RANGKUMAN EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DPP- DKP TAHUN ANGGARAN
2022
DI TINGKAT WILAYAH/KBG
PAROKI EKARISTI KUDUS KA
REDONG – KEV. RUTENG – KEUSKUPAN RUTENG
WILAYAH : 1
KBG
: 19
Pertanyaan:
1. Bagaimana pendapat anda
tentang pelayanan administrasi di kantor paroki, berkaitan
dengan:
-
Para pelayan/pegawai?
·
Baik (14)
·
Sangat baik/bagus (4)
·
Cukup baik (2)
·
Pelayanan cepat.
·
Jumlah 2 orang pas.
·
Jam kerja terlalu santai.
·
Hanya jumlah pegawai terlalu banyak sehingga pengeluaran
membengkak.
·
Kalau bisa ada seragam kerja yang normative.
·
Harus teliti dalam pelayanan dalam soal penerimaan uang
GESSHAR.
-
Sikap dan tata krama para pelayan/pegawai?
·
Baik (15)
·
Sangat baik (2)
·
Cukup baik (3)
·
Mereka selalu menunjukkan sikap yang ramah, sopan santun (4)
·
Melayani dengan hati.
·
perlu ditingkatkan (pelayanan prima) (1)
·
Kaku dan kurang 3 S (1).
-
Waktu pelayanan?
·
Baik, tepat waktu, tidak bertele-tele (12)
·
Kalau bisa pelayanan samapi jam 13.30 WITA
·
Kalau boleh sampai jam 4 sore
·
Menurut pendapat kami waktu jam kerja terlalu banyak santai,
maksud kami, tolong memperhatikan kebersihan lingkungan kantor dan taman
kantor.
·
Waktu yang tersedia cukup banyak, sehingga umat dapat
dilayani optimal.
·
Waktu pelayanan secretariat paroki sudah maksimal, minimal 6
jam dalam sehari selama 6 hari.
·
Sebaiknya lebih fleksibel.
·
Perlu pajang jadwal jam kerja di depan pintu; perlu ada
kontak person pegawai.
·
Waktu pelayanan sifatnya fleksibel, karena pekerjaan banyak
pasti waktu pelayanan akan lama.
-
Fasilitas pelayanan kantor?
·
Baik dan memadai (16)
·
Walaupun kantor sederhana/ruangan kecil tapi tolong
perhatikan kerapian, dan kebersihan ruangan dan lingkungan kantor.
·
Perlu penambahan meja dan kursi untuk tamu (tidak memadai)
(2)
·
Format pengumuman dibuat lebih rapi dan mudah/tidak
bertele-tele waktu dibacakan.
·
Perlu penambahan fasilitas kantor untuk mendukung kinerja
kerja pegawai; untuk mempercepat pelayanan.
2. Bagaimana pendapat anda
tentang Keuangan Paroki:
-
Laporan Pertanggungjawaban Keuangan?
·
Baik, sesuai kebutuhan dan transparan (18)
·
Laporan mingguan sudah dilaksanakan dengan baik; perlu dibuat
laporan pertanggungjawaban tahunan dan diplenokan di depan seluruh anggota
dewan paroki dan utusan wilayah; perlu evaluasi dan laporan triwulan yang
melibatkan wilayah dan dewan.
·
Jadwal laporan jelas. Perlu dipikirkan media laporan yang
baik; ada laporan keuangan sifatnya glondongan, di laporan akhir tahun harus
dirinci, terutama yang rutin sifatnya.
·
Menurut kami untuk laporan keuangan paroki disarankan untuk
ditempel di depan pintu masuk gereja.
·
Yang dilaporkan cukup garis besar/pokok-pokok saja. (2)
·
Laporan keuangan dikirim ke KBG minimal sekali dalam sebulan
untuk disampaikan kepada umat lewat WA grup KBG/papan informasi.
·
Untuk sementara baik; harapan umat antara laporan dengan
kondisi riil tidak ada perbedaan.
·
Jelas. Diusulkan agar keuangan paroki sebaiknya tidak terlalu
banyak disimpan di kas, tetapi harus lebih banyak disimpan di SIBUHAR/Bank.
