PERSAUDARAAN SEJATI ADALAH KABAR GEMBIRA
Renungan Hari Kamis, 13 Juli 2023 Masa Biasa Pekan XIV
Kej. 44:8-21.23-29;45:1-5; Mat. 10:7-15
Persaudaraan kasih itu mahal. Persaudaraan kasih seringkali dibayang-bayangi oleh situasi kegelapan dosa. Jika kegelapan dosa sudah menguasainya maka kasih persaudaraan menjadi luntur bahkan hilang. Yang muncul ke permukaan adalah kebencian, kekecewaan, kemarahan, perselisihan, pertengkaran, peperangan, balas dendam, dan seterusnya.
Roh Tuhan turun ke dunia "gelap" itu dan berusaha menghalaunya. Terang Sang Sabda harus mengembalikan hakekat "Terang" yakni damai, kasih sayang, sukacita, pengampunan, solidaritas, penghiburan, dan seterusnya. Supaya bisa mencapai situasi "terang" itu perlu ada yang bersedia untuk bekerja. Itulah tugas para rasul Yesus. Mereka harus keluar dari dirinya sendiri dan pergi untuk mewartakan kasih persaudaraan itu.
Yesus mengumpulkan dan memilih orang-orang khusus sebanyak duabelas itu dan membentuk komunitas persaudaraan Kasih. Setelah mereka mengalami Kasih persaudaraan itu dengan cuma-cuma dari Yesus, maka kini mereka pun harus pergi dan membaginya dengan cuma-cuma kepada orang-orang yang siap menerimanya. Kita adalah rasul-rasul Yesus zaman ini. Kita juga mengemban tugas misi yang sama.
Untuk mewujudkan Kasih Persaudaraan itu, seorang beriman harus memiliki kemampuan untuk mengampuni, agar terang kasih persaudaraan itu dapat menghalau kegelapan dosa. Yusuf adalah seorang pribadi yang luar biasa memiliki kasih persaudaraan sejati karena dia mau mengampuni dosa saudara-saudaranya yang telah menjualnya kepada saudagar Mesir. Akan tetapi Yusuf melihat peristiwa "gelap" masa lalunya sebagai bagian dari karya ilahi, di mana dia mempersiapkan bahan makanan di Mesir bukan hanya untuk orang Mesir, tetapi untuk segala bangsa, termasuk bangsa Israel, saudara-saudaranya.
Membangun kembali suasana persaudaraan kasih tidaklah mudah. Butuh campur tangan Allah. Butuh kerendahan hati dan keterbukaan untuk mengampuni. Tanpa kerendahan hati dan keterbukaan untuk mengampuni, maka manusia tetap dikurung di dalam kegelapan dosa dan maut yang memusnahkan.
Marilah kita senantiasa memohon rahmat Roh Kudus agar kita mampu membangun kasih persaudaraan sejati di tengah dunia, dan rela mengampuni seperti yang dilakukan oleh Yusuf terhadap saudara-saudaranya, dan Yesus terhadap kita orang orang berdosa.
Semoga kita sekalian diampuni dan diberkati oleh Allah Tritunggal Mahakudus : Bapa➕ dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Salam dan berkat,
Pastor Paroki EKUKARDO,
P. Kris Sambu SVD
Komentar
Posting Komentar