JANGAN MEMBALAS KEJAHATAN DENGAN KEJAHATAN

Renungan Hari Senin, 13 Juni 2022

Peringatan Wajib Santo Antonius dari Padua, Imam

1Raj. 21:1-16;  Mat. 5:38-42

Dua bacaan Kitab Suci bagi kita hari ini cukup mengejutkan. Bacaan pertama dari kitab pertama Raja-Raja berkisah tentang keserakahan seorang penguasa, raja Ahab yang hendak merampas tanah milik seorang miskin, Nabot. Segala cara dipergunakan untuk melunakkan hati Nabot, namun Nabot seorang yang setia akan janji kepada leluhurnya tetap mempertahankan hak miliknya.  Ahab sebagai seorang penguasa didukung lagi oleh sang isteri, Izebel, yang tidak sedikit serakahnya juga. Keserakahan membuat orang mati rasa dan hati nuraninya. Yang ada dalam pikirannya hanya keuntungan, kekayaan dan kenikmatan bagi pribadi, keluarga dan para pendukungnya (tim sukses?). Nabot merupakan gambaran orang kecil yang tidak berdaya di hadapan para penguasa yang sesuka hatinya menindas. Hanya pada Tuhan sajalah harapannya. Tuhan sebagai pembebas dan penyelamat orang tertindas pasti tidak tinggal diam. Atas salah satu cara dengan kebijaksanaan-Nya, Allah pasti membalasnya.


Yesus di dalam injil mencoba memberikan peneguhan bagi orang-orang yang tertindas. Jangan membalas kejahatan dengan kejahatan; tetapi balaslah kejahatan itu dengan kebaikan, kebencian dengan cintakasih, balas dendam dengan pengampunan. Jika seorang pengikut Kristus melakukan hal yang diajarkan Yesus ini, maka dia sudah memperoleh ganjaran dari pengorbanannya sebagai orang tertindas dari Tuhan sendiri. 

Oleh sebab itu di dalam kehidupan kita sebagai orang kristiani, hendaknya mengutamakan cinta kasih, solidaritas, penghiburan dan pengampunan. Jauhkan hati kita dari segala sikap rakus dan serakah, segala keinginan yang menjebloskan diri kita ke dalam penderitaan batin, hindarilah segala keinginan yang membawa kita kepada kejahatan. Janganlah kita berkomplot untuk membuat orang lain menderita (ingat Izebel isteri Ahab). Kita selalu bererah diri kepada Tuhan untuk memberi jalan terbaik di dalam menghadapi berbagai kesulitan hidup ini. Bagi orang percaya, pasti Tuhan membuka jalan. Kutahu Tuhan, pasti buka jalan; kutahu Tuhan, pasti buka jalan...

Marilah kita memohon rahmat Roh Kudus agar mencerahkan hati dan budi kita sehingga sanggup menghayati segala pesan Sabda-Nya di dalam kehidupan kita sehari-hari, seperti Santo Antonius dari Padua yang kita rayakan peringatannya hari ini.

Salam dan berkat,

Pastor Paroki EKUKARDO,

P. Kris Sambu, SVD

Komentar

Postingan populer dari blog ini

INILAH TUBUH-KU, INILAH DARAH-KU

TERANG YANG BENAR MENGHALAU KEGELAPAN DOSA

BETAPA DAHSYATNYA DOA ITU