·
Laporan keuangan perlu dipajang dalam/pada papan informasi.
·
Laporan sudah bagus, sebaiknya dilampirkan dengan rekening
koran.
-
Pengembangan dan Pengelolaan asset paroki?
·
Sudah baik, jelas (6)
·
Kurang professional dalam pengelolaannya, tidak maksimal,
tidak jelas (10)
·
Belum semuanya transparan khususnya
UBSP, mengingat gereja bukan tempat bisnis.
·
Perlu penataan Kembali; para pihak, selain yang tidak
berkepentingan langsung dengan kebutuhan paroki, yang memanfaatkan asset
paroki harus dengan perjanjian tertulis.
·
Maksimalkan pembangunan aula paroki untuk
digunakan/disewakan; Pemasukan asset paroki dilaporkan kepada umat setelah misa
hari Minggu.
·
Kami tidak pernah tahu tentang pengelolaan dan pengembangan
asset paroki.
·
Menurut kami, umat hanya butuh keterbukaan saja dari para pengelola,
yang terpenting hasilnya dilaporkan.
·
Hasil penjualan cengkeh setiap tahun tidak transparan,
sehingga umat tidak mengetahui berapa hasil penjualan.
·
Kurang maksimal dalam pengelolaan asset tak bergerak, mis.
Kebun – kurang Nampak dalam hasil kebun, kecuali cengkeh yang nampak dalam
laporan keuangan.
-
Partisipasi umat dalam program GESSHAR (Gerakan Syukur
Setiap Hari)?
·
Baik dan aktif (10)
·
Kurang kesadaran dari umat itu sendiri, kinerja pengurus KBG
(11)
·
Belum maksimal, karena tidak ada skala prioritas dan gereja
tidak memahami keadaan umat.
·
Alasan kemandekan GESSHAR:
= Kebutuhan keluarga yang cukup banyak.
= Banyak yang belum paham tentang GESSHAR maka perlu sosialisasi yang
terus menerus
= Belum pahami Gerakan syukur sebagai bagian dari penghayatan iman.
= Ada Pengurus KBG yang tidak peduli dengan tugas ini.
= Bencana covid-19 dan kenaikan harga BBM.
·
Usulan:
= Mohon pertimbangan Kembali sanksi yang diumumkan setiap hari minggu
terhadap KBG yang tidak/belum menyetor GESSHAR. Pengumuman tersebut perlu
dikaji ulang;
= Dewan keuangan kunjungi KBG yang belum/tidak menyetor GESSHAR/Dana Pembangunan.
= GESSHAR bagi kaum miskin yang mengalami kesulitan ekonomi, TIDAK PERLU
DIWAJIBKAN untuk menjalankan program GESSHAR.
= GESSHAR sangat baik untuk kemandirian paroki, namun tidak wajib bagi
umat yang sangat sulit hidup/miskin. GESSHAR adalah Gerakan atas kesadaran dan
rasa solider.
= 75% umat mengalami kesulitan terkait program GESSHAR.
-
Pemberian kolekte pada hari Minggu/Hari Raya dan Misa-Misa
Khusus?
·
Kurang partisipasi umat/belum sadar makna kolekte (10)
·
Antusias, bagus, Hal yang wajar (5)
·
Arti dari kolekte dalam misa kudus: syukur atas berkat-Nya, bentuk penghayatan iman yang
nyata, juga bentuk solidaritas antar umat beriman.
·
Seluruhnya diserahkan pemanfaatannya kepada pastor paroki.
·
Pemberian kolekte misa adalah Gerakan kesadaran umat yang
tidak bisa diukur atau diberi patokan; Perkuat pemberdayaan umat sehingga umat
miliki daya ekonomi untuk memberi kepada Gereja.
·
Tidak ada komentar. Karena kolekte adalah masalah iman
seseorang, kolekte sesungguhnya adalah ucapan syukur atas semua berkat dan
rahmat.
·
Pemberian kolekte pada hari Minggu dan pada misa khusus, itu
tergantung pada pribadi masing-masing, tapi kami sebagai pengurus KBG tetap
memberikan himbauan kepada umat.
