TINGGAL DALAM PERSEKUTUAN DENGAN TUHAN
SABDA TUHAN
ADALAH PELITA HIDUP KITA
Renungan Hari Minggu,
Pekan Paskah V, 28-04-2024
Kis. 9:26-31;1Yoh.3:18-24;
Yoh. 15:1-8
TINGGAL DALAM
PERSEKUTUAN DENGAN TUHAN
Yesus berbicara
di dalam injil hari ini mengenai Diri-Nya dan Bapa ada di dalam persekutuan. Di
dalam Persekutuan itu ada Kerjasama yang sangat baik, yakni Sang Bapa menjadi
Pengusaha kebun anggur; sedangkan Sang Anak menjadi tanaman Anggur itu sendiri.
Oleh sebab itu Yesus menyebut Diri-Nya sebagai pokok anggur dan Bapa-Nya
sebagai Pengusahanya. Supaya ranting-ranting anggur dapat menghasilkan buah
yang limpah maka butuh perawatan dengan baik dan tetap menyatu dengan pokoknya.
Tanpa perawatan dan terutama tanpa persatuan dengan pokoknya niscaya akan
menghasilkan buah.
Gambaran
tentang pokok anggur ini sesungguhnya dengan jelas hendak menjelaskan kehidupan
kaum beriman. Bahwasanya tanpa Persekutuan dengan Allah, berada di dalam
hadirat-Nya, tidaklah mungkin kita menghasilkan buah-buah iman yang benar. Buah-buah
iman yang benar itu seperti sukacita, kegembiraan, damai sejahtera, cinta
kasih, pengharapan, penghiburan, saling pengertian, pengampunan, dan
sebagainya. Jadi jika orang-orang yang
percaya itu bersatu di dalam Bapa dan Anak maka mereka tinggal di dalam dan bersama
dengan Bapa dan Anak. Orang-orang beriman inilah adalah ranting-ranting anggur
yang akan menghasilkan buah-buah limpah, sebab selalu Bersatu dengan Bapa Sang
Pengusaha, dan Anak sebagai Pokok anggurnya.
Kisah pertobatan
Paulus yang disampaikan oleh Barnabas di Yerusalem kepada rasul-rasul merupakan
bukti nyata ranting anggur yang berbuah karena melekat dan bersatu pada pokoknya.
Sebab pertobatan merupakan suatu hasil dari relasi yang penuh kesadaran iman
kepada Allah sebagai sumber keselamatan dan kehidupan kekal. Buah itu menjadi
berlimpah-limpah ketika Paulus Bersama Barnabas melanjutkan misi Yesus yakni memperkenalkan
pokok anggur itu kepada banyak orang dalam suatu perjalanan misi yang mendunia.
Sebagai orang
beriman, kita pun dipanggil untuk senantiasa menjalin relasi Persekutuan di
dalam Allah dan Yesus Kristus sebagai pokok anggur itu. Dan seperti Paulus,
kita pun diutus untuk membagikan buah-buah kebaikan yang kita hasilkan dari
relasi dengan pokok anggur yang benar itu kepada sesama, agar mereka pun
menjadi ranting (murid) yang menghasilkkan buah secara berlimpah.
Santu Yohanes
di dalam bacaan kedua, menegaskan bahwa buah-buah dari pokok anggur yang benar
itu adalah kita percaya kepada Allah dan saling mengasihi di antara kita
sebagaimana Tuhan Yesus sudah mengasihi kita.
Maka marilah kita memohon Rahmat Roh Kudus agar
memampukan kita untuk bisa mengalami kehadiran Tuhan, sehingga hidup selalu
terjalin dengan Pokok Anggur yang benar itu, dan melalui karya-karya kita menjadi sarana pewartaan dan kesaksian kabar
gembira dari Allah sumber kehidupan kita. Semoga kita sekalian senantiasa diberkati oleh Allah
Tritunggal Mahakudus : (+) Bapa dan Putera dan Roh
Kudus. Amin.
Salam dan berkat,
Pastor Paroki EKUKARDO,
P. Kris Sambu, SVD
Komentar
Posting Komentar