PUASA DAN NILAI PERSEKUTUAN

 Renungan Hari Jumat, 24-02-2023

Hari Sesudah Rabu Abu

Yes. 59:1-9a; Mat. 9:14-15

Yesus mengajarkan kita praktek berpuasa yang benar. Bukan cuma sekedar penampilan lahiriah, wajah muram, sedih dan menangis belaka; iya melainkan dengan sikap dan tindakan moral yang benar seperti membuka belenggu-belenggu kelaliman dan melepaskan tali-tali kuk yang menyiksa banyak orang. Juga dengan berbuat amal kasih bagi sesama, sebagaimana dipesankan oleh Yesaya. Itulah puasa yang benar. Yesus menyempurnakan perbuatan puasa yang benar itu terjadi dalam sukacita kebersamaan, kegembiraan dalam persekutuan. Seperti suasana pernikahan di mana pengantin masih bersama sama dengan para sahabatnya, di sana sukacita dan kegembiraan masih berlamgsung. Puasa jika pengantin  sudah diambil, barulah dilakukan. Maksud Yesus adalah suasana sukacita dan kegembiraan haruslah menjadi tolak ukur nilai ritual puasa, bukan sekedar menjalani ritual tersebut. 

Marilah kita memohon rahmat Roh Kudus agar memampukan kita menghayati puasa kita dalam sukacita kebersamaan dan persekutuan kita sebagai murid-murid Tuhan. 

Salam dan berkat, 

Pastor Paroki EKUKARDO, 

P. Kris Sambu SVD 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

INILAH TUBUH-KU, INILAH DARAH-KU

TERANG YANG BENAR MENGHALAU KEGELAPAN DOSA

BETAPA DAHSYATNYA DOA ITU