3. Bagaimana pendapat anda
tentang keterlibatan
umat dalam pembangunan di paroki:
-
Dana?
·
Kurang/rendah/belum optimal partisipasi umat (5).
·
Untuk membangun paroki butuh keterlibatan umat (9).
·
Umat ambil bagian cukup baik/lancer/berpartispasi (12)
·
Walaupun kecil yang dikumpul dari umat tapi sangat berarti,
kami sebagai umat minta: harus transparan dalam penggunaan dana, lapor
pengeluaran dan pemasukan dengan perincian yang jelas, agar umat semakin
semangat dan mencintai parokinya (6).
·
Perlu ada ketegasan dari DPP/Pastor agar wilayah/KBG yang
lain harus tertib stor uang pembangunan, supaya adil.
·
Kesadaran umat perlu ditingkatkan terus dan para pengurus KBG
perlu kerelaan untuk menjemput (menagih) dana dari umat (6)
·
Dibebankan kepada umat sesuai kemampuan umat basis.
·
Situasi ekonomi pasca covid-19 yang ambruk dan membuat umat
kesulitan dalam hal ekonomi/uang; kkebutuhan umat juga banyak.
·
Berat bagi umat, dikarenakan
rancangan pembangunan banyak.
·
Tidak baik dana pembangunan dibebankan kepada umat.
-
Tenaga kerja?
·
Kurang partisipasi dari umat (10).
·
Tidak perlu karena ada dana gereja.
·
Seharusnya dalam mengerjakan pembangunan dalam paroki, harus
mengoptimalkan tenaga-tenaga tukang bangunan umat paroki sendiri. Alasannya: umat paroki sendiri ada yang ahli tukang
batu, tukang kayu, dll, dan sudah berpengalaman dalam membangun rumah-rumah dan
Gedung-gedung dan paling istimewa ada rasa bangga dalam diri umat semuanya.
·
Perlu direncanakan dan diprogramkan pembagian jadwal kerja
(10).
·
Apakah dibayar atau swadaya umat?
-
konsumsi?
·
Umat sebaiknya berpartisipasi untuk mengurus konsumsi para
tukang dan pekerja agar dapat menghemat anggaran (15).
·
Perlu direncanakan dan diprogramkan untuk melibatkan umat
wilayah/KBG.
·
Konsumsi siapa? Konsumsi pastor? Atau konsumsi
pengurus untuk setiap rapat? Tolong diperjelas.
·
Tidak perlu karena ada dana gereja.
4. Bagaimana pendapat anda
tentang:
-
LITURGI di Gereja
(keterlibatan umat, koor, petugas liturgi, dll)?
·
Umat berlum terlibat sepenuhnya dalam liturgi: ikut menyanyi,
berdoa, jawaban-jawaban dalam misa, ….. (12).
·
Para petugas dari KBG/Wilayah yang bertugas belum maksimal
jalankan tugas (9).
·
Belum ada penegasan dari gereja, jika umat lalai dalam tugas
(sanksi).
·
Liturgi sudah bagus dan ada keterlibatan umat dan petugas.
Dengan keterlibatan umat, semua proses perayaan misa dapat berjalan dengan
lancer (6).
·
Sangat perlu persiapan para petugas liturgi: lector/ris,
pemazmur, pengangkat lagu/koor, ajuda, dan sebagainya.
·
Seksi liturgi harus lebih pro-aktif dalam perisapan-perisapan
perayaan liturgis.
·
Pendapat kami tentang liturgi di gereja: seharusnya dan
sebaiknya petugas keseluruhannya harus ditanggung oleh KBG yang
bersangkutan/yang bertugas, mulai dari dekorasi, koor, lector, misdinar/putra-i
altar, pemazmur, dan harus ada persembahan dari KBG tersebut.
·
Liturgi di kapela PSM cukup baik
·
Usulan: perlu dibentuk SATGAS/TATIB dari setiap KBG untuk
tugas setiap ada misa; di balkon tidak ada situasi doanya setiap hari minggu.
-
Liturgi Inkulturasi (Misa Minggu III dalam bulan)?
