Profil Paroki Ekaristi Kudus Ka-Redong
Profil Paroki Ekaristi Kudus Ka-Redong
Paroki
Ekaristi Kudus Ka-Redong merupakan salah satu dari 7 (tujuh) paroki yang ada di
kota Ruteng. Paroki Ekaristi Kudus Ka-Redong terletak di pinggiran kota Ruteng
dan berjarak kurang lebih 3 (tiga) kilometer dari pusat kota.
Sebelum
dimekarkan menjadi paroki, Ka-Redong merupakan salah satu stasi dari Paroki
Katedral Ruteng. Sejak tahun 1950 Ka-Redong dimekarkan menjadi paroki dengan
nama pelindung Ekaristi Kudus dan sejak saat itu pengelolaannya dipercayakan
kepada para pastor SVD
(Societas Verbi Divini) atau Serikat Sabda Allah.
Ketika
dimekarkan menjadi paroki, wilayah Paroki Ekaristi Kudus Ka-Redong terdiri dari
beberapa stasi, yaitu Stasi Ru’a, Woang, Ka-Redong dan Tuke-Mena. Dalam
perkembangannya kemudian, Paroki Ekaristi Kudus Ka-Redong terdiri 1 (satu)
stasi, yaitu Stasi Rua dan 3 (tiga) wilayah, yaitu : Wilayah I (Woang), Wilayah
II (Ka), Wilayah III (Redong) dan Wilayah IV (Tuke dan Mena).
Dalam
perkembangan selanjutnya, sejak tahun 1998 Stasi Ru’a dimekarkan menjadi
Paroki Ru’ a sehingga
wilayah Paroki Ekaristi Kudus Ka-Redong hanya terdiri dari 4 (empat) wilayah
saja, yaitu : Wilayah I (Woang), Wilayah II (Ka), Wilayah III (Redong) dan
Wilayah IV (Tuke dan Mena), dengan 17 Kelompok Basis Gerejawi (KBG). Seiring
dengan pertambahan umat terutama di Perumnas BTN Langkas Damai, maka pada tahun
2000 terjadi pemekaran wilayah IV sehingga wilayah bertambah dari 4 (empat)
wilayah menjadi 5 (lima) wilayah, yaitu : Wilayah I (Woang), Wilayah II (Ka),
Wilayah III (Redong), Wilayah IV (Tuke) dan Wilayah V (Mena dan Perumnas),
dengan 34 Komunitas Basis Gerejawi (KBG). Pada tahun 2016, Wilayah V (Mena dan
Perumnas) dimekarkan sehingga wilayah bertambah dari 5 (lima) wilayah menjadi 6
(enam) wilayah, yaitu : Wilayah I (Woang), Wilayah II (Ka), Wilayah III
(Redong), Wilayah IV (Tuke), Wilayah V (Mena) dan Wilayah VI (Perumnas), dengan
38 Kelompok Basis Gerejawi (KBG) dan 800 kepala keluarga.
Pada tahun 2020, wilayah II Ka dimekarkan menjadi
Ka-Sama dan Ka sehingga menjadi 7 Wilayah: Wilayah I Woang, Wilayah II Ka-Sama,
Wilayah III Ka, Wilayah IV Redong, Wilayah V Tuke, Wilayah VI Mena dan Wilayah
VII Perumnas. Begitu pula dengan KBG, satu KBG di Wilayah I yaitu KBG Sta.
Paulina dan satu KBG di Wilayah VII yaitu KBG Bintang Kejora. Sehingga menjadi
46 KBG dari sebelumnya 44 KBG dengan jumlah 1.293 Kepala Keluarga (KK).
A.
BATAS-BATAS WILAYAH
Paroki Ekaristi
Kudus Ka-Redong memiliki batas-batas sebagai berikut :
Sebelah Utara :
Paroki Karot dan Paroki Rua
Sebelah Selatan : Paroki St. Vitalis Cewonikit dan Paroki Golodukal
Sebelah Timur : Paroki Kristus Raja Mbaumuku &
Paroki Katedral
Sebelah Barat : Paroki St. Klaus Kuwu
B.
PARA GEMBALA
Sejak
berdiri tahun 1950 sampai
dengan saat ini sudah ada 11 Pastor Paroki yang pernah menjadi Gembala di
Paroki Ekaristi Kudus Ka-Redong, yaitu :
1.
Pater Niko Bot, SVD ( ….. – 1968)
2.
Pater Karel Kale Bale,
SVD (1968 – 1975)
3.
Pater Hilarius Gudi,
SVD (1975 – 1998)
4.
Pater Frans Pora Ujan,
SVD (1998 - 2002)
5.
