KUASA PENGAMPUNAN

 Renungan Hari Sabtu, 15 Juli 2023     Masa Biasa Pekan XIV 

PW Santo BONAVENTURA, UskPujg  Kej. 49:29-32;50:15-26a; Mat. 10:24-33 

Sangatlah manusiawi jika saudara-saudara sebapa Yusuf sangat takut terhadap Yusuf. Alasannya, karena mereka sudah pernah melakukan kejahatan terhadap Yusuf, adik mereka. Mereka pernah berencana membunuhnya, namun atas saran Ruben, salah seorang saudara Yusuf, akhirnya ia dimasukkan ke dalam sumur. Nasib baik bagi Yusuf ketika itu lewatlah kafilah dari Mesir dan Yusuf pun dijual oleh saudara-saudaranya. Ini sesungguhnya situasi kegelapan yang tengah melanda hati saudara-saudara Yusuf lantaran cemburu dan iri hati terhadap adik mereka yang sangat dikasihi oleh sang ayah, Yakub. 

Kegelapan dikalahkan oleh terang. Terang itulah yang dimiliki oleh Yusuf. Dia telah berubah dalam berbagai aspek kehidupan. Punya kedudukan sosial tinggi dalam Kerajaan Firaun, sebagai pejabat istana, punya kekayaan, dan segalanya. Yang tidak berubah adalah iman dan spiritualitas hidup Yusuf. Dia tidak tergoda sekalipun dirayu oleh istri Potifar. Dia tidak menjadi orang yang sombong karena jadi orang  penting dalam kerajaan Mesir. Ia tidak tamak karena memiliki kekayaan. Yusuf tetap rendah hati dan berpegang teguh pada imannya terhadap Yahwe. Yusuf adalah terang di tengah kegelapan dunia Mesir dan saudara-saudaranya. Oleh sebab itu ketika, saudara-saudaranya dengan segala ketakutan meminta maaf kepadanya dan rela jadi hambanya, Yusuf beriba hati. Yusuf menangis. Sebab Yusuf sadar bahwa sekalipun saudara-saudaranya merancang kejahatan, tetapi Allah telah merancang kebaikan melalui dirinya. Yusuf sudah dirancang oleh Allah untuk menyiapkan segala sesuatu demi menyelamatkan bangsanya dan saudara-saudaranya. Yusuf mengampuni mereka dan memberi makan bagi saudara-saudaranya beserta anak-anak mereka. 

Rancangan Allah selalu terlaksana sekalipun ada tantangan dan bahkan kejahatan. Oleh sebab itu di dalam injil hari ini Yesus berpesan kepada para murid-Nya untuk jangan takut dan jangan kuatir. Jangan takut akan musuh-musuh dunia, jangan kuatir akan segala kebutuhan duniawi. Semuanya itu bukanlah hal esensial dan mendasar bagi kehidupan kekal. Yang paling penting adalah perlu iman kepada Allah sebagai penjamin hidup kekal itu. 

Santu Bonaventura yang pestanya diperingati oleh Gereja hari ini, menasihati kita semua untuk jangan kuatir. Sebab menurut BONAVENTURA setiap ciptaan, termasuk manusia, adalah sebuah Sabda Allah. Jika setiap ciptaan adalah Sabda Allah, maka tidaklah mungkin Allah membiarkan ciptaan-Nya menderita ataupun mati. Artinya hidup kita ada di dalam tangan Allah yang mencintai dan mengampuni kita. Manusia jauh lebih berharga daripada bunga bakung di ladang dan burung pipit di udara, oleh sebab itu kita diselamatkan Allah. 

Yusuf mengampuni saudara-saudaranya. Allah mengampuni kita. Maka kita pun harus mampu mengampuni sesama yang bersalah kepada kita. Betapa besar Kuasa Pengampunan itu.  

Marilah kita memohon rahmat Roh Kudus agar memampukan kita menghayati Sabda-Nya ini dalam kehidupan kita sehari hari dengan saling mengasihi dan mengampuni satu sama lain, sebagai anak-anak terang yang mengalahkan kegelapan dosa. 

Semoga kita semua dilindungi, dibimbing dan diberkati oleh Allah Tritunggal Mahakudus :  Bapa ➕ dan Putera dan Roh Kudus. Amin. 

Salam dan berkat, 

Pastor Paroki EKUKARDO, 

P. Kris Sambu SVD 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

INILAH TUBUH-KU, INILAH DARAH-KU

TERANG YANG BENAR MENGHALAU KEGELAPAN DOSA

BETAPA DAHSYATNYA DOA ITU