PERUTUSAN DAN PEMBAPTISAN DALAM ROH
Renungan Hari Raya Kenaikan Isa Almasih, 18 Mei 2023
Kis.1:1-11; Ef. 1:17-23; Mat. 28:16-20
PERUTUSAN DAN PEMBAPTISAN DALAM ROH
Gereja merayakan pesta Kenaikan Tuhan kita Yesus Kristus. Bacaan-bacaan
suci pada hari raya ini mempunyai benang merah mengenai ‘pembaptisan’. Kisah para
rasul dalam bacaan pertama, santu Lukas melukiskan seluruh kisah tentang pekerjaan
dan pengajaran Yesus kepada Theofilus muridnya. Salah satu yang ditulis Lukas
adalah mengenai pernyataan Yesus tentang Janji Bapa, bahwa “Yohanes
membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi, kamu akan dibaptis dengan Roh
Kudus.” Pelukisan Lukas ini sekali lagi kita baca dan dengar di dalam Injil
Matius hari ini, “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di surga dan di
bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku, dan baptislah
mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan
segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu.”
Tugas perutusan kepada para rasul di zaman Gereja Perdana itu masih
relevan sampai kita Gereja dewasa ini. Perutusan untuk bersaksi tentang Tuhan
dengan segala pekerjaan-Nya yang mengagumkan tidak berhenti. Terus dan terus
kita wartakan dan berikan kesaksian. Perutusan dan kesaksian itu lebih lanjut
dengan membawa semakin banyak orang kepada jalan keselamatan, dengan membaptis
mereka ‘dalam nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus’. Supaya pembaptisan
itu berdaya guna maka harus diikuti dengan teladan hidup yang nyata yakni melakukan
segala sesuatu yang telah diperintahkan Yesus kepada kita para murid-Nya. Kesaksian
dan teladan hidup konkrit gemanya jauh lebih kuat dan keras dari pada kata-kata
hampa belaka. Oleh sebab itu, kita semua para beriman, umat Allah yang telah
ditebus dalam Sakramen Pembaptisan, kini saatnya juga kita diutus melakukan hal
serupa. Membaptis sesame dan menghantar mereka kepada jalan keselamatan Allah. Hiduplah
dalam terang Sabda Allah dan berjalanlah sesuai petunjuk dan terang Roh Ilahi.
Ketika kita anggota Gereja merayakan pesta Kenaikan ini, kita hendaknya
menyadari kembali akan panggilan kemuridan kita dan lebih mendalami lagi
penghayatan hidup iman kita secara nyata. Apa yang kita Imani, kita wujudkan di
dalam hidup harian kita; apa yang kita ajarkan, kita hayati secara konkrit
dalam hidup ini. Dengan hidup seturut Sabda Yesus, kita sudah menunaikan tugas
perutusan dan misi Yesus itu sendiri. Gemanya akan bergaung sampai ke ujung
dunia dan di sana pun Tuhan tetap menyertai kita. Janganlah takut, sebab Yesus
dan Roh-Nya tetap menyertai kita sampai akhir zaman.
Marilah kita memohon rahmat Roh Kudus agar kita mampu menghayati pesan
Yesus pada hari ini. Tetap bersemangat mewartakan dan bersaksi tentang Allah Sang
Juruselamat bagi semua orang percaya .
Tuhan memberkati.
Salam dan berkat,
Pastor Paroki EKUKARDO,
P. Kris Sambu, SVD
Komentar
Posting Komentar