SIAPKAN HATI UNTUK MENERIMA BERKAT TUHAN

 Renungan Hari Sabtu, 08 Juli 2023     Masa Biasa Pekan XIII 

Kej. 27:1-5.15-29; Mat. 9:14-17

Seperti sebuah drama sinetron jika kita membaca dan merenungkan kisah Ishak memberikan berkat bagi anaknya Esau, namun yang mendapatnya adalah Yakub. Apakah ada sesuatu yang salah? Ada pengkhianatan atau kecurangan? Atau apakah memang inilah rencana dan kehendak Tuhan sendiri untuk menurunkan berkat-Nya kepada setiap orang yang dipilih-Nya dan siap untuk menerimanya?

Esau menjadi anak kesayangan Ishak, dia seorang pemburu. Karakter hidup seorang pemburu sangat akrab dengan aroma binatang dan kekerasan. Sedangkan Yakub adalah anak kesayangan Mama Ribka, kulitnya halus dan berpakaian necis tinggal di rumah. Namun segalanya berubah ketika Mama Ribka ikut terlibat dalam proses pemberian berkat bagi Esau oleh ayahnya, Ishak. Ribka tidak mau kehilangan momen rahmat bagi anaknya, Yakub. Maka segala cara dihalalkan demi mendapatkan berkat itu. Ishak yang buta telah diperdayai. Apa mau dikata, berkat itu hanya sekali diberikan. Hak kesulungan Esau beralih kepada adiknya, Yakub. 

Karakter hidup seorang pemburu yang kasar dan seringkali temperamental dengan naluri membunuh, bukanlah karakter yang dikehendaki Allah. Allah lebih mengutamakan kelemahlembutan, keramahan, ketenangan dan menaruh belaskasihan. Itulah yang didapati pada karakter Yakub. Maka melalui Ribka, Allah mengalihkan berkat itu kepada Yakub, sekalipun dengan cara yang sangat menyakitkan. 

Gambaran cara hidup murid-murid Yohanes berbeda dengan para murid Yesus. Murid-murid Yohanes menjadi representasi cara hidup lama, seperti kantung anggur lama dan kain yang sudah koyak. Oleh sebab itu cara hidup baru sebagaimana diajarkan oleh Yesus kepada para murid-Nya, janganlah disamakan dengan cara hidup lama, seperti murid-murid Yohanes. Adalah lebih bijak, jika cara lama disesuaikan dengan cara baru, bukan sebaliknya. Dengan demikian cara lama diganti dan disempurnakan dengan cara baru, cara hidup yang dibawa oleh Yesus sendiri.

Sebagai orang beriman, hendaknya kita senantiasa siap siaga untuk menerima berkat Tuhan dengan cara selalu memperbaharui diri dalam Roh dan Kebenaran. 

Marilah kita memohon rahmat Roh Kudus agar memampukan kita untuk siap memperbaharui diri sehingga layak menerima berkat yang diwariskan oleh Tuhan sendiri. 

Semoga seluruh hidup dan perjuangan kita senantiasa dilindungi, dibimbing dan diberkati oleh Allah Tritunggal Mahakudus : Bapa ➕ dan Putera dan Roh Kudus. Amin. 


Salam dan berkat, 

Pastor Paroki EKUKARDO, 

P. Kris Sambu SVD 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

INILAH TUBUH-KU, INILAH DARAH-KU

TERANG YANG BENAR MENGHALAU KEGELAPAN DOSA

BETAPA DAHSYATNYA DOA ITU