OLEH KEBIJAKSANAAN ALLAH MANUSIA DISELAMATKAN
Renungan Minggu Biasa XXIII, 04 Sept.
2022
Keb. 9:13-18; Film. 9b-10.12-17; Luk. 14:25-33
OLEH KEBIJAKSANAAN ALLAH MANUSIA DISELAMATKAN
Santo Evaristus berkata, “Ketegasan
mengambil keputusan diperlukan dalam mengikuti Tuhan.”
Tidaklah mudah pada zaman sekarang
untuk membuat sebuah keputusan mengikuti seseorang atau sebuah Lembaga/institusi.
Banyak orang yang mengalami pengalaman-pengalaman traumatis karena keputusan
yang diambil gegabah, tanpa pertimbangan matang, atau tanpa menyelidiki dengan
seksama. Hal itu bisa merangsek masuk dlam banyak bidang kehidupan manusia.
Sebagai contoh kita bisa kemukakan beberapa hal:
-
Seorang anak yang akan masuk perguruan tinggi, mungkin agak
sulit mengambil keputusan, jurusan mana yang cocok dan sanggup dihadapinya. Ada
yang bertanya kepada orangtua, teman-teman, guru-gurunya…. Biasanya anak-anak
seperti ini cukup sukses karena diberi wawasan cukup sebelum dia menghadapinya.
Beda dengan anak yang mausk kuliah hanya karena ‘berkaya’ lihat teman kuliah,
saya pun kuliah. Jurusan yang diambil juga asal saja. Biasanya di kemudian
hari, orangtuaya cukup pusing, minta uang regis dan kost lancer, tapi kuliahnya
lelet.
-
Dunia bisnis juga. Banyak orang ingin terjun di dunia bisnis,
tapi tidak siap berkompetisi di pasar yang ketat. Lalu gulung tikar dan
menanggung beban kredit belum dilunasi.
-
Pilihan hidup berkeluarga: sudah siap atau hanya karena istilah
‘sudah terlanjur’ terpaksa maju terus. Hidup membiara: siap matang atau hanya
karena menyenangkan orangtua?
-
Dan masih banyak lagi kita bisa litani…..
Hari ini Yesus berbicara
tentang “mengambil keputusan mengikuti Tuhan”. Pilihan untuk menjadi
seorang katolik, juga harus diambil secara matang dan pasti. Orang di Flores
dan Timor (NTT) mungkin dikenal sebagai pulau katolik/Kristen. Mereka dibaptis
sejak baru lahir. Permandian ‘tidur’. Jadi katolik karena warisan orangtuanya,
wilayah mayoritas. Tapi ada yang masuk katolik karena ketertarikan terhadap
ajaran, atau kesaksian hidup yang dilihat. Ada juga yang masuk katolik karena
perkawinan. Suaminya bangga bisa bawa isterinya yang dari kepercayaan/agama
lain masuk katolik, namun setelah isterinya jadi katolik justru sang suaminya
yang paling malas ke gereja atau kegiatan rohani di kelompok dan wilayah. Hari
ini Yesus minta kita untuk ambil keputusan secara tegas dan pasti.
Supaya bisa ambil
keputusan tegas dan pasti, kita butuh ‘kebijaksanaan ilahi’. Penulis kitab
kebijaksanaan memberikan alas an kepada kita hari ini. Jika kita hanya
mengandalkan pertimbangan manusiawi belaka, kita seringkali keliru, lalu
kemudian menyesal. Sebab hati kita dibebani dengan badan yang fana, budi kita
terlalu dibebani dengan pikiran-pikiran duniawi. Hanya Roh Kudus yang
dianugerahkan Tuhan dari atas yang dapat meluruskan cara pikir yang benar dan
mempertimbangkan keputusan yang tepat. “Demikian, diluruskanlah Lorong orang
yang ada di bumi, dan kepada manusia diajarkan apa yang berkenan pada-Mu; maka
oleh kebijaksanaan mereka diselamatkan.”
Penginjil Lukas hari ini
mengutarakan persyaratan-persyaratan dari Yesus bagi seorang murid yang hendak
mengikuti-Nya, sebagai Tindakan yang bijaksana. Artinya, apa yang disampaikan
oleh Yesus itu adalah jalan kebijaksanaan bagi seorang yang hendak menajdi
pengikut-Nya yang baik dan benar, yang elak akan memperoleh kebahagiaan dan
keselamatan.
1. Utamakan cinta kepada
Tuhan.
Mengasihi Tuhan/Yesus lebih utama dari pada cinta keluarga, sahabat bahkan
nyawanya sendiri. Di sini Yesus tidak bermaksud kita membenci keluarga,
sahabat, atau orang-orang di sekitar kita; melainkan Yesus minta agar kita buat
prioritas dalam hidup ini. Mana yang paling penting dan diutamakan.
2. Jalan penderitaan dan
salib.
Salib janganlah ditolak, sebab itulah jalan menuju persekutuan dengan Yesus
Tuhan. Ikut Yesus tidak bisa enak-enak saja. Banyak kali orng takut untuk
menderita, berkorban. Salib penderitaan, kematian, kehinaan, cemoohan,
penolakan, dan penyangkalan diri.
3. Berani meninggalkan harta
milik, relasi duniawi, kesuksesan dan masa jaya. Yesus bertemu dengan orang-orang
yang ingin ikut Dia, tapi belum pamit dengan orangtuanya, belum urus pemakaman
ayahnya…. Harta banya harus ditinggalkan. Dan sebagainya.
4. Pertimbangan yang matang. Yesus analogikan dengan
orang yang mau bangun Menara dan raja yang hendak berperang. Perlu duduk dan
buat rencana anggaran dan merancang kekuatan. Untuk keputusan mengikuti Tuhan,
buatlah keputusan dengan matang di dalam doa dan kontemplasi, baru buat
keputusan.
Semua orang kristiani
sebagai murid Tuhan, dipanggil untuk hidup di dalam kebijaksanaan Allah, agar
hidup kita menjadi berarti bagi diri sendiri, sesame dan kemuliaan Tuhan.
Kita memasuki BKSN, kita
diajak untuk menimba kekuatan dan kebijaksanaan Allah melalui permenungan Sabda
Tuhan secara intens bulan ini.
Marilah kita memohon rahmat Roh Kudus
agar memberikan pencerahan bagi hati kita dalam menghayati hidup ini dengan
baik. Di hadapan terang Sabda Allah dan Roh Pemberi karunia, lenyaplah
kegelapan dosa dan kebutaan manusia tidak beriman. Dan semoga hati Yesus hidup
di dalam hati semua manusia. Amin.
Salam dan berkat,
Pastor Paroki EKUKARDO,
P. Kris Sambu, SVD
Komentar
Posting Komentar