·
Baik, sudah ada partisipasi walaupun belummaksimal (8).
·
Belum kompak, tidak seperti yang diharapkan, (5) .
·
Senang dan bangga karena menjunjung tinggi budaya. Cuma sayangya
umat belum memaknai sepenuhnya rasa memiliki dan mencintai budaya sendiri,
semisalnya dalam berpakaian belum semua umat kompak bahwa Minggu III dalam
bulan adalah misa inkulturasi, dan kalau bisa diusahakan agar lagu-lagu,
bacaan-bacaan, dan injil juga harus dalam Bahasa Daerah Manggarai, kecuali kotbah
pakai Bahasa Indonesia. Dengan demikian semua petugas yang sudah ditentukan
harus latih sungguh-sungguh, terutama: lektor, pemazmur, koor. Karena jadi
lector bukan hanya tahu membaca, tetapi juga penghayatan dalam membaca Kitab
Suci.
·
Pelaksanaannya ditingkatkan lagi; tidak sebatas di busana dan
lagu tetapi harus ditambahi ritus atau assesori lainnya.
·
Perlu diingatkan dan ditingkatkan karena banyak umat sudah
lupa.
·
Misa inkulturasi tidak perlu menggunakan Bahasa daerah.
·
Ada kesan belum serius di paroki ini, baik pastor maupun
umat.
·
Seluruh liturgi keseluruhan harus menggunakan Bahasa daerah,
tidak hanya pada lagu.
·
Kurang dihidupkan karena kurang informasi; proaktif seksi
perlu ditingkatkan;umat perlu menyadari semangat budaya; petugas liturgi (khususnya
pemazmur) diharapkan mengikuti perarakan awal dengan imam dan menempati tempat
yang sudah disiapkan.; Hal yang baik: pada umumnya sudah baik, teristimewa
akhir-akhir ini misdinar selalu ada, baik misa pertama maupun misa kedua.
·
Misa pada Minggu III bagi Sebagian umat selalu
dianggap sebagai misa biasa, oleh karena itu perlu disampaikan secara terus
menerus kepada umat melalui pengumuman di gereja.
-
Pelayanan Sakramen (Ekaristi, Tobat, Minyak Suci)
oleh para imam (pastor) selama ini?
·
Sangat baik, Baik, lancer, sudah maksimal, (19)
·
Dalam pelayanan sakramen kami sebagai umat sangat
berterimakasih atas pelayanan dari para imam kami yang selalu siap sedia
melayani umat kapan saja.
·
Tidak perlu memberikan sanksi penghentian pelayanan sakramen
bagi umat di KBG yang menunggak GESSHAR.
·
Sakramen tobat belum optimal kehadiran umat (masalahnya
bukanpada pastor).
·
Usulan: Natal kedua dan paskah kedua misa untuk orang
sakit/Lansia.
-
Pelayanan Sakramentali (Pemberkatan barang-barang
rohani, rumah, kendaraan,….)?
·
Baik, umat sadar akan kebutuhan dan niat baik (12)
·
Kesadaran umat masih kurang.
·
Yang sangat mengganggu dalam pelayanan sakramentali yaitu
kalau barang-barang tersebut diletakkan di altar persembahan atau meja
perjamuan kudus. Sebaiknya ada meja khusus utuk taruh barang-barang tersebut
sehingga pastor dapat memberkatinya di tempat tersebut.
·
Usulan: ada program terpusat utuk berkat setiap rumah di KBG
oleh pastor.
·
Pelayanan maksimal dan bergantung permintaan umat; Bisa
dibuat jadwal khusus dalam bulan untuk pemberkatan barang rohani dan kendaraan
di gereja.
·
Umat belum terlalu menyadari penting pemberkatan
sakramentali; Usul: perlu sosialisasi akan pentingnya sakramentali sebagai
orang katolik.
5. Bagaimana pendapat anda
tentang kegiatan-kegiatan:
-
Katekese APP dan Katekese Bulan Kitab Suci Nasional?
·
Umat kurang ikut partisipasi, kesadaran umat rendah (10)
·
Sangat baik, baik (10)
·
Manfaatnya sangat dirasakan oleh umat yang dikunjungi.
