KEBAHAGIAAN MELAUI SALIB
SABDA TUHAN
ADALAH PELITA HIDUP KITA
Renungan Hari Senin,
Pekan Biasa X, Tahun B, 10-06-2024
1Raj. 17:1-6; Mat
5:1-12
KEBAHAGIAAN
MELAUI SALIB
Tuhan Yesus di dalam injil pada hari ini mulai
mengajarkan kepada para murid mengenai Sabda Bahagia di atas bukit, yang sering
disebut Kotbah Di Bukit. Sabda Bahagia yang dicanangkan oleh Yesus sangat berbeda
dengan gagasan kebahagiaan yang diidamkan oleh manusia. Bagi manusia
kebahagiaan itu diukur dengan hal-hal material yang nampak seperti kekayaan,
uang, rumah, fasilitas mobil, status sosial dengan jabatan karier yang mumpuni,
dan berbagai hal duniawi lainnya. Akan tetapi berbeda dengan kebahagiaan yang
diusung oleh Yesus. Yesus mengajarkan bahwa kebahagiaan yang dicapai oleh
seorang murid-Nya adalah kebahagiaan yang harus diraih melalui sebuah
pengorbanan dan jalan salib. Oleh sebab itu secara paradoksal Yesus menyebut
orang Bahagia justru Ketika dia miskin, lapar, haus, dihina, dicaci maki,
dikejar dan dianiaya; dan semuanya itu hanya karena nama Tuhan yang diimani. Di
dalam iman akan Tuhan, dan dalam keyakinan serta pengorbanan yang tulus,
seseorang mengalami sukacita yang sejati.
Nabi Elia dalam bacaan pertama menjadi saksi akan
iman yang penuh pengorbanan itu. Elia dengan iman yang teguh dapat mewartakan
kuasa Tuhan yang turun melalui dirinya. Ia menahan hujan dan hujan tidak turun
sampai dia mengatakan untuk turun lagi. Hal itu terjadi bukan karena kehebatan
Elia, melainkan karena imannya yang mendalam kepada Tuhan, maka Tuhan berkarya
melalui dirinya. Untuk itu Elia setia dan taat kepada perintah dan kehendak
Tuhan. Elia hidup dalam persembunyian yang disiapkan oleh Tuhan di pinggir Sungai
Kerit, dan burung gagak setiap pagi dan sore menghantar makanan baginya.
Marilah kita
memohon kehadiran Roh Kudus agar memampukan kita untuk bersikap terbuka pada
kehendak Tuhan dan memahami kasih Tuhan yang mengalir bagi setiap kita. Kiranya
kita dengan setia menghayati nilai-nilai iman dan rencana Tuhan di dalam
kehidupan sehari-hari. Semoga Terang Sabda Allah dan Roh Pemberi karunia,
melenyapkan segala dosa dan kebutaan manusia tidak beriman.
Semoga kita sekalian senantiasa diberkati oleh Allah
Tritunggal Mahakudus : (+) Bapa dan Putera dan Roh
Kudus. Amin.
Salam dan
berkat,
Pastor
Paroki EKUKARDO,
P. Kris Sambu,
SVD
Komentar
Posting Komentar