JADILAH ORANG YANG BERHIKMAT

 Renungan Hari Selasa, 06-09-2022

Hari Biasa Pekan XXIII - Tahun C/II

1Kor. 6:1-11; Luk. 6:12-19

Rupanya situasi hidup jemaat di Korintus semakin chaos, kacau balau, perselisihan semakin meruncing di antara saudara, berbagai kejahatan mulai muncul dari berbagai sudut kehidupan. Sulit dibendung. Ada saling tuding siapa yang menjadi biang keroknya. Ada sikap mencuci tangan. Bukan saya yang melakukan, tetapi dia. Begitu kira-kira yang terjadi sehingga timbul sikap saling menghakimi. 

Paulus cukup emosi dan kesal. Oleh sebab itu nasihanya lumayan tajam dan keras. "Tidak adakah di antaramu seorang yang berhikmat, yang dapat mengurus perkara saudaranya?"

Persoalan sebetulnya bukan karena tidak ada orang berhikmat, melainkan karena orang mencari keadilan pada orang yang tidak tepat, yaitu orang yang tidak beriman. Paulus mempertanyakan sejauh mana kedalaman iman mereka. Jika imannya mendalam maka mereka akan lebih berbahagia karena menderita ketidakadilan dan dirugikan, daripada melakukan ketidakadilan terhadap sesama dan merugikan orang lain. 

Yesus dalam injil menunjukkan sikap bijaksananya sebagai orang berhikmat, yakni dengan terus hidup dalam persekutuan dengan Bapa-Nya melalui doa yang tiada putus-putusnya. Yesus berdoa semalam-malaman sebelum Ia memilih para rasul-Nya. Yesus tidak mau gegabah melakukan sesuatu tanpa melibatkan Bapa-Nya. 

Kita orang-orang kristiani adalah orang-orang yang terpilih melalui Sakramen Pemandian. Kita adalah orang-orang pilihan yang berhikmat, maka bersikap dan hiduplah sebagai orang yang berhikmat itu yakni dengan menghayati cinta kasih dan keadilan. Itulah sikap orang berhikmat. Jadilah orang berhikmat di dalam hidup ini. 

Marilah kita memohon rahmat Roh Kudus agar memampukan kita menghayati Sabda-Nya ini dalam kehidupan kita sehari hari dengan baik. Di hadapan terang Sabda Allah dan Roh pemberi karunia, lenyaplah kegelapan dosa dan kebutaan manusia tak beriman. Dan semoga hati Yesus hidup dalam hati semua manusia. Amin. 

Salam dan berkat, 

Pastor Paroki EKUKARDO, 

P. Kris Sambu SVD 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

INILAH TUBUH-KU, INILAH DARAH-KU

TERANG YANG BENAR MENGHALAU KEGELAPAN DOSA

BETAPA DAHSYATNYA DOA ITU