·
Pendapat kami untuk katekese APP dan katekese BKSNsangat baik
kalau dipercayakan kepada pengurus lingkungan, yang penting terlebih dahulu ada
pembekalan. Kami sangat mengharapkan ada lomba Kitab Suci tingkat remaja
dandewasa. Dan diharuskan ada utusan dari setiap KBG.
·
Alasan mereka tidak aktif karena bosan untuk mendengar
ceramah dari sesame kaum awam (ini pendapat umat)
·
Perlu diadakan atau ditingkatkan terutama pada bulan doa
rosario, dan kalau boleh pemandunya dari luar KBG atau rolling.
·
Momen paling penting dalam berkatekese dalam KBG
·
Perlu pengaturan pengurus KBG dan wilayah.
·
materi katekese sangat kontekstual.
·
Pemahaman umat akan katekese masih kurang; katekese
dijalankan/dijadwalkan terus
-
Devosi/Doa Rosario pada Bulan Mei dan Oktober?
·
Baik, lancer dan sukses (17)
·
Kami sangat senang dan bersemangat karena diadakan perarakan
Patung Bunda Maria dari wilayah ke wilayah di tahun 2022. Mungkin untuk tahun
2023 ada variasi yaitu dari KBG ke KBG.
·
Anak-anak sangat antusias.
·
Kehadiran orangtua/dewasa kurang, didominasi anak-anak.
·
Ini merupakan keharusan bagi umat katolik untuk menyembah
“Bunda Maria”.
·
Wajib dijalankan, bagi KBG yang tidak berjalan dengan alasan
tertentu perlu dibantu dari wilayah.
·
Minimal ada kunjungan pastor/suster/frater pada saat doa
rosario sebanyak satu kali untuk tiap KBG. (3)
6. Bagaimana pendapat anda
tentang pelayanan Seksi PSE (Pengembangan Sosial Ekonomi):
-
Kelompok Tani/Ternak?
·
Tida ada, tidak tahu, tidak dirasakan (11)
·
tidak tersentuh dengan program tersebut.
·
pemahaman umat akan seksi ini sangat terbatas.
·
Kalau bisa pelayanan seksi PSE tentang kelompok tani dan
ternak diharapkan setiap KBG harus ada dan terkoordinir dan terkontrol.
·
Usulan: kalau materi atau dana terbatas, bisa brupa
pengajaran atau pemberian ilmu keuangan rumah tangga atau bagi info peluang
usaha rumahan.
·
Baik dan perlu ditingkatkan. (4)
·
Mesti evaluasi tentang ketercapaian program apakah
umat/anggota tambah sejahtera? Lalu indikatornya apa?
·
Buat pasar parokial untuk distribusi hasil umat paroki.
-
Kehadiran UBSP (Usaha Bersama Simpan Pinjam)?
·
Baik. Butuh sosialisasi terus-menerus (13).
·
Belum dirasakan manfaatnya, partisipasi umat terbatas, umat
tidak berminat (6).
·
Sangat tidak bagus karena gereja bukan tempat
bisnis.
·
Walaupun masih baru, tapi cukup membantu anggota. Semoga
semakin bertambah anggotanya dan semakin berkembang.
·
Sangat baik sebagai pembelajaran bagi umat untuk menabung dan
hidup hemat.
·
Sangat membantu kita menyelamatkan keuangan keluarga.
·
Mesti dibuat evaluasi tentang ketercapaian program apakah
umat/anggota tambah sejahtera? Lalu indikatornya apa?
·
Sebaiknya umat diajak untuk bergabung di Lembaga keuangan
mikro yang sudah berbadan hukum seperti koperasi SOVERDIA, KOPKARDIOS, FLORETE,
dll.; Untuk UBSP: perlu managemen yang professional dan transparan; UBSP mungkin tidak relevan lagi, sebab banyak UBSP
yang akhirnya bubar/gabung koperasi.
·
Kalau bisa bunga harus kompetitif dan persyaratan
administrasi tidak berbelit-belit.
