INDAHKANLAH SUARA TUHAN
Renungan Hari Kamis, 30-06-2022
Hari Biasa Pekan XIII - Tahun C/II
Amos 7:10-17; Mat. 9:1-8
Nabi itu utusan Tuhan. Jangan menolak nubuat-nubuat nabi. Menolak apa lagi menghina suara nabi sama dengan menolak dan menghina Tuhan yang mengurusnya. Amazia, imam Betel itu menolak dan menghina nabi Amos dengan cara keji, memprovokasi taja Yerobeam untuk membenci nabi Amos. Perbuatan penghasutan untuk menolak nabi adalah sebuah tindakan kejahatan. Maka hukuman Allah akan turun dan menghakimi orang semacam ini.
Demikian juga yang dialami Yesus pada zaman-Nya. Yesus mengampuni dosa dan menyembuhkan orang lumpuh, justru ditolak oleh beberapa ahli taurat bahwa Yesus menghojat Allah. Hal itu terjadi karena hati mereka ditutupi oleh kesombongan diri mereka, lalu menjadi tertutup pula terhadap kebenaran yang datang dari Allah.
Akan tetapi berbeda dengan sikap orang banyak, mereka yang sederhana, polos dan tulus mau ikut Yesus. Ketika menyaksikan peristiwa penyembuhan itu mereka menjadi takut dan memuliakan Allah.
Barangkali kita juga agak gampang menolak dan menghina para utusan Tuhan yang hadir di tengah kita. Mungkin mereka itu pejabat Gereja, mungkin para pemimpin religius dan awam yang terpilih untuk melaksankan tugas kepemimpinan, mungkin mereka adalah orang-orang yang tanpa "sebagai", tapi melalui cara hidupnya sudah menyuarakan kehendak Tuhan. Apakah kita menerima atau menolak bahkan menghina? Ingatlah, sikap penolakan dan penghinaan terhadap orang-orang ini adalah penolakan dan penghinaan terhadap Tuhan sendiri.
Marilah kita memohon rahmat pertobatan dan terang Roh Kudus supaya kita mampu menghayati pesan SabdaNya dalam hidup kita sehari hari dengan baik.
Salam dan berkat,
Pastor Paroki EKUKARDO,
P. Kris Sambu SVD
Trmksh pater
BalasHapus