DUKACITA PEMBAWA JURUSELAMAT

 Renungan Hari Kamis, 15-09-2022

PW. SP Maria Berdukacita

Ibr. 5:7-9; Yoh. 19:25-27 (Luk. 2:33-35)

Ada orang yang melihat dan menafsir penderitaan sebagai kutukan dari Tuhan terhadap manusia. Dalam sudut pandang seperti ini biasanya orang menjadi cepat putus asa dan kehilangan harapan hidup, bahkan Tuhan dibencinya dan dipandang tidak adil. 

Berbeda dengan perspektif orang beriman tulus akan memahami dan menerima fakta penderitaan itu sebagai bagian tak terpisah dalam kehidupan seorang manusia. Bagi orang beriman semacam ini akan lebih mudah untuk mengambil jalan kesetiaan dan ketaatan kepada rencana dan kehendak Tuhan. Bagi mereka, maut bukanlah hal yang mesti ditakuti. Seorang beriman akan berani menghadapi maut dan mengalahkannya. 

Nubuat Simeon terhadap Santa Perawan Maria menjadi nyata dalam peristiwa penyaliban. Anak yang dikandung dan dilahirkan kini harus mati secara keji di salib. Maria memandangnya sebagai kurban penebusan atas dosa-dosa manusia. 

Maria adalah murid pertama dan utama yang sungguh memahami dan menghayati  makna penderitaan ssbagai sumber penebusan. Maka sangatlah tepat kalau dikatakan Maria yang berdukacita adalah pembawa rahmat keselamatan bagi dunia. 

Marilah kita memohon rahmat Roh Kudus agar memampukan kita menghayati Sabda-Nya ini dalam kehidupan kita sehari hari dengan baik dan terutama memandang penderitaan kita sebagai bagian dari kurban iman akan Kristus. 

Salam dan berkat, 

Pastor Paroki EKUKARDO, 

P. Kris Sambu SVD 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

INILAH TUBUH-KU, INILAH DARAH-KU

TERANG YANG BENAR MENGHALAU KEGELAPAN DOSA

BETAPA DAHSYATNYA DOA ITU