·
Untuk saat ini mungkin UBSP ditangguhkan, kegiatannya focus
kepada GESSHAR saja.
7. Bagaimana pendapat anda tentang pelayanan Seksi
Pariwisata dan Seni Budaya?
·
Tidak tahu, tidak ada kegiatan, Kurang Nampak di tengah umat,
umat tidak dilibatkan.(15)
·
Perlu ada sosialisasi dari pihak paroki kepada umat, bila
perlu Kerjasama dengan dinas pariwisata atau pelaku pariwisata.
·
Pelayanan seksi pariwisata dan seni budaya tidak begitu
menonjol dan samar-samar saja rasanya. Contoh: semisal dalam misa Inkulturasi
setiap minggu III dalam bulan, baik pakaian, maupun liturgi tidak terasa bahwa
saat itu misa innkulturasi karena belum total budayanya.
·
Cukup baik, dengan senang hati
·
Digiatkan Kembali,
masih banyak umat yang belum memahami kegiatan seksi ini.
8. Bagaimana pendapat anda
tentang kelompok-kelompok kategorial di dalam paroki kita:
-
SEKAR/SEKAMI?
·
Baik, taat, sangat membantu pelayanan gereja (14).
·
Butuh support dari umat.
·
Perlu ada peningkatan kegiatannya
·
Kegiatannya masih terbatas pada kelompok/orang-orang
tertentu.
·
Pendapat kami terhadap SEKAR/SEKAMI masih sangat kurang dalam
menjaga ketertiban diri dalam ikut misa kudus, masih sangat kurang peka
terhadap tugas kalau jadi misdinar, tidak tahu menjaga kebersihan lingkungan
gereja dan membuang sembarang sampah. Kurang mengerti tentang misa kudus
sehingga keluar masuk gereja saat KONSEKRASI.
·
Perlu diadakan pendampingan dan pembinaan yang terus menerus.
-
OMK
·
Baik, aktif, berpartisipasi dalam kegiatan paroki (12)
·
Pengkaderan belum maksimal.
·
Harus lebih banyak peran dalam paroki dan di tengah-tengah
umat. Perlu sosialisasi diri kepada umat
·
Apakah OMK hanya untuk kelompok koor dan paduan suara saja?
Tidak adakah kegiatan social lainya? Dan apa kegiatan OMK/usaha OMK untuk
mengisi kas OMK Paroki? Karena kami belum pernah dengar di berita paroki
tentang kegiatan mingguan atau bulanan baik SEKAR/SEKAMI maupun OMK Paroki.
·
OMK “kurang Nampak” secara maksimal dalam bentuk
kegiatan-kegiatan nyata.
·
Perlu pembinaan dan pendampingan yang terus menerus
·
Sangat mendukung dan apresiasi OMK Redong dengan banyak
prestasi; OMK menginisiasi kegiatan workshop/seminar di setiap wilayah minimal
3 bulan sekali untuk isu-isu yang relevan.
·
Siap siaga untuk melayani/tanggung jawab dengan tugas yang
dipercayakan dalam liturgi;
·
ruang secretariat perlu diadakan;
·
usulan: diharapkan untuk terlibat dalam tugas/kegiatan KBG.
·
Perlu diberi pelatihan/keterampilan agar OMK bisa mandiri.
-
Kelompok Devosional (KTM, VanClar, dan Legio Mariae)?
·
Baik, beri pengaruh positif kepada kelompok, partispasi dalam
kegiatan paroki (12)
·
Kalau bisa kelomok devosi ini ada tugas khusus juga dalam
liturgi gereja, maksud kami, kelompok devosi ini ada kebagian tugas dalam
liturgi baik hari Minggu biasa maupun hari raya.
·
Perlu kunjungan ke kelompok-kelompok supaya dikenal, karena
banyak yang belum tahu.
·
Anggota masih sangat terbatas.
·
Kehadiran dalam misa harian kurang
9. Bagaimana pendapat dan
sikap anda berkaitan dengan kehadiran aliran-aliran lain (beda iman)
di tengah wilayah paroki kita?
·
Perlu kita membangun suasana hidup rukun, damai, dan
berteloransi.
