SETIA MENJAGA HUKUM TUHAN
Renungan Hari Rabu, 08 Juni 2022
Hari Biasa Pekan X – Tahun C/II
1Raj. 18:20-39; Mat. 5:17-19
SETIA MENJAGA HUKUM TUHAN
Yesus dalam Kotbah di Bukit
menegaskan kepada para pendengar-Nya bahwa Dia dating untuk menggenapi segala
hukum Taurat, bukan untuk meniadakannya. Jika ada orang yang beranggapan bahwa
Dia dating untuk meniadakannya, maka orang itu keliru bahkan sesat, sebab dia
akan mengajarkan hal yang salah kepada orang lain. Yesus menegaskan pula bahwa
bagi orang yang mengajarkan secara salah hukum itu akan menduduki tempat yang
paling rendah di dalam Kerajaan Allah. Akan tetapi bagi siapa yang mentaati dan
melakukan serta mengajarkan hukum taurat secara benar, maka akan menduduki
tempat yang tertinggi di dalam Kerajaan Allah.
Nabi Elia vs dewa-dewa baal
Dewasa ini ada kecenderungan orang
ingin mengubah segala sesuatu seturut kehendaknya sendiri, dengan alasan yang
dulu-dulu, tradisi dan hal-hal yang berkaitan adalah sudah using, kolot, dan
kedaluarsa. Lalu ingin merubah denga napa yang diinginkan sendiri, bukan untuk
kepentingan banyak orang dan sesuai norma umum. Sesungguhnya ini adalah sebuah
kecelakaan sebab ia mau mengubah sesuatu yang justru merendahkan nilai-nilai
luhur martabat yang sudah diajarkan, ditumbuhkembangkan dan dipertahankan
dengan baik turun-temurun. Degradasi nilai terjadi. Dengan demikian rasa hormat
terhadap nilai-nilai luhur itu hilang, dan bahkan penghormatan terhadap Yang
Tertinggi, sebagai pemberi nilai luhur, kebaikan, keadilan, cintakasih,
kejujuran dan kebenaran, yakni Allah sendiri menjadi luntur.
Berhadapan dengan hal-hal seperti itu
perlu keberanian untuk mempertahankan dengan gigih hal iman kepada Allah
sebagai empunya nilai luhur itu. Seperti Yesus di dalam injil melalui Kotbah di
Bukit telah menyatakannya, demikian halnya Elia di dalam bacaan pertama hari
ini. Elia berhadapan dengan nabi-nabi Baal yang menyembah berhala telah
membuktikan bahwa Allah yang ia Imani adalah Allah yang benar dan penuh kuasa.
Sehingga pada akhirnya semua orang mengakui, Tuhan. Dialah Allah! Tuhan,
Dialah Allah!”
Marilah kita memohon rahmat Roh Kudus
agar senantiasa mampu mempertahankan iman kita dalam kehidupan sehari-hari
dengan bersikap dan bertingkah laku sebagai seorang beriman yang benar.
Salam dan
berkat,
Pastor
Paroki EKUKARDO,
P. Kris
Sambu, SVD
Aminn,trmksh Pater
BalasHapusTerima kasih Opa Pater 🙏
BalasHapus