MENGHARGAI DAN MEMPERTAHANKAN PILIHAN HIDUP
Renungan Hari Jumat, 18 Agust 2023 Masa Biasa Pekan XIX
Yos. 24:1-13; Mat. 19:3-12
Injil hari ini memperlihatkan kepada kita para beriman untuk menghayati pilihan hidup yang telah dijatuhkan secara bertanggung jawab dengan menghargai dan mempertahankannya sekalipun tidak mudah. Hidup untuk menikah atau tidak menikah/membujang dan hidup wadat/selibat adalah sebuah pilihan. Sebagai sebuah pilihan maka keputusan itu mengandung konsekuensi untuk dipertahankan dan dihormati sepanjang hidup.
Secara khusus di dalam injil hari ini Yesus dicobai oleh orang-orang Farisi dengan maksud mencari kekurangan Yesus. Jika didapati kekurangan dalam jawaban Yesus maka ada alasan cukup untuk mereka mengadili Yesus. Akan tetapi mereka gagal. Sebab Yesus justru sebaliknya mempermalukan mereka sebagai bangsa yang tegar tengkuk, yang melawan perintah Musa dalam Taurat. Bahkan nenek moyang mereka telah memaksa Musa untuk merestui permintaan mereka. Kata Yesus, "Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kalian menceraikan istrimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian."
Melalui jawaban Yesus ini sesungguhnya, di satu sisi, Yesus menegaskan bahwa perkawinan sebagai sebuah pilihan yang suci antara seorang laki-laki dan seorang wanita mesti dijaga keutuhannya. Dengan menjaga keutuhan hidup perkawinan sekalipun ada banyak tantangan telah memberi makna mendalam tentang persatuan "satu daging". Sebagai tanda keutuhan hidup perkawinan melalui persetubuhan, Yesus menggarisbawahi apa yang telah ditetapkan Allah sejak semula (Kej. 4:1). Sehingga keduanya menjadi satu pada tingkat manusiawi yang dapat disamakan dengan kesatuan antara Kristus dengan jemaat-Nya (1Kor. 6:16-17). Dengan demikian, jelas tujuannya yakni manusia tidak boleh mencederai pekerjaan Allah.
Di sisi lain, Yesus mengajak para pendengar-Nya untuk bertanggung jawab atas pilihan hidup dan menghormatinya. Hidup tidak kawin karena telah dijadikan demikian sejak dari kandungan ibunya; ada yang dijadikan demikian oleh orang lain; dan ada orang yang dengan kemauan sendiri untuk tidak kawin demi Kerajaan Surga. Semuanya itu adalah pilihan terbaik buat orang tersebut, maka harus dihormati baik oleh dirinya sendiri maupun oleh sesamanya. Sebagai pilihan, dia memiliki martabat dalam hidup ini.
Marilah kita memohon rahmat Roh Kudus supaya menghargai dan menghormati setiap pilihan hidup kita dan menghayatinya dengan setia dan penuh tanggung jawab. Semoga kita semua dengan segala pilihan hidup kita dilindungi, dibimbing dan diberkati oleh Allah Yang Mahakuasa: Bapa ➕ dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Salam dan berkat,
Pastor Paroki EKUKARDO,
P. Kris Sambu SVD
Komentar
Posting Komentar