ANTARA HUKUM DAN KEMANUSIAAN

 Renungan Hari Sabtu, 09 Sept. 2023 Masa Biasa Pekan XXII 

Kol. 1:21-23; Luk. 6:1-5

Setiap pergerakan Yesus selalu diikuti dan diamati oleh kelompok lawan, seperti orang farisi, ahli taurat, orang saduki, dan sebagainya. Mereka ikuti Yesus dengan motivasi mencari kesalahan Yesus atau pun orang-orang yang bersama Yesus. Dengan demikian mereka dapat membuktikan kelemahan Yesus. Sama seperti hari ini dalam injil dilukiskan tentang para murid Yesus yang memetik gandum dan makan. Yang dipersoalkan adalah peristiwa itu terjadi pada hari sabat, hari yang tidak diperbolehkan oleh hukum taurat untuk kerja berat. Itu langgar hukum. 

Akan tetapi Yesus punya jawaban jitu untuk menjelaskan kepada mereka dengan bertolak dari pengalaman Daud dan rombongannya. Mereka lapar. Apa yang harus diperbuat? Hari sabat pula. Tambah parah. Namun, Daud justru melakukan hal yang dianggap melanggar hukum taurat demi menyelamatkan para pengikutnya. Mereka lapar dan harus makan. Ini masalah kemanusiaan, maka masalah hukum ditangguhkan dulu. 

Dengan demikian kita dapat belajar bahwa urusan kemanusiaan jauh lebih penting dan urgen daripada masalah hukum dan peraturan, mana yang bileh mana yang tidak. 

Marilah kita memohon rahmat Roh Kudus agar memampukan kita menghayati Sabda-Nya ini dalam kehidupan kita sehari hari. Aturan untuk manusia, bukan manusia untuk hukum. Semoga kita semua senantiasa dilindungi dan dibimbing serta diberkati oleh Allah yang Mahakuasa: Bapa ➕ dan Putera dan Roh Kudus. Amin. 


Salam dan berkat, 

Pastor Paroki EKUKARDO, 

P. Kris Sambu SVD 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

INILAH TUBUH-KU, INILAH DARAH-KU

TERANG YANG BENAR MENGHALAU KEGELAPAN DOSA

BETAPA DAHSYATNYA DOA ITU