut. Antara lain lahan pinggiran jalan, celah-celah bebatuan, di antara semak duri. Di jenis-jenis tanah ini lebih karena kurang waspada dalam menjaga keamanan benih itu tersimpan. Karena itu hasilnya pun tidak menggembirakan, ada rasa kecewa, sedih dan putus asa. Akan tetapi ada benih yang sudah disiapkan untuk ditaburkan pada tanah yang subur yang sudah disiapkan dengan baik. Hasilnya pun sangat menggembirakan dan sukses membahagian semua orang.  Pertanyaan dalam konteks kita anggota Gereja-Nya dewasa ini: siapakah penabur itu? Siapakah benih itu? Siapakah jenis tanah itu? Dalam arti tertentu, kita adalah semua hal yang diumpamakan itu.  Sebagai penabur: kita adalah murid-murid Tuhan yang...

KITA DATANG DAN KELUAR TANPA BAWA APA-APA DI DUNIA INI

 Renungan Hari Jumat, 22 Sept. 2023 Masa Biasa Pekan XXIV  1Tim. 6:2b-12;  Luk. 8:1-3 Ada banyak cara untuk terlibat dalam karya pelayanan Yesus di tengah dunia. Seperti di dalam injil dikisahkan ada banyak orang menyertai perjalanan misioner Yesus. Selain para rasul ada pula wanita-wanita yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat dan berbagai penyakit lainnya. Itulah cara mereka membalas kebaikan Tuhan atas diri mereka.  Santu Paulus jiga mansihatkan muridnya Timotius untuk melakukan hal serupa sebagai ungkapan syukur atas kebaikan Tuhan. Ajaran Tuhan harus menjadi pegangan utama dalam hidup sehari-hari. Itulah ungkapan iman. Jika berpegang pada iman yang benar maka kita akan dijauhkan dari sikap-sikap yang tidak benar. Paulus mencatat, "Penyakitnya ialah mencari-cari soal dan bersilat kata, yang menyebabkan dengki, iri hati, fitnah, dan curiga, percekcokan antara orang orang yang tidak lagi berpikir sehat, yang kehilangan kebenaran, yang mengira agama itu suatu sum...

TUHAN MEMAKAI KELEMAHAN MANUSIA BERIMAN

 Renungan Hari Kamis, 21 Sept. 2023 Pesta Santo Mateus, RasPengInjil        Ef. 4:1-7.11-13; Mat. 9:9-13 Gereja merayakan pesta santo Mateus, salah satu rasul dan pengarang injil. Mateus ibarat seorang buangan atau anak jalanan di mata bangsa Yahudi karena profesinya sebagai pemungut cukai. Sebagai pemungut cukai sudah ada dalam pemikiran dan penilaian masyarakat adalah pribadi yang koruptif, suka menipu orang lain, suka menimbun kekayaan dari hasil kerja curang, dan sebagainya. Perjumpaan dengan Yesus adalah sebuah berkat. Mateus seolah-olah dipungut oleh Yesus dan membawanya ke jalan yang benar dan tempat yang tepat. Ia tidak bertanya macam-macam akan panggilan Yesus. Sikap pasrah dan mengikuti Tuhan adalah sikap iman yang benar.  Mateus sesungguhnya sudah merindukan pembebasan dari profesi yang melabeli dirinya sebagai pendosa. Namun karena tidak ada orang yang menolongnya, maka dia bertahan saja. Syukurlah, Tuhan Yesus sudah datang menyelamatkan dia. Di...

TERIMALAH HIKMAT TUHAN

 Renungan Hari Rabu, 20 Sept. 2023  PW St Andreas Kim Taegon, imam dan St Paulus Chong Hasang, dkk Mrt 1Tim. 3:14-16; Luk. 7:31-35 Situasi dunia dewasa ini masih juga menyisakan situasi zaman Yesus. Yakni ada sikap apatis, acuh tak acuh, masa bodoh dan tidak peduli dengan keadaan sekitarnya. Ada juga sikap suka kritik dan mempersalahkan pihak lain. Di mata orang seperti ini, seolah-olah dunia ini hanya benar bagi dirinya, sedangkan orang lain salah semua.  Yesus sesungguhnya kecewa dengan mentalitas orang-orang ini karena mereka tidak tanggap dengan kehadiran Diri-Nya dan misi keselamatan yang dibawa-Nya. Namun Yesus tetap yakin masih ada banyak orang yang tanggap dan menghendaki kehadiran Tuhan yang menyelamatkan itu menjadi nyata dalam kehidupan sehari-hari. Santo Andreas Kim Taegon dan Santo Paulus Chong Hasang, dan kawan-kawan rela menyerahkan nyawa dan menumpahkan darah mereka untuk mempertahankan kehadiran Allah yang menyelamatkan dunia itu. Iman mereka kokoh dan ti...

PEMIMPIN YANG MUDAH TERGERAK HATI

 Renungan Hari Selasa, 19 Sept. 2023 Masa Biasa Pekan XXIV  1Tim. 3:1-13; Luk. 7:11-17 Yesus di dalam injil hari ini memperlihatkan kepedulian-Nya yang sangat tinggi terhadap orang yang kecil, menderita dan terpinggirkan. Janda adalah sebuah status sosial yang tidak diperhitungkan dalam budaya Yahudi yang patriarkat. Penderitaan janda ini menjadi lengkap Ketika ia harus kehilangan anak laki-laki tunggalnya. Suami sudah tidak ada. Kini harapan pada puteranya justru pupus oleh bencana kematian. Siapakah yang menjadi sandarannya? Siapakah yang akan menjadi pembelanya, sementara dia hanyalah seorang perempuan dan janda pula? Situasi sulit.  Yesus hadir pada waktu yang tepat ketika dia membangkitkan kembali putera sang janda, pemuda yang sudah mati itu. Kebangkitan putera tunggal ini merupakan sebuah bentuk pemulihan kembali kondisi jiwa sang ibu janda yang sudah runtuh. Harapannya kuat lagi. Seorang tokoh sandarannya hadir kembali.  Peristiwa membangkitkan pemuda Nain in...

TUHAN, AKU TIDAK PANTAS

 Renungan Hari Senin, 18 Sept. 2023  Masa Biasa Pekan XXIV  1Tim. 2:1-8;  Luk. 7:1-10 Injil hari ini menampilkan tokoh penting yakni seorang Perwira Romawi. Penting karena dia menunjukkan diri sebagai seorang beriman. Sekalipun dia memiliki jabatan penting dalam dunia militer, seorang perwira, namun di hadapan Tuhan dia merasa dirinya tidak pantas. Oleh sebab itu ada dua hal yang dia lakukan: Pertama, dia tidak mau bertemu langsung dengan Yesus untuk meminta Yesus datang menyembuhkan hambanya yang sedang sakit. Dia kirim utusan untuk menyampaikan permintaannya. Kedua, setelah dia tahu bahwa Yesus datang dan sudah dekat rumahnya, dia kirim lagi utusan lain, untuk mengatakan kepada Yesus tentang dirinya yang tidak layak menyambut Tuhan di dalam rumahnya. Tapi dia tetap percaya bahwa Yesus berkuasa menyembuhkan hambanya. Maka ia berpesan untuk disampaikan kata-kata yang selalu kita ucapkan pada saat hendak menerima Komuni Kudus, "Tuhan, saya tidak pantas menerima Tuhan ...

“Mengampuni Tanpa Batas”

  Renungan Hari Minggu Biasa XXIV : 17 September 2023 “Mengampuni Tanpa Batas” Bacaan : Sir. 27:30-28: 9; Rm 14. 7-9; Mat. 18:21-35. Hari ini Gereja merayakan Hari Minggu Biasa XXIV. Bacaan-bacaan suci mengajak kita untuk merenungkan diri kita yang rapuh dan lemah, yang seringkali kita jatuh di dalam dosa dan kesalahan. Hari ini saya merasa oke, baik, benar dan bahkan merasa diri sempurna; namun kita tidak bisa menjamin apa yang akan terjadi besok lusa atas diri kita. Kita bisa tergelincir jatuh dalam dosa dan kesalahan. Untuk itu kita perlu ingat pesan-pesan Sabda Tuhan untuk kita saling mengasihi dan mengampuni satu sama lain seperti Tuhan yang telah mengasihi dan mengampuni kita. Kitab Putra Sirakh dalam bacaan pertama, mengingatkan secara tegas, “Ampunilah kesalahan sesama, niscaya dosa-dosamu akan dihapus juga, jika engkau berdoa.”   Memang kita sering merasa sangat sulit dan sangat berat kalau harus memaafkan, harus mengampuni sesama kita yang bersalah dan menyak...

MENJADI MURID TUHAN YANG BAIK DAN BERMUTU

 Renungan Hari Sabtu, 16 Sept. 2023   PW St Kornelius, Paus dan martir dan St Siprianus, Uskup dan Martir   1Tim. 1:15-17; Luk. 6:43-49 Yesus memberikan wejangan kepada para murid-Nya hari ini dengan dua perumpamaan. Pertama tentang buah yang baik dan berkualitas berasal dari pokok pohon yang baik dan berkualitas juga. Sebaliknya buah yang buruk langsung diketahui sumber pohonnya juga buruk. Perumpamaan ini hendak menegaskan segala sesuatu yang kita katakan, pikirkan, rencanakan, segala niat itu berasal dari dalam hati kita yang terdalam. Jika kita berbicara hal yang baik, berpikir mengenai hal yang baik, rencanakan dan buat niat yang baik, maka dipastikan hati kita dan diri kita adalah orang baik, orang yang berkualitas. Sebaliknya, jika hal-hal yang bertentangan yang kita buat, maka dipastikan pula diri kita adalah jahat dan tidak berkualitas.  Perumpamaan kedua tentang membangun rumah. Yang bangun rumah di atas dasar batu, gali dalam dan buat fondasi bag...

INILAH ANAKMU, INILAH IBUMU

 Renungan Hari Jumat, 15 Sept. 2023  PW Sta. Perawan Maria Berdukacita   Ibr. 5:7-9; Yoh. 19:25-27/luk.2:33-35  Ketika Gereja merayakan peringatan Santa Perawan Maria Berdukacita, ia mendapat kesempatan untuk merenungkan teladan iman Bunda Maria yang dengan setia menghadapi dan mengalami pelbagai persoalan yang menyebabkan kedukaan di hatinya. Bunda Maria memiliki kecerdasan spiritual yang luar biasa untuk mengolah segala "duka derita" yang dihadapinya sendiri maupun yang ditanggung oleh Puteranya, Yesus Kristus.  Berkat kesetiaan Bunda Maria inilah maka Yesus dari atas salib berani menyerahkan kita anggota Gereja-Nya kepada pangkuan Sang Bunda. Dan kepada kita para pengikut-Nya, Yesus menyerahkan ibu-Nya kepada kita agar boleh belajar kesetiaan iman Sang Bunda. Dan Maria telah menanggung segala sesuatu dalam iman dengan menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya.  Marilah kita memohon rahmat Roh Kudus agar juga mampu mengolah setiap tantangan yang ...

SALIB TAKHTA KEMULIAAN YESUS

 Renungan Hari Kamis, 14 Sept. 2023 PESTA PEMULIAAN SALIB SUCI           Bil. 21:4-9; Fil. 2:6-11; Yoh. 3:13-17      Gereja merayakan Pesta Pemuliaan Salib Suci. Salib yang dihina sebagai aib bagi orang orang Yahudi karena menjadi alat dan tempat siksaan bagi para penjahat. Oleh sebab itu setiap orang yang dihukum melalui salib adalah orang-orang yang hina dan dianggap sebagai penjahat kelas kakap.  Akan tetapi semuanya itu berubah ketika Salib dipanggul oleh Yesus yang adalah orang benar, Anak Allah, hidup tanpa dosa. Dia diperlakukan secara keji oleh manusia sebagai orang berdosa. Namun kuasa Kasih-Nya telah mengubah makna salib itu. Dia yang adalah orang benar telah membenarkan manusia berdosa yang bertobat, Dia yang adalah Anak Allah telah membawa pulang manusia berdosa yang bertobat ke dalam Kerajaan-Nya dan dianugerahkan martabat yamg setara sebagai anak-anak Allah. Dosa telah diubah menjadi berkat. Salib telah dijadikan takht...

KRISTULAH HIDUP KITA

 Renungan Hari Rabu, 12 Sept. 2023    PW. Santo Krisostomus, UskPujg.        Kol. 3:1-11;    Luk. 6:20-26 Yesus dalam injil hari ini memberikan wejangan khusus kepada para murid-Nya dengan penuh tantangan. Secara paradoksal Yesus menantang para murid bahwa untuk mencapai kehidupan yang bahagia tidaklah mudah, harus menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan bahkan ancaman jiwa sehingga mutlak perlu ada pengorbanan yang diberikan. Namun dengan cara demikian seseorang akan memperoleh kebahagiaan sejati yakni berada di dalam Kristus. Sebab Yesus Kristus telah lebih dahulu merintis jalan salib untuk mencapai kebahagiaan surgawi.  Senada dengan itu santu Paulus menasihati umat di Kolose agar berusahalah selalu untuk mendahulukan hal-hal yang di atas (surgawi), bukan yang di bumi (duniawi). Sebab kita semua telah ditebus oleh Kristus dan kita berada di dalam Dia. Kristuslah hidup kita.  Sanggupkah kita melakukan pesan-pesan Yesus ini? Ma...

SEMALAM-MALAMAN YESUS BERDOA

 Renungan Hari Selasa, 12 Sept. 2023 Masa Biasa Pekan XXIII  Kol. 2:6-15; Luk. 6:12-19 Yesus membutuhkan peran para murid dalam melanjutkan karya penyelamatan umat manusia yang berdosa, yang sakit, yang lapar, yang menderita dan terbelenggu oleh roh-roh. Untuk memperoleh para rasul yang berkualitas, Yesus berdoa kepada Bapa-Nya semalam-malaman. Dengan demikian Yesus pun mengajarkan kepada kita bahwa untuk mengambil sebuah keputusan penting dan besar harus selalu dinaungi oleh Roh Kudus. Jika Yesus yang adalah Putera Allah masih membutuhkan pencerahan dari Roh Kudus dan Bapa surgawi, apalagi kita manusia biasa. Betapa kita membutuhkan bimbingan dan kebijaksanaan Allah.  Sementara itu kita saat ini sebagai orang-orang terbaptis maupun tertahbis adalah murid-murid dan rasul-rasul pilihan Allah. Maka baiklah kita dengan setia melaksanakan tugas kemuridan kita itu dengan penuh tanggung jawab di dalam kehidupan kita sehari hari. Semoga kita semua senantiasa dilindungi dan dibim...

CINTA KASIH MENGATASI SEGALA ATURAN

 Renungan Hari Senin, 11 Sept. 2023 Masa Biasa Pekan XXIII  Kol. 1:24-2:3;  Luk. 6:6-11 Yesus sesungguhnya tidak anti hukum dan peraturan. Buktinya, Yesus katakan Dia datang bukan untuk meniadakan hukum taurat melainkan mau menyempurnakannya. Berarti hukum dan peraturan itu masih ada yang kurang, masih ada celah membuat orang menyimpang dari hidup yang benar. Lihat saja kenyataan yang ada, produk hukum kita masih memberi ruang pembelaan untuk membenarkan diri sekalipun jelas-jelas orang melakukan kejahatan dan kecurangan yang mengorbankan banyak orang. Lebih miris lagi, pembenaran diri ini terjadi dengan menyogok para pemegang hukum sehingga orang miskin, lemah dan tak berdaya pasti KALAH dan menderita. Kisah injil hari tentang seorang yang mati tangan kanannya. Dia sakit. Dia menderita. Apakah sakit itu datang dari dirinya sendiri ataukah karena orang lain yang membuat dia jadi sakit? Bisa saja dia sakit karena terbeban bahkan terbelenggu oleh hukum dan peraturan yang ad...

KOREKSI PERSAUDARAAN ADALAH SEBUAH TANGGUNG JAWAB KASIH

 Renungan Hari Minggu, 10-09 - 2023   HARI MINGGU BIASA PEKAN XXIII    Yeh. 33:7-9;Rom.13:8-10;Mat.18:15-20 Realitas sosial yang seringkali kita jumpai dalam keseharian adalah betapa sulitnya orang menegur sesamanya yang bersalah. Ada alasan yang bisa dipahami, mengapa orang enggan untuk melakukan hal itu. Antara lain alasan yang sering dituturkan: - Pihak yang ditegur seringkali mengatakan, "Kenapa kau repot dengan urusan pribadi orang lain? Sangka dirimu  sudah sempurna?" - Pihak yang menegur seringkali ada keengganan karena berpikir, "yaaa baik kalau dia terima, kalau dia menolak atau bahkan mempermalukan saya, bagaimana? Eiih lebih baik diam saja. Terserah dia mau jadi apa kek, itu urusan dia!" Akan tetapi ada juga yang dengan sikap berani membantu.   - Ada  yang berani untuk menegur, "Yang penting saya sudah berusaha untuk mengatakan hal yang benar, mau terima atau tidak, terserah. Saya hanya karena mengasihinya, maka saya harus mengatak...

ANTARA HUKUM DAN KEMANUSIAAN

 Renungan Hari Sabtu, 09 Sept. 2023 Masa Biasa Pekan XXII  Kol. 1:21-23; Luk. 6:1-5 Setiap pergerakan Yesus selalu diikuti dan diamati oleh kelompok lawan, seperti orang farisi, ahli taurat, orang saduki, dan sebagainya. Mereka ikuti Yesus dengan motivasi mencari kesalahan Yesus atau pun orang-orang yang bersama Yesus. Dengan demikian mereka dapat membuktikan kelemahan Yesus. Sama seperti hari ini dalam injil dilukiskan tentang para murid Yesus yang memetik gandum dan makan. Yang dipersoalkan adalah peristiwa itu terjadi pada hari sabat, hari yang tidak diperbolehkan oleh hukum taurat untuk kerja berat. Itu langgar hukum.  Akan tetapi Yesus punya jawaban jitu untuk menjelaskan kepada mereka dengan bertolak dari pengalaman Daud dan rombongannya. Mereka lapar. Apa yang harus diperbuat? Hari sabat pula. Tambah parah. Namun, Daud justru melakukan hal yang dianggap melanggar hukum taurat demi menyelamatkan para pengikutnya. Mereka lapar dan harus makan. Ini masalah kemanusiaan...

HIDUP DALAM RANCANGAN TUHAN

 Renungan Hari Jumat, 08 Sept. 2023  Pesta Kelahiran SantaPerawan Maria HARI ULTAH SVD KE-148 Mik. 5:1-4a; atau Rom. 8:28-30;          Mat.1:1-16.18-23 Maria adalah seorang manusia beriman  istimewa. Keistimewaan Maria terletak dalam beberapa hal: Pertama, Maria seorang yang suci sejak dilahirkan. Tuhan sudah menyiapkan Maria menjadi alat-Nya untuk berpartisipasi dalam karya penyelamatan umat manusia. Oleh sebab itu sejak di kandungan Maria sudah dinyatakan kudus, suci dan tanpa noda. Dengan demikian, kandungan atau rahim Maria yang suci itulah menjadi tempat berdiamnya Sang Sabda yang menjelma menjadi manusia, Yesus Kristus. Yesus lahir dari kandungan Maria yang tidak bernoda itu.  Kedua, Maria adalah teladan kesetiaan dan kerendahan hati bagi semua orang beriman. Ketaatan iman Maria telah mengarahkan dia untuk mempersembahkan seluruh hidupnya bagi karya Tuhan. Melalui fiatnya Maria berkata, "Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut pe...

BERTOLAKLAH KE TEMPAT YANG DALAM

 Renungan Hari Kamis, 07 Sept. 2023  Masa Biasa Pekan XXII  Kol. 1:9-14;  Luk. 5:1-11 Ternyata di tempat yang lebih dalam ada banyak ikan di sana. Rupanya Petrus salah lokasi menangkap ikan semalam. Ia menolak suruhan Yesus dengan santun, "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa." Namun Petrus Segera menyadari bahwa yang berbicara dengan dia bukan orang sembarangan. Oleh sebab itu dengan sikap taat dia berkata, "Tetapi atas perintah-Mu, aku akan menebarkan jala juga." Petrus tidak lagi mengatasnamai teman-teman dengan kata ganti "kami", tetapi lebih personal, atas nama dirinya sendiri, dengan kesadaran pribadi, "aku" akan menebarkan jala juga.  Ketaatan terhadap kehendak Tuhan akan memberikan berkat "ikan"  berlimpah. Seringkali manusia terlalu terpaku pada pendirian dan sikap "keras kepala" pribadi yang menyebabkan dia tidak dapat apa-apa dalam hidupnya, sekalipun tampak bekerja keras. ...

KASIH KARUNIA DAN DAMAI SEJAHTERA DARI ALLAH

 Renungan Hari Rabu, 06 Sept. 2023   Masa Biasa Pekan XXII  Kol. 1:1-8; Luk. 4:38-44 Perjalanan Yesus menyusuri kota dan desa, dari kampung ke kampung membawa kebaikan dan kebahagiaan. Orang orang sakit disembuhkan, orang orang yang kerasukan setan dibebaskan dari roh jahat, orang orang yang putus asa diberi peneguhan pengharapan. Oleh sebab itu janganlah pernah menolak kehadiran Tuhan di dalam kehidupan kita, apapun situasi yang sedang lita hadapi. Baik suka maupun duka, baik senang mapupun susah, baik sehat maupun sakit.... Tetaplah percaya bahwa pada Tuhan-lah ada kebahagiaan.  Paulus dalam bacaan pertama melaui suratnya kepada jemaat Kolose berpesan agar mereka senantiasa mengucapkan syukur kepada Tuhan atas segala karunia dan berkat yang sudah diterimanya. Seperti Paulus sendiri selalu berdoa mengucap syukur kepada-Nya atas karunia jemaat Kolose yang sudah dibentuknya.  Syukur harus menjadi nada dasar kehidupan seorang beriman. Sebab dengan "bersyukur"...

ALANGKAH HEBATNYA PERKATAAN INI

 Renungan Hari Selasa, 05 Sept. 2023  Masa Biasa Pekan XXII  1Tes. 5:1-6.9-11;  Luk. 4:31-37 Di Nazaret Yesus tidak melakukan mukjizat karena orang orang sekampung-Nya tidak percaya dan menolak Dia. Yesus beranjak ke Kapernaum dan melakukan mukjizat hebat dengan mengusir roh jahat dari dalam diri seorang yang kerasukan setan. Setan memuji Yesus sebagai Yang Kudus dari Allah namun bukan dengan ketulusan hati, melainkan atas dasar ketakutan terhadap Tuhan Yesus. Oleh sebab itu setan pun lari dan keluar dari dalam diri orang itu. Melihat hal itu semua orang takjub dan berkata di antara mereka, "Alangkah hebatnya perkataan ini! Dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat, dan merekapun keluar." Ada banyak bentuk roh jahat yang membelenggu hati, budi dan pikiran serta perbuatan kita yang menjauhkan kita dari Allah. Ibadat, doa dan tingkah laku kita sehari-hari masih bersifat semu seperti roh jahat yang berpura-pura memuji Yesus sebagai "Yang Kud...

DOA RENOVASI GEREJA

    DOA RENOVASI  GEREJA PAROKI  EKARISTI  KUDUS KA-REDONG, RUTENG     P: Marilah berdoa:   Allah Bapa yang kekal dan kuasa, pada kesempatan ini kami  berterima kasih atas segala penyertaan-Mu terhadap Gereja Paroki kami dari dulu hingga sekarang; Engkau senantiasa memberkati Gereja-Mu di bumi Congka sae ini sehingga dari tahun ke tahun umat-Mu bertambah dan semangat kebaktian meningkat. Engkau menjadikan kami sebagai anggota Gereja dalam kesatuan dan iman-kepercayaan penuh pada Sabda Putra-Mu.   Kini kami hendak merenovasi Gereja Paroki kami ini agar umat-Mu dapat beribadat menghormati Engkau secara lebih layak.   Semoga melalui Gereja Paroki  kami ini, Engkau berkenan mengalirkan Rahmat-Mu ke segala penjuru mata  angin; sehingga segala suku dan bangsa memperoleh keselamatan-Mu, hidup  rukun dan damai, sehat dan sejahtera.   Maka berpalinglah kepada doa dan permohona...

YANG PERCAYA, YANG DAPAT BERKAT

 Renungan Hari Senin, 04 Sept. 2023  Masa Biasa Pekan XXII  1Tes. 4:13-17a;  Luk. 4:16-30 Drama penolakan orang orang sekampung asal Yesus terhadap Diri-Nya menjadi bukti bahwa mereka sudah terbelenggu oleh cara berpikir picik dan sempit terhadap pribadi seseorang. Generalisasi terhadap keluarga dan latar belakang kehidupan seseorang membuat orang terperangkap dalam kerangka kekerdilan dalam menilai dan memandang seseorang dengan aspek diri kita sendiri. Maju-mundur, jatuh-bangun perjuangan seseorang tidak pernah lagi dihargai.  Yesus divonis oleh orang-orang sekampungnya demikian lantaran Dia hanya anak tukang kayu sederhana. Bagaimana mungkin Dia memperoleh pengetahuan dan kuasa sedemikian hebat? Itu alasan utama sehingga mereka tidak percaya dan menolak Yesus.  Konsekuensi penolakan itu ada. Rahmat keselamatan dan mukjizat pembaharuan diri tidak terjadi, sebab mereka sudah menutupi dirinya dengan kepicikan sendiri, serta menolak berkat yang dibawa oleh Y...

ENGKAU DAN AKU BUJUK-MEMBUJUK

  Renungan Minggu Biasa XXII, 03 Sept. 2023 Hari Minggu Kitab Suci Nasional Yer. 20:7-9; Rom. 12:1-2; Mat 16:21-27 ENGKAU DAN AKU BUJUK-MEMBUJUK Hari ini Gereja merayakan Hari Minggu Biasa XXII. Bacaan-bacaan suci yang diperdengarkan bagi kita hari ini menunjukkan kepada kita dua sisi kehidupan manusia beriman. Di satu sisi, manusia mengalami kedekatan dengan Tuhan, sehingga keduanya saling berdialog dan aura kedekatan emosional sangat terasa. Nabi Yeremia mengungkapkan perasaannya kepada Tuhan, “Engkau telah membujuk aku, ya Tuhan, dan aku telah membiarkan diriku Kaubujuk…..” . Di sisi lain, Tuhan begitu berwibawa dan berkuasa, sehingga Sabda-Nya dapat menghardik dan mendiamkan manusia yang coba-coba menghalangi titah dan rencana Tuhan. Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus, “Enyahlah iblis! Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.” Manusia dalam hidupnya seringkali menunjukka...

MANFAATKAN TALENTAMU DENGAN BAIK

 Renungan Hari Sabtu, 02 Sept 2023   Masa Biasa Pekan XXI  1Tes. 4:9-11; Mat. 25:14-30 Setiap orang beriman dikarunia berbagai talenta yang menjadi modal dan bekal hidup baik saat ini pun saat yang akan datang. Karunia-karunia Tuhan itu hendaknya didayagunakan sedemikian rupa sehingga dapat membahagiakan baik bagi diri sendiri maupun bagi sesama dan dunia semesta. Talenta yang dimanfaatkan dengan baik akan mendatangkan kebahagiaan dan sukacita, penghiburan dan solidaritas, persaudaraan dan persahabatan, kasih dan pengampunan, harapan dan cinta. Akan tetapi jika tidak dimanfaatkan dengan penuh tanggung jawab maka akan terasa sia-sia dan mengecewakan, kebencian dan dendam, perselisihan dan permusuhan, putus asa dan bahkan kematian.  Sebagai orang beriman hiduplah dengan bijaksana dan jangan sia-siakan segala talemta, berkat dan anugerah Tuhan. Santu Paulus menasihatkan jemaat Tesalonika agar bekerja dengan tangan sendiri untuk membahagiakan diri sendiri dan sesama...