Pater Bernadus Jebabun,
SVD (2002 – 2004)
6.
Pater Hubert Muda, SVD (2004 – 2008)
7.
Pater Ferdinandus
Ganti, SVD (Agustus 2008 –
September 2012)
8.
Pater
Egy Celly, SVD (PLT September - Oktober
2012)
9.
Pater Valentinus Beo, SVD (September 2012 – Juli 2019)
10. Pater Lukas Larun, SVD (PLT Juli – 17 Nopember 2019
11. Pater Kristianus Sambu, SVD (17 Nopember 2019 – sekarang)
C.
BIARA-BIARA
Di wilayah Paroki Ekaristi
Kudus Ka-Redong juga terdapat 4 (empat) biara, yaitu : Biara Misionaris Claris (MC),
Biara AHKYB Abdi Hati
Kudus Yesus Berduka), Biara KFSA (Konggregasi Fransiskanes Suster-Suster Santu
Antonius dari Padua) dan Biara Penyembah
Sakramen Maha Kudus (PSM). Biara Misionaris Claris (MC) terletak di dekat
Pastoran dan mengelola sebuah Taman Kanak-Kanak (TKK), Biara AHKYB
terletak di Lawir juga mengelola sebuah Taman Kanak-Kanak (TKK), Biara KFSA
terletak di Ka-Sama, dan Biara Penyembah Sakramen Maha Kudus (PSM) terletak di
Perumnas juga mengelola sebuah Taman Kanak-Kanak (TKK). Selain melayani di bidang Pendidikan, mereka juga membantu di bidang pastoral: membawa
komuni orang sakit, membina para calon Komuni Pertama, Krisma, dan misdinar,
dansebagainya.
SELAMAT DATANG KE PONDOK
EKUKARDO
DIGITALISASI merupakan sebuah
terobosan untuk menembusi dunia tanpa batas dewasa ini. Tidak ada yang
tersembunyi dan tidak ada kata terlambat untuk segala informasi yang dibutuhkan
dan ingin disebarluaskan. Segalanya menjadi serba mudah. Demikian pula dalam
dunia pewartaan dan pelayanan pastoral. Gereja tidak bisa menganggap hidup
dalam dunia digitalisasi sebagai gaya hidup mewah dan pemborosan, jika tidak
ingin ketinggalan dalam berbagai hal. Gereja harus melebur di dalam arus
perkembangan ini. Melebur dalam arus zaman merupakan sebuah kecerdasan untuk
terlibat dengan segala yang terjadi di tengah semesta dengan segala
problematikanya.
Akan tetapi, di samping segala
kemudahan yang diperoleh dari dunia digitalisasi ini, di sisi lain perlu
diwaspadai segala dampak negative yang terjadi sebagai akibat dari penggunaan
media modern yang tidak terkontrol. Peran manusia sangat besar untuk
menggunakan sarana modern ini dengan bijaksana. Jika salah dimanfaatkan maka kefatalan
yang harus ditanggung. Bisa ada pemfitnahan, pencemaran nama baik, konspirasi
kejahatan dan kriminalitas, degradasi moralitas yang massif akibat tayangan dan
tidak ter-filter hal-hal yang bersifat tidak pantas. Dan masih banyak hal yang
bisa dilitaniakan.
Paroki Ekaristi Kudus Ka Redong
(EKUKARDO) tidak bisa tidak harus turut ‘bermain’ dalam arus zaman digitalisasi
ini. Kiranya melalui website ini Langkah-langkah konstruktif di dalam dunia
pewartaan iman, pengamalan kasih, persekutuan hidup jemaat, dan kertelibatan
konkrit di dalam dunia semesta semakin dirasakan manfaat-manfaat untuk
membangun manusia yang berkualitas lahir dan batin. Untuk itu sangat diharapkan
agar media ini dipergunakan secara bijaksana dan bertanggung jawab. Jauhkan
segala bentuk pemanfaatan yang keliru terhadap sarana modern ini.
Marilah kita bersama-sama berusaha
untuk saling peduli, meningkatkan solidaritas dan membangun iman kita secara
berkualitas di tengah dunia modern ini. Kita saling membagi informasi yang
konstruktif dan hindarilah segala hal yang destruktif. Kita saling mendekatkan
diri dalam iman, dan tanggalkan tirai pemisah yang saling menjauhkan. Kita
menjadi agen pembawa pencerahan dan kebenaran, bukan kekaburan dan kepalsuan.
Jadilah Terang dan Garam dunia!
Salam dan berkat,
Pastor Paroki EKUKARDO,
P. Kris Sambu, SVD
Komentar
Posting Komentar