·
Saling menghormati dan menghargai: tidak mengganggu/menghasut
umat untuk mengikuti alirannya.
·
Kita perlu memperkuat iman kita, belajar dan mengenal
ajaran-ajaran iman kita. Dengan demikian tidak mudah dipengaruhi oleh aliran
lain.
·
Memberikan penyadaran kepada umat kita untuk tidak mudah
menjual tanah kepada penganut aliran lain.
·
Kita perlu hati-hati dan berwaspada terhadap pergerakannya
yang tidak wajar.
·
Perlu sikap tegas untuk tidak mengijinkan pembangunan rumah
ibadat dalam Kawasan kita. Untuk itu jangan jual tanah kepada mereka (aliran
lain).
·
Refleksi untuk kita semua (pelayanan dan penghayatan iman);
pengajaran iman katolik dibuat lebih baik lagi, apa keunggulan dari ajaran/agama lain.
·
Perkuat iman umat dengan pendekatan social, ekonomi,
spiritual.
·
Yang resmi dan diakui negara dapat diterima, namun aliran
lain yang tidak diakui dan meresahkan, harus ditolak.
·
Di negara demokrasi ini kita tetap menghargai mereka, tetapi
tugas kita mulai dari paroki sampai pada wilayah/KBG selalu memberi pengertian
kepada umat tentang iman kita yang sesungguhnya.
10. Paroki kita disebut
sebagai Paroki SVD. Yang menjadi kekhasan utama adalah di bidang Kitab Suci
dan Penghormatan terhadap Sakramen Mahakudus (Pelindung Paroki kita).
Bagaimana pendapat anda untuk menampilkan kekhasan-kekhasan utama ini secara
lebih nyata dan optimal dalam kehidupan umat paroki kita?
·
Perlu program pendalaman Kitab Suci di tengah umat.
·
Kegiatan perlombaan Kitab Suci: membaca, quiz, atau berbagai
bentuk lomba lainnya.
·
Melibatkan umat membaca KS (Injil) bergantian pada waktu misa.
·
Mengadakan Pesta Pelindung Paroki dengan kegiatan khusus
Penyembahan Sakramen Mahakudus dan Perlombaan Kitab Suci.
·
Belum Nampak program khusus di bidang Kitab Suci;
penghormatan Sakramen Mahakudus sangat baik.
·
Pertahankan yang dilakukan selama ini; ada event perarakan
Sakramen Maha Kudus dan memberkati rumah umat; jadwal adorasi per KBG agar umat
terbiasa ikut adorasi Sakramen Mahakudus.
·
Perlu sosialisasi di setiap KBG, agar penghormatan terhadap
Sakramen Mahakudus dan pembacaan Kitab Suci menjadi budaya umat.
11. Bagaimana pendapat anda
sehubungan dengan tata lingkungan gereja (kebersihan, keindahan)
dan keamanan lingkungan gereja dan pastoran?
·
Keamanan kurang – harus ada petugas/SATPAM.
·
Kebersihan halaman gereja kurang.
·
Perlu ada kerja bakti dan umat wajib menjaga ketertiban dan
menjaga keamanan.
·
Keamanan selama ini Baik, hanya perlu tetap waspada.
·
Sangat tidak aman, kebersihan tidak Nampak, keindahan sangat
kurang Nampak.
·
Belum diurus dengan baik
·
Untuk halaman gereja kalau paroki memiliki dana yang cukup
agar halaman depan dan samping timur gereja dicor dengan semen dan diselingi
dengan menanam pohon hias (cemara atau sejenisnya) dan dipagar keliling hingga
ke rumah pastoran.
·
Lingkungan gereja sudah asri. Kalau dimungkinkan, perlu ada
pintu gerbang atau security.
·
Perlu partisipasi umat agar dibuatkan pagar dan pintu
gerbang. bedakan gerbang gereja/pastoran dengan gerbang umum.
·
Diatur jadwal pembagian tugas untuk membersihkan lingkungan
gereja dan di sekitarnya.
·
Kebersihan, keindahan dan keamanan gereja adalah tanggung jawab
semua umat, tetapi yang utama adalah menggiatkan para pegawai paroki untuk
membersihkan lingkungan setiap 1 jam sebelum tutup kantor paroki.
·
Kalau bisa Buat pagar tembok keliling; petugas khusus
paroki/gereja membuat jadwal membersihkan dalam dan luar gereja teristimewa
untuk seksinya selain KBG; penataan taman perlu diperhatikan supaya Nampak
indah.
12. Keuskupan Ruteng
mencanangkan tahun 2023 sebagai Tahun Pastoral Pengembangan Ekonomi
Berkelanjutan. Bagaimana pendapat dan usul-saran konkrit anda, agar program
tersebut dapat dilaksanakan dengan baik di paroki kita?
·
Harus merata di KBG/Wilayah, khususnya kita harus
memperhatikan ekonomi umat.
·
Programnya sangat baik dan para petugas wajib turun lapangan
dan mempraktekkan yang nyata sesuai program (jangan sekedar isu).
·
Ini program yang sangat baik dan sesuai dengan kondisi umat
kita; yang menjadi perhatian adalah focus kita apa?
·
Usul dan saran: UBSP lanjutkan. Untuk pertanian dan
peternakan harus terkoordinir dan terkontrol di setiap KBG.
·
Memperkuat seksi PSE; memperkuat UBSP
·
Hendaknya program itu nanti bisa melihat situasi, kondisi,
dan karakter umat di paroki kita yang mayoritas adalah petani.
·
Komunikasi dan libatkan praktisi ekonomi atau pengusaha atau
orang kompeten agar kita tidak focus di bahas program tetapi lebih pada teknis.
·
Perlu duduk Bersama utuk musyawarah dan mufakat.
·
Buat pilot project pengembangan ekonomi di setiap KBG dan
dilombakan di tingkat paroki.
·
Motivasi untuk bentuk kehidupan kelompok usaha; Kerjasama
dengan pemerintah dan swasta; datangkan narasumber bermutu untuk memberi
motivasi untuk usaha.
·
Minimal tiap wilayah ada UMKM/Kelompok tani, ternak yang
menjadi pilot project; Bangun Kerjasama dengan dinas terkait dan LSM/NGO; Butuh
komitmen dan keseriusan dari seksi PSE untuk menjalankan program ekonomi dan
disiapkan pasar parokial.
·
Usul: Buat kelompok terak/tani di setiap KBG; Saran: Harus
berupa barang/benda; harus ada sosialisasi dari paroki; untuk pemberdayaan yang
berpenghasilan tidak tetap.
·
Kami hanya mau bertanya, kira-kira apa program-program
konkrit bagi pengembangan ekonomi umat di “KBG”? kami tunggu.
·
Kami belum mengetahui Tahun Pastoral Pengembangan Ekonomi
Berkelanjutan, tolong disisialisasikan
ke umat.
·
Sasarannya harus sesuai dengan keadaan ekonomi yang
berhubungan langsung dengan kebutuhan umat.
Ka
Redong, 26 Nopember 2022
Salam
dan hormat kami,
An.
Tim Pastoral,
P. Kris Sambu, SVD
Pastor
Paroki
1.
KBG St. Kornelius/IV
2.
KBG Bintang Kejora/VII
3.
KBG Benteng Daud/VII
4.
KBG St. Petrus Kanisius/VII
5.
KBG St. Markus/VI
6.
KBG Sta. Bernadete/II
7.
KBG Sta. Clara/I
8.
Ketua Wilayah VI – Bethania
Mena.
9.
KBG Sta. Perawan Maria/III
10.
KBG St. Gabriel/I
11.
KBG St. Siprianus/V
12.
KBG Sta. Maria Mater Dei/II
13.
KBG St. Bonaventura/IV
14.
KBG Benteng Gading/VII
15.
KBG Sta. Maria Mater
Dolorosa/II
16.
KBG Sta. Paulina/I
17.
KBG St. Yosef Freinademetz/I
18.
KBG St. Paulus/I
19.
KBG St. Laurentius/VI
20.
KBG St. Hilarius/VII
Komentar
Posting Komentar