SETIA KEPADA ALLAH MENDATANGKAN SUKACITA
SABDA TUHAN
ADALAH PELITA HIDUP KITA
Renungan Hari Sabtu,
Pekan Biasa IX, Tahun B, 08-06-2024
Yes. 61:9-11; Luk.
2:41-51
SETIA KEPADA
ALLAH MENDATANGKAN SUKACITA
Penginjil Lukas melukiskan kisah Yesus menghilang
dari pantauan orangtua-Nya. Hal ini menimbulkan kecemasan orangtua Yesus, Maria
dan Yosef. Sangat menarik dalam kisah ini adalah bagaimana sikap Maria dan
Yosef menghadapi situasi itu. Sangat berbeda dengan situasi kita pada umumnya,
yang biasanya langsung marah, bentak-bentak sang anak, atau berbagai kata-kata
yang tidak sedap didengar sering terlontar dari mulut kita. Apalagi jawaban
Yesus sangat ‘tidak enak’ didengar oleh kedua orangtua-Nya, “Mengapa
kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah
Bapa-Ku?”
Peristiwa ini hendaknya menjadi bahan permenungan
bagi kita dalam menghadapi situasi tertentu yang kita alami sehari-hari. Sebagai
orang beriman, kita mesti melihat peristiwa hidup kita selalu dalam kaitan
dengan rencana Allah dan kehendak-Nya bagi kita. Maka dapat kita belajar dari remaja
Yesus itu bahwa taat kepada Bapa di surga jauh lebih penting dari pada patuh
kepada manusia. Yesus ingin menunjukkan kepada kita bahwa sangatlah penting
kita selalu berada di dekat Tuhan, berada di dalam rumah Tuhan. Dalam keseharian kita, sangat sering kita
mengabaikan kehadiran kita di rumah Tuhan pada hari Minggu atau hari raya
lainnya, hanya karena untuk memenuhi kesenangan kita yang bisa saja diatur atau
bahkan ditunda. Dekat pada Tuhan jauh lebih penting dari pada hanya urusan
manusia belaka.
Hal berikut kita belajar dari Maria dan Yosef
sebagai orangtua. Mereka berusaha menyelami apa yang menjadi kehendak Tuhan
dalam kejadian yang mereka hadapi. Merenungkan di dalam hati dan berusaha
menghayatinya di dalam kehidupan nyata. Mereka tetap setia untuk mendampingi
Yesus.
Nabi Yesaya dalam bacaan pertama sesungguhnya
memberi satu pesan penting bagi kita, jika kita setia dan taat kepada kehendak
Allah, selalu berusaha berada dekat pada Tuhan, merenungkan dan menghayati
rencana Allah di dalam hidup kita, maka kita akan menerima sukacita dan
kebahagiaan di dalam hidup ini. Yesaya berkata, “Aku bersukaria di dalam
Tuhan, jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku…. Tuhan Allah akan menumbuhkan
kebenaran dan puji-pujian di depan semua bangsa.” Setia dan taat kepada
kehendak Allah akan mendatangkan sukacita.
Marilah kita
memohon kehadiran Roh Kudus agar memampukan kita untuk bersikap terbuka pada
kehendak Tuhan dan memahami kasih Tuhan yang mengalir bagi setiap kita. Kiranya
kita dengan setia menghayati nilai-nilai iman dan rencana Tuhan di dalam
kehidupan sehari-hari.
Semoga kita sekalian senantiasa diberkati oleh Allah
Tritunggal Mahakudus : (+) Bapa dan Putera dan Roh
Kudus. Amin.
Salam dan
berkat,
Pastor
Paroki EKUKARDO,
P. Kris
Sambu, SVD
Komentar
Posting Komentar