TEGURAN KASIH
Renungan Hari Selasa, 28-06-2022
PW. St Irenius, Uskup dan Martir
Amos 3:1-8; 4:11-12; Mat. 8:23-27
Ada pepatah yang mengatakan, "Jika orangtua mengasihi anaknya, siapkan rotan baginya."
Pepatah kuno ini memberi pesan bahwa dalam mendidik anak-anak tidak saja dengan cara-cara yang manis, lemah lembut, penuhi apa saja yang diminta anak; akan tetapi perlu juga sesewaktu orangtua memberikan pendidikan yang sedikit "keras" bukan karena benci, tetapi karena kasih terhadap anak itu.
Fakta pengalaman sampai dewasa ini, banyak dijunpai keluhan para orangtua yang susah mengurus atau mendidik anaknya. Alasan tidak hiraukan orangtua, masa bodoh, cuek, malas bekerja, malas belajar, bikin ulah di jalanan, di sekolah, di tempat pesta, dan sebagainya. Akan tetapi jika ditelusuri kembali ke belakang (flashback), mungkin banyak orangtua yang mengabaikan cara pendidikan dini untuk anak. Kita bisa saksikan bagaimana seorang bayi dininabobokan dengan deringan musik HP, tidak lagi dari suara orangtuanya. Anak balita asyiik bermain game, tanpa peduli panggilan mamanya untuk disuapi makan. Usia sekolah, jam belajar lebih sedikit ketimbang bermain game online, dan lain-lain. Perlu introspeksi diri banyak pihak.
Bacaan-bacaan suci hari ini memberikan tantangan bagi kita. Kitab Amos memperlihatkan bagaimana Allah mengancam Israel bangsa pilihan dengan suatu hukuman karena mereka tidak setia lagi kepada-Nya. Ancaman itu bukan karena Allah membenci bangsa pilihan-Nya, melainkan karena Kasih setia-Nya yang begitu besar. Seolah-olah Allah menjadi cemas jika bangsa pilihan-Nya jatuh dan mati di dalam dosa.
Maka sadarlah dalam kehidupan kita jika ada bentuk bentuk kecil teguran dari Allah karena dosa kita, maka itulah tanda Allah mengasihi kita.
Dalam injil Tuhan Yesus memberikan teguran juga kepada para murid-Nya yang kurang percaya ketika diamuk badai gelombang di danau. Mereka berteriak minta tolong karena takut binasa, tetapi mereka kurang percaya bahwa Yesus adalah Tuhan atas alam semesta. Bahkan mereka masih bertanya, "Orang apakah Dia ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?" Inilah keraguan orang yang kurang beriman.
Marilah kita memohon rahmat Roh Kudus agar memampukan kita menghayati Sabda-Nya ini dalam kehidupan kita sehari hari. Biarlah kita menjadi sadar bahwa Tuhan sungguh mengasihi kita dan tidak pernah membiarkan kita jatuh binasa. Semoga kita pun dapat menjadi alat di tangan Tuhan untuk saling mengingatkan satu sama lain dalam Kasih persaudaraan.
Salam dan berkat,
Pastor Paroki EKUKARDO,
P. Kris Sambu SVD
Terima kasih Opa Pater